Anda di halaman 1dari 31

Kredit Investasi untuk Usaha

Anda
Kredit Investasi ditujukan untuk membantu usaha Anda dalam pembiayaan investasi baik
investasi baru, modernisasi, dan rehabilitasi dengan banyak kemudahan dan juga
keuntungan

Kredit Investasi

Fasilitas kredit yang memberikan kemudahan Anda dalam mewujudkan pembiayaan


investasi untuk usaha Anda, seperti perluasan usaha, modernisasi mesin, dan lain-lain

Perhitungan efektif terhadap baki debet harian

Jangka waktu hingga 15 tahun


Suku bunga bersaing dengan Bank lain

Informasi Produk Kredit Investasi

 Suku Bunga

Perhitungan suku bunga efektif terhadap baki debet harian

Informasi ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, untuk
informasi lebih lengkap silakan menghubungi Kami
Syarat dan Ketentuan
Kelengkapan Dokumen

 Kelengkapan Dokumen Pribadi

o Legalitas Pemohon

 Akta pendirian/dnggaran Dasar (untuk koperasi) beserta akta


perubahan 

 Pengesahan dari kementrian terkait 

 Legalitas usaha: TDP, NPWP, SIUP, HO, SIUJK, SKDP, SITU

o Data Keuangan

 Laporan keuangan minimal 2 tahun terakhir 

 Untuk kredit > Rp10milyar atau total fasilitas kredit > Rp15milyar
(cash loan maupun non cash loan) ➝ wajib audited 

 RAB proyek  
 Proyeksi cash flow 

 Laporan penilaian agunan

 Persyaratan Dokumen Jaminan

o Objek yang menjadi pembiayaan kredit

 HousingEstate, Jakarta - Saat ini pemilik duit lebih gemar menaruh uang di
deposito atau surat berharga ketimbang dalam properti. Karena itu jumlah dan
nilai rekening deposito Rp1 miliar ke atas meningkat cukup tinggi di bank. Kalau
melihat kebijakan BI menaikkan bunga acuan BI-7 day reverse repo rate hingga
175 basis poin sejak Mei 2018 (dari 4,25 menjadi 6 persen) dan penerbitan saving
bond ritel (SBR) oleh pemerintah dengan kupon lebih 8 persen, investasi properti
makin tidak menarik.

 Dengan aneka insentif dari bank dan pengembang, kebutuhan modal untuk
berinvestasi menjadi jauh lebih kecil.

 Tapi, tunggu dulu. Di pihak lain pada saat bersamaan BI juga melonggarkan
ketentuan rasio kredit properti atau atau loan to value (LTV), serta penyaluran
KPR/KPA (kredit pemilikan rumah/apartemen) inden (masih berupa gambar
dengan janji serah terima kemudian). Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
melonggarkan ketentuan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) kredit
properti.

 Kini properti pertama tipe apapun bisa dibeli dengan KPR/KPA tanpa uang muka
(down payment atau DP). Untuk properti kedua dan seterusnya, depe-nya hanya
10–20 persen dari harga rumah tergantung tipe properti dan jenis kredit yang
digunakan. KPR inden diizinkan hingga lima fasilitas tanpa memperhitungkan
urutan dengan depe mengikuti ketentuan di atas. Sedangkan ketentuan ATMR
untuk KPR dilonggarkan dari semula 35 persen menjadi menjadi 20–25 persen
untuk LTV hingga 70 persen, dan 35 persen untuk LTV di atas 70 persen,
sehingga kredit properti pun tersedia lebih banyak.

 Selain itu, untuk menggenjot penyaluran kredit propertinya yang masih loyo,
bank-bank rajin melansir promo KPR/KPA dengan bunga super rendah
dan fixed (tetap) lebih lama. Promo bank-bank itu didukung pengembang
dengan menawarkan cara bayar yang meringankan, mulai dari diskon
harga, depe kecil bisa dicicil, bebas biaya, sampai subsidi bunga. Modal membeli
(investasi) properti pun sangat minimal. Jadi, siapa bilang investasi properti tidak
menguntungkan dalam situasi pasar seperti sekarang?

  

 Tertutupi kenaikan harga

 Sebagai contoh, bila berinvestasi dalam lima properti inden sekaligus, anda hanya
perlu modal depe rata-rata 10-15 persen saja. Sebelumnya modal depe itu rata-
rata 35 persen, karena untuk setiap fasilitas kredit hingga maksimal tiga fasilitas
(regulasi LTV 2013) uang mukanya minimal 20–50 persen tergantung tipe
properti dan jenis kredit. Jadi, kini untuk investasi lima rumah seharga rata-rata
Rp300 juta per unit atau total Rp1,5 miliar, anda hanya perlu
merogoh depe Rp150–225 juta.

 Bahkan, bila membeli properti di proyek developer yang bermitra dengan bank
yang menyalurkan KPR, depe-nya bisa lebih rendah lagi. CIMB Niaga misalnya,
awal Agustus lalu melansir promo KPR dengan depe lima persen khusus untuk
pembelian properti di 102 proyek yang dikembangkan enam grup usaha besar di
seluruh Indonesia. Dengan KPR 20 tahun, bunga pasar efektif floating saat ini
yang rata-rata 11-12 persenan per tahun, cicilannya sekitar Rp15-16 juta/bulan
dengan depe 5 persen atau Rp75 juta.

