Anda di halaman 1dari 3

 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

Berikut langkah langkah Penyusunan Laporan Keuangan SKPD


1) Pencatatan Jurnal Anggaran dan Saldo Awal di Buku Jurnal
2) Analisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal
3) Pencatatan Jurnal Penyesuaian di Buku Jurnal
4) Mem-posting ke Buku Besar
5) Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
6) Penyusunan Laporan Keuangan :
a) Laporan Operasional
b) Laporan Perubahan Ekuitas
c) Neraca
d) Laporan Realisasi Anggaran

 PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD


Langkah-langkah dalam penyusunan laporan keuangan PKPD sesuai dengan kertas
kerja yang dibuat terdiri atas
1) Neraca saldo
2) Jurnal Penyesuaian
3) Neraca Saldo setelah Penyesuaian
4) Jurnal Penutupan
5) LaporanRealisasi Anggaran (LRA) sebelum konversi
6) Laporan Realisasi Anggaran setelah konversi
7) Menyusun Neraca sebelum konversi dan Neraca setelah konversi

 PENYUSUNAN KERTAS KERJA REKONSILIASI LRA


Berdasarkan Neraca Saldo Pemerintah Daerah, fungsi akuntansi PPKD mengidentifikasi
akun-akun yang termasuk dalam komponen LRA dan kemudian disajikan dalam LRA.
Nilai kolom debit dan kredit pada kolom LRA dijumlahkan. Selisih antara kedua nilai ini
merupakan nilai ;SILPA tahun berjalan. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yang
nilainya lebih kecil, sehingga akan diperoleh nilai yang seimbang antara kolom debit
dan kredit. Bersamaan dengan pembuatan LRA, PPKD juga membuat jurnal penutup.
Prinsip penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LRA menjadi 0. Berikut contoh
jurnal penutup LRA
Pendapatan LRA X
Penerimaan Pembiayaan LRA X
Apropsiasi LRA X
Apropsiasi Pengeluaran Pembiayaan X
Estimasi Perubahan SAL X
Belanja X
Pengeluaran Pembiayaan LRA X
Estimasi Pendapatan X
Estimasi Penerimaan Pembiayaan X
Kemudian, setelah membuat jurnal penutupan, akuntansi PPKD menyusun Neraca Saldo
setelah Penutupan LRA.
 PENYUSUNAN KERTAS KERJA REKONSILIASI LO
Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LRA, fungsi akuntansi PPKD
mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen LO untuk kemudian
membuat LO. Bersamaan dengan pembuatan LO, PPKD juga membuat jurnal penutup.
Prinsip penutupan ini adalah membuat nilai akun-akun LO menjadi 0. Berikut contoh
jurnal penutup LO
Pendapatan LO X
Surplus/Defisit LO X
Beban X
Kemudian, setelah membuat jurnal penutupan, akuntansi PPKD menyusun Neraca saldo
setelah Penutupan LO.

 PENYUSUNAN KERTAS KERJA REKONSILIASI NERACA


Berdasarkan Neraca Saldo setelah Penutupan LO, fungsi akuntansi PPKD membuat
Neraca. Bersamaan dengan pembuatan Neraca, PPKD membuat jurnal penutup akhir
untuk menutup akun Surplus/Defisit LO ke akun ekuitas. Berikut ini contoh jurnal penutup
akhir
Surplus/Defisit LO X
Ekuitas X
Setelah membuat jurnal penutup akhir, fungsi akuntansi PPKD menyusun Neraca Saldo
akhir. Neraca Saldo akhir ini akan menjadi Neraca Awal untuk periode akuntansi yang
selanjutnya.

 MEMBUAT JURNAL ELIMINASI DAN PENUTUP


1) Data Neraca Sebelum Penggabungan Usaha Pada PT Induk dan Anak 01 januari
2021
Akun PT. Induk PT. Anak
Aset
Kas 350.000.000 50.000.000
Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000
Bangunan Dan Peralatan 800.000.000 600.000.000
Akumulasi Penyusutan (400.000.000) (300.000.000)
Jumlah 1.100.000.000 500.000.000
Kewajiban Dan Ekuitas
Utang Usaha 100.000.000 100.000.000
Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000
Laba Ditahan 300.000.000 100.000.000
Jumlah 1.100.000.000 500.000.000

2) Perhitungan Kepemilikan Penuh PT. Induk dan Anak Dibeli Secara Nilai Buku
Sebagai contoh PT. Induk membeli semua saham biasa dari PT. Anak seharga Rp
300.000.000. Pada tanggal 1 Januari penggabungan usaha, dari nilai wajar dari masing-
masing aset dan kewajiban PT. Anak sama dengan nilai buku yang disajikan pada tabel
sebelumnya. Oleh karena itu PT. Induk mengakuisisi semua saham biasa dengan PT.
Anak yang hanya mempunyai satu jenis saham beredar. Sehingga total nilai buku
saham yang diakuisisi sama dengan total ekuitas pemegang saham sebesar yang
diperoleh PT. Anak (Rp 200.000.000 + Rp 100.000.000). Harga beli sebesar Rp 300.000.000
sama dengan nilai buku dari saham yang diakuisisi. Biaya Perolehan Investasi = Rp
300.000.000
Nilai Buku
Saham Biasa – PT. Anak = Rp 200.000.000
Saldo Laba – PT. Anak = Rp 100.000.000
Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan = Rp 0
(Dr) Investasi Saham PT. Anak Rp 300.000.000
(Cr) Kas Rp 300.000.000

3) Data Neraca Setelah Penggabungan Usaha Pada PT Induk dan Anak 01 Januari
2020
Akun PT. Induk PT. Anak
Aset
Kas 350.000.000 50.000.000
Piutang Usaha 75.000.000 50.000.000
Persediaan 100.000.000 60.000.000
Tanah 175.000.000 40.000.000
Bangunan Dan Peralatan 800.000.000 600.000.000
Akumulasi Penyusutan (400.000.000) (300.000.000)
Investasi Saham PT. Anak 300.000.000
Jumlah 1.100.000.000 500.000.000
Kewajiban Dan Ekuitas
Utang Usaha 100.000.000 100.000.000
Utang Obligasi 200.000.000 100.000.000
Saham Biasa 500.000.000 200.000.000
Laba Ditahan 300.000.000 100.000.000
Jumlah 1.100.000.000 500.000.000

Anda mungkin juga menyukai