Anