Anda di halaman 1dari 19

KREDIT

DAN PERBANKAN
Oleh: Yeni Sari Wulandari, S.Pi., MP.
Poin Pembahasan :
1 Pengertian Kredit dan Pembiayaan

2 Unsur, Tujuan dan Fungsi Kredit

MAITENANCE CIF
3 Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

4 Jenis Kredit

5 Perjanjian dan Penyelesaian Kredit Macet

6 Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit

7 Metode Pembebanan Bunga Kredit


Pengertian Kredit dan Pembiayaan
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
(UU Perbankan No 10 Tahun 1998)

Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan uang atau


tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil.
(UU Perbankan No 10 Tahun 1998)
Unsur, Tujuan dan Fungsi Kredit
Unsur Kredit :
1. Terdapat dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditor) dan penerima kredit (debitur). Hubungan pemberi
kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan.
2. Terdapat kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas peringkat kredit
(credit rating) penerima kredit.
3. Terdapat persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar
dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa janji lisan tertulis
(akad kredit), atau berupa instrumen (credit instrument).
4. Terdapat penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.
5. Terdapat unsur waktu (time element) yang menjadi unsur esensial dalam kredit. Suatu kredit ada
karena unsur waktu yang dilihat dari pemberi kredit maupun penerima kredit.
6. Terdapat unsur risiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit.
Risiko di pihak pemberi kredit adalah risiko gagal bayar (risk of default). Risiko di pihak debitur adalah
adanya kecurangan dari pihak kreditor.
7. Terdapat unsur bunga sebagai kompensasi kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit bunga tersebut
terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya umum (overhead cost), premi
risiko (risk premium), dan lainnya.
Unsur, Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kegiatan pemberian kredit secara umum oleh lembaga-lembaga keuangan dan
program bagi masyarakat adalah untuk menyejahterakan masyarakat serta memajukan
perekonomian.
1. Mencari Keuntungan
2. Membantu Usaha Nasabah
3. Membantu Pemerintah :
- Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dari bank.
- Membuka kesempatan kerja.
- Meningkatkan jumlah barang dan jasa.
- Menghemat devisa.
- Meningkatkan devisa negara apabila kredit yang dibiayai adalah keperluan ekspor.
Unsur, Tujuan dan Fungsi Kredit
Fungsi kredit pada dasarnya adalah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan
mayarakat (to serve the society) dalam rangka mendorong dan melancarkan
perdagangan, mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumsi
yang kesemuanya itu pada akhirnya ditujukan untuk menaikkan taraf hidup
masyarakat luas.
- Mempercepat kemampuan beli masyarakat.
- Menjadi motivator dan pergerakan dinamis peningkatan kegiatan perekonomian.
- Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat.
- Memperlancar arus barang dan arus uang.
- Meningkatkan produktivitas dana yang ada.
- Meningkatkan daya guna (utility) barang.
- Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat.
- Memperbesar modal kerja perusahaan.
- Meningkatkan income per capita (IPC) masyarakat.
- Mengubah cara berpikir atau bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.
Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Mengenal Prinsip 5C perbankan :
1. Character (Karakter)
2. Capacity/Cashflow (Kapasitas/Keuangan)
3. Capital (Modal)
4. Conditions (Kondisi)
5. Collateral (Agunan)

Bank Indonesia (BI) menambahkan faktor C ke-6, yaitu


Constraint – Batasan/hambatan yang menyebabkan suatu bisnis tidak
dapat dilaksanakan karena kondisi tertentu.
Jenis Kredit
1. Jenis kredit dilihat dari segi tujuan:
Kredit Konsumtif
Kredit Produktif
Kredit Perdagangan

2. Jenis kredit dilihat dari segi jangka waktu:


Kredit jangka waktu pendek
Kredit jangka menengah
Kredit jangka panjang

3. Jenis Kredit dilihat dari segi jaminan:


Kredit dengan jaminan
Kredit tanpa jaminan

4. Jenis Kredit dilihat dari segi kualitasnya:


Kredit Lancar (Pass)
Kredit Dalam Perhatian Khusus (Special Mention) – 31 s/d 90 hari
Kredit Kurang Lancar (Substandard) – lebih dari 90 hari
Kredit Diragukan (Doubtful) – lebih dari 180 hari
Kredit Macet (loss) - lebih dari 270 hari
Perjanjian dan Penyelesaian Kredit Macet
Perjanjian kredit merupakan perjanjian pendahuluan (pactum de contrahendo),
sehingga perjanjian ini mendahului perjanjian hutang piutang (perjanjian pinjam- meminjam).
Perjanjian kredit ini merupakan perjanjian pokok serta bersifat konsensuil (pactade contrahendo
obligatoir) disertai adanya pemufakatan antara pemberi dan penerima pinjaman mengenai hubungan
hukum antara keduanya. Masalah dalam perjanjian kredit bank dari beberapa sisi, yaitu tentang
landasan hukum dan prinsip-prinsip perkreditan, unsur-unsur, serta bentuk hubungan hukum
perjanjian kredit bank. Klausal-klausal penting dalam perjanjian kredit bank serta masalah jaminan
dalam perjanjian kredit bank.

