Anda di halaman 1dari 17

MNC006 – BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

Modul 3
PENYALURAN DANA
Dr. Hj. Nunung Ayu Sofiati (Efi) S.Pd., MM

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3

Penyaluran Dana
1. Alokasi Penggunaan Dana Bank
Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih
dikenal dengan kredit. Pengalokasian dana dapat pula dilakukan dengan
membelikan berbagai aset yang dianggap menguntungkan bank.
Arti lain adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk simpanan. Penjualan ini agar perbankan dapat
memperoleh keuntungan seoptimal mungkin.

2. Pengertian Kredit dan Pembiayaan


Menurut UU No. 10 Tahun 1998, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga. Pembiayaan adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
3. Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan Utama pemberian suatu kredit :
a. Mencari kuntungan, yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari
pemberian kredit tersebut. Hasil terutama tersebut adalah bunga yang
diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit
yang dibebankan kepada nasabah.
b. Membantu usaha nasabah, yaitu untuk membantu usaha nasabah
yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun danauntuk modal
kerja.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
c. Membantu pemerintah, dikarenakan semakin banyak kredit yang
diberikan adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor

4. Fungsi pemberian kredit adalah :


a. Untuk meningkatkan daya guna uang. Dimana jika uang disimpan tidak
akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dengan diberikannya kredit
uang tersebut berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si
penerima kredit.
b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu linta uang. Dimana uang yang
beredar dapat tersalurkan dari satu wilayah ke wilayah lainnya
sehingga daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit
maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah
lainnya.
c. Untuk meningkatkan daya guna barang. Kredit yang diberikan oleh
bank dapat digunakan oleh si debitur untuk mengelola barang yang
tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.
d. d. Meningkatkan peredaran barang. Kredit dapat pula menambah
atau memperlancar arus barang yang beredar dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya sehingga jumlah barang yang beredar bertambah.
e. Sebagai alat stabilitas ekonomi. Kredit akan menambah jumlah barang
yang diperlukan oleh masyarakat, disamping itu membantu dalam
mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negri sehingga
meningkatkan devisa.
f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha. Si penerima kredit pasti
akan meningkatkan gairah dalam usahanya.
g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan. Jika sebuah kredit
diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut
membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat menangulangi
pengangguran.
h. Untuk meningkatkan hubungan internasional. Pemberian kredit oleh
negara lain akan meningkatkan kerjasama dibidang lainnya.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3

5. Unsur-unsur dan jenis-jenis kredit


Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit:
a. Kepercayaan : yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima
kembali di masa tertentu di masa daiang
b. Kesepakatan : adanya kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si
penerima kredit, kesepakatanini dituangkan dalam perjanjian di
mana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya
masing-masing
c. Jangka waktu : Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu
mencakup masa pengembalian kredit yg disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.
d. Risiko : Adanya tenggang waktu pengembalian kredit akan
menyebabkan suatu resiko tidak tertagih/ macet pemberian kredit.
Resiko ini merupakan tanggungan bank baik disengaja maupun tidak
sengaja misal terjadi bencana alam atau bangkrutnya uaha nasabah.
e. Balas Jasa : Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau
jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga.

6. Jenis-jenis kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi yaitu :
a. Dilihat dari segi kegunaan
➢ Kredit Investasi : Biasanya untuk keperluan perluasan usaha atau
membangun proyek/ pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
➢ Kredit modal kerja : Digunakan untuk keperluan meningkatkan
produksi dalam operasionalnya
b. Dilihat dari segi tujuan kredit
➢ Kredit Produktif : Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau
produksi atau investasi

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
➢ Kredit Konsumtif : Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara
pribadi.
➢ Kredit Perdagangan :Kredit yang digunakan untuk perdagangan,
biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya
diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
c. Dilihat dari segi jangka waktu
➢ Kredit jangka pendek : Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari
1 th atau paling lama 1 th, biasanya untuk keperluan modal kerja.
➢ Kredit jangka Menengah : Kreditr yang berkisar antara 1 tahun sampai
3 tahun.
➢ Kredit jangka Panjang : Kredit yang waktu pengembaliannya diatas 3
tahun atau 5 tahun.

d. Dilihat dari segi jaminan


➢ Kredit dengan jaminan: Jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang
➢ Kredit tanpa jaminan : Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau
orang tertentu.
e. Dilihat dari segi sektor usaha
➢ Kredit Pertanian
➢ Kredit Pendidikan
➢ Kredit Peternakan
➢ Kredit Profesi
➢ Kredit Industri
➢ Kredit Perumahan
➢ Kredit Pertambangan
➢ Sektor-sektor lain

7. Jaminan dan Prinsip-prinsip pemberian kredit

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
a. Jaminan Kredit Dengan jaminan benda berwujud :
➢ Tanah
➢ Barang dagangan
➢ Bangunan
➢ Tanaman/kebun/sawah
➢ Kendaraan bermotor
➢ Mesin-mesin/ peralatan
➢ Dan lainnya
b. Jaminan Kredit Dengan Jaminan benda tidak berwujud
➢ Sertifikat saham
➢ Rek tabungan yg dibekukan
➢ Sertifikat Obligasi
➢ Rek Giro yang dibekukan
➢ Sertifikat tanah
➢ Promes
➢ Sertifikat deposito
➢ Wesel, dan surat tagihan lainnya
c. Tanpa jaminan (bahwa kredit tersebut tanpa jaminan)

8. Prinsip-prinsip pemberian kredit


Biasanya yang dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-
benar menguntungkan dilakukan analisis 5 C dan 7 P. 5 C kredit adalah
Sbb :
a. Character : Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan
kredit benar-benar dapat dipercaya.
b. Capacity: Dilihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang
disalurkan.
c. Capital : Dilihat dari penggunaan modal apakah efektif, dilihat
laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba).
d. Colleteral : Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat
fisik maupun non fisik.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
e. Condition : Dilihat kondisi eonomi, politik sekarang maupun akan
datang berkaitan dengan usaha calon nasabah tersebut.

Analisis 7 P adalah sebagai berikut :


a. Personality : Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau
tingkah lakunya sehari hari maupun masa lalunya.
b. Party : yaitu mengkalisifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu
atau golongan- golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta
karakternya.
c. Purpose : Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah.
d. Prospect : yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan
datang menguntungkan atau tidak, mempunyai prospek atau
sebaliknya.

e. Payment : Yaitu dari sumber mana aja dana untuk pengembalian kredit
f. Profitability : Menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam
mencari laba.
g. Protection : Bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan
mendapatkan perlindungan.

9. Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit


a. Aspek Yuridis/ Hukum
➢ Melihat legalitas badan usaha seperti :
➢ Surat izin Usaha Industri (SIUI)
➢ Surat Izin usaha Perdagangan (SIUP)
➢ Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
➢ Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
➢ Keabsahan surat-surat yang dijaminkan (Sertifikat Tanah)
➢ Serta hal-hal lain yang dianggap penting
b. Aspek pemasaran

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
➢ Pemasaran produk minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun yang lalu
➢ Rencana penjualan dan produksi min 3 bulan atau 3 tahun yang akan
datang
➢ Peta kekuatan pesaing yang ada
➢ Prospek produk secara keseluruhan
c. Aspek Keuangan
➢ Rasio-rasio keuangan
➢ Payback period
➢ Net Present Value (NPV)
➢ Profitability Indek (PI)
➢ Internal Rate of Return (IRR)
➢ Break Even Point (BEP)

d. Aspek Teknis/ Operasi


membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti kapasitas mesin
yg digunakan, lokasi, lay out ruangan dan mesin-mesin termasuk jenis mesin
yang digunakan.
e. Aspek Manajemen
Melihat SDM dan latar belakang pengalama SDMnya.
f. Aspek Sosial Ekonomi
Meningkatkan ekspor barang, mengurangi penganguran, meningkatkan
pendapatan Msyrkt, tersedianya sarana dan prasarana, membuka isolasi
daerah tertentu.
g. Aspek Amdal
Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik daarat, air, atau udara
jika proyek atau usaha tersebuut dijalankan.

