Anda di halaman 1dari 7

Arsy Dwi Setiawan

1712321053

FE – Akuntansi Sore (E)

Bank dan Lembaga Keuangan Lain

Jawaban

1.

A. Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan yang
bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya untuk pendanaan
serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau persentase.

B. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank dilihat dari pengertian : Lembaga
Keuangan Bank Yang dimaksud adalah lembaga perantara keuangan yang didirikan dengan
wewenang untuk menerima dan menghimpun simpanan uang, meminjamkan uang, serta
menerbitkan promes atau banknote. Bank ini terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu Bank Sentral
yang berfungsi untuk menjaga kestabilan perekonomian masyarakat dan dikendalikan oleh Bank
Indonesia, Bank Umum yang memberikan layanan jasa keuangan serta transaksi, dan Bank
Perkreditan Rakyat yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka. Lembaga
Keuangan Nonbank Sementara itu, lembaga non-Bank memberikan berbagai jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara depository atau tidak langsung. Beberapa contoh lembaga
keuangan yang bukan bank antara lain adalah perusahaan leasing, perusahaan asuransi,
perusahaan dana pensiun, bursa efek, pegadaian, reksadana, dan lain-lain.

2.
A. Perbedaan uang kartal dan uang giral ialah : Berdasarkan UU Bank Sentral No.13 Tahun
1968, uang kartal didefinisikan sebagai alat pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat
saat melakukan transaksi jual beli. Uang kartal merupakan mata uang yang sering kita jumpai
dan digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari, yaitu uang kertas dan logam. Dalam
mengeluarkan uang kartal, bank sentral dan perusahaan percetakan yang bertanggung jawab
untuk produksinya harus memperhatikan berbagai fitur keamanan untuk menjaga agar uang
kertas dan uang logam tersebut tidak mudah dipalsukan oleh pihak lain. Sedangkan,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tentang Perbankan Tahun 1992, uang giral adalah bukti
tagihan pada bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran.
Dengan kata lain, uang giral ini tidak berbentuk mata uang seperti kartal, namun lebih kepada
surat-surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Beberapa contoh dari
bentuk uang giral adalah cek, giro, wesel, kartu kredit, kartu debit, dan sebagainya.

B. Redenominasi adalah mencetak uang baru dengan penyederhanaan nilai mata uang menjadi
lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya. Jadi menurut pendapat saya, diperlukan karena untuk
meningkatkan kepercayaan internasional terhadap mata uang rupiah sehingga mata uang rupiah
tidak dicap sebagai uang sampah dan banyak orang mau menyimpan uang rupiah.

3.

A. Tujuan bank melakukan merger konsolidasi dan akuisisi adalah berikut ini : 1. Masalah
Kesehatan Bank Jika suatu bank telah di nyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia (BI) selama
beberapa periode tertentu maka alangkah baiknya bank tersebut melakukan penggabungan
(merger) dengan bank yang masih sehat atau dengan melakukan konsolidasi dengan bank yang
dinyatakan tidak sehat juga atau bisa juga dengan di akuisisi oleh bank yang lainnya. 2. Asset
yang Dimiliki Relatif Kecil Sehingga Terlalu Sulit untuk Melakukan Ekspansi Dengan
memanfaatakn merger atau konsolidasi maka secara otomatis juga akan lebih mempermudah
dalam mengembalikan usahanya. Yang pasti bahwa setelah melakukan penggabungan asset
tersebut dengan beberapa bank yang ikut bergabung maka akan menghasilkan dana yang cukup
guna memperbesar perusahaan. 3. Manajemen Bank yang Tidak Teratur atau Kurang Profesional
Akibat dari manajemen yang tidak teratur serta tidak professional tersebut maka tentunya akan
membuat perusahaan secara terus menerus akan merugi dan akan sulit untuk berkembang. Bank
yang memiliki manajemen yang kurang baik inilah yang sebaiknya melakukan penggabungan
atau peleburan dengan bank lain agar bisa lebih professional. 4. Administrasi Tidak Teratur dan
Masih Tradisional Apabila administrasi masih tradisional dan dianggan tidak teratur maka ada
baiknya bank tersebut melakukan penggabungan atau peleburan dengan bank yang lain supaya
administrasinya dapat menjadi lebih baik lagi. 5. Ingin Menguasai Pasar Alasan terakhir ini
hanya akan diberitahukan hanya kepada bank yang akan melakukan penggabungan atau
peleburan saja. Karena dengan adanya penggabungan maupun peleburan dari beberapa bank
yang dianggap akan mempercepat perkembangan suatu perusahaan maka jumlah cabang serta
nasabah juga akan kian meningkat. Tujuan ini tentunya juga akan mengurangi atau bahkan
menghilangkan para pesaing yang ada.

B. Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat,
dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta
dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama
kebijakan moneter. Sedangkan, Bank yang tidak sehat memliki ciri – ciri sebagai berikut :

1. Memiliki banyak kredit macet Kredit macet adalah keadaan dimana debitur (peminjam dana)
baik perorangan atau perusahaan tidak mampu membayar kredit bank tepat pada waktunya.
Dengan adanya kredit macet, bank akan kesulitan mendapatkan kembali dana yang dipinjamkan
ke kreditur ini. Rasio kredit macet yang terlalu besar dari pinjaman yang diberikan oleh bank
menunjukkan kondisi bank yang tidak sehat.