 Supaya angsurannya turun, anda bisa mengambil bunga promo katakanlah 6


persen per tahun fixed 5 tahun seperti banyak ditawarkan bank saat ini. Cicilan itu
pun turun menjadi Rp10 juta/bulan selama 5 tahun pertama. Memang, kenaikan
harga properti saat ini hanya 7–10 persen per tahun. Tapi, dengan asumsi
kenaikan rata-rata 7 persen saja, awal tahun ke-6 nilai properti anda yang Rp1,5
miliar itu akan mencapai sekitar Rp2,2 miliar atau meningkat Rp700 juta sebelum
dikurangi pajak, bea, dan biaya jasa saat dijual.

 Namun, itu tetap jauh lebih menguntungkan dibandingkan pendapatan bunga


deposito dan SBR, karena anda hanya mengeluarkan modal awal Rp75 juta,
ditambah total cicilan Rp600 juta selama lima tahun yang dibayar bertahap setiap
bulan, tidak sekaligus. Bandingkan kalau dana Rp675 juta itu langsung ditaruh di
muka di deposito dengan bunga bersih 24 persenan selama lima tahun atau SBR
dengan kupon bersih 34 persenan, hasilnya hanya Rp162 jutaan (deposito) atau
Rp230 jutaan (SBR).
 Memang, setelah tahun ke-5 cicilan KPR akan melonjak mengacu ke bunga pasar
efektif floating yang 11–12 persenan itu, atau lebih tinggi kalau saat itu bunga
pasar naik. Tapi, kita bisa mensiasati situasi itu dengan melunasi kredit setelah
masa bunga promo berakhir. Biasanya bank memberikan masa tenggang 1-3
tahun setelah masa bunga promo berakhir, baru debitur boleh mempercepat
pelunasan kredit. Percepatan pelunasan selama masa tenggang dikenakan denda.
Tapi, itu bukan masalah, karena  dendanya hanya 2-3 persen dari saldo kredit,
lebih rendah dibanding lonjakan bunga dari bunga promo ke bunga
efektif floating.

  

 Momen tepat

 Bank BCA yang sejak April 2018 menawarkan promo KPR dengan bunga 5,88
persen per tahun fixed tiga tahun misalnya, menentukan minimal tenor tiga tahun
setelah masa bunga promo fixed itu berakhir. Karena itu Felicia Mathelda Simon,
Executive Vice President Consumer Credit Business Bank BCA, menyatakan, saat
ini merupakan momen yang tepat bagi konsumen mewujudkan pembelian rumah
atau berinvestasi dalam properti.

 Sebelumnya Head of Retail Banking Product CIMB Niaga Budiman Tanjung


menyebutkan, berinvestasi dalam properti yang dibeli secara kredit menurut
regulasi, situasi pasar, dan aneka insentif yang ditawarkan bank saat ini sangat
menguntungkan. “Harganya pasti akan meningkat signifikan. Kebutuhan rumah
di Indonesia masih tinggi,” ujarnya.

 Yang penting properti diperlakukan sebagai investasi jangka panjang (lebih dari
lima tahun), bukan investasi dengan hasil instan atau  spekulatif. Betul, properti
tidak bisa serta merta diuangkan. Untuk mengatasinya, pilih beberapa properti
dengan harga yang terjangkau kebanyakan orang sebagai investasi, ketimbang
satu properti dengan harga tinggi yang pasarnya terbatas. Kemudian pastikan
harga properti yang dibeli wajar. Cara paling mudah, bandingkan harga properti
inden yang ditawarkan pengembang dengan harga properti sekelas (tipe, lokasi,
fasilitas, kualitas pengembangan) yang seken atau sudah jadi tapi
masih fresh (usia bangunan 4-5 tahun setelah serah terima).

 Perbandingan menurut cara bayar yang sama: harga tunai dengan harga tunai,
harga KPR dengan harga KPR. Kalau harga properti inden tidak lebih tinggi dari
10 persenan, harga yang ditawarkan pengembang masih wajar. Bila lebih dari itu,
lebih baik membeli rumah seken yang masih fresh. Dalam situasi pasar sangat
butuh likuiditas (BU) seperti sekarang, jangan ragu menawar harga rumahnya
serendah mungkin sehingga kelak lebih mudah lagi dijual.

KPR vs KI KREDIT INVESTASI MENGUNTUNGKAN MANA

KPR atau KI gan


Bisa gan
yang perlu agan perhatikan jenis kredit yang agan minta, karena dengan KPR suku bunga relatif tinggi
(perhitungan bunga annuitas atau efektif tahunan), kalo usaha lebih baik Kredit Investasi (kalo bagunan
sudah ada maka dapat dikatakan refinancing untuk pembelian kos-kosan) dan bungannya efektif bulanan
sehingga lebih ringan. KPR saat ini bisa sampai dengan 25 tahun namun KI maksimal 15 tahun
tergantung dari penilaian bank.

Syarat untuk KI agan minimal telah memiliki usaha atau kalo belum agan paling tidak memiliki
pengalaman dalam berusaha. Kalau KPR memang tidak dipersyaratkan pengalaman namun lebih
kepada penghasilan agan atau maksimal angsuran 1/3 take home pay.

Kalo saran ane sih mending KI, kurang lebih syarat sama untuk bangunan minimal sudah ada IMB,
sertifikat dan lain-lain. Namun kalo mengejar jangka waktu yang sangat panjang s/d 25 tahun mending
agan ajukan KPR.

Untuk persyaratan UM minimal sama kurang lebih 30 persen dari nilai total bangunan.
Langsung ke kasus saya gan...saya sudah punya KPR rumah..cicilan 2,4 jt..gaji 7 jt...dan sudah mentok
di sepertiga gaji...bank sudah tdk mw membrikn kredit ke saya lg...bukn begitu gan?

