Anda di halaman 1dari 36

KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

Pengertian Pengalokasian Dana

 Pengalokasian dana dapat diwujudkan


dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal
dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula
dilakukan dengan membelikan berbagai aset
yang dianggap menguntungkan bank.
 Arti lain dari alokasi dana adalah
menjual kembali dana yang diperoleh dari
penghimpunan dana dalam bentuk simpanan.
Penjualan dana ini tidak lain agar perbankan
dapat memeperoleh keuntungan seoptimal
mungkin.
Pengertian Kredit dan Pembiayaan

 Menurut undang-undang perbankan nomor 10


tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga. Sedangkan
pembiayaan adalah penyedian uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagihasil.
lanjutan
 Yang menjadi perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank
berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan
oleh bank berdasarkan oleh prinsip syariah adalah terletak
keuntungan yang diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip
konvensional keuntungan yang diperoleh melalui bunga
sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip bagi hasil berupa
imbalan atau bagi hasil.
 Untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat
dipercaya, maka bank terlebih dahulu mengadakan analisis
kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau
perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta
faktor-faktor lainya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin
bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman.
 Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah
yang dilakukan untuk penyelamatan kredit tersebut beragam.
Namun jika memang sudah tidak bisa diselamatkan kembali,
maka tindakan terkhir bagi bank adalah menyita jaminan yang
telah dijaminkan oleh nasabah.
Unsur-unsur Kredit
 Kepercayaan
 Yaitu suatu keyakinan pemberian kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa
uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu
dimasa datang.
 Kesepakatan
 Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan
ini di tuangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibanya masing-masing.
 Jangka waktu
 Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini
mencakup masa pemberian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
 Resiko
 Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko
tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit
semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya.
 Balas jasa
 Merupakan keuntungan pemberian suatu kredit antara jasa tersebut yang
dikenal dengan nama bunga. Balas jasa dengan bentuk bunga dan biaya
administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.
Tujuan dan fungsi Kredit
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit
adalah sebagai berikut:
1. Mencari keuntungan
 Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari
pemberian kredit tersebut. Hasil tersebut terutama
dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai
balas jasa dan biaya administrasi kredit yang
dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu usaha nasabah
 Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha
nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi
maupun dana untuk modal kerja.
lanjutan
3. Membantu pemerintah
 Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin
baik, mengingat semakin banyak kredit berarti
adanya peningkatan pembangunan di berbagai
sektor. Keuntungan bagi pemerintah dengan
menyebarnya pemberian kredit adalah sebagai
berikut.
 Penerimaan pajak
 Membuka kesempatan kerja
 Meningkatkan jumlah barang dan jasa
 Meningkatkan devisa negara
lajutan
 Suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut.

a) Untuk meningkatkan daya guna uang.


Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang
maksudya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan
sesuatu yang berguna.
b) Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari
suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut
akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainya.
c) Untuk meningkatkan daya guna barang.
Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan si debitur
untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna dan
bermanfaat.
h) Meningkatkan peredaran barang. lanjutan
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang
dari suatu wilayah ke wilayah lainya.
i) Sebagai alat stabilitas ekonomi.
Dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah
barang yang diperoleh oleh masyarakat.
j) Untuk meningkatkan kegairahan usaha.
Bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan
berusaha.
k) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.
Semakin banyak kredit yang disalurkan, akan baik, terutama
dalam hal meningkatkan pendapatan.
l) Untuk meningkatkan hubungan internasional.
Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan
saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi
kredit.
Jenis-jenis Kredit
1. Dilihat dari segi kegunaan
 Kredit investasi
 Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau
membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
 Kredit modal kerja
 Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
 Kredit produktif
 Kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
 Kredit konsumtif
 Kredit yang digunakan untuk komsumsi secara pribadi.
 Kredit perdagangan
 Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk membeli
barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil
penjualan dagangan tersebut.
lanjutan
3. Dilihat dari segi jangka waktu
 Kredit jangka pendek
 Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja.
 Kredit jangka menengah
 Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3
tahun, biasanya untuk investasi.
 Kredit jangka panjang
 Merupakan kredit yang masa pengembalianya paling panjang. Kredit
jangka panjang waktu pengembalianya diatas 3 tahun atau 5 tahun.
4. Dilihat dari segi jaminan
 Kredit dengan jaminan
 Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat
berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
 Kredit tanpa jaminan
 Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu.
lanjutan
5. Dilihat dari segi sektor usaha

 Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor


perkebunan atau pertanian rakyat.
 Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya
peternakaan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
 Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil, menengah
atau besar.
 Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang di biayainya biasanya
dalam jangka panjang.
 Kredit pendididkan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa
kredit untuk para mahasisiwa.
 Kredit profesi, diberikan kepada para profesional seperti, dosen, dokter
atau pengacara.
 Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau
pembelian perumahan.
 Dan sektor-sektor lainnya.
Jaminan Kredit
1. Dengan jaminan
 Jaminan benda berwujud, yaitu barang-barang yang dapat
dijadikan jaminan seperti:
 Tanah, Bangunan, Kendaraan bermotor,
Mesin-mesin/pelaratan, Barang dagangan,
Tanaman/kebun/sawah, dan lainnya
 Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang
merupakan surat-surat yang dijadikan jaminan seperti:
 Sertifikat saham, Sertifikat obligasi, Sertifikat tanah, Sertifikat
deposito, Rekening tabungan yang dibekukan, Rekening giro
yang dibekukan, Promes, Wesel, dan surat tagihan
 Jaminan orang
 Yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila
kredit tersebut macet, maka orang yang diberikan jaminan
itulah yang menanggung resikonya.
lanjutan
2. Tanpa jaminan
 Kredit tanpa jaminan maksudnya adalah
bahwa kredit yang diberikan bukan dengan
jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan
untuk perusahaan yang memang benar-benar
bonafid dan profesional sehingga
kemungkinan kredit tersebut macet sangat
kecil.
Prinsip-prinsip Pemberian Kredit
Biasanya kriteria penilaian yang yang harus dilakukan oleh bank
untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan
dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P.
 Analisis dengan 5 C
 Character
 Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang
yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya, hal
ini tercermin dari latar belakang si nasabah baik yang bersifat
latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti:
cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan keluarga,
hoby dan sosial standingnya. Ini semua merupakan ukuran
“kemauan” membayar.
 Capacity
 Untuk melihat nasabah dalam kemampuanya dalam bidang
bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan
bisnis juga diukur dengan kemampuannya dalam memahami
tentang ketentuan-ketentuan pemerintah.
Lanjutan
 Capital
 Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat
laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba) dengan
melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas, dan ukuran lainya.
 Colleteral
 Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang
bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi
jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, maka
jaminan yang dititipkan akan dapat digunakan secepat
mungkin.
 Condition
 Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi
dan politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai
sektor masing-masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia
jalankan.
lanjutan
Metode analisis 7 P

 Personality
 Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakukunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga
mencakup sikap, emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah
dalam menghadapi suatu masalah.
 Party
 Yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu
atau golongan-golongan tertentu berdasarkan model, loyalitas
serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke
golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang
berbeda dari bank.
 Perpose
 Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Sebagai
contoh apakah untuk modal kerja atau investasi,konsumtif
atau produktif, dan lain sebagainya.
lanjutan
 Prospect
 Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai
prospek atau sebaliknya.
 Payment
 Merupakan ukaran bagaimana cara nasabah mengembalikan
kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana
untuk pengembalian kredit.
 Profitability
 Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode
apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apa
lagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
 Protection
 Tujuannya adalah sebagai menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.
Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit
1. Aspek Yuridis/Hukum

Yang dinilai dalam aspek ini adalah legalitas badan usaha


serta izin-izin yang dimiliki perusahaan. Kemudian juga
diteliti keabsahanya seperti:

 Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri;


 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor
perdagangan;
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
 Kebiasaan surat-surat yang dijaminkan misalnya seperti
tanah;
 Serta hal-hal yang dianggap penting lainnya.
lanjutan
2. Aspek Pemasaran
Dalam aspek ini yang dinilai adalah permintaan terhadap produk yang
dihasilkan sekarang ini dan di masa yang akan datang prospeknya
bagaimana. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah:
 Pemasaran produknya minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang
lalu;
 Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan atau tiga tahun yang
akan datang;
 Peta kekuatan pesaing yang ada;
 Prospek produk secara keseluhan.

