Anda di halaman 1dari 3

Nama : Egi Nur Riswanto

NPM : 18.05.1.0074

UTS MANAJEMEN PERBANKAN

SEMESTER IV

1. Pengertian dari Bank Umum dan BPR

a. Bank Umum esuai dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah “ bankm yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.

b. BPR menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 adalah “bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanny atidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.”

Perbedaan Bank Umum dan BPR :

Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya
meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR
dilarang untuk menerima simpanan giro. Dalam jangkauan wilayah operasi, BPR dibatasi dalam wilayah-
wilayaha tertentu saja. Begitupun pendirian BPR dengan modal yang relative lebih kecil jika
dibandingkan dengan modal awal modal bank umum. Bank BPR tidak diperkenankan ikut kliring serta
transaksi valuta asing.

2. Komponen komponen yang menentukan suku bunga kredit

a. total biaya dana merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana
simpanan baik itu tabungan, giro, maupun deposito. total biaya dana tergantung dari seberapa besar
bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan.

b. biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. biaya ini
terdiri biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan, dan biaya-biaya lainnya.

c. cadangan resiko kredit macet merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan,
hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. oleh
karena itu pihak bank perlu mencadangkannya sebagai sikap bersiaga menghadapinya dengan cara
membebankan sejumlah persentase terhadap kredit yang disalurkan
d. laba yang diinginkan setiap kali melakukan transaksi, bank selalu ingin memperoleh laba yang
maksimal. penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan karena besarnya laba sangat
memengaruhi besarnya bunga kredit.

e. pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang diberikan fasilitas kredit
kepada nasabahnya.

3. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit :

a. Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberi kredi (bank) bhawa kredit yang diberikan baik berupa
uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu.

b. Kesepakaatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing hak dan kewajiban
masing-masing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak.

c. Jangka waktu mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Risiko adalah kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal
mampu dan risiko kerugian yang diakibatkan nasabah tidak sengaja, yaitu terjadinya bencana alam.
Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tennggang waktu pengembalian (jangka
waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian
pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank baik baik disengaja atau tidak.

e. Balas Jasa biasa dalam bentuk bunga, biaya pronvisi dan komisi, serta biaya administrasi kredit ini
merupakan keuntungan utama bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas
jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

4. Analisis dengan 5C seabagai berikut :

a. Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitu. Tujuannya adalah
memberikan keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak dari otrang-orang yang akann diberikann
kredit benar-benar dipercaya. Character merupakan ukuran untuk menilai “kemauan” nasabah
membayar kreditnya.

b. Capacity adalah untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang
dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Yang akan
terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

c. Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap
suatu usaha yang akan dibiayai oleh bank.
d. Collateral adalah jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non
fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti
keabsahannya, sehingga jika terjadi suatu masalah jaminan yang akan dititipkan akan dapat
dipergunakann secepat mungkin.

e. Condition, dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi ekonomi sekarang dan untuk masa
yang akan datang. Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, sebaliknya pemberian kredit untuk
sector tertentu jangan diberikann terlebih dahulu dan kalaupun jadi diberikan sebaiknya juga dengan
melihat prospek usaha tersebut dimasa yang akan datang.

5. ada 3 pihak yang saling diuntungkan

1. pihak bank itu sendiri

- memperoleh iuran tahunan

- bunga pada saat berbelanja atau mengambil uang tunai

- loyalitas nasabah

2. pemegang kartu (nasabah)

- kemudahan berbelanja

- kemudahan memperoleh uang tunai

- menghindari resiko kehilangan membawa uang tunai

3. keuntungan bagi pedagang

- meningkatkan omset penjualan

- pelayanan kepada pelanggannya

Anda mungkin juga menyukai