Anda di halaman 1dari 5

1. Jelaskan bahwa bank memberikan kredit kepada debiturnya atas dasar kepercayaan!

Ada prinsip kepercayaan antara bank dan nasabah ini karena merupakan awal terjadinya suatu
kontrak. Tidak mungkin kontrak bisa terjadi bila sejak awal tidak ada unsur kepercayaan antara kedua
pihak sehingga tidak mungkin ada kesepakatan yang merupakan unsur utama lahirnya suatu kontrak.
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan benar-
benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan
oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan.
2. Sebutkan unsur-unsur kredi yang anda ketahui!
 Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan benar-
benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. Kepercayaan
diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani
dikucurkan.

 Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-masing pihak (si pemberi
kredit dengan si penerima kredit) menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
Kesepakatan ini kemudian dituangkan dalam suatu akad kredit dan ditandatangani kedua belah
pihak sebelum kredit dikucurkan.

 Jangka waktu
Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut
bisa berbentuk jangka pendek (di bawah 1 tahun), jangka menengah (1 sampai 3 tahun) atau
jangka panjang (di atas 3 tahun). Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran
kredit yang sudah disepakati kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat
diperpanjang sesuai kebutuhan.

 Risiko
Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko
tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit,
maka semakin besar resikonya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja
oleh nasabah maupun resiko yang tidak disengaja, misalnya karena bencana alam atau
bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya, sehingga nasabah tidak mampu
lagi melunasi kredit yang diperolehnya.

 Balas Jasa
Balas jasa bagi bank merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian kredit. Dalam bank
konvensional balas jasa dikenal dengan nama bunga. Selain balas jasa dalam bentuk bunga, bank
juga membebankan kepada nasabah biaya administrasi kredit yang juga merupakan keuntungan
bank. Bagi bank dengan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan prinsip bagi hasil
3. Sebutkan resiko yang ada dalam perkreditan!
1. Sovereign Credit Risk
Setiap negara memiliki anggaran dan kemampuan masing-masing untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan. Tidak jarang pemerintah suatu negara meminjam sejumlah dana kepada negara lain
maupun kepada lembaga dunia untuk memenuhi kebutuhan tertentu demi kepentingan rakyat.
Risiko kredit pemerintahan merupakan risiko yang terjadi ketika suatu negara tidak mampu
memenuhi kewajibannya dalam membayar utang pada saat jatuh tempo. Ketidakmampuan membayar
utang ini mencakup pembayaran pokok pinjaman disertai bunga dan denda sesuai kesepakatan.
2. Corporate Credit Risk
Risiko ini merupakan salah satu jenis-jenis risiko yang kerap terjadi, terutama pada industri
perbankan seperti:
-Risiko gagal bayar dari debitur yang merupakan perusahaan penerbit surat utang.
-Risiko gagal bayar dari perusahaan yang menerima kredit.
-Risiko gagal bayar dari perusahaan yang menerima penyertaan modal.
3. Retail Customer Credit Risk
Risiko ini dapat terjadi akibat debitur yang merupakan perseorangan tidak mampu memenuhi
kewajibannya untuk membayar utang pada saat jatuh tempo. Biasanya kredit konsumen individu
seperti ini digunakan untuk kebutuhan konsumtif, sehingga sumber pengembalian kredit tersebut
tidak berasal dari objek yang dibiayai. Oleh karena itu, sebaiknya pemberian kredit ini perlu dibatasi
untuk memperkecil risiko.

4. Seb utkan jenis-jenis kredit yang anda ketahui (min. 3 jenis)!

- Kredit Usaha Rakyat, salah satu jenis kredit yang merupakan pinjaman dari program pemerintah
guna membantu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk memperoleh modal atau pembiayaan
usaha.
Plafon : KUR Mikro (Rp. 25 juta), KUR Retail (Rp. 500 juta)
Jangka Waktu : KUR Mikro (3-5 tahun), KUR Retail (4-5 tahun)
Penerima :
Usaha mikro, kecil dan menengah
Calon Tenaga Kerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri
Calon pekerja magang di luar negeri
Anggota keluarga dari karyawan/karyawati yang berpenghasilan tetap atau bekerja sebagai Tenaga
Kerja Indonesia
Tenaga Kerja Indonesia yang purna bekerja di luar negeri
Pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja.

- Kredit Investasi, Jenis kredit produktif yang digunakan untuk penanaman modal dan memberikan
profit. Misalkan, investasi dengan membangun pabrik dan proyek baru biasanya pinjaman ini
memerlukan waktu yang lama agar dapat menghasilkan keuntungan.

- Kredit Modal Kerja, hampir sama dengan kredit investasi, kredit modal kerja biasanya
dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan aktivitas produksi suatu perusahaan. Biasanya bentuk
dantuan dana dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
5. Jenis-jenis hak atas tanah manakah yang dapat dijaminkan ke bank! Jelaskan!
a. Hak Milik
Hak milik merupakan hak kepemilikan tanah yang paling fundamental dan kuat. Dengan memiliki
hak ini, seseorang memiliki kuasa penuh atas tanah yang menjadi miliknya. Hak kepemilikan hanya
dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia dan badan hukum tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1963.

b. Hak Guna Bangunan


Hak Guna Bangunan merupakan hak seseorang atau badan hukum tertentu untuk mendirikan
bangunan di atas tanah yang bukan miliknya. Jenis hak guna ini umum dipakai untuk kawasan
industri, perumahan, bisnis komersial. Hak Guna Bangunan diberikan maksimal 30 tahun. Kemudian,
hak ini dapat diperpanjang selama 20 tahun dan diperbarui selama 30 tahun

c. Hak Guna Usaha


Secara ringkas, hak guna usaha adalah hak warga negara atau lembaga tertentu untuk melakukan
suatu kegiatan usaha di atas tanah yang dikuasai oleh negara.Hak guna usaha diberikan secara
bertahan hingga maksimal 35 tahun. Namun, hak tersebut masih bisa diperpanjang 25 tahun dan
diperbarui selama 35 tahun.

d. Hak Pakai atas Tanah Negara


Hak Pakai adalah hak seseorang atau badan hukum tertentu untuk memakai dan/atau mengambil hasil
atau produk dari suatu tanah yang bukan miliknya. Tanah yang bisa dipakai dan/atau diambil hasilnya
dalam Hak Pakai bisa merupakan milik seseorang, badan usaha, atau negara. Hak Pakai diberikan
maksimal 25 tahun. Kemudian, hak tersebut bisa diperpanjang hingga 20 tahun dan diperbarui selama
25 tahun

6. Jelaskan Kredit Perumahan Rakyat yang anda ketahui :


Plafon KPR :
Plafon KPR BCA: berkisar Rp250 juta hingga Rp5 miliar dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga
20 tahun.
BNI :Plafon KPR BNI berkisar Rp100 juta hingga Rp5 miliar dengan jangka waktu hingga 25 tahun.
Mandiri : Plafon KPR Mandiri, maksimal sampai Rp15 Miliar dengan jangka waktu hingga 20 tahun.
BTN : Plafon KPR BTN: berkisar Rp250 juta hingga Rp1,5 miliar dengan jangka waktu hingga 25
tahun.
Siapa Debiturnya : developer dan pegawai dari perusahaan, masyarakat umum, dan pegawai
pemerintah
Berapa Bunganya : Bunga KPR rendah per Mei 2022.
1. Bank BTN : menawarkan bunga KPR mulai dari 3,72%
2. Bank BNI : BNI masih terus menawarkan bunga promo KPR. suku bunga mulai dari 3,40% dan
pilihan masa fixed rate hingga 10 tahun.
3. Bank Mandiri : Bank Mandiri saat ini menawarkan program suku bunga KPR yang kompetitif.
Terdiri dari pengenaan 3,75% fixed 1 tahun untuk developer dan pegawai dari perusahaan pilihan,
dan suku bunga mulai dari 3,63 persen fixed 3 tahun atau 4,84 persen fixed 5 tahun.
4. Bank BRI : BRI menawarkan suku bunga kredit cukup rendah yakni sebesar 5 persen bagi nasabah
yang ingin mengambil KPR. Setelah jangka waktu fixed rate berakhir, suku bunga yang berlaku
nantinya suku bunga floating rate.
Berapa Jangka waktunya : memiliki jangka waktu pembayaran bagi debitur mulai dari 5 hingga 30
tahun. Jika memutuskan untuk melakukan kredit rumah dalam jumlah besar tetapi kemampuan
finansial masih terbatas, maka bisa mengambil tenor dalam jangka panjang, seperti tenor 30 tahun.
Type2 rumah KPR : Type rumah 21/24, tipe rumah 36, tipe rumah 45, tipe rumah 54, tipe rumah 60,
tipe rumah 70, tipe rumah 120.

7. Jelaskan prosedur pemberian kredit pada Bank Umum!


Pengajuan berkas-berkas
Pengajuan proposal kredit hendaklah berisi antara lain: (a) latar belakang perusahaan/kelompok
usaha; (b) maksud dan tujuan; (c) besarnya kredit dan jangka waktu; (d) cara pengembalian kredit;
dan (e) jaminan kredit.

Pemeriksaan berkas-berkas
Untuk mengetahui apakah berkas pinjaman yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan
sudah benar. Jika belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan
apabila sampai batas waktu tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangannya, maka
permohonan kreditnya dapat dibatalkan.

8. Apa yang anda ketahui tentang kredit macet! Apa saja yang enyebabkan? Sebutkan dan jelaskan!
Kredit macet adalah kondisi dimana debitur baik perorangan maupun badan usaha tidak mampu
membayar cicilan atau hutang yang dimilikinya kepada pemberi pinjaman dengan tepat waktu.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal seperti debitur kehilangan penghasilan utamanya,
mangkir secara terencana dalam melakukan pembayaran, dan lain-lain.
A). Faktor Internal
1) Analisis kurang tepat, sehingga tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi dalam kurun
waktu selama jangka waktu kredit. Misalnya, kredit diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan,
sehingga nasabah tidak mampu membayar angsuran yang melebihi kemampuan.
2) Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dan nasabah, sehingga bank
memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan. Misalnya, bank melakukan over taksasi
terhadap nilai agunan.
3) Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur, sehingga tidak dapat
melakukan analisis dengan tepat dan akurat.
4) Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait, misalnya komisaris, direktur bank, sehingga
petugas tidak independen dalam memutuskan kredit.
5) Kelemahan dalam melakukan pembinaan dan monitoring kredit debitur; dsb.
B). Faktor Eksternal
1) Unsur kesengajaan yang dilakukan oleh nasabah
2) Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran kepada bank, karena nasabah
tidak memiliki kemauan dalam memenuhi kewajibannya;
3) Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang dibutuhkan terlalu besar. Hal
ini akan memiliki dampak terhadap keuangan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR).
4) Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana kredit tersebut tidak
sesuai dengan tujuan penggunaan (side streaming). Misalnya, dalam pengajuan kredit,
disebutkan kredit untuk investasi, ternyata dalam praktiknya setelah dana kredit dicairkan,
digunakan untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Anda mungkin juga menyukai