2. Adanya kesulitan nasabah dalam melakukan penarikan dana Bila kondisi kas bank terlalu
rendah, ini menunjukkan bank tidak sehat. Kondisi kas rendah ini terlihat apabila nasabah
kesulitan menarik dana dari tabungannnya. Kondisi ini tentu merugikan nasabah sebagai
konsumen 3. Suku Bunga Deposito yang terlalu tinggi Suku bunga deposito tinggi tentu memberi
keuntungan yang bagi nasabah, sehingga mereka lebih tertarik memilih ank yang menawarkan
suku bunga tinggi. namun, bila suku bunga ini terlalu tinggi, tentunya akan timbul pertanyaan,
dari mana bank tersebut mendapatkan dana untuk melakukan pembayaran bunga ini. Banyak
terjadi, suku bunga deposito yang terlalu tinggi ini hanya trik bank yang sedang kesulitan dana,
sehingga merayu konsumen untuk mendapatkan dana tabungan baru. 4. Mengalami kerugian
terus menerus Bila bank mengalami kerugian, maka berarti biaya operasionalnya lebih besar dari
pendapatannya. Bila kondisi ini berlarut-larut dalam waktu lama, maka cadangan kas dan modal
bank akan terkikis. Sehingga kerugian bank bisa menjadi indikasi bank tidak sehat

4.

A. Berikut ini perbedaan antara tabungan, giro, dan deposito :

1. Tabungan Tabungan adalah simpanan bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati. Biasanya, pemilik rekening bisa melakukan pengambilan dana
atau transfer lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Manfaat rekening tabungan antara lain
untuk menyisihkan sebagian harta, dan memudahkan transaksi sehari-hari seperti pembayaran
tagihan atau pembelian barang.

2. Giro Giro adalah produk bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu dengan
menggunakan cek atau bilyet giro. Cek adalah surat berisi perintah dari nasabah agar bank
membayarkan sejumlah dana dari rekening giro kepada orang yang namanya tertera pada surat
itu. Sementara bilyet giro yaitu surat perintah pemindahbukuan dari nasabah yang ditujukan
kepada bank. Melalui surat ini, bank diminta memindahkan sejumlah dana dari rekening giro
nasabah ke rekening penerima yang namanya tertera dalam bilyet. 3. Deposito Deposito adalah
simpanan bank yang pencairannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu, dan
syarat-syarat tertentu. Jangka waktu pencairan deposito biasanya selama 1, 3, 6, 12, sampai 24
bulan. Namun, deposito yang jatuh tempo bisa diperpanjang secara otomatis. Ciri deposito yang
lain adalah nilai setoran awal yang biasanya lebih besar ketimbang tabungan dan giro.

B. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah :


1. Kepercayaan Keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang,
barang maupun jasa akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan
datang.

2. Kesepakatan Kredit juga mengandung kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si


penerima kredit. Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian yang masing-masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya.

3. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, ini
mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

4. Risiko Risiko dapat diakibatkan dua hal : • Risiko yang diakibatkan nasabah tidak mau
membayar kreditnya; • Risiko yang diakibatkan terjadinya musibah seperti bencana alam.

5. Balas Jasa Keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut kita kenal dengan bunga,
komisi dan biaya administrasi bagi bank konvensional sedang bagi bank yang berdasarkan
prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.

5.