Skrg saya akan beli rumah kos2an...seharga 250 juta dan income nett per bulan 3,2 juta. Saya brencana
pinjam lg ke bank dan cicilan dr hasil kos2an tsb ini bisa KI atau KPR kan?
Lokasi kos2an apa hrus SHM,pinggir jalan 2 mobil ( 6 m) ? Atau yg penting ada SHM?

Apa semua bank mengucurkan kredit KI? Bank apa yg recomended dan tdk terlalu susah urusny gan??

Kalau boleh tahu kerja dimana gan? Spertiny snagat bnyk ilmuny tetntang perbankn?

Untuk pertanyaan pertama agan bener karena best practicenya bank2 mempertimbangkan 1/3 THP
untuk maksimal angsuran, bahkan kalo agan mau ambil KPR lagi kebijakan UM sesuai dengan aturan
Bank Sentral akan semakin tinggi atau minimal >30%.

Klo mau KPR penilaian bank pasti akan berat karena mereka tidak menilai proyeksi income kos2an, dan
hanya menilai THP (Take Home Pay) agan. Klo KI yang perlu agan perhatikan minimal sharing dana
yang agan ada 30% dari nilai kos2an (diluar biaya proses kredit). Lokasi marketable dalam artian bisa
dilalui mobil, tidak serta merta harus 2 mobil gan tergantung penilaian appraisal nanti. SHGB bisa saja
gan asal jatuh tempo SHGB tidak lebih cepat dari masa pinjaman.

Hampir semua bank mengucurkan KI, klo yang familier sama KI dan relatif cepat dan berani sih BR* atau
BN* atau klo mau di Bank Syariah saja utk saat ini mereka sangat berani mengucurkan kredit demi
menambah aset mereka, bank swasta umumnya relatif berat kecuali agan nasabah setia BC* maka akan
relatif mudah ajukan KI di BC*.

Saya kerja di bank gan…saya suka membaca dan analisa investasi aja gan…ane malah salut agan uda
berani terjun usaha…mantap

Oiya kos2annya didaerah mana gan?lumayan tu perbandingan harga sama passive incomenya bagus...
Diubah oleh tyoried 11-02-2014 08:28
0
 Kutip  Balas

purnama7
11-02-2014 15:34
NewbiePosts: 28
#7

itu ilustari gan...yang bener recomended kemarin pernah harga 100 juta ( penawaran ) nett bulan 1.6 juta
dan 180 penawarna hrga net 2.4 juta....baru nemuin trsebut, tp sayang sudah laku gan...

lagi berburu lagi sambil mencari ilmu dari agan ini....

o iy daerah tangerang gan....

Quote:
Original Posted By tyoried►

Untuk pertanyaan pertama agan bener karena best practicenya bank2 mempertimbangkan 1/3 THP
untuk maksimal angsuran, bahkan kalo agan mau ambil KPR lagi kebijakan UM sesuai dengan aturan
Bank Sentral akan semakin tinggi atau minimal >30%.

Klo mau KPR penilaian bank pasti akan berat karena mereka tidak menilai proyeksi income kos2an, dan
hanya menilai THP (Take Home Pay) agan. Klo KI yang perlu agan perhatikan minimal sharing dana
yang agan ada 30% dari nilai kos2an (diluar biaya proses kredit). Lokasi marketable dalam artian bisa
dilalui mobil, tidak serta merta harus 2 mobil gan tergantung penilaian appraisal nanti. SHGB bisa saja
gan asal jatuh tempo SHGB tidak lebih cepat dari masa pinjaman.

Hampir semua bank mengucurkan KI, klo yang familier sama KI dan relatif cepat dan berani sih BR* atau
BN* atau klo mau di Bank Syariah saja utk saat ini mereka sangat berani mengucurkan kredit demi
menambah aset mereka, bank swasta umumnya relatif berat kecuali agan nasabah setia BC* maka akan
relatif mudah ajukan KI di BC*.

Saya kerja di bank gan…saya suka membaca dan analisa investasi aja gan…ane malah salut agan uda
berani terjun usaha…mantap

Oiya kos2annya didaerah mana gan?lumayan tu perbandingan harga sama passive incomenya bagus...

0
 Kutip  Balas

purnama7
11-02-2014 15:34
NewbiePosts: 28
#8

KPR PM itu apa y??

Quote:
Original Posted By zieerhaa►Wah, agan silver.claws gawe dmn,ane jga sdang btuh jasa KPR.PM dunk
gan kontaknya..thanks.

0
 Kutip  Balas

purnama7
11-02-2014 15:36
NewbiePosts: 28
#9


jadi termsuk kredit investati atau KPR gan???

Quote:
Original Posted By silver.claws►Msh bisa, itungan tujuan investasi. Kalo jabotabek bs saya bantu,
sertifikat,imbnya ada itu TS? Max 15th kpr. Sebelomnya gak ada cicilan kpr lagi jalan?

0
 Kutip  Balas

tyoried
11-02-2014 20:57
KaskuserPosts: 127
#10

Apa Yang Dimaksud Dengan


Pinjaman Investasi / Kredit
Investasi
Oleh
 Jonathan
9296

Pemerintah Indonesia bekerja keras untuk terus membantu tingkat perekonomian

masyarakat Indonesia agar bisa semakin baik. Dengan demikian, jika kondisi

ekonomi negara membaik maka seharusnya kondisi ekonomi masyarakatnya juga

mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Untuk itulah ada banyak sekali

program yang kemudian dilahirkan oleh pemerintah agar bisa disalurkan langsung

kepada semua lapisan masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini

pemerintah Indonesia bekerja sama langsung dengan berbagai bank yang ada di

negara kita. Biasanya kerja sama dengan bank ini dalam bentuk penyaluran kredit.

Ada dua jenis kredit yaitu  kredit investasi dan juga kredit modal kerja.
Sesuai dengan fungsi sebuah bank yang adalah untuk membantu menyalurkan dana

dan menghimpun dana dari masyarakat untuk kebutuhan ekonomi, salah satu

program yang digalakkan saat ini adalah kredit investasi. Apa yang dimaksud

dengan pinjaman investasi? Ini adalah modal atau kredit dalam bentuk uang yang

disalurkan melalui bantuan bank dengan tujuan untuk berbagai keperluan usaha

yang Anda miliki. Nah, untuk  jenis kredit atau pinjaman investasi  sendiri yang

adalah berupa kredit yang digunakan untuk melakukan perluasan usaha atau

penambahan usaha seperti membeli dan membuka pabrik baru di tempat yang

berbeda, membangun sebuah proyek baru, pengadaan mesin dan bahan baku,

membeli tanah dan juga bangunan untuk usaha baru, dll yang nantinya pelunasan

kredit tersebut menggunakan uang hasil usaha yang baru saja dibiayai dengan modal

tersebut.

Saat debitur atau pengguna kredit sudah memutuskan akan mengambil pinjaman

investasi di sebuah bank maka akan ada jangka waktu kredit yang harus disepakati

oleh pemberi modal pinjaman investasi tersebut, dalam hal ini di Indonesia biasanya

di Bank BRI dan Bank Mandiri yang merupakan bank pemerintah terbesar. Biasanya

bank akan memberikan jangka waktu untuk  kredit investasi ini minimal untuk satu

tahun. Untuk yang belum tahu, pinjaman investasi ini memiliki manfaat yaitu Anda

bisa mencicil atau mengangsur dalam melakukan pembayaran ke bank yang sudah

Anda pilih langsung.

Saat Anda sudah memutuskan akan mengambil fasilitas pinjaman investasi maka

akan ada beberapa tahapan yang pasti akan dilakukan oleh bank yang akan

memberikan fasilitas tersebut. Bank akan melakukan proses verifikasi dan juga akan

melakukan pemeriksaan secara mendetail terhadap usaha yang sedang dijalankan


oleh calon debitur. Untuk mengajukan pinjaman investasi ini Anda harus memenuhi

beberapa persyaratan yaitu:

 Legalitas usaha yang dimiliki seperti SIUP, SITU, NPWP, TDP atau Surat

Keterangan Usaha

 Identitas diri seperti KTP, SIM dan jika yang mengajukan adalah badan usaha

maka yang diperlukan adalah Akte Pendirian badan usaha tersebut.

 Foto copy Rekening Koran, Tabungan paling tidak selama 3 bulan terakhir.

Rata-rata syarat pengajuan kredit antar bank akan sama dan biasanya jangka waktu

untuk maksimal kredit mencapai 15 tahun dan untuk grace period akan selama 4

tahun. Untuk batasan kredit mulai dari Rp 100 juta rupiah hingga 40 Milyar. Namun

untuk kebijakan setiap bank dimungkinkan berbeda bisa saja terjadi tergantung

dengan kondisi setiap bank dimana Anda mengajukan  kredit investasi tersebut.

Ada beberapa fasilitas dalam  kredit investasi yaitu:

 Term Loan yang biasa dikenal dengan nama anuitas yang mana cara

pembayarannya dilakukan secara bertahap.

 Term Loan Grace Period atau TLG yang mana cara pembayaran hanya untuk

bunga kreditnya saja lalu untuk pokok kredit akan dibayarkan saat memasuki

Grace Period.

 Term Loan Principal atau juga TLP yang mana pembayaran menggunakan

sistem angsuran yang jumlahnya setiap bulan selalu sama. Namun untuk

besaran bunganya akan ditetapkan berdasarkan besaran outstanding.


Untuk fasilitas kredit investasi ini memang cukup banyak peminatnya di Indonesia

dan memang sangat disarankan bagi pemilik usaha yang ingin mengembangkan

usahanya agar bisa bertambah besar. Hal ini  karena memang dilihat dari segi syarat

dan fasilitas akan sangat menguntungkan. Dengan sistem pembayaran yang mudah

secara angsuran dan bisa diambil sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang

usaha debitur yang mengajukan permohonan kredit. Untuk informasi lebih lengkap

Anda bisa langsung menghubungi bank terdekat.

6 Langkah Membeli Rumah Untuk Investasi, Jangan Salah Dalam

Memilih – Rumah merupakan salah satu aset yang nilainya terus meningkat dari

tahun ke tahun dan menjadi salah satu tempat untuk mengalokasikan uang yang

menguntungkan.

Dengan rumah, Anda bisa mendapatkan 2 keuntungan sekaligus yaitu pendapatan

sewa dan capital gain. Namun, agar bisa mendapatkan 2 manfaat tersebut secara

optimal, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat akan menentukan rumah

yang akan dibeli.

Berikut ini kami akan menjelaskan tentang 6 langkah yang bisa Anda pertimbangkan

saat akan membeli rumah untuk investasi.

6 Langkah Membeli Rumah Untuk Investasi

1Pertimbangkan Keuangan yang Dimiliki Saat Akan


Membeli
Tujuan utama pembelian rumah yang Anda lakukan adalah untuk membuat keuangan

menjadi lebih sehat dengan adanya aliran penghasilan dari rumah yang disewakan.