10. Prosedur dalam pemberian kredit


Secara umum prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sbb :

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
a. Pengajuan Berkas-berkas
b. Penyelidikan berkas pinjaman
c. Wawancara 1
d. On The Spot
e. Wawancara 2
f. Keputusan Kredit
g. Penandatangan akad kredit/ perjanjian lainnya
h. Realisasi kredit
i. Penyaluran/ Penarikan dana

I. Teknik Penyelesaian Kredit Macet


Penyelamatan kredit macet dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Rescheduling
➢ Memperpanjang jangka waktu kredit
➢ Memperpanjang jangka waktu angsuran
b. Reconditioning
➢ Kapitalisai bunga yaitu bunga dijadikan utang pokok
➢ Penundaan pembayaran bungan sampai waktu tertentu. c. penurunan
suku bunga
➢ Pembebasan bunga
c. Restructuring
➢ dengan menambah jumlah kredit
➢ dengan menambah equity (dengan menyetor uang tunai, tambahan
dari pemilik)
d. Kombinasi
Merupakan Kombinasi dari ketiga jenis diatas
e. Penyitaan jaminan
Merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-benar tidak mampu
lagi membayar semua utang-utangnya.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
C. Kebijakan Penghimpuna dan Penggunaan Dana Kredit Bank Tingkat
Bunga
Dana-dana yang telah berhasil dihimpun disalurkan dalam berbagai
macam bentuk pengunaan dana dengan tujuan dasar untuk memperoleh
penerimaan. Agar penyaluran dana tersebut dapat menghasilkan keuntungan
bagi bank, maka biaya yang dikeluarkan dalam penghimpunan dana harus
lebih kecil dari penerimaan yang diperoleh dari penyaluran.
Selisih antara tingkat bung pinjaman dan tingkat bunga simpanan disebut
dengan “spread”. Semakin efisien kinerja suatu bank, akan semakin kecil
komponen- komponen yang ditambahkan pada tingkat bunga simpanan untuk
membentuk tingkat bunga pinjamna. Dengan kata lain, besar kecilnya spread
pada suatu bank dapat dijadikan indicator tingkat efisiensi atas kinerja suatu
bank.
Meskipu tingkat bunga pinjaman mengalami kenaikan, kenaikan atersebut
tidak lebih besar daripada kenaikan tingkat bunga simpanan, sehingga bisa
saja terjadi tingkat bunga pinjaman lebih rendah dari pada tingkat bungan
simpanan atau disebut dengan kondisi “negative-spread”. Karena itu resiko
yang ditanggung oleh bank tersebut meliputi:
1. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah resiko yang dihadapi oleh bank dalam rangka
memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Pemicu utama kebangkrutan bank, baik
yang besar maupun yang kecil bukanlah karena kerugian yang dideritanya,
melainkan lebih pada ketidakmampuan memenuhi kebutuhan likuditasnya.
Likuiditas secara luas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan
memenuhi biaya yang sesuai. Risiko likuiditas muncul manakala bank tidak
mampu memenuhi kebutuhan dana (cash flow) dengan segera dan dengan
biaya sesuai, baik untuk memenuhi kebutuhan untuk transaksi sehari-hari
maupun guna memenuhi kebutuhan dana yang mendesak. Besar-kecilnya
risiko ini dapat ditentukan oleh:

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
a. Kecermatan perencanaan arus kas (cash flow) atau arus dana
(fund flow) berdasarkan prediksi pembiayaan dan prediksi
pertumbuhan dana, termasuk mencermati tingkat fluktuasi dana
(volatility of funds)
b. Ketetapan dalam mengatur struktur dana, termasuk kecukupan dana-
dana non- Profit Loss Sharing/PLS ( pembagian keuntungan dan atau
kerugian yang mungkin timbul dari kegiatan ekonomi atau bisnis
dengan nisbah yang disepekati bersama-sama).
c. Ketersediaan aset yang dikontraversikan menjadi kas;
d. Kemampun menciptakan askes kepasar antar bank atau sumber dana
lainnya, termasuk fasilitas lender of last resor (pemberian bantuan
likuiditas yang bersifat sementara oleh Bank Sentral atau Pemerintah
kepada bank )

2. Risiko Kredit
Credit risk adalah resiko yang dihadapi bank karna menyalurkan dananya
dalam bentuk pinjaman pada masyarakat. Risiko kredit muncul jika bank tidak
bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan/atau bunga dari pinjaman yang
diberikannya atau investasi yang sedang dilakukannya. Penyebab utama
terjadinya risiko kredit adalah terlalu mudahnya bank memberikan pinjaman
atau investasi karena terlalu dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas
sehingga penilai kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai
kemungkinan risiko usaha yang di biayainya. Risiko ini akan semakin nampak
ketika perekonomian dilanda krisis.
Risiko tersebut dapat ditekan dengan cara memberi batasan
wewenang keputusan kredit bagi setiap aparat perkreditan berdasarkan
kapabilitasnya (autorize limit) dan batas jumlah (pagu) kredit yang dapat
diberikan pada usaha atau perusahaan tertentu (credit lini limit) serta
dengan melakukan diversifikasi.

3. Risiko Investasi

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
Investment risk adalah risiko yang dihadapi oleh bank berupa kerugian karena
penurunan nilai surat berharga yang dimiliki oleh bank, misalnya saham
dan aobligasi.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga
produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi
digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh
termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan,
atau seseorang sekolah di universitas. Suatu pertambahan pada pendapatan
akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang
lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut
akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu
perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk
investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi
dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Investasi selain juga dapat menambah penghasilan seseorang juga
membawa risiko keuangan bilamana investasi tersebut gagal. Kegagalan
investasi disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah faktor keamanan
(baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), ketertiban hukum,
dan lain-lain.

4. Risiko Operasi
Operating risk adalah risiko yang dihadapi yang berkaitan dengan kebijakna
penghimpunan dana dan pengunaan dananya dalam rangka memperoleh
penerimaan yang saling terkait.
Menurut definisi basle committee, risiko operasi adalah risiko akibat dari
kurangnya sistem informasi atau sistem pengawasaan internal yang
akan menghasilkan kerugian yang tidak diharapkan. Risiko ini berkaitan
dengan kesalahan manusiawi (human error), kegagalan sistem, dan
ketidakcukupan kontrol. Penerapan manajemen risiko dari nol tidaklah
mudah. Untungnya ada model yang dapat dicontoh. Kelompok indutri lain
mempunyai metode pengelolaan risiko operasional yang sangat mapan,

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
layak, dan teruji. Seperti industri penerbangan, industri petrokimia dan
indutri militer adalah contoh eksponen-eksponen ahli dalam manajemen risiko
operasioal.

5. Risiko Kecurangan
Fraud risk adalah risiko yang dihadapi bank karena kerugian akibat adanya
ketidakjujuran, penipuan, atau perilaku tidak baik yang dilakukan oleh
nasabah, karyawan bank, pejabat bank, atau pihak lainnya.
Terdapat 3 kondisi pada umumnya hadir pada saat salah saji material yang
disebabkan oleh kecurangan itu terjadi:
a. Insentif/tekanan. Manajemen atau karyawan lain memiliki insentif
atau tekanan untuk melakukan kecurangan.
b. Kesempatan. Keadaan memberikan kesempatan untuk
manajeman atau karyawan untuk melakukan kecurangan.
c. Perilaku/ rasionalisasi.
Untuk merespon adanya resiko kecurangan,ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, antara lain:
a. Merancang dan melakukan prosedur audit untuk mengarah kepada
resiko kecurangan yang teridentifikasi.
b. Mengubah keseluruhan perilaku dari audit untuk merespon resiko
kecurangan yang teridentifikasi.
c. Melakukan prosedur untuk mengarahkan resiko menejemen
menguasai control.

