BAB III
Pada dunia bisnis, sangat mungkin bahwa entitas induk mengendalikan suatu
entitas anak tetapi tidak menguasai keseluruhan kepemilikan pada entitas anak tersebut.
Menurut PSAK 65 (2014), suatu entitas dianggap memiliki pengendalian pada entitas lain
jika dan hanya jika memiliki seluruh hal berikut :
PSAK 65 (2014) juga menyebutkan beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan
dalam menentukan apakah suatu entitas (investor) memiliki pengendalian atas entitas
lain (investee), antara lain :
Implikasi dari tidak dimiikinya seluruh kepemilikan entitas anak oleh entitas induk
adalah munculnya kepemilikan dari pihak lain yang kemudian disebut sebagai
kepentingan nonpengendali (non controlling interest). Menurut PSAK 65 (2014), entitas
induk disyaratkan untuk menyajikan kepentingan nonpengendali pada ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian secara terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 2
KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Setelah konsolidasi, dalam pengakuisisian sebagian pun tidak terdapat perbedaan laporan
posisi keuangan milik PT Andalas, sedangkan laporan posisi keuangan milik PT Nusantara
menunjukkan sedikit perubahan yakni berkurangnya saldo kas sejumlah Rp. 900,000,00
serta munculnya akun baru investasi pada PT Andalas pada jumlah yang sama
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 4
Pada kertas kerja bahwa total aset maupun total liabilitas dan ekuitas yang muncul untuk
laporan keuangan konsolidasian PT Nusantara dan entitas anak dengan kepemilikan
sebagian (75% kepemilikan) adalah sama dengan nilai yang ditunjukkan untuk
kepemilikan penuh. Hal yang membedakan adalah pada bagian ekuitas, muncul suatu
akun baru yaitu bagian kepentingan nonpengendali yang merupakan cerminan porsi
kepemilikan pihak non afiliasi pada PT Andalas atau dengan kata lain adalah bagian
kepemilikan PT Andalas yang tidak dimiliki oleh PT Nusantara. Adapun satu-satunya jurnal
eliminasi yang perlu dibuat untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian
adalah :
Jurnal eliminasi dibuat untuk mengeliminasi saldo awal investasi, hal yang sedikit berbeda
antara jurnal eliminasi pada kepemilikan sebagaian adalah ekuitas (aset bersih) PT
Andalas tidak hanya dieliminasikan seluruhnya terhadap investasi milik PT Nusantara
sebagai entitas induk, melainkan juga terhadap kepentingan nonpengedali sebesar porsi
kepemilikan nonpengendali pada PT Andalas.
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 6
PT Nusantara PT Andalas
Nama Akun
Debit Kredit Debit Kredit
Kas dan Setara Kas 1,087,500,000 600,000,000
Piutang Usaha 800,000,000 375,000,000
Persediaan 650,000,000 400,000,000
Tanah 1,500,000,000 500,000,000
Bangunan dan Peralatan 3,000,000,000 400,000,000
Merek Dagang 400,000,000 -
Investasi pada PT Andalas 1,012,500,000 -
Akumulasi Penyusutan 750,000,000 125,000,000
Akumulasi Amortisasi 50,000,000 -
Utang Usaha 1,200,000,000 300,000,000
Utang Obligasi 1,500,000,000 500,000,000
Saham Biasa 3,000,000,000 800,000,000
Saldo Laba 1,500,000,000 400,000,000
Penjualan 4,800,000,000 875,000,000
Penghasilan dari Anak Usaha 150,000,000 -
Beban Pokok Penjualan 3,000,000,000 550,000,000
Beban Operasi 900,000,000 100,000,000
Beban Penyusutan 250,000,000 25,000,000
Beban Amortisasi 50,000,000 -
Dividen 300,000,000 50,000,000
Total 12,950,000,000 12,950,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000
Selain itu, selama tahun berjalan PT Andalas melaporkan perolehan laba bersih sebesar
Rp. 200,000,000 yang kemudian diakui oleh PT Nusantara sebagai bagian laba atas entitas
anak sebesar porsi kepemilikan atas PT Andalas dengan jurnal :
PT Nusantara hanya memiliki 75% kepemilikan atas PT Andalas, maka PT Nusantara hanya
berhak mengakui penghasilan maupun menerima dividen sebanyak 75% dari laba bersih
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 7
yang diperoleh maupun dividen yang diumumkan pleh PT Andalas. Sedangkan porsi
sisanya 25% akan diakui oleh pihak non afiliasi yang memiliki kepemilikan pada PT
Andalas. Dari sudut pandang PT Nusantara sebagai entitas induk, pihak non afiliasi
tersebut disebut sebagai kepentingan nonpengendali.
Jurnal eliminasi untuk menghapus pengakuan penghasilan dan penerimaan dividen yang
dilakukan oleh kepentingan nonpengendali untuk kemudian diakui sebagai bagian dari
pengurang ekuitas pada saat penyajian laporan posisi keuangan konsolidasian. Jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut :
Bagian laba kepentingan non pengendali Rp. 50,000,000
Dividen untuk kepentingan non pengendali Rp. 12,500,000
Kepentingan non pengendali (ekuitas) Rp. 37,500,000
Selanjutnya, jurnal eliminasi yang dibuat adalah jurnal untuk menghapuskan kepemilikan
PT Nusantara (entitas induk) atas PT Andalas (entitas anak), serta ekuitas (aset bersih) dari
PT Andalas pada awal periode konsolidasi. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :
Saham Biasa PT Andalas Rp. 800,000,000
Saldo Laba Rp. 400,000,000
Investasi pada PT Andalas Rp. 900,000,000
Kepentingan nonpengendali Rp. 300,000,000
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 8
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN UNTUK LAPORAN KEUANGAN PT NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK 2016 (KEPEMILIKAN SEBAGIAN)