Baca Juga: Investor Harus Tahu! Ini 9 Pertimbangan Penting Sebelum

Investasi Properti
Namun, mempertimbangkan masalah keuangan menjadi hal yang sangat penting saat

akan menentukan pembelian rumah.

Harga rumah yang akan dibeli akan menentukan berapa DP minimal yang harus

dibayarkan dan berapa cicilan yang perlu dibayarkan secara rutin setiap

bulan. Jangan sampai cicilan yang dikeluarkan setiap bulan memberatkan kondisi

keuangan Anda saat ini.

Jumlah cicilan ideal yang bisa diambil sekitar 30% dari total penghasilan yang Anda

dapatkan setiap bulan.

2Tentukan Lokasi dan Jenis Rumah yang Akan Dibeli


Jika Anda bertujuan bahwa rumah yang akan dibeli untuk investasi di masa depan,

maka penentuan lokasi dan jenis rumah menjadi langkah penting selanjutnya.

Baca Juga: 7 Cara Menghemat Biaya Bulanan, Terapkan dan Dapatkan Lebih

Banyak Dana Untuk Disimpan

Lokasi yang buruk dan tidak strategis akan sulit menarik penyewa untuk

menggunakannya dan juga perkembangan nilainya bisa lambat dari rata-rata harga

properti.

Pertimbangkan faktor fasilitas yang ada di sekitar lokasi, sarana transportasi,

fasilitas publik, dan lokasi yang strategis.


Jika Anda membidik para wisatawan sebagai penyewa rumah, sebaiknya pilih lokasi

properti yang berdekatan dengan berbagai tempat wisata di sekitar.

Atau jika Anda membidik pekerja dari luar kota, lokasi bisa dipilih berdekatan

dengan pusat bisnis yang strategis.

3Siapkan Modal Untuk DP Rumah

Jika Anda mampu membayar uang muka rumah lebih besar dari minimal

pembayaran, maka pinjaman dan jumlah cicilan setiap bulan bisa semakin rendah.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Harus Terus Meningkatkan Pengetahuan tentang

Uang, Meskipun Anda Telah Kaya Raya

Saat ini nilai minimal uang muka yang harus dibayarkan untuk sebuah rumah

berkisar dari 10 – 20% dari harga jual.

Dari mana Anda bisa mempersiapkan uang muka?

Jangan menyimpan uang ditabungan untuk mempersiapkan uang muka pembelian

rumah, karena waktu yang diperlukan untuk mengumpulkannya bisa sangat lama dan

memakan waktu.

Solusi terbaik yang bisa dipilih adalah dengan berinvestasi pada instrumen investasi

yang menawarkan imbal hasil kompetitif.

KoinWorks  bisa menjadi salah satu pilihan terbaik yang bisa dipilih karena

kemampuannya menawarkan imbal hasil mulai dari  18% bunga efektif dalam

setahun.

Modal untuk memulai investasi juga sangat rendah, dimana Anda bisa memulai

hanya dengan uang minimal Rp 100.000 saja.

Dengan uang yang bertumbuh mulai dari  18% dalam setahun, tentu saja

mengumpulkan uang muka untuk membayar DP rumah semakin mudah untuk Anda

dapatkan.
4Mempertimbangkan Metode Pembiayaan Lain

Daripada Anda meminjam uang di bank untuk membeli sebuah properti, sebaiknya

pertimbangkan untuk meminjam uang dari teman atau keluarga.

Baca Juga: 6 Tanda Anda Belum Seharusnya Memiliki Rumah Baru

Pilihan pembiayaan seperti ini tentu saja ada untung dan rugi yang harus

dipertimbangkan dengan matang.

Keuntungannya Anda tidak perlu membayar pinjaman dengan beban bunga yang

tinggi, sedangkan kerugiannya adalah hubungan Anda bisa rusak dengan teman dan

keluarga, saat tidak bisa membayarkan hutang tersebut tepat waktu.


5Siapkan Diri Anda Untuk Menyewakan Rumah Tersebut

Hal yang perlu dipertimbangkan pada fase ini adalah mulai menentukan berapa

biaya sewa yang akan dipatok setiap bulannya.

Baca Juga: 6 Hal Penting yang Perlu Diingat Sebelum Memulai Investasi

Biaya sewa dipatok berdasarkan fasilitas yang Anda berikan kepada penyewa, lokasi

properti yang dimiliki, dan lain sebagainya.

Jangan sampai biaya sewa yang Anda tetapkan tidak mampu menutup biaya yang

perlu dikeluarkan untuk sebuah properti tersebut.


Terapkan juga beberapa aturan untuk para penyewa rumah agar Anda bisa meminta

mereka mempertanggungjawabkan kesalahan yang dilanggar.

6Siapkan Asuransi Untuk Rumah yang Dimiliki

Ada 3 cara untuk mengelola resiko yang ada yaitu menghindari resiko, mengalihkan

resiko kepada orang lain, atau meminimalisir resiko tersebut.

Baca Juga: Mudah! Ini 5 Cara Mengurangi Biaya Tagihan Listrik Bulanan


Asuransi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengalihkan resiko kepada pihak

ketiga, saat terjadi masalah pada properti yang Anda miliki.

Beberapa resiko yang bisa saja terjadi adalah kebakaran, bencana alam seperti tanah

longsor dan gempa bumi, dan yang lainnya.

Dengan adanya asuransi, tentu hal ini bisa membuat lebih nyaman dan tenang saat

memiliki properti. Sebab, Anda memiliki hal klaim saat terjadi bencana atau

masalah yang tidak diinginkan pada properti tersebut.

Dengan melewati 6 langkah dan tahapan di atas, kami berharap Anda bisa

menentukan jenis rumah yang paling menguntungkan untuk dimiliki.

Jangan sampai rumah yang dibeli tidak diminati oleh para penyewa dan kenaikan

harganya sangat rendah di masa depan.

Baca Juga: Cara Kerja KoinWorks: Investasi Online P2P Lending

Hal lain yang lebih penting adalah siapkan DP membeli rumah dengan cara

berinvestasi di KoinWorks  yang mampu menawarkan imbal hasil mencapai  35%

bunga efektif dalam setahun.

Investasi menjadi cara yang memudahkan Anda untuk mendapatkan lebih banyak

uang di masa depan dibandingkan menabung uang tersebut di bank.

Semoga bermanfaat!
Lebih Untung Mana, Beli Rumah
dengan Cara KPR atau KTA?
Edited by Fitriya Fitriya • 27 Juni 2018

Setiap orang tentunya memiliki kebutuhan akan tempat tinggal. Tak heran jika rumah termasuk
salah satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Bahkan, rumah juga jadi salah satu instrumen
investasi yang cukup menguntungkan, karena nilainya terus meningkat setiap tahunnya.

Tak heran jika kebutuhan rumah semakin hari makin meningkat. Sehingga berdampak pada
kenaikan harga hunian yang terus melonjak. Apalagi jika Anda mencari rumah di kawasan
perkotaan, maka harus rela merogoh kocek yang tidak sedikit untuk bisa mendapatkan hunian
idaman.

Namun untuk masalah biaya, sebenarnya tak perlu khawatir karena saat ini banyak sekali
program-program dari pemerintah dan pihak perbankan untuk membantu masyarakat membeli
rumah idaman. Jenis pembiayaan tersebut, seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)
atau pinjaman Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Namun sayangnya masih banyak masyarakat yang mungkin belum mengetahui informasi dengan
jelas tentang kedua pinjaman ini. Nah, tak perlu bingung lagi apakah Anda sebaiknya memilih
membeli rumah secara cicilan KPR atau dengan pinjaman KTA.

Simak ulasan berikut ini, sehingga Anda dapat memilih jenis pinjaman mana yang sesuai dengan
kebutuhan Anda.

Anda Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!

Bandingkan Produk KTA Terbaik!  

1. Beli Rumah dengan Cicilan KPR


Ilustrasi beli rumah

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangan bila Anda memilih membeli rumah dengan cara
mencicil dari KPR, diantaranya:

 Bentuk dan Lokasi Rumah


Program KPR biasanya diberikan pada rumah-rumah yang dibangun dalam tipe cluster dan
berlokasi di daerah yang masih belum padat penduduknya. Sehingga jika Anda ingin mencicil
rumah secara KPR, Anda tidak bisa memilih bentuk rumah sesuai dengan keinginan Anda karena
desainnya yang memang sudah ditentukan oleh pihak pengembang.
Bahkan, fasilitas yang diberikan pun juga kurang maksimal, seperti akses kendaraan umum, dan
biasanya cukup jauh dari pusat perbelanjaan, dan masih banyak lagi.

 Biaya yang Dibutuhkan


Jika dilihat dari biaya yang dibutuhkan untuk memiliki rumah, sebenarnya antara KPR dan KTA
tidak jauh berbeda. Hanya saja, terdapat perbedaan pada dana awal. Jika Anda berencana
mengajukan KPR, maka Anda membutuhkan dana untuk uang muka (DP/down payment) sekitar
20-30% dari nilai rumah.
 Proses Kepemilikan Rumah
Dalam mengajukan cicilan KPR, dibutuhkan beberapa tahapan. Mulai dari mempersiapkan DP,
dilakukan survei rumah oleh pihak bank, proses appraisal, dan akad kredit oleh pihak notaris,
developer, dan bank.
Proses tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama dibanding bila membeli rumah dengan cara
mengajukan pinjaman KTA.
Dan proses kepemilikan rumah dengan sistem KPR, semua surat-surat kepemilikan rumah baru
akan diberikan kepada nasabah setelah cicilan rumah lunas.

 Perbandingan Suku Bunga


Untuk cicilan KPR, terdapat 4 jenis bunga yang dapat dipilih, termasuk jenis suku bunga efektif
dan suku bunga flat. Ada jenis suku bunga anuitas yang mana jumlah angsuran tetap, namun
nilai bunga dan pokok angsuran dapat berubah secara periodik.

Terdapat pula suku bungan floating, yang mana jumlah angsuran bulanan tidak tetap dikarenakan
mengikuti nilai suku bunga yang ada di pasaran.  

 Jangka Waktu Cicilan


Jangka waktu KPR yang diambil tentunya akan memengaruhi besaran cicilan setiap bulannya.
Rata-rata jangka waktu cicilan KPR mulai dari 10 tahun, 15 tahun, hingga 20 tahun.

Nah, Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan finansial, sehingga nantinya tidak akan
memberatkan pengeluaran Anda setiap bulannya.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya KPR dan Cicilannya


2. Beli Rumah dengan Pinjaman KTA
Punya rumah dengan mengajukan KTA? Kenapa tidak.

Apabila ada keinginan memiliki rumah dengan cara mencari dari pinjaman KTA, maka ada hal-
hal yang bisa Anda pertimbangankan, yaitu:

 Bentuk dan Lokasi Rumah


Bila Anda berniat membangun rumah sendiri, maka pilihan pinjaman KTA merupakan pilihan
yang tepat. Anda dapat menentukan sendiri desain dan bentuk rumah dengan bebas, serta
memilih material bangunan yang berkualitas terbaik sehingga rumah lebih awet dan tahan lama.

 Biaya yang Dibutuhkan


Namun jika Anda ingin membangun rumah sendiri, maka tentu saja dana yang dibutuhkan di
awal akan jauh lebih besar. Sebelum mengajukan pinjaman KTA, Anda harus menghitung rinci
terkait keseluruhan biaya pembangunan rumah.

 Proses Pengajuan
Untuk proses pengajuan KTA memang sedikit lebih menguntungkan karena tidak membutuhkan
jaminan atau agunan yang harus diberikan kepada pihak bank. Lamanya proses pengajuan,
pinjaman KTA membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu.
Tentu itu tergolong lebih cepat jika dibandingkan sistem KPR. Asalkan segala persyaratan atau
dokumen yang dibutuhkan sudah terpenuhi, maka pihak bank akan segera menyetujui pinjaman
yang Anda ajukan.

 Perbandingan Suku Bunga


Baik itu pinjaman KTA maupun KPR, suku bunga akan ditentukan dari besarnya jumlah
pinjaman yang diajukan serta ketentuan dari masing-masing bank. Ada 2 jenis suku bunga yang
biasanya ditetapkan untuk pinjaman KTA.

Pertama, suku bunga efektif, yang dihitung dari nilai pokok utang, bukan dari nilai pokok
pinjaman. Keuntungannya tentu saja nilai bunga dapat semakin berkurang seiring pembayaran
pokok utang.

Jenis bunga yang kedua adalah suku bunga flat atau datar. Suku bunga ini akan sama setiap
bulannya hingga cicilan KTA lunas sesuai jangka waktu yang diambil.
 Jangka Waktu Cicilan
Sedangkan untuk jangka waktu pinjaman KTA, ini tergolong lebih cepat dibanding dengan
jangka waktu pada KPR. Jangka waktu pinjaman KTA rata-rata mulai dari 1 tahun hingga 10
tahun saja.

Baca Juga: Waktu yang Tepat Minta Bunga Cicilan KPR Turun


Pilih Sistem Kredit yang Sesuai dan Miliki Rumah
Impian
Sebelum memilih sistem kredit untuk membeli rumah idaman Anda, akan lebih baik jika
mempelajari sistem kredit tersebut terlebih dahulu. Sehingga nantinya Anda bisa mendapatkan
sistem kredit dan bunga yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan. Jadi, pilih KPR atau KTA,
yang terpenting adalah sesuai dengan kemampuan Anda tentunya. Tentukan dan miliki rumah
impian.
nya akan Anda hadapi ketika ingin membeli sebuah properti. Sebelum menentukan mana
sebenarnya yang lebih menguntungkan, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa saja
kekurangan dan kelebihan dari membeli properti dengan kedua instrumen di atas. 1. Membeli rumah
secara KPR KPR adalah kepanjangan dari kredit pemilikan rumah. Hal ini berarti sewaktu ingin
membeli properti, Anda akan melakukan pembayaran dengan kredit. Dengan itu, Anda akan
melakukan proses cicilan properti yang dibeli. Besarnya cicilan yang dibayarkan per bulannya
biasanya bergantung pada besarnya DP yang diberikan di awal. Perlu diketahui, untuk KPR itu
sendiri, DP yang harus dibayarkan adalah sebesar 30 persen dari harga beli investasi tersebut.
Biasanya, fasilitas seperti ini akan Anda dapatkan melalui lembaga perbankan dalam bentuk agunan
properti yang akan dibeli. KPR sendiri dibagi menjadi beberapa kategori. Sewaktu Anda berniat
untuk membeli properti, KPR yang digunakan adalah KPR pembelian. Para developer menyediakan
fasilitas KPR untuk memudahkan calon pembeli yang tidak memiliki uang untuk membeli secara
cash. Sistem yang dipakai dalam KPR juga mudah dan cepat. Kebanyakan orang mengatakan
membeli rumah dengan KPR akan lebih untung, benarkah begitu? 2. Membeli rumah secara cash
Ada juga orang yang mengatakan lebih baik untuk membeli rumah secara cash. Faktanya, jika Anda
memiliki sejumlah dana yang menganggur, Anda disarankan untuk membeli rumah secara cash.
Apalagi jika dana yang dimiliki sudah dipisah-pisahkan dengan dana untuk asuransi kesehatan,
dana darurat, dana portofolio investasi, tabungan, dan lain sebagainya. Ketika hendak membeli
rumah secara cash, Anda perlu untuk mempersiapkan dana tambahan yang biasanya digunakan
untuk mengurus sertifikat-sertifikat penting mengenai properti yang dibeli. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisasi penipuan yang akan terjadi. Dari dua penjelasan di atas, pastinya membuat Anda
yang bingung sebenarnya yang mana sebaiknya yang harus Anda pilih. Untuk mempermudah Anda,
perhatikan contoh perhitungan di bawah ini: Seorang pegawai A berniat untuk membeli rumah
dengan cara KPR. Harga properti tersebut Rp 300 juta. Si A sudah menabung uangnya sebesar Rp
5 juta per bulan untuk membayar uang muka atau down payment (DP) KPR. Jika 30 persen dari Rp
300 juta = Rp 90 juta, maka si A memerlukan waktu 18 bulan untuk mengumpulkan DP sebesar Rp
90 juta. Setelah itu, ia harus membayarkan cicilan KPR sebesar RP 3,6 juta per bulannya. Setelah
10 tahun, dana yang disetorkannya ke KPR senilai Rp 432 juta. Jika dihitung, nilai dari total
propertinya sudah mencapai Rp 732 juta. Bandingkan dengan si B yang memilih menabung selama
12 tahun untuk membeli rumah seharga Rp 650 juta. Sebagai catatan, tipe rumah mungkin saja
sudah berbeda dan memiliki kesan yang lebih modern lagi serta harga rumah yang sudah pasti tidak
berada pada angka Rp 732 juta lagi. Memang, ada banyak hal yang perlu dipikirkan ketika hendak
membeli rumah dengan cara KPR atau cash. Hal yang perlu diperhatikan adalah modal yang dimiliki
dan tren suku bunga yang ada. Sebaiknya, memilih KPR jika modal tidak mencukupi dan
menyiapkan beberapa dana darurat dan dana proteksi untuk menghindari beberapa kejadian yang
nantinya tidak diinginkan. Dalam menyicil rumah, pikirkan matang-matang kemungkinan terburuk
yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Pikirkan juga berapa tarif bunga yang dipatok
antara bank yang satu dan bank yang lainnya. Semua tergantung pilihan Anda Jadi, lebih untung
mana, beli rumah dengan KPR atau cash? Semuanya tergantung pada kesanggupan calon pembeli.
Perlu diketahui, membeli rumah dengan cara cash lebih aman ketimbang membeli rumah dengan
cara KPR. Membeli secara KPR memang terkadang terlihat menguntungkan karena sisa dana yang
dimiliki bisa digunakan untuk keperluan investasi lainnya. Namun, balik lagi, tingkat suku bunga
bank fluktuatif. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Untuk Investasi, Lebih Untung Beli Properti
dengan KPR atau
"Cash"?", https://money.kompas.com/read/2017/02/26/100000126/untuk.investasi.lebih.untung.beli.
properti.dengan.kpr.atau.cash.?page=all.

Quote:
Original Posted By purnama7Saya lihat2 KI kebanyakan 8 tahun y mas? apa bank bisa di nego jangka
waktunya mas?

Setau ane di Man****, BN*, BR* dan BT* maksimal jangka waktu bisa sampe 15 tahun untuk KI...klo nego
jangka waktu itu bisa saja dimintakan dengan catatan bangunan investasi agan belum menghasilkan atau
terjadi kesulitan pembayaran/cash flow
Diubah oleh tyoried 11-02-2014 21:02
0
 Kutip  Balas
wmfahmi
12-02-2014 14:13
NewbiePosts: 50
#11

404 Page Not Found


Diubah oleh wmfahmi 21-02-2016 19:47
0
 Kutip  Balas

silver.claws
13-02-2014 18:38
Kaskus AddictPosts: 2,656
#12

Bisa gw bantu pm aja. Nama, alamat lengkap sesuai ktp, tgl lahir. Rumah kos2an,kontrakan sama saya
bisa diajuin. Khusus wilayah jakarta. Dokumen bs gw bantu jemput. Ktp,npwp,akte nikah,akte lahir, kartu
keluarga, tabungan copy 6 bln terakir(suami istri). Surat keterangan kerja/slip gaji, spt pjk th terakir.
0
 Kutip  Balas

purnama7
15-02-2014 23:22
NewbiePosts: 28
#13

gan..namany kredit apa ni? Kredit investasi atau KPR? bisa mask berapa thuan gan? ane umur 32
tahun.....

Quote:
Original Posted By silver.claws►Bisa gw bantu pm aja. Nama, alamat lengkap sesuai ktp, tgl lahir.
Rumah kos2an,kontrakan sama saya bisa diajuin. Khusus wilayah jakarta. Dokumen bs gw bantu jemput.
Ktp,npwp,akte nikah,akte lahir, kartu keluarga, tabungan copy 6 bln terakir(suami istri). Surat keterangan
kerja/slip gaji, spt pjk th terakir.

0
 Kutip  Balas

silver.claws
16-02-2014 08:17
Kaskus AddictPosts: 2,656
#14

Quote:
Original Posted By purnama7►
gan..namany kredit apa ni? Kredit investasi atau KPR? bisa mask berapa thuan gan? ane umur 32
tahun.....
Saya mskin kpr bisa. 15Th max. Bunga setelah th ke 1 negotiable.
Jakarta gan? Sms nama, alamat 087887663747. Ketemuan biar jelas. Istri kerja jg gan? Ktp,kartu
keluarga, npwp copy, akte nikah nyusul gp2.
0
 Kutip  Balas

btsjakarta
28-04-2014 15:26
Kaskus AddictPosts: 2,022
#15

sundulin ya gan   
0
 Kutip  Balas

btsjakarta
28-04-2014 22:44
Kaskus AddictPosts: 2,022
#16

 
0
 Kutip  Balas

imanrenaldo
26-11-2014 14:50
NewbiePosts: 2
#17

Quote:
Original Posted By silver.claws►Msh bisa, itungan tujuan investasi. Kalo jabotabek bs saya bantu,
sertifikat,imbnya ada itu TS? Max 15th kpr. Sebelomnya gak ada cicilan kpr lagi jalan?

ane mo beli kos kosan wilayah jatinangor harga 300 jta? surat2 lengkap. tapi pengen di ajuin ke kpr.
gmana langkah langkahnya brapa dana yang msti ane siapin yah. kira2 cicilan perbulannya brapa tu?

Anda mungkin juga menyukai