A. Bunga bank sendiri memiliki fungsi dan manfaatnya tersendiri. Bagi bank, bunga berfungsi
sebagai sumber pendapatan bagi bank. Misalnya saja saat bank menawarkan bantuan dalam
bentuk kredit yang dapat dipinjam dengan syarat dan ketentuan berlaku bagi nasabah. Kredit
yang dipinjam nantinya dibayarkan kembali ke bank dengan angsuran setiap bulan ditambah
dengan suku bunga yang disepakati oleh kedua pihak saat perjanjian peminjaman. Jadi, bunga
dari angsuran kredit pun bisa menjadi masukan bersih untuk bank. Sementara, bagi nasabah
sendiri bunga bank memiliki manfaat untuk menambah dana nasabah. Bank memerlukan
nasabah untuk menghimpun dana, nasabah menyimpan dana dalam bentuk deposito. Bank
biasanya memberikan bunga kepada nasabah sebagai tambahan jika saldo yang terdapat di dalam
rekening lebih dari Rp500.000. Sementara, untuk deposito ada pilihan dimana penyimpanan dana
yang dilakukan oleh nasabah bisa diambil sesuai dengan pilihan deposito berjangka yang
dilakukan. Keuntungannya adalah adanya bunga yang dikalikan dengan penyimpanan deposito
yang dilakukan oleh nasabah. Jadi saat deposito telah masuk masanya untuk diambil uang yang
tadi disimpan akan bertambah karena bunga bank tersebut. Bunga merupakan bentuk pendapatan
bagi pemilik dana yang merelakan dananya untuk tidak digunakan karena digunakan oleh pihak
lain dalam jangka waktu tertentu. Bunga ini merupakan harga yang harus dibayar dari peminjam
dana ke pemilik dana dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama. Baru-baru ini, Bank
Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,75
persen, suku bunga deposit facility menjadi 4 persen, dan suku bunga 5,5 persen, yang berlaku
mulai 31 Mei 2018. Lalu apa yang tujuan suku bunga tersebut dinaikkan? Tujuannya adalah
untuk menjaga stabilitas rupiah terhadap suku bunga Amerika yang lebih tinggi. Hal ini
disebabkan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang kian melemah hingga mencapai 14.000 di
tahun 2018 ini, maka Bank Indonesia menaikkan bunga. Selain itu, faktor yang mendasari Bank
Indonesia harus menaikkan Bunga adalah karena diperkirakan tingkat inflasi pada tahun 2018
adalah sebanyak 3,6 %.Dengan demikian, solusi untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat
menerapkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya agar
masyarakat dapat terdorong untuk menabung banyak. Dan diharapkan jumlah uang yang beredar
dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan. Kemudian faktor lain yang membuat
tidak stabilnya angka tukar rupiah adalah pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya bertengger di
angka 5,2 persen saja akibat Indonesia yang lebih banyak mengimpor barang kebutuhan dari
luar. Hal ini yang mengharuskan BI harus menaikkan tingkat suku bunga agar dapat menaikkan
pertumbuhan ekonomi negara.

B. Beberapa praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi : 1. Kiriman Uang (Transfer)
Kiriman uang adalah jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada
bank yang sama atau pada bank yang berlainan. Pengiriman juga bisa dilakukan dengan tujuan
dalam kota, luar kota atau luar negeri Khusus pengiriman ke luar negeri harus melalui bank
devisa. Kepada nasabah yang mengirim dikenalan biaya kirim yang besarnya tergantung
kebijakan bank masingmasing. Pertimbangan pada umumnya, biaya kirim akan lebih mahal jika
yang di transfer berbeda banknya. 2. Kliring (Clearing) Kliring adalah penagihan warkat (surat
berharga seperti cek dan bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan biasanya
hanya membutukan waktu 1 (satu) hari saja. Besarnya biaya penagihan juga tergantung
kebijakan bank yang bersangkutan. 3. Inkaso (Collection) Inkaso adalah penagihan warkat
(surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses
penagihan inkaso biasanya membutuhkan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan,
tergantung dari jarak lokasi penagihan. Biaya penagihan tergantung kebijakan kepada bank yang
bersangkutan. 4. Safe Deposit Box Safe Deposit Box adalah pelayanan jasa bank yang
memberikan layanan penyewaan box (tempat) menyimpan barang-barang atau surat berharga
milik nasabah suatu bank. Barang-barang berharga yang dititipkan dengan menggunakan safe
deposit box akan aman dari bahaya pencurian atau kebakaran. Nasabah yang menggunakan jasa
ini akan dikenakan biaya sewa yang jumlahnya tergantung kebijakan pihak bank. 5. Bank Card
(Kartu kredit) Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik
adalah kartu yang dapat digunakan untuk mengambil uang tunai atau digunakan untuk membayar
sejumlah barang yang dibeli biasanya pada supermarket. Nasabah yang menggunakan jasa
layanan ini harus membayar iutan tahunan yang jumlahnya sesuai dengan perjanjian dengan
pihak bank. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pelunasan dan dikenakan bunga dari
jumlah uang yang telah dibelanjakan apabila melewati waktu yang telah ditentukan. 6. Bank
Notes Bank notes adalah jasa penukaran valuta asing. Jadi, dalam jual beli bank notes, bank
mengacu pada kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing). 7. Bank Garansi Bank garansi
adalah jaminan bank yang diberikan kepada nasabah guna membiayai suatu usaha. Dengan
menggunakan jaminan bank ini, pengusaha mendapat fasilitas untuk melaksanakan kegiatan
usahanya. Besarnya jaminan yang dikeluarkan oleh bank sebelumnya telah ditaksir terlebih
dahulu dengan mengetahui kredibilitas dan prospek dari usaha nasabahnya. 8. Bank Draft Bank
draft adalah wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat
diperjualbelikan oleh nasabah saat membutuhkan uang tunai. 9. Letter of Credit (L/C) Letter of
Credit (L/C) adalah surat kredit yang diberikan bank kepada importir dan eksportir yang
digunakan untuk melakukan pembayaran atas transakso ekspor dan

impor yang mereka lakukan.Terdapat berbagai macam jenis L/C, jadi nasabah dapat memilih
sesuai dengan kebutuhan nasabah. 10. Cek Wisata (Travellers Cheque) Cek Wisata adalah alat
yang dapat digunakan untuk pembayaran di berbagai lokasi wisata perbelanjaan atau hiburan.
Contohnya hotel dan supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para
relasinya.

Anda mungkin juga menyukai