Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEUANGAN II

RMK UTANG JANGKA PANJANG

KELOMPOK 6

Ruang EII1

NAMA : NIM : Absen:

1. Kadek Saswata Abhimana Negara 1607532008


2. Ni Kadek Puspita Yadnya Dewi 1607532014 12
3. Dwiki Vernanda Krisnayana Putra 1607532022 19

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI NON REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR BALI
2017
1. Definisi Hutang jangka panjang

Kieso (2002 : 242) “terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di

masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus

operasi perusahaaan, mana yang lebih lama”. Pengertian hutang jangka panjang oleh Dyckman,

et al. (2000 : 218) adalah “kewajiban dengan jangka waktu yang melebihi satu tahun dari tanggal

neraca atau siklus operasi mana yang lebih baik. Baridwan (2000 : 365) mengatakan bahwa

“hutang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan hutang-hutang yang pelunasannya akan

dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan

dari kelompok aktiva lancar”.

Gunadi (2005 : 83) bahwa “kewajiban jangka panjang merupakan hutang yang tidak akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau yang pengeluarannya tidak menggunakan sumber

aktiva lancar”. Berdasarkan definisi dan penjelasan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hutang jangka panjang merupakan pinjaman yang diperoleh perusahaan dari pihak ketiga

atau kreditor, yang jatuh temponya lebih dari satu tahun, dan dilunasi dengan sumber-sumber

yang bukan dari aktiva lancar, serta jumlah hutang jangka panjang tersebut tidak boleh melebihi

jumlah modal sendiri. Hutang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam

jangka waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan (mana

yang lebih panjang), dan dengan menggunakan aktiva tidak lancar yang ada atau dengan

menimbulkan kewajiban jangka panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal

saham.
2. Akuntansi Obligasi Metoda Garis Lurus
Agio dan Disagio (Obligasi)
Obligasi adalah salah satu bentuk instrumen pendanaan dengan menggunakan utang.
Berbeda dengan saham, return yang diperoleh dari investasi pada obligasi adalah bunga. Bunga
yang diperoleh bersifat konstan, sehingga tidak terpengaruh dari kondisi kinerja perusahaan.
Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah dana yang
diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana
yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar
dibandingkan dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam
kata lain, agio obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit karena mendapat dana lebih besar dan
disagio obligasi adalah kerugian karena menerima dana lebih kecil. Pada pencatatan akuntansi,
agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang digunakan untuk amortisasi
ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga Efektif. Langsung ke contoh saja:

2. Metode Garis Lurus


A. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang
dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 110%) Rp 11.000.000,00


Agio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (110%-100%)) Rp 1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Agio Agio Nilai Buku
Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A + D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 11.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 10.800.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 10.600.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 10.400.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 10.200.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Agio Obligasi 200.000

Beban Bunga 200.000

B. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 90%) Rp 9.000.000,00

Disagio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (100%-90%)) Rp 1.000.000,00

Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Disagio Nilai Buku
Disagio Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A - D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 9.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 9.200.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 9.400.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 9.600.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 9.800.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Beban bunga 200.000


Disagio obligasi 200.000

3. Metode Bunga Efektif


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar
@ Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap
tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan
nilai buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut:

Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A

A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu)

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)

Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08)5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710

Harga Jual Obligasi


= 6.805.832 + 3.992.710
= 10.798.542

Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542

Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buku
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E
01 Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.542
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.425
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.419
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.653
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.185
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.000

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D

B. Disagio Obligasi

Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo


= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12)5)
= 10.000.000 x 0,56743
= 5.674.269

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776

Harga Jual Obligasi


= 5.674.269 + 3.604.776
= 9.279.045

Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955
Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
Tangal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buku
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
01 Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.045
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.530
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.634
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.990
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.429
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.000

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya

3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D

4. Penyajian Utang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang harus dijelaskan dengan cukup dalam neraca. Setiap jenis hutang jangka

panjang harus disajikan secara terpisah di dalam neraca dan diberi catatan kaki yang cukup jika

hal ini diperlukan. Penjelasan yang bersangkutan dengan hutang jangka panjang meliputi :

nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang telah ditarik, tanggal jatuh

tempo, tarif bunga, pembatasan dalam pembagian dividen, keharusan mempertahankan jumlah

modal kerja tertentu, dan penjelasan jumlah & jenis aktiva yang dijaminkan.

Umumnya hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok : hutang jangka panjang

yang ditarik dengan perjanjian tertulis dan hutang jangka panjang yang tidak disertai dengan

perjanjian tertulis. Contoh hutang kelompok pertama adalah hutang bank dan hutang obligasi,

sedangkan contoh hutang kelompok kedua adalah pengkreditan yan ditangguhkan (deferred
credits), jaminan dari pelanggan (customer's deposit), hutang garansi produk.

Hutang obligasi dapat disajikan dalam neraca pada nilai nominalnya, dan dicantumkan pada

tanggal jatuh tempo serta tarif bunganya. Alternatif lain adalah hutang obligasi disajikan pada

nilai nominalnya ditambah dengan premi obligasi yang belum diamortisasi atau dikurangi

dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi.

Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluarkan

lagi, harus disajikan dalam neraca sebagai pengurang jumlah obligasi yang diizinkan untuk

dikeluarkan (authorized bond) sebesar nilai nominalnya. Treasury bond tidak boleh disajikan

sebagai aktiva.

Sumber:

Donald E. Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D. Warfield. 2008. Akuntasi Intermediate, Edisi 12,
Jilid 2. Penerbit Erlangga.
http://duniaakuntan10.blogspot.co.id/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html

https://feelinbali.blogspot.co.id/2014/02/akutansi-keuangan-utang-jangka-panjang.html

http://duniaakuntan10.blogspot.co.id/2014/10/agio-dan-disagio-obligasi.html

Anda mungkin juga menyukai