8% Premium
12% Discount
Keterangan :
- Face Value : ketika tingkat bunga obligasi
sama dengan suku bunga pasar, obligasi
dijual pada harga nominal.
- Discount : ketika tingkat bunga obligasi lebih
rendah dibandingakan suku bunga pasar,
perusahaan menjual obligasi pada harga
diskon, yakni lebih rendah dibandingkan nilai
nominal agar obligasi dapat menarik investor.
Premium : ketika tingkat bunga obligasi lebih
tinggi dibandingkan suku bunga pasar,
perusahaan memiliki daya tawar yang tinggi
sehingga obligasi dijual pada harga premium,
yakni lebih tinggi dibandingkan nilai
nominalnya.
Penjualan obligasi bagi penerbit menimbulkan hutang obligasi.
Apabila harga penjualan diatas atau dibawah nilai normal, selisih
harga jual dengan nilai nominal, itu disebut premi atau diskon, dan
dijurnal sebagai berikut :
Kas xxx
Hutang obligasi xxx
Premi obligasi xxx
Apbila terjadi diskon :
Kas xxx
Diskon obligasi xxx
Hutang obligasi xxx
Pada tanggal 1 juli 2002 PT indi menerbitkan dan menjual obligasi 10
tahun nilai nominal RP 10 miliar dengan kurs penjualan 110 di pasar
primer. Penjualan obligasi pada kurs 110 menunjukkan adaanya premi
sebesar 10% dari harga nominal atau Rp 11 miliar. Pencatatan pada
tanggal penjualan adalah :
Kas Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi Rp10.000.000.000
Premi obligasi Rp 1.000.000.000
Atau dapat juga di jurnal sebagai berikut :
Kas Rp 11.000.000.000
Hutang obligasi RP 11.000.000.000
Dalam contoh soal diatas, karena pada tanggal penjualan penerbit yakin PT
indi membukukan hutang obligasi Rp 11 miliar terdiri dari nilai nominal dan
premi obligasi, maka premi obligasi diamortisasi selama 10 tahun. Amortisasi
pertahun adalah Rp 1.000.000.000/10 tahun atau 100. juta per tahun. PT indi
menerbitkan obligasi pada pertengahan tahun, sehingga premi obligasi utuk
tahun 2002 diamortisasi setengah tahun atau Rp 50 juta dengan jurnal
amortisasi pada akhir tahun (31 desember) sebagai berikut :
Atau