Anda di halaman 1dari 18

Jakarta, Juli 2020

KETENTUAN RESTRUKTURISASI
PEMBIAYAAN

Petunjuk Pelaksanaan Restrukturisasi Pembiayaan Produktif No.PP/S17/039-01/2018


tanggal 30 September 2019
Petunjuk Pelaksanaan Restrukturisasi Pembiayaan Konsumtif No. PP/B04/008-00/2016
tanggal 16 September 2016

PT. Bank BNI Syariah


Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan
KRITERIA NASABAH
Restrukturisasi Pembiayaan hanya dapat dilakukan untuk Nasabah dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Nasabah mengalami penurunan kemampuan membayar,

2. Nasabah memiliki prospek usaha yang baik, dan

3. Mampu memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi.

Nasabah yang dapat direstrukturisasi adalah nasabah dengan kualitas


pembiayaan berada pada kolektibilitas 1 s/d 5
KRITERIA NASABAH (lanjutan)

 Bank dilarang melakukan restrukturisasi pembiayaan dengan tujuan


hanya sebagai berikut:
a) Memperbaiki kualitas pembiayaan,
b) Menghindari peningkatan pembentukan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
Tanpa memperhatikan kriteria nasabah restrukturisasi.

 Restrukturisasi pembiayaan hanya dapat dilakukan atas dasar


permohonan secara tertulis dari nasabah.
3 PILAR KELAYAKAN
Pembiayaan yang akan di restrukturisasi wajib dianalisa berdasarkan

1. Prospek
Usaha

2. Kondisi
Keuangan

3. Kemampuan
Membayar
R3 (RESCHEDULING,
RECONDITIONING &
RESTRUCTURING)
RESCHEDULING

Penjadwalan Kembali (RESCHEDULING) adalah perubahan jadwal pembayaran


kewajiban Nasabah atau jangka waktunya, tidak temasuk perpanjangan atas pembiayaan
Mudharabah atau Musyarakah yang memenuhi kualitas lancar dan telah jatuh tempo
serta bukan disebabkan nasabah mengalami penurunan kemampuan membayar.

RECONDITIONING

Persyaratan Kembali (RECONDITIONING) adalah perubahan sebagian atau seluruh


persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban Nasabah yang
harus dibayarkan kepada Bank.

RESTRUCTURING
Penataan Kembali (RESTRUCTURING) adalah perubahan persyaratan pembiayaan
yang antara lain meliputi:
a. Penambahan dana fasilitas pembiayaan Bank (khusus untuk akad Mudharabah atau
Musyarakah);
b. Konversi akad pembiayaan (untuk pembiayaan dengan akad Murabahah, Istishna’,
Ijarah, dan IMBT);
c. Konversi pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan
nasabah.
R3

Maka yang dimaksud dengan R3 (RESCHEDULING,


RECONDITIONING & RESTRUCTURING) adalah
kombinasi/gabungan dari ketiga bentuk restrukturisasi
dimaksud sebagai upaya Bank untuk menyehatkan usaha
nasabah pembiayaan

Dengan mendukung kembali pembiayaan tersebut melalui:


a) Perubahan jumlah angsuran (nominal angsuran).
b) Perpanjangan waktu pembiayaan.
c) Penambahan fasilitas pembiayaan.
d) Perubahan/konversi akad.
e) Penurunan nisbah bagi hasil/potongan margin (khusus nasabah
pasca bencana atau krisis nasional yang diumumkan
pemerintah).
R3 Restrukturisasi (R3) PF dan NPF
tidak dibatasi namun

tetap disesuaikan terhadap kondisi nasabah dengan


memperhatikan 3 pilar kelayakan nasabah

Konsumtif
restrukturisasi diarahkan untuk penjualan
agunan
Restrukturisasi ke-
2,3,dst
Produktif
restrukturisasi ditujukan sebagai
penyelamatan dalam rangka penyelesaian

Unit pengelola pembiayaan menyampaikan


Formulir Laporan Perkembangan Pelaksanaan Action Step
setiap 6 (enam) bulan sekali sejak restrukturisasi kedua

*) sesuai KKR No. 51/KKR/2018 tanggal 23 Mei 2018 , Juklak Restrukturisasi Pembiayaan Produktif No. PP/S17/039-01/2018
tanggal 30 September 2019, Juklak Restrukturisasi Pembiayaan Konsumtif No. PP/B04/008-00/2016 tanggal 16 September 2016
BENTUK KEBIJAKAN RESTRUKTURISASI

1. Perubahan Jumlah Angsuran


2. Perpanjangan Jangka waktu
(Nominal Angsuran)
Pembiayaan
• Tidak menambah bagi hasil/
• Tidak menambah margin/jumlah
margin/jumlah tagihan yang tersisa
tagihan yang tersisa.
dan jangka waktu.
• Tunggakan bagi hasil dan
• Tunggakan bagi hasil dan
tunggakan biaya harus dilunasi
tunggakan biaya harus dilunasi
nasabah, sedangkan tunggakan
nasabah, sedangkan tunggakan
margin dapat didudukkan dalam
margin apabila belum dibayarkan
margin yang belum dibayarkan.
maka didudukkan dalam addendum.
BENTUK KEBIJAKAN RESTRUKTURISASI

3. Penambahan Fasilitas
4. Perubahan/Konversi Akad
Pembiayaan
• Mengingat risiko Bank menjadi lebih
• Kemampuan usaha nasabah
tinggi, maka konversi akad dapat
pembiayaan mencukupi (setelah
dilaksanakan dengan syarat sebagai
diberikan tambahan pembiayaan
pilihan terakhir dalam upaya
diperkirakan mampu membayar
penyelamatan pembiayaan nasabah .
angsuran pokok/bagi hasil).
• Telah dilakukan taksasi oleh penilai
• Diberikan untuk pembiayaan produktif.
internal atau eksternal.
• Kewenangan memutus tambahan
• Konversi akad dapat dilakukan dengan
pembiayaan dalam rangka restrukturisasi
ketentuan sebagai berikut:
mengacu pada matriks kewenangan
• Dari akad Murabahah dan Istishna’
memutus restrukturisasi.
menjadi akad Musyarakah,
• Tujuan dan penggunaan tambahan
Mudharabah, atau IMBT.
pembiayaan tidak diperkenankan untuk
• Dari akad Ijarah dan IMBT menjadi
melunasi tunggakan pokok dan/atau
akad Mudharabah atau Musyarakah
margin bagi hasil pembiayaan.
TATA CARA RESTRUKTURISASI

Restructuring
JENIS AKAD Rescheduling Reconditioning Konversi Akad menjadi
T-D / T-B jenis Akad lain
Murabahah &
√ √ √ √ *)
Istishna
Qardh √ √ – –
Mudharabah &
√ √ √ –
Musyarakah
Ijarah & IMBT √ √ – √ **)

Keterangan:
*) Dikonversi menjadi akad Mudharabah, Musyarakah atau IMBT.
**) Dikonversi menjadi akad Mudharabah atau Musyarakah

T-D / T-B : Penambahan Dana / Penambahan Barang.


FORMULASI RESTRUKTURISASI

Formulasi Restrukturisasi

Konsumtif Produktif

1. Angsuran tahun ke-1 minimal 10%


dari angsuran sebelum
restrukturisasi. Disesuaikan dengan kemampuan
2. Angsuran tahun ke-2 minimal 30% cash flow nasabah minimal 10% dari
dari angsuran sebelum gross income berdasarkan kondisi
restrukturisasi. laporan keuangan terakhir.
3. Sisa pokok dan margin diangsur
dari tahun ketiga s/d. jatuh tempo.
Perpanjangan waktu tetap
mempedomani jangka waktu maksimal
yang diperkenankan.
PROSES R3

1. Identifikasi permasalahan nasabah (pemgumpulan dan verifikasi data).

2. Negosiasi pola penyelamatan.

Proses analisa dilakukan dengan dengan melihat 3 pilar kelayakan


3. nasabah (prospek usaha, kinerja usaha nasabah dan kemampuan
membayar nasabah).

Persetujuan, disampaikan kepada pemutus pembiayaan berdasarkan


4. mattiks kewanangan restrukturisasi yg sesuai dengan KKR.

Akad pembiayaan (dituangkan dalam akad baru atau addendum akad


5. pembiayaan)

6. Pemantauan untuk memastikan kesanggupan nasabah melakukan pembayaran.


Pengusul Restrukturisasi

Petugas yang berbeda dari petugas proses pembiayaan

Kewenangan Memutus Restrukturisasi

1. Pemutus Restrukturisasi ke-1


oleh KPP + 1
2. Pemutus Restrukturisasi ke-2, 3 dan seterusnnya
oleh Pemutus restrukturisiasi (R3) awal

Unit Pelaksana Restrukturisasi


1. Restrukturisasi pembiayaan PF dilakukan oleh Unit Kerja
Pengelola Pembiayaan
2. Restrukturisasi pembiayaan NPF dilakukan oleh Unit Kerja
Revcovery & Remedial Kantor Pusat atau Cabang.
PENETAPAN KUALITAS PEMBIAYAAN SETELAH RESTRUKTURISASI

Paling tinggi sama dengan kualitas pembiayaan sebelum


dilakukan restrukturisasi pembiayaan, sepanjang Nasabah
belum memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok
dan/atau margin/bagi hasil/ujrah secara berturut-turut selama
3 (tiga) periode sesuai waktu yang diperjanjikan.

Dapat meningkat paling tinggi 1 (satu) tingkat dari kualitas


pembiayaan sebelum dilakukan restrukturisasi, setelah
Nasabah memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok
dan/atau margin/bagi hasil/ujrah secara berturut-turut
selama 3 (tiga) periode/bulan.
KOREKSI DALAM RANGKA RESTRUKTURISASI

Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan koreksi terhadap


penetapan kualitas Pembiayaan, apabila:
 Restrukturisasi pembiayaan dilakukan dengan tujuan memperbaiki
kualitas pembiayaan atau menghindari peningkatan pembentukan PPAP
tanpa memperhatikan syarat dan kriteria nasabah yang dapat
direstrukturisasi.

 Restrukturisasi pembiayaan tidak didukung dengan dokumen yang


lengkap dan analisis yang memadai mengenai kemampuan membayar
dan prospek usaha nasabah

 Nasabah tidak melaksanakan perjanjian restrukturisasi


pembiayaan (wanprestasi), dan/atau

 Restrukturisasi pembiayaan tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan .


PEMANTAUAN NASABAH YANG TELAH DIRESTRUKTURISASI

Waktu Pemantauan

Jenis Pemantauan Pembiayaan Small,


Pembiayaan
Medium & Pembiayaan Mikro
Konsumtif
Commercial
Riwayat Pembayaran Bulanan Bulanan Bulanan
1 tahun sekali (jika -
PAP Review -
diperpanjang)
Review Hasil Prestasi Semester - -
Semester (jika per
Perkembangan Proyek - -
proyek)
Penilaian Agunan Semester Tahunan Semester
Call (Kontak Nasabah) Bulanan Bulanan Bulanan
Site Visit Semester Bulanan Bulanan
TERIMA KASIH
PT Bank BNI Syariah
Gedung Tempo Pavilion 1,
Jl. HR Rasuna Said Kav. 11
Kuningan, Jakarta Indonesia 12950

Tel : +62 21 2970 1946


Fax : +62 21 2966 7947

PT. Bank BNI Syariah


Satuan Kerja Tata Kelola Kebijakan

Anda mungkin juga menyukai