6. Risiko Fidusiari (fiduciary risk)


Fiduciary risk adalah resiko yang dihadapi bank karena memberikan jasa
perwaliamanatan kepada nasabah perorangan atau badan.

I. Pengelolaan Aktiva dan Pasiva


Pengelolaan aktiva dan pasiva (kewajiban) suatu bank merupan sesuatu yang
tidak dapat berjalan sendri-sendiri. Pengelolaan aktiva suatu bank

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
selalu memerhatikan karakteristik dari penghimpunan dana pada sisi pasiva,
dan berlaku juga sebaliknya. Dalam bank asset-liability committee (Alco)
merupan suatu bentuk komite atau badan yang melaksanakan tugas tersebut.
Secara umum komite ini berhadapan dengan permasalahan:
a. Penghimpunan dana, yanga mempertimbangkan aspek
➢ biaya administrative
➢ biaya bunga
➢ strategi/cara/metode
➢ diversifikasi
➢ jangka waktu dan likuiditas
➢ portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana
b. Penggunaan dana, yang mempertimbangkan aspek
➢ likuditas dan jangka waktu
➢ risiko
➢ rate of return
➢ biaya bunga
➢ diversifikasi
➢ portofolio dan kaitannya dengan pengunaan dana

II. Pendekatann dasar pengelolaan aktiva pasiva


Pendekatan dalam pengelolaan aktifa dan pasifa suatu bank dapat
menggunakan beberapa pendekatan dasar. Pendekatan yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pool of funds : Dana yang telah berhasil dihimpun bank mempunyai
karakteristik yang beragam menurut jangaka waktunya, biayanya,
sumberdana tersebut berasal, dan lain-lain.
b. Asset allocation atau conversion of funds : Konsep dari pendekatan ini
merupakan kebalikan dari pendekatan Pool of funds. Perlakuan
terhadap dana yang mempunyai karakteristik sebagai dana tunggal
dianggap oleh pendekatan ini sebagi asumsi yang tidak sesuai dengan
kenyataan.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3

III. Likuditas bank


Likuiditas suatu bank mempunyai peranan penting dalam keberhasilan
-pengelolaan bank. Likuiditas diperlukan antara lain untuk keperluan:
a. Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib
minimum yang ditetapkan bank sentral
b. Penarikan dana oleh deposan
c. Penarikan dana oleh debitor
d. Pembayaran kewajiban yang jatuh tempo

Suatu bank dianggap likuid apabila:


a. mempunyai sejumlah alat-alat likuid yang dapat memenuhi kebutuhan
likuditasnya sesuai dengan waktunya.
b. mampu memperoleh tambahan alat likuid sesuai kebutuhan denagn
berbagai macam cara seperti memlalui pinjaman, penjualan saham,
penyetoran modal dan konversi dari asset yang likuiditasnya rendah
mejadi alat-alat likuid.

Indikator Likuiditas
Indikator atau ukuran yang dapat di guanakan untuk mengetahui tingkat
likuiditas bank antara lain:
a. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga : Indikator ini untuk
mengukur kemampuan alat likuid yang tersedia di bank untuk
memenuhi kebutuhan likuiditas akibat adanya penarikan dana pihak
ketiga.
b. Rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga : Indikator ini untuk
mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk
kredit.
c. c. Rasio surat berharga jangka pendek terhadap total surat berharga:
Semakin tinggi rasio surat berharga jangka pendek terhadap total

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
surat berharga yang dimiliki suatu bank, maka semakin tinggi pula
tingkat likuiditas bank tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka Utama :
Kasmir (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali Press.

Pustaka Rujukan :
Siamat, D.,(2005). Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan
Perbankan, Edisi Kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Silvanita, K.,(2009). Bank & Lembaga Keuangan Lainnya.
Jakarta:nPenerbit Erlangga.

inaba.ac.id
PENYALURAN DANA
Modul 3
Abdullah, T & Francis Tantri (2017). Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

inaba.ac.id

Anda mungkin juga menyukai