3. Aspek Keuangan
Penilaian bank dari segi aspek keuangan biasanya dengan suatu kriteria
kelayakan investasi yang mencakup antara lain:
 Rasio-rasio keuangan
 Payback period
 Net Present Value (NPV)
 Profitability Indek (PI)
 Internal Rate of Return (IRR)
 dan Break even Point (BEP)
lanjutan
4. Aspek Tekinis/Operasi
 Aspek ini membahas masalah yang berkaitan
dengan produksi seperti kapasitas mesin yang
digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan,
dan mesin-mesin termasuk jenis mesin yang
digunakan.
5. Aspek Manajemen
 Untuk menilai struktur organisasi perusahaan,
sumber daya manusia yang dimiliki serta latar
belakang pengalaman sumber daya
manusianya.
lanjutan
6. Aspek Sosial Ekonomi
Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan
masyarakat umum seperti:
 Meningkatkan ekspor barang;
 Mengurangi pengangguran atau lainnya;
 Meningkatkan pendapat masyarakat;
 Tersedianya sarana dan prasarana;
 Membuka isolasi daerah tertentu.

7. Aspek Amdal
 Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila
kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan
mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya.
Prosedur dalam Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman
perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum. Secara umum
akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai
berikut.
1. Pengajuan berkas-berkas.
Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain sebagai
berikut.
 Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat perusahaan.
 Maksud dan tujuan, apakah memperbesar omzet penjualan atau
meningkatkan kapasitas produksi.
 Besarnya kredit dan jangka waktu, dalam hal ini pemohon menentukan
besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan jangka waktu
kreditnya.
 Cara pemohon mengembalikan kredit, dijelaskan secara rinci cara-cara
nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah dari hasil penjualan
atau cara lainnya.
 Jaminan kredit. Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala
resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada
unsur kesengajaan atau tidak.
lanjutan
Selanjunya proposal ini dilampiri dengan berkas-berkas yang telah
dipersyaratkan seperti:
 Akte notaris
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
 NPWP (Nomor Pokok Wajib pajak)
 Neraca dan laporan rugi laba tiga tahun terakhir
 Bukti diri dari pimpinan perusahaan
 Foto kopi sertifikat jaminan.

Penilaian yang dapat dilakukan untuk sementara adalah dari neraca dan
laporan rugi laba yang ada dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut:
 Current ratio
 Acid test ratio
 Inventory turn over
 Sales to receivable ratio
 Profit margin ratio
 Return on net worth
 Working capital
lanjutan
2. Penyelidikan berkas pinjaman
 Tujuanya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang yang
diajuakan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar.

3. Wawancara 1
 Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung
berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah
berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank
inginkan.

4. On the Spot
 Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian
hasil on the spot di cocockan dengan hasil wawancara 1.

5. Wawancara 2
 Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot dilapangan.
lanjutan
6. Keputusan kredit
Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit
akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan
administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup:
 Jumlah uang diterima
 Jangka waktu kredit
 Dan biaya-biaya yang harus dibayar

7. Penandatangan akad kredit/perjanjian lainnya


Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit,
maka sebelum kredit dicairkan terlebih dahulu calon nasabah
mendatangi akad kredit, mengingat jaminan dengan hipotek dan
syarat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.
Penandatangan dilaksanakan:
 Antara bank dengan debitur secara langsung
 Dengan melalui notaris
lanjutan
8. Realisasi kredit
 Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan
surat-surat yang diperlukan dengan membuka
rekening giro atau tabungan di bank yang
bersangkutan.

9. Penyaluran/penarikan dana
Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening
sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil
sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu:
 Sekaligus atau
 Secara bertahap
Kualitas Kredit
Dalam melepas kreditnya agar berkualitas pihak
perbankan perlu memperharikan dua unsur,
yaitu:
1) Tingkat perolehan laba, artinya jumlah laba
yang akan diperoleh atas penyaluran kredit.
2) Tingkat resiko, artinya tingkat resiko yang
akan dihadapi terhadap kemungkinan
melesetnya perolehan laba bank dari kredit
yang disalurkan.
lanjutan
Secara umum jenis-jenis resiko yang mungkin dihadapi
meliputi:
1. Resiko lingkungan, artinya resiko yang berkaitan dengan
lingkungan perbankan terutama yang berkaitan dengan
lingkungan eksternal seperti resiko ekonomi, resiko
kompetisi, resiko peraturan.
2. Resiko manajemen, artinya risiko yang berkaitan dengan
risiko dari dalam perusahaan (internal) seperti risiko
organisasi, risiko kemampuan, risiko kegagalan.
3. Risiko penyerahan, artinya lebih terpengaruh oleh
internal bank seperti risiko penyerahan, risiko teknologi,
risiko strategik.
4. Risiko keuangan, berkaitan erat dengan pengaruh internal
dan eksternal bank seperti risiko kredit, risiko likuiditas,
risiko suku bunga, risiko leverge, risiko internasional
lanjutan
Agar kedit yang disalurkan oleh suatu bank memiliki kualitas kredit yang
baik, perlu dilakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit. Berikut ini
pemisahan fungsi dalam organisasi kredit terdiri dari:
 Pemasaran kredit
 Analisis kredit
 Taksasi jaminan
 Administrasi kredit
 Audit kredit

Tujuan pemisahan fungsi kredit ini adalah agar pengelolaan suatu


permohonan kredit dapat diproses secara benar, lengkap, teliti, dan
sempurna sehingga memiliki risiko rendah dan tidak menimbulkan masalah.
Banyak cara agar kredit yang diberikan oleh perbankan memiliki kualitas.
Salah satunya memiliki komite kredit yang bertugas memberikan pelayanan
hal-hal yang berkaitan dengan kredit yang disalurkan, tugas lainya meliputi;
 Membuat keputusan dan penelaahan kredit baru
 Memastikan kelengkapan dokumen kredit
 Persetujuan perpanjangan kredit
 Perubahan kondisi dan syarat kredit seperti perubahan jangka waktu
pembayaran atau bunga yang dibebankan.
lanjutan

Bank Indonesia menggolongkan kualitas kredit menurut


ketentuannya:

1. Lancar (pas) suatu kredit dikatakan lancar apabila:


 Pembayaran angsuran tepat waktu
 Memiliki mutasi rekening aktif
 Bagian dari kredit yang dijaminkan dengan agunan tunai.

2. Dalam perhatian khusus (special mentions), apabila memenuhi


kriteria:
 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran yang belum
melampaui 90 hari.
 Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan.
 Didukung dengan pinjaman baru.
lanjutan
3. Kurang lancar (substandard), apabila memenuhi kriteria:
 Terdapat tunggakan angsuran yang telah melampaui 90 hari.
 Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang telah diperjanjikan.
 Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.
 Dokumen pinjaman yang lemah

4. Diragukan (doubtful), apabila memenuhi kriteria:


 Terjadi tunggakan pembayaran angsuran lebih dari 180 hari.
 Terjadi wanprestasi.
 Dokumen hukum lemah baik perjanjian kredit maupun
peningkatan jaminan.

5. Macet (loss), apabila memenuhi kriteria:


 Terdapat tunggakan pembayaran angsuran lebih dari 270 hari
 Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru
 Dari segi hukum dan kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan
pada nilai wajar.
Teknik Penyelamatan Kredit Macet
Kemungkinan terjadi kredit macet disebabkan
oleh dua unsur antara lain:

1. Dari pihak perbankan, artinya dalam


melakukan analisis kredit kurang teliti
sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak
diprediksi sebelumnya.
2. Dari pihak nasabah, kemacetan kredit dapat
dilakukan akibat dua hal yaitu adanya unsur
kesengajaan, dan unsur tidak kesengajaan.
lanjutan
Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Rescheduling,
 Memperpanjang jangka waktu kredit.
 Memperpanjang jangka waktu angsuran
2. Reconditioning, dengan cara mengubah berbagai persyaratan
yang ada seperti:
 Kapitalisasi bunga yaitu bunga menjadi utang pokok.
 Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu
 Penurunan suku bunga
 Pembebasan bunga
3. Restructuring,
 Dengan menambah jumlah kredit
 Dengan menambah equity, dengan menyetor uang tunai dan
tambagan modal pemilik
4. Kombinasi, merupakan kombinasi dari ketiga jenis teknik
tersebut.
5. Penyitaan jaminan
SEKIAN
TERIMA KASIH
quis
 Biasanya kriteria penilaian yang yang harus
dilakukan oleh bank untuk mendapatkan
nasabah yang benar-benar menguntungkan
dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P. Jelaskan !

 Apakah tujuan dan fungsi kredit.

 Bagaimanakah teknik penyelamatan kredit


macet

Anda mungkin juga menyukai