Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakukunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga
mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah
dalam menghadapi suatu masalah.
Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu
atau golongan-golongan tertentu berdasarkan model, loyalitas
serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke
golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang
berbeda dari bank.
Perpose
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Sebagai
contoh apakah untuk modal kerja atau investasi,konsumtif
atau produktif, dan lain sebagainya.
lanjutan
Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya.
Payment
Merupakan ukaran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana
untuk pengembalian kredit.
Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode
apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apa
lagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
Protection
Tujuannya adalah sebagai menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit
1. Aspek Yuridis/Hukum
3. Aspek Keuangan
Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya dengan suatu kriteria
kelayakan investasi yang mencakup antara lain:
Rasio-rasio keuangan
Payback period
Net Present Value (NPV)
Profitability Indek (PI)
Internal Rate of Return (IRR)
dan Break even Point (BEP)
lanjutan
4. Aspek Tekinis/Operasi
Aspek ini membahas masalah yang berkaitan
dengan produksi seperti kapasitas mesin yang
digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan,
dan mesin-mesin termasuk jenis mesin yang
digunakan.
5. Aspek Manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan,
sumber daya manusia yang dimiliki serta latar
belakang pengalaman sumber daya
manusianya.
lanjutan
6. Aspek Sosial Ekonomi
Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan
masyarakat umum seperti:
Meningkatkan ekspor barang;
Mengurangi pengangguran atau lainnya;
Meningkatkan pendapat masyarakat;
Tersedianya sarana dan prasarana;
Membuka isolasi daerah tertentu.
7. Aspek Amdal
Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila
kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan
mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya.
Prosedur dalam Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman
perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum. Secara umum
akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai
berikut.
1. Pengajuan berkas-berkas.
Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain sebagai
berikut.
Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan.
Maksud dan tujuan, apakah memperbesar omzet penjualan atau
meningkatkan kapasitas produksi.
Besarnya kredit dan jangka waktu, dalam hal ini pemohon menentukan
besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu
kreditnya.
Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara
nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan
atau cara lainnya.
Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala
resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada
unsur kesengajaan atau tidak.
lanjutan
Selanjunya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah
dipersyaratkan seperti:
Akte notaris
TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
NPWP (Nomor Pokok Wajib pajak)
Neraca dan laporan rugi laba tiga tahun terakhir
Bukti diri dari pimpinan perusahaan
Foto kopi sertifikat jaminan.
Penilaian yang dapat dilakukan untuk sementara adalah dari neraca dan
laporan rugi laba yang ada dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut:
Current ratio
Acid test ratio
Inventory turn over
Sales to receivable ratio
Profit margin ratio
Return on net worth
Working capital
lanjutan
2. Penyelidikan berkas pinjaman
Tujuanya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang yang
diajuakan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar.
3. Wawancara 1
Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah
berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank
inginkan.
4. On the Spot
Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian
hasil on the spot di cocockan dengan hasil wawancara 1.
5. Wawancara 2
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan.
lanjutan
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit
akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
Jumlah uang diterima
Jangka waktu kredit
Dan biaya-biaya yang harus dibayar
9. Penyaluran/penarikan dana
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening
sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil
sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu:
Sekaligus atau
Secara bertahap
Kualitas Kredit
Dalam melepas kreditnya agar berkualitas pihak
perbankan perlu memperharikan dua unsur,
yaitu:
1) Tingkat perolehan laba, artinya jumlah laba
yang akan diperoleh atas penyaluran kredit.
2) Tingkat resiko, artinya tingkat resiko yang
akan dihadapi terhadap kemungkinan
melesetnya perolehan laba bank dari kredit
yang disalurkan.
lanjutan
Secara umum jenis-jenis resiko yang mungkin dihadapi
meliputi:
1. Resiko lingkungan, artinya resiko yang berkaitan dengan
lingkungan perbankan terutama yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal seperti resiko ekonomi, resiko
kompetisi, resiko peraturan.
2. Resiko manajemen, artinya risiko yang berkaitan dengan
risiko dari dalam perusahaan (internal) seperti risiko
organisasi, risiko kemampuan, risiko kegagalan.
3. Risiko penyerahan, artinya lebih terpengaruh oleh
internal bank seperti risiko penyerahan, risiko teknologi,
risiko strategik.
4. Risiko keuangan, berkaitan erat dengan pengaruh internal
dan eksternal bank seperti risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko suku bunga, risiko leverge, risiko internasional
lanjutan
Agar kedit yang disalurkan oleh suatu bank memiliki kualitas kredit yang
baik, perlu dilakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit. Berikut ini
pemisahan fungsi dalam organisasi kredit terdiri dari:
Pemasaran kredit
Analisis kredit
Taksasi jaminan
Administrasi kredit
Audit kredit