Kredit macet adalah kondisi dimana debitur baik perorangan maupun badan usaha tidak
mampu membayar cicilan atau hutang yang dimilikinya kepada pemberi pinjaman dengan tepat waktu.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal seperti debitur kehilangan penghasilan utamanya,
mangkir secara terencana dalam melakukan pembayaran, dan lain-lain.
Beberapa Cara yang dilakukan sebagai upaya penyelesaian Kredit Macet diantaranya :
- Restrukturisasi
- Gugatan Pengadilan
Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
1. Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan
giro, tabungan maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk
memperoleh dana yang diinginkan. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve
Requirement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

2. Biaya Operasi
Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun
alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya
operasi.

3. Cadangan Risiko Kredit


Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan
pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar.

4. Laba yang diinginkan


Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh
beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit.

5. Pajak
Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada
nasabahnya.
Metode Pembebanan Bunga Kredit
Jenis bunga berdasarkan metode pembebannya adalah:

1. Flat Rate (bunga merata)


Flat rate terjadi jumlah bunga yang dibebankan setiap bulan adalah tetap dan dihitung dari
jumlah pokok awal pinjamannya. Demikian pula cicilan pokok pinjaman dibagi rata sama setiap
bulan, sehingga total angsuran setiap bulan juga sama sampai kredit tersebut lunas
2. Sliding Rate / Bunga Efektif (bunga menurun)
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya, sehingga jumlah bunga yang
dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Akan tetapi,
pembayaran pokok pinjaman setiap bulan sama.
3. Annuity Rate (bunga anuitas)
Suku bunga ini termasuk kategori suku bunga efektif, di mana besar bunga yang dibebankan
pada setiap angsuran kredit bulanan dihitung secara matematis sehingga total angsuran setiap
bulan nilainya selalu sama dan beban bunga dihitung dari sisa pinjaman setiap bulan.
4. Floating Rate (bunga mengambang)
Metode floating rate membebankan besar kecilnya bunga kredit dikaitkan dengan bunga yang
berlaku di pasar, sehingga bunga yang dibayar setiap bulan sangat tergantung dari suku bunga
pasar pada bulan tersebut. Jumlah bunga yang dibayarkan dapat lebih tinggi atau lebih rendah
atau sama dari bulan sebelumnya.
Perhitungan Flat Rate
Rumus Bunga Tetap:

Bunga per bulan = Jumlah


pinjaman x Suku bunga
per tahun / 12

Total Bunga = Jumlah pinjaman


x (Suku bunga per
tahun / 12) x Lama
meminjam dalam bulan

Contoh :
- Jumlah pinjaman Rp 50.000.000,-
- Suku Bunga 6% pertahun
- Tenor 1 tahun
Perhitungan Sliding Rate
Rumus Bunga Menurun:

Bunga per bulan = Saldo akhir periode x


Suku bunga pertahun / 12

Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap


bulannya. Bunga dihitung berdasar nilai
pokok yang belum dibayar. Jadi bunga per
bulan akan berubah-ubah berdasar nilai
pokok yang masih terhutang.
Nilai bunga yang dibayar debitur setiap
bulan akan semakin mengecil.
Karena bunganya yang dibayar mengecil,
maka angsuran per bulan akan semakin
menurun dari waktu ke waktu. Angsuran
bulan kedua lebih kecil daripada angsuran
bulan pertama, begitu seterusnya.

Contoh :
- Jumlah pinjaman Rp 50.000.000,-
- Suku Bunga 6% pertahun
- Tenor 1 tahun
Perhitungan Anuity Rate
Bunga Anuitas: A = angsuran
Kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari P = Pinjaman
perhitungan kredit bunga efektif. Modifikasi ini I = bunga perbulan
dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam n = jangka waktu
membayar per bulannya, karena angsuran tiap
bulannya sama. Contoh :
- Jumlah pinjaman Rp 50.000.000,-
Dalam kredit dengan bunga anuitas, angsuran - Suku Bunga 6% pertahun
bulanannya tetap. Namun komposisi bunga dan - Tenor 1 tahun
pokok angsuran akan berubah tiap periodenya.

Nilai bunga per bulan akan mengecil, angsuran


pokok per bulannya akan membesar.

Jadi angsuran bulanannya tetap, hanya komposisi


antara pokok dan bunga berbeda.

Rumus Angsuran :
A = P x i
1-(1+i)-n
Perhitungan Anuity Rate
Perhitungan Floating Rate
Bunga Floating:
Kredit bunga floating adalah modifikasi dari
perhitungan anuitas. Modifikasi ini
dilakukan karena bunga tiap tahunnya bisa
berbeda-beda.

BI Rate tiap tahun bisa berubah, bank pun


menyesuaikan suku bunganya.

Pada bunga floating ini, bunga anuitas


diubah setiap tahunnya. Tiap tahunnya,
cicilan per bulannya bisa berbeda
tergantung bunga yang berlaku pada saat
itu.

Contoh :
- Jumlah pinjaman Rp 50.000.000,-
- Suku Bunga tahun 1= 6%; tahun 2 = 7%
dan tahun 3= 8.5%
- Tenor 3 tahun
Perhitungan Floating Rate
Perhitungan Floating Rate
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai