Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS

(Kredit & Lap. Keuangan)

Dasar Aturan :
•PPK Ritel Nokep : PP.12-DIR/KRD/12/2018 (KMK)
•SE. 37 - DIR/KRD/06/2019 tanggal 27 Juni 2019 (Kredit Mitra
KMK DF)
•SE.22-DIR/KRD/12/2018 Tanggal 17 Des 2018 (Kredit Mitra KMK
DF)
•SE : No. S.25-DIR/ADK/07/2002 Tanggal 22 Jul 2002 (KMK
Konstruksi)
•SE : No. S.20-DIR/ADK/05/2006 Tanggal 5 Mei 2006 (KI)
DATA YANG DIBUTUHKAN (wajib utk analisis)
Mutasi Keuangan
• Dengan periode yang sama dengan
laporan keuangan terakhir. Register proyek dan BG
• Apabila periode terakhir <6 bulan, ambil •untuk konstruksi
juga mutasi tahun sebelumnya

Penilaian agunan pokok KI


Lap. Keuangan  KJPP untuk kredit >10M dan agunan unik
•L/K yang di-ttd debitur dimana RM tidak mempunyai kapasitas
• L/K diaudit (untuk kredit >10M) untuk menilai (kapal, mesin besar)
 Model-71 (kredit <10M) yang di-ttd
lengkap dengan nomor laporan

SLIK OJK

Bukti kepemilikan agunan

Rincian Data
•Rinc. Piutang usaha/proyek
•Rinc. Persediaan
•Rinc. hutang usaha
•Rinc. Penjualan
IJIN USAHA yang dapat menyusul/ PPND

Penilaian agunan tambahan Legalitas Usaha


• •Legalitas PT berupa Akta harus sudah ada
KJPP untuk kredit >10M dan agunan unik
•Legalitas pendirian bangunan (IMB) harus sudah ada
dimana RM tidak mempunyai kapasitas untuk
•Legalitas inti (SIUP, TDP, HO) harus ada, tetapi telah jt.
menilai (kapal, mesin besar)
• Model-71 (kredit <10M) yang di-ttd lengkap Tempo dapat di-PPND
dengan nomor laporan

Legalitas Spesifik untuk Bisnis ttn


•SPBU : Perjanjian deb dg Pertamina
•Konstruksi : IUJK (ijin Usaha Jasa
Konstruksi)
•RS : Ijin dari Kemenkes
•Pasar : Ijin dari Pemda
•Hotel : IMB dan Ijin Pariwisata
•Dll (dapat disearch di google “ijin inti usaha xxx”
Membuat MAK yang Baik & Benar (Probing)
MAK harus memuat :
BAGAIMANA proses dari uang menjadi uang
(Proses Bisnis)

Berapa LAMA uang menjadi uang


(DOR-DOI-DOP)

ALUR/ PROSES SIAPA saja yang terlibat dalam proses tsb


BISNIS (Supplier-Perantara-Buyer)

Sarana-prasarana yg Dibutuhkan
(Proses Produksi-Operasional)

Berapa MARGIN wajar


ANALISIS 5C’s
• SLIK
• Daftar Hitam BI
Faktor Internal • Legalitas
• Analisis Kapasitas, modal, agunan • Kejujuran memberi data
Faktor Eksternal • Informasi rekan bisnis
• LPG Kanwil Bandung • Agunan
• Kondisi perekonomian
• Pesaing
• Tren Modal
• Regulasi Pemerintah Jika naik, berasal dari laba
• Tantangan & Prospek usaha atau penyetoran
modal?
• Modal vs Hutang (rasio
DER)
• Penggunaan modal
untuk konsumtif/
produktif?

Kapasitas Non-Financial :
• Aspek 4P : • Manajemen & Personalia / SDM
- Penilaian
- Pemanfaatan strategi perusahaan, kepemimpinan,
- Pengikatan pengalaman dan struktur organisasi
- Penguasaan • Produksi
• Jenis agunan sarana-prasarana, product life cycle,
• Coverage ratio 5’C realisasi dan rencana produksi
• Pemasaran
• Segi Ekonomis
analisis supply-chain (supplier-customer),
pertumbuhan aset usaha
Kapasitas Non-Financial :
• Analisa Keuangan
Membuat MAK yang Baik & Benar
CHARACTER CHARACTER
Legalitas Usaha Agunan CAPACITY (Non-Financial)
•Ketaatan memenuhi legalitas? •Aset Produktif/ konsumtif yang Manajemen & Personalia
•Lengkap atau tidak – yang wajib ada: diserahkan? •Berapa lama berioperasi?
SIUP, TDP, HO, IUJK (konstruksi) •Yang lebih mahal atau murah yang •Siapakah key person nya? Ada
•Masih Berlaku atau tidak diserahkan? pewaris/ tidak?
•Sesuai dengan kegiatan usaha atau Lainnya •Terpusat pada key person atau terbagi
tidak •Ketaatan pembayaran pajak? dengan karyawan tenaga ahli?
SLIK & DHN •Kejujuran saat probing vs kondisi real •Struktur Organisasi
•History pinjaman? •Pemenuhan dokumen yang •Berapa jumlah karyawan?
• Kolektibilitas & DHN? dibutuhkan? •Turnover karyawan?
•Lebih banyak hutang produktif/ •Informasi positif-negatif dari rekan
konsumtif? bisnis?

CAPACITY (Non-Financial) CAPACITY (Non-Financial)


CAPACITY (Non-Financial)
Produksi (Supplier) Produksi (Customer)
Produksi •Siapa saja?
•Apa saja sarana-prasarana pendukung •Siapa saja?
•Alamat? •Siapa customer terbesar?
operasional usaha?
•Contact?
•Berapa jumlah sarana-prasarana? •Adakah ketergantungan dengan
•Supply apa?
•Berapa kapasitas produksi (jika customer?
•Supplier terbesar?
menggunakan mesin)
•Adakah ketergantungan dengan
•Masih ada sisa kapasitas/ tidak,
supplier?
sesuaikah dengan permintaan kredit?
•Bargaining power debitur terhadap
•Berapa umur mesin/ kendaraan
supplier?
produksi?
Membuat MAK yang Baik & Benar

CONDITION (Eksternal)
•Analisa LPG Nasional dan Wilayah,
KRD dan EWS
•Kondisi ekonomi global & domestik?
Mendukung/ Mengancam?
•Prospek usaha?
•Pesaing sejenis?
•Posisi debitur? (leader, follower)
ANALISA RISIKO FINANCIAL

1. Menganalisa mutasi keuangan 3. Menganalisa Neraca :


o Kewajaran komposisi aset (lancar & tetap) vs profil bisnis
• Mutasi vs penjualan (berapa%, wajar/tidak)
o Kewajaran Komposisi hutang-modal vs profil bisnis
o Tren kenaikan/penurunan pos aset (analisis penggunaan
2. Menganalisa Laba rugi
dana)
• Tren Omset, laba bersih, NPM (Net Profit Margin) o Rincian piutang usaha-persd-hutang usaha
• Rincian Omset (produk terjual terbesar, kepada siapa) o Pos keuangan yang jarang ditemui
• HPP-SGA (wajar/ tidak dibandingkan profil bisnis),
(Dividen/prive, biaya/uang muka/pajak dibayar dimuka, hutang
• Biaya bunga (vs pertumbuhan hutang di neraca)
pajak, pendapatan dimuka, hutang/piutang kepada pemilik)
• Biaya penyusutan (vs pertumbuhan Akt.Tetap di neraca) o Penggunaan dana laba/rugi & hutang
• Dividen/prive (untuk apa, rutin/ occasional)
(untuk produktif/ konsumtif?)

5. Menganalisa Sumber-Penggunaan Dana (Arus


4. Menganalisa Ratio Keuangan : Kas):
o Likuiditas
Sumber dana terbesar vs Penggunaan terbesar
(CR ≥ 140%, NWC positif & tumbuh) • Sumber dana terbaik adalah dari laba usaha
o Solvabilitas • Penggunaan dana terbaik adalah untuk menambah aktiva
(DER ≤ 150%, ICR ≥ 200%) produktif usaha
o Profitabilitas • Sumber dana dari hutang baik jika untuk aset produktif
(Sales & NPM naik positif, ROE & ROA ≥ positif dan naik) dan sesuai tujuan
o Aktivitas (DOR, DOI, DOP) - KMK untuk menambah piutang-persd
(Sesuai profil bisnis kah, wajar/tidak kah, kelamaan kah – DOR- - KI & leasing untuk menambah Akt. Tetap
DOI semakin cepat semakin baik, DOP semakin lama
semakin baik)
Lap. ARUS KAS (SPD)

Dalam Akuntansi, Arus Kas dibedakan 3 jenis :


 Operasional (Modal Kerja – KMK)
 Pembiayaan (Untuk beli aktiva tetap pendukung operasional – KI)
 Investasi (Untuk beli produk/ aset produktif di luar usaha inti, misal : Obligasi, Saham Perusahaan
Lain, dll)

Di BRI, Arus
4. SUMBER Kas = SPD
PENGGUNAAN DANA (Rp.000,-)

Contoh analisa Dec-18 Dec-19 Dec-19 Nov-20


Sumber &Arus Kas 2019-Nov’20
Penggunaan Dana
Sumber Penggunaan Sumber Penggunaan
Hutang
Uang kas Bank
& Bankdimaksud adalah Hutang KMK tanpa KI. 0 13,084,189 13,754,216 0
Piutang Usaha 1,178,333 0 629,828 0
Piutang Karyawan 48,441 0 0 19,892
Persediaan 0 610,643 2,434,173 0
Biaya Dibayar Dimuka 0 648,940 696,402 0
Aktiva Tetap netto 0 1,928,631 2,156,037 0
Hutang Usaha 0 24,898 0 18,208
Hutang Bank 0 42,150 0 22,921,710
Biaya Masih Harus Dibayar 119,053 0 0 104,060
Hutang Pajak 0 545,507 499,894 0
Hutang Kepada Pemegang Saham 9,250,000 0 0 2,850,000
Laba 6,985,131 0 6,381,320 0
Jumlah 17,580,958 17,580,958 26,551,870 26,551,870
control (0) 0
Operasional 24,395,833 23,063,870
Pembiayaan 2,156,037 0
Investasi 0 0
DEPRESIASI vs AMORTISASI
PERSAMAAN : Keduanya merupakan istilah akuntansi mengenai penyusutan nilai aset.

PERBEDAAN : Objek aset


Depresiasi : Objek = Aset Berwujud (biasanya Aset Tetap)
Ex: Bangunan, Kendaraan, Mesin, Peralatan
Amortisasi : Objek = Aset TIDAK Berwujud
Ex: Sewa Dibayar Dimuka, Biaya Dibayar Dimuka
MENGAPA NILAI ASET perlu DISUSUTKAN?
 Aset tsb mempunyai MASA GUNA/ PAKAI dalam jk.waktu yang lama
(Beli – Gunakan – Ga berguna lagi/ habis/ buang/ jual).
 PRINSIP “MATCHING PRINCIPLE” (dalam akuntansi) – maksudnya :
• Biaya Invest/ Beli/ Uang yang dikeluarkan di awal, jangan semuanya SEKALIGUS dicatatkan
langsung sebagai Biaya/Beban dalam Laporan Laba-Rugi periode berjalan, karena akan membuat
Laporan Laba Rugi Bias/ tidak menunjukkan trend yang seharusnya sebagai dampak adanya biaya
besar sekaligus.
• Biaya dicatat dalam Lap. L/R secara bertahap, sesuai MASA PAKAI/ GUNA dari aset terkait.
• Contoh aset tak berwujud : Sewa dibayar dimuka
Sewa minimal biasanya untuk 1 tahun. Misalkan :
 Laba usaha bulanan rata-rata Rp.100 juta/ bulan.
 Di bulan Januari pemilik usaha bayar uang sewa ruko Rp.60 juta untuk 1 tahun.
 Apabila semua biaya sewa dicatatkan di Lap. L/R per Januari, laba bersih hanya akan tersisa Rp.40
juta.
 Laba bersih Rp.40 juta akan berbeda jauh dengan tren laba bersih bulan Feb-Des (Rp.100 juta).
 Tetapi apabila biaya sewa dibagi sesuai masa guna (12 bulan), biaya sewa bulanan akan sebesar
Rp.5 juta (metode garis lurus), dan laba bersih bulan Jan-Des akan sebesar Rp.95 juta, menjadi
lebih fair dan menunjukkan tren/ kinerja keuangan yang sebenarnya.
METODE DEPRESIASI
FAKTOR-FAKTOR yang MEMPENGARUHI NILAI PENYUSUTAN :
Nilai Perolehan (harga saat beli/ harga yang dibayar di awal)
Masa Pakai/ Guna (Umur Ekonomis/ UE)
Nilai Residu (harga barang saat umur ekonomis habis)

METODE PENYUSUTAN NILAI :


 Metode GARIS LURUS (Straight-Line Method)
• Merupakan metode yang paling banyak digunakan, dengan cara membagi rata (Nilai Perolehan-
Residu) : UE
• UE bisa berupa tahun, Taksiran jam operasional (service hour), Taksiran Hasil Produksi
 Metode Beban Menurun (Decreasing Change Method)
• Metode Saldo Menurun Ganda (Double-Declining
Nilai Perolehan (Rp.) : Method)
500,000,000
Ex: Aset disusutkan 5 tahun dengan Nilai Buku Awal Tarif Penyusutan Akumulasi Nilai Buku Akhir
Tahun
Sebesar 20% metode Saldo Menurun (Rp.) Penyusutan (Rp.) Penyusutan (Rp.) (Rp.)

(Dalam hitungan, tarif dikalikan 2) 1 500,000,000 40% 200,000,000 200,000,000 300,000,000


2 300,000,000 40% 120,000,000 320,000,000 180,000,000
3 180,000,000 40% 72,000,000 392,000,000 108,000,000
4 108,000,000 40% 43,200,000 435,200,000 64,800,000
5 64,800,000 64,800,000 500,000,000 0
1,152,800,000 500,000,000

• Metode Tahun Menurun (Sum of Years Digits Method)Penyusutan


Nilai Perolehan Tarif Akumulasi Nilai Buku Akhir
Tahun
Ex: Aset disusutkan 5 tahun dengan (Rp.) : Penyusutan (Rp.) Penyusutan (Rp.) (Rp.)
Sebesar 20% metode Saldo Menurun 1 600,000,000 5/15 200,000,000 200,000,000 400,000,000
2 600,000,000 4/15 160,000,000 360,000,000 240,000,000
(Dalam hitungan, tarif dikalikan 2) 3 600,000,000 3/15 120,000,000 480,000,000 120,000,000
4 600,000,000 2/15 80,000,000 560,000,000 40,000,000
5 600,000,000 1/15 40,000,000 600,000,000 0
3,000,000,000 600,000,000
ANALISIS Kebutuhan Kredit
Perhitungan
Perhitungan Modal
Modal Kerja
Kerja
ASUMSI
ASUMSI KEUANGAN
KEUANGAN Proyeksi
Proyeksi
••Sales
Sales
wajarnya
wajarnya 110%,
110%, jika
jika ≥≥ 110%
110% harus
harus diberi
diberi penjelasan
penjelasan
••HPP-SGA
HPP-SGA
wajarnya
wajarnya sebesar
sebesar presentase
presentase tahun
tahun lalu,
lalu, jika
jika memakai
memakai metode
metode rata-rata
rata-rata atau
atau berbeda
berbeda
dengan
dengan tahun
tahun lalu,
lalu, harus
harus diberi
diberi penjelasan
penjelasan
••DOR-DOI-DOP
DOR-DOI-DOP
wajarnya
wajarnya sama
sama dengan
dengan tahun
tahun lalu,
lalu, jika
jika memakai
memakai metode
metode rata-rata
rata-rata atau
atau berbeda
berbeda dengan
dengan
tahun
tahun lalu,
lalu, harus
harus diberi
diberi penjelasan)
penjelasan)

Pemilihan
Pemilihan METODE
METODE Perhitungan
Perhitungan
••Disesuaikan
Disesuaikan profil
profil bisnis
bisnis
••Yang
Yang umum
umum digunakan
digunakan adalah
adalah WCTO
WCTO & & Spreadsheet
Spreadsheet
••Tetapi
Tetapi khusus untuk profil bisnis yang jelas berapa
khusus untuk profil bisnis yang jelas berapa nominal
nominal modalnya
modalnya dan
dan siklus
siklus bisnis
bisnis
berulang
berulang (seperti
(seperti peternakan
peternakan perikanan
perikanan ada
ada siklus
siklus tebar
tebar hingga
hingga panen,
panen, distributot
distributot gas
gas elpiji
elpiji
(jelas berapa banyak tabung dan siklus DO nya), SPBU (jelas siklus DO nya); cocok
(jelas berapa banyak tabung dan siklus DO nya), SPBU (jelas siklus DO nya); cocok dengan dengan
Metode
Metode BIAYA
BIAYA

Pemilihan SKIM Kredit & Pola Angsuran


•Disesuaikan dengan jadwal cashflow debitur
•Cashflow rutin dan berulang, dengan margin kecil (mengandalkan volume penjualan);
cocok diberikan KMK CO. Tetap
•Bisnis yang sudah mature (sudah susah berkembang lagi kapasitas usahanya), cocok
diberikan skim Co. Menurun
PERHITUNGAN KREDIT
KMK (Kredit Modal Kerja)
Berdasarkan SE BRI:
Perhitungan kredit disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi debitur, apabila :
Usaha debitur menghasilkan laba (Free Cash Flow), perhitungan kredit yang dapat digunakan
adalah : Pendekatan Spreadsheet, Pendekatan WCTO , Pendekatan Net Trading Asset / Base
Working Capital Need , Pendekatan Biaya.
Usaha debitur memiliki karakteristik Free Cash Flow baik tetapi aset usaha dari periode ke periode
tumbuh tidak signifikan karena penggunaan laba dilakukan untuk membeli aset-aset lain,
perhitungan kredit yang digunakan adalah RPC (Repayment Capacity).
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
Pendekatan Spreadsheet
 Merupakan penyederhanaan pos-pos dalam Neraca dan laporan Laba/Rugi untuk disesuaikan
dengan tujuan analisis.
 Didasarkan pada selisih kenaikan piutang dagang dan persediaan dengan kenaikan hutang dagang
dan kas
 Perbedaan dengan metode WCTO, dalam spreadsheet hanya memperhitungkan perubahan modal
kerja, sehingga hasil perhitungannya hanya berupa tambahan kebutuhan KMK

Rumus :
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
Pendekatan WCTO
Perhitungan kebutuhan kredit ini didasarkan pada siklus usaha dengan memperhatikan hal-hal sbb:
 Pertumbuhan penjualan :
- Past Performance
- Sales Contract
 OPE : HPP + SGA
 NWC : Aktiva lancar - Hutang Lancar
 WCTO : penjumlahan antara DOR dan DOI
 Proyeksi Hutang Dagang : (DOP x Proyeksi HPP)
Periode

Rumus :

WCTO menghitung kebutuhan


total, bila suplesi harus
dikurangi kredit modal kerja
yang telah dinikmati.
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
Pendekatan RPC
Perhitungan kebutuhan kredit ini didasarkan pada siklus usaha dengan memperhatikan hal-hal sbb:
 Pertumbuhan penjualan :
- Past Performance
- Sales Contract
 OPE : HPP + SGA
 NWC : Aktiva lancar - Hutang Lancar
 WCTO : penjumlahan antara DOR dan DOI
 Proyeksi Hutang Dagang : (DOP x Proyeksi HPP)
Periode

Rumus :
1 Pendekatan RPC sebaiknya disertai
1 N perhitungan cash inflow vs
Jumlah ( 1 + R )
= RPC x Proyeksi Angsuran (pokok bunga)
Kredit R semua pinjaman

RPC = Maks. 75% x (Laba Bersih + Biaya Penyusutan


– Biaya Pribadi/Prive/Deviden)
R = Suku bunga per bulan
N = Jangka waktu kredit dalam bulan
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
Pendekatan BIAYA
Rumus di PPK :

 Dalam prakteknya, kebutuhan kredit dengan menggunakan pendekatan biaya akan lebih real
apabila dihitung per komponen biaya, dan total kebutuhan biaya tsb dikalikan 70%.
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
Pendekatan Net Trading Asset (NTA) Base Working Capital Need
 Cocok untuk usaha yang bersifat musiman : Pertanian/Dagang hasil pertanian
 Perhatikan season :
• High Season
• Low/Normal Season
 Penetapan Proyeksi Penjualan

Rumus :
PERHITUNGAN KMK SESUAI SIFAT BISNIS
DAN JENIS USAHA
KMK Lokal KMK Ekspor
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
KMKK PJI KI IMPOR
RUMUS PERHITUNGAN KREDIT
PJI KMK-Impor
KENDALA yang Sering Ditemukan
KMK CO. Tetap :
1. Penjualan tidak tercermin pada mutasi rekening dan terdapat transaksi cash yang tidak sesuai
dengan profil usaha debitur.
2. Besarnya plafond permohonan debitur tidak sesuai dengan skala bisnis debitur namun RM
tetap memproses.
3. Rasio keuangan sering kali tidak wajar untuk jenis usaha debitur.
4. Pada asumsi penjualan tidak terdapat dasar yang digunakan RM dalam menghitung proyeksi
ke depan.

KMK CO. Menurun :


1. KMK Co. Menurun seringkali diberikan tanpa dasar yang jelas – biasanya hanya dikarenakan
debitur masih mempunyai fasilitas KMK Co.Tetap
2. KMK Co. Menurun seringkali diberikan untuk bisnis dengan profil penjualan rutin, kontinyu,
margin kecil, mengandalkan volume dagang (bisnis trading) – dimana pemberian skim
Co.Menurun justru akan menambah beban debitur dan mengurangi modal kerja debitur
dikarenakan ada pembayaran pokok yang seharusnya digunakan untuk perputaran
persediaan.
3. Penentuan jangka waktu KMK Co.Menurun sering tanpa dasar, dan seringkali 3 tahun.
4. Pemberian KMK Co. Menurun tidak didukung dengan perhitungan RPC Real debitur (bukan
RPC rumus perhitungan kredit).
CRITICAL POINT
• Besarnya KMK tidak boleh lebih besar dari nilai aktiva lancar. Sesuai dengan struktur
pembiayaan yang benar, aktiva lancar dibiayai oleh hutang lancar sedangkan aktiva jangka
panjang /tetap dibiayai oleh hutang lancar.
• Proyeksi penjualan harus mempertimbangkan kondisi ekonomi, prospek usaha, produk
yang sudah dan akan dimiliki dan rencana pemasaran. Proyeksi penjualan agar
mempertimbangkan kewajaran proyeksi neraca dan rugi laba
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
1. NERACA PERBANDINGAN (Rp.000,-)
Audited Audited Un-Audited
NERACA 31-Dec-17 % 31-Dec-18 % % 31-Dec-19 % %
360 Komp. 360 Komp. Delta 360 Komp. Delta
Uang kas & Bank 150,464 0.83% 131,131 0.61% -12.85% 541,103 2.04% 312.64%
Piutang Usaha 2,100,000 11.63% 2,143,000 10.02% 2.05% 2,506,569 9.47% 16.97%
Persediaan 6,698,500 37.09% 6,699,400 31.32% 0.01% 8,842,043 33.41% 31.98%
JUMLAH AKTIVA LANCAR 8,948,964 49.56% 8,973,531 41.96% 0.27% 11,889,716 44.92% 32.50%
Aktiva Tetap netto 9,109,450 50.44% 12,414,417 58.04% 36.28% 14,577,825 55.08% 17.43%
JUMLAH AKTIVA TETAP 9,109,450 50.44% 12,414,417 58.04% 36.28% 14,577,825 55.08% 17.43%
JUMLAH AKTIVA 18,058,414 100% 21,387,948 100% 18.44% 26,467,541 100% 23.75%
Hutang Usaha 305,000 1.69% 822,000 3.84% 169.51% 1,954,214 7.38% 137.74%
Hutang Bank BRI 0 0.00% 392,957 1.84% #DIV/0! 400,049 1.51% 1.80%
Hutang Kartu Kredit (Dir., Komanditer, Suami Dir.) 0 0.00% 0 0.00% #DIV/0! 2,368 0.01% #DIV/0!
JUMLAH KEWAJIBAN JK. PENDEK 305,000 1.69% 1,214,957 5.68% 298.35% 2,356,631 8.90% 93.97%
Hutang KI BRI 0 0.00% 0 0.00% #DIV/0! 1,633,150 6.17% #DIV/0!
Hutang BPR Karyajatnika Sadaya (Komanditer) 0 0.00% 298,302 1.39% #DIV/0! 197,132 0.74% -33.92%
Hutang BJB (Komanditer) 42,365 0.23% 38,972 0.18% -8.01% 35,579 0.13% -8.71%
JUMLAH KEWAJIBAN JK. PANJANG 42,365 0.23% 337,274 1.58% 696.11% 1,865,861 7.05% 453.22%
JUMLAH KEWAJIBAN 347,365 1.92% 1,552,231 7.26% 346.86% 4,222,492 15.95% 172.03%
Modal 15,587,724 86.32% 17,711,049 82.81% 13.62% 19,835,717 74.94% 12.00%
Laba tahun berjalan 2,195,325 12.16% 2,196,668 10.27% 0.06% 2,409,332 9.10% 9.68%
Prive (72,000) -0.40% (72,000) -0.34% 0.00% 0 0.00% -100.00%
JUMLAH NET WORTH 17,711,049 98.08% 19,835,717 92.74% 12.00% 22,245,049 84.05% 12.15%
JUMLAH NET WORTH+NEAR EQUITY 17,711,049 98.08% 19,835,717 92.74% 12.00% 22,245,049 84.05% 12.15%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EQUITY 18,058,414 100% 21,387,948 100% 18.44% 26,467,541 100% 23.75%
Net Working Capital 8,643,964 47.87% 7,758,574 100.00% -10.24% 9,533,084 36.02% 22.87%
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
2. LABA RUGI PERBANDINGAN (Rp.000,-)
Audited Audited Un-Audited
PENDAPATAN/BIAYA 31-Dec-17 % 31-Dec-18 % % 31-Dec-19 % %
360 Komp. 360 Komp. Delta 360 Komp. Delta
Penjualan 139,802,265 100% 177,117,150 100% 26.69% 194,828,865 100% 10.00%
Harga Pokok Penjualan (HPP) 136,413,804 97.58% 173,700,560 98.07% 27.33% 190,845,688 97.96% 9.87%
GROSS PROFIT (LABA KOTOR) 3,388,461 2.42% 3,416,590 1.93% 0.83% 3,983,177 2.04% 16.58%
Biaya penjualan & Adm Umum.(SGA) 221,994 0.16% 223,307 0.13% 0.59% 223,307 0.11% 0.00%
KEUNTUNGAN OPERASIONAL 3,166,467 2.26% 3,193,283 1.80% 0.85% 3,759,870 1.93% 17.74%
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 250,600 0.18% 266,433 0.15% 6.32% 353,033 0.18% 32.50%
Biaya Bunga Bank 63,767 0.05% 72,960 0.04% 14.42% 236,664 0.12% 224.38%
KEUNT. SBL PAJAK 2,927,100 2.09% 2,928,890 1.65% 0.06% 3,170,173 1.63% 8.24%
Pajak 731,775 0.52% 732,222 0.41% 0.06% 760,842 0.39% 3.91%
PENDAPATAN BERSIH 2,195,325 1.57% 2,196,668 1.24% 0.06% 2,409,332 1.24% 9.68%
Prive / devident 72,000 0.05% 72,000 0.04% 0 0.00%
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
3. RASIO KEUANGAN (Rp.000,-)
Audited Audited Un-Audited
KETERANGAN Dec-17 Dec-18 Dec-19
360 360 360
Likuiditas
Current Ratio 2934.09% 738.59% 504.52%
Quick Ratio 737.86% 187.18% 129.32%
Net Working Capital 8,643,964 7,758,574 9,533,084
Solvabilitas
Equity Ratio 98.08% 92.74% 84.05%
Debt To Equity Ratio (DER) 1.96% 7.83% 18.98%
ICR 5083.30% 4479.55% 1588.70%
Debt To Total Asset (DTA) 1.92% 7.26% 15.95%
Net Liabilites Coverage Ratio 1646.24% 229.98% 102.13%
Profitabilitas
Sales Growth - 26.69% 10.00%
ROE 12.40% 11.07% 10.83%
ROA 12.16% 10.27% 9.10%
EBITDA on Revenue 2.32% 1.85% 1.93%
Net Profit Margin (NPM) 1.57% 1.24% 1.24%
Aktivitas
Days Of Receivable (DOR) 5 Hari 4 Hari 5 Hari
Days Of Inventory (DOI) 18 Hari 14 Hari 17 Hari
Days Of Payable (DOP) 1 Hari 2 Hari 4 Hari
WCTO 23 Hari 18 Hari 21 Hari
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Proses Uang kembali menjadi Uang
Simplenya: Uang dibelanjakan persediaan –> persediaan dijual kepada pelanggan
Pertanyaan :
• Beli persediaan tunai atau hutang?
• Menjual persediaan tunai atau piutang?
Pertanyaan berikutnya :
• Terkait Pembelian :
o Siapa saja suppliernya?
o Supplier terbesar siapa?
o Jika mayoritas hutang, berapa lama tempo?
o Barang apa yang sering dibeli/ cepat terjual, dan sering dibeli dengan tempo?
o Jenis barang persediaan terbesar?
o Berapa lama persediaan terjual kembali?
• Terkait Penjualan:
o Mayoritas transfer atau tunai?
o Perputaran bank di bank apa?
o Penjualan tercermin di mutasi rek atau tidak?
o Siapa saja pembeli besarnya?
o Siapa yang sering berhutang?
o Berapa lama tempo piutang?
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Semua pertanyaan tadi harus terjawab dari Lap. Keu dan rinciannya.
Aktiva Lancar Rp.000,-
No Keterangan Dec-17 Dec-18 ∆ Dec-19 ∆
1 Uang kas & Bank 150,464 131,131 -12.85% 541,103 312.64%
2 Piutang Usaha 2,100,000 2,143,000 2.05% 2,506,569 16.97%
3 Persediaan 6,698,500 6,699,400 0.01% 8,842,043 31.98%
JUMLAH AKTIVA LANCAR 8,948,964 8,973,531 0.27% 11,889,716 32.50%
Hutang Usaha 305,000 822,000 169.51% 1,954,214 137.74%
Hutang Dagang vs Persediaan + Piutang 3.5% 9.3% 17.2%
Rasio DOP (Hari) 1 2 0 4 #DIV/0!
Rasio DOR (Hari) 5 4 5
Rasio DOI (Hari) 18 14 17

Beli persediaan secara tunai atau hutang?


•Dari perbandingan hutang usaha vs Piutang usaha + Persediaan, diketahui bahwa hutang usaha
hanya membiayai 17.2% saja (terbesar dari 3 periode), sisanya dari kas tunai.
•Kas tunai tsb bisa berasal dari modal sendiri atau hutang KMK bank.
Menjual persediaan secara tunai atau piutang?
•Penjualan yang baik adalah tunai, tetapi mustahil untuk bisnis trading jika tidak memiliki piutang
dagang.
•Yang perlu dicermati adalah berapa lama piutang dagang tsb tertagih (menjadi uang kembali).
•Rasio DOR CV. Langgan paling lama hanya 5 hari, masih sangat wajar.
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Siapa saja suppliernya? Supplier terbesar siapa? Barang apa yang sering dibeli?
Hutang Usaha Rp.,-
No Keterangan Alamat Telp. Jenis Barang Dec-19 %
1 PT. SUMBER CIPTA MULTINIAGA Soekarno-Hatta No.785, Babakan Penghulu, Cinambo, Bandung 022-7800298 Rokok Djarum Grup 901,650,660 46.1%
2 PT. Rajawali Utama Jaya Jl. Tritisan Kencana No.45, Suka Asih, Bojongloa Kaler, Bandung 022-6015221 Bahan Makanan 525,448,800 26.9%
3 PT. Utami Makmur Soekarno-Hatta No.440 022-5225892 Alat tulis kantor 74,420,360 3.8%
4 PT. Supra Sari Lestari Jl. Pembangunan No.5 RT/RW: 03/06, Kedunghalang, Bogor Utara 0251-8656503 Minuman & Syrup 97,500,000 5.0%
5 PT. Surya Madistrindo Soekarno-Hatta No.705, Jatisari, Buahbatu, Bandung 0852-2189-4955 Air Mineral VIT 65,300,000 3.3%
6 PT. Arta Boga Cemerlang Soekarno-Hatta No.709, Sukapura, Kiaracondong, Bandung 0812-3648-9521 Produk Cap OT 29,000,000 1.5%
7 PT. Enseval Putera Megatrading Soekarno-Hatta No.344, Kebon Lega, Bojongloa Kidul, Bandung 022-5407100 Produk Kalbe Farma 65,045,500 3.3%
8 PT. Putri Daya Usahatama Jl. Rumah Sakit No.135, Mekar Mulya, Panyileukan, Bandung Produk Indofood 65,336,680 3.3%
9 PT. Sayap Mas Utama Depo Jl. Panyaungan KM.19, Cileunyi Wetan, Bandung 022-7792530 Produk Wings 14,275,195 0.7%
10 PT Panti Kosmetika Baru Soekarno-Hatta No.71, Cibuntu, Bandung Kulon 022-6121199 Produk Vitapharm 12,259,800 0.6%
11 PT. Unilever Indonesia Soekarno-Hatta No.364, Kebon Lega, Bojongloa Kidul, Bandung 022-5408222 Produk Unilever 13,150,000 0.7%
12 CV Jujur Citra Jl. Satria Raya I No.5, Margahayu Utara, Babakan Ciparay, Bandung 022-5411426 Produk Nestle 13,050,500 0.7%
13 Korek durian Jakarta Korek api kayu 15,000,000 0.8%
14 PT. Panjunan Soekarno-Hatta No.40, Cibuntu, Bandung Kulon 022-6012366 Produk Kraft 19,650,000 1.0%
15 UD. Lancar Jaya Jl. Letjen Suprapto, Balikpapan 0853-199-88833 Plastik 43,126,505 2.2%
Jumlah 1,954,214,000 100%

• 15 supplier terbesar adalah yang ada di tabel di atas.


• Supplier terbesar adalah PT. Sumber Cipta Multiniaga.
• Produk yang cepat perputarannya dan sering dibeli dengan tempo adalah rokok.
• Dalam tabel di atas jelas siapa saja suppliernya dan produk apa yang disupply, beserta alamat &
kontak supplier – sehingga mudah untuk ditelusuri kebenarannya.
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Jenis barang persediaan terbesar?
Berapa lama persediaan terjual kembali?
•Persediaan
Terkait Penjualan:
Keterangan
Rp.,-
No Dec-19 %
1 ROKOK 2,659,479,453 30.1%
2 GULA & TERIGU 543,514,618 6.1%
3 Kopi 135,265,825 1.5%
4 Obat-obatan 845,102,842 9.6%
5 Mie Instan 542,565,003 6.1%
6 Susu 757,192,825 8.6%
7 Minyak Goreng 635,703,857 7.2%
8 ABC 433,345,562 4.9%
9 Sabun 278,444,508 3.1%
10 Kosmetik 362,097,305 4.1%
11 Minuman 109,069,890 1.2%
12 Pewangi baju 364,478,248 4.1%
13 Makanan Ringan 160,124,485 1.8%
14 Lampu 92,116,792 1.0%
15 Bumbu 63,719,197 0.7%
16 Permen 51,960,568 0.6%
17 lain-lain 807,862,475 9.1%
Jumlah 8,842,043,453 100%

• Persediaan terbesar di toko adalah rokok.


• Rasio DOI dalam tabel sebelumnya adalah selama 17 hari pada periode terakhir – masih tergolong
wajar.
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Mayoritas transfer atau tunai?
Perputaran bank di bank apa?
Penjualan tercermin di mutasi rek atau tidak?
BRI No. Rek : 0001.01.000xxxx.300 GIRO Perbandingan Penjualan vs Mutasi Total
CV. Langgan (Rp.) Ratas Penjualan 2019 16,235,738,750
No. Bulan Debet Kredit Saldo
Ratas Mutasi Kredit 2019 14,895,490,168
1 Jan-19 1,140,752,359 10,040,752,359 2,004,975,000
2 Feb-19 2,221,952,706 15,733,259,592 15,516,281,886 %-ase Mutasi Kredit (total) thd Penjualan 91.75%
3 Mar-19 1,505,903,863 16,035,956,977 30,046,335,000
4 Apr-19 1,015,459,117 12,245,188,183 41,276,064,066
5 May-19 894,230,907 15,884,905,305 56,266,738,464
6 Jun-19 381,766,589 18,839,936,644 74,724,908,519
7 Jul-19 1,865,326,506 16,145,417,987 89,005,000,000
8 Aug-19 330,780,193 17,620,345,466 106,294,565,273
9 Sep-19 1,330,003,192 11,195,973,497 116,160,535,578
10 Oct-19 823,422,413 21,003,615,076 136,340,728,241
11 Nov-19 1,905,593,907 12,115,840,666 146,550,975,000
12 Dec-19 1,836,417,396 11,884,690,264 156,599,247,868
Jumlah 15,251,609,148 178,745,882,016 970,786,354,895
Ratas 1,270,967,429 14,895,490,168 80,898,862,908

•Rata-rata penjualan per bulan = Rp.16.235.738.750,-.


•Mutasi rekening mencerminkan 91.75% penjualan – sudah sewajarnya di atas 90% untuk bisnis
trading.
•Mutasi operasional sepenuhnya telah dilakukan melalui giro BRI.
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Siapa saja pembeli besarnya?
Siapa yang sering berhutang?
Berapa lama tempo piutang?
Piutang Usaha Rp.,-
No Keterangan Dec-19 %
1 TOKO Sinar Rejeki 404,408,260 16.1%
2 Toko Ginanjar 428,991,400 17.1%
3 Toko Anugerah 564,798,000 22.5%
4 Toko Elis 190,000,000 7.6%
5 Nandang 120,500,000 4.8%
6 Edi Hidayat 117,745,000 4.7%
7 Dedi 106,550,000 4.3%
8 Aat 179,995,100 7.2%
9 Dedi 86,470,240 3.4%
10 Lain-lain 307,111,000 12.3%
Jumlah 2,506,569,000 100%

•Pembeli besar rata-rata adalah toko kelontongan lain di sekitar daerah usaha debitur dengan skala
lebih kecil – dimana menurut keterangan debitur adalah 3 toko sesuai tabel di atas.
•Pembeli yang sering berhutang adalah ketiga pembeli terbesar tadi, tetapi selalu terbayar kurang dari
1 minggu (sesuai dengan rasio DOR, dimana tercatat selama 5 hari).
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Lama proses bisnis (uang menjadi uang)?
• Yang dimaksud dari pertanyaan ini adalah :
jangka waktu dari uang debitur keluar untuk belanja persediaan, hingga terjual tunai (jika terjual
secara tunai) atau hingga tertagih piutangnya (jika terjual dengan secara tempo).
• Jawaban debitur harus sama / tidak jauh berbeda dengan rasio WCTO (DOR + DOI).
• Dalam contoh ini = 21 hari.
Pihak-pihak yang terlibat?
• Setidaknya ada 3 pihak terlibat : Supplier –> Debitur –> Customer.
• Bisa jadi, dalam prakteknya, terdapat perantara seperti jasa transportasi, apabila debitur
tidak mempunyai kendaraan untuk mengangkut barang dari supplier, atau mengantar
barang ke customer.
• Rincian supplier & customer sudah dijawab sebelumnya.
• Pihak lain adalah karyawan :
o Bag.marketing/ sales : 6 orang.
o Bag. kasir : 10 orang.
o Bag. administrasi & keuangan : 6 orang.
o Bag. Gudang dan packing : 30 orang.
o Sopir & kernet (kurir) : 22 orang.
CV. Langgan
Usaha : Perdagangan Kelontongan
Alat & Sarana-Prasarana yang digunakan?
Sarana-Prasarana
No Keterangan Jumlah
1 Colt Diesel Truck Double Th 2014 2 unit
2 Colt Diesel Truck Double Th 2012 2 unit
3 Pick Up Mitshubishi Th 2011 2 unit
4 Pick Up Suzuki Th 2011 3 unit
5 Pick Up Mitshubishi Th 2013 2 unit
• Selain kendaraan tsb di atas, sarana-prasarana yang jelas dibutuhkan adalah gudang.
• Gudang debitur adalah tempat usaha debitur (toko) yang sekaligus menjadi gudang di
bagian belakang toko dan di lantai 2, dengan luas bangunan gudang ± 900 m2.

Margin usaha?
• Dari L/R diketahui bahwa margin kotor usaha sebesar ± 2%.
• Angka tsb sangat wajar untuk jenis usaha toko kelontongan dimana bisnis ini mengandalkan
volume penjualan tetapi margin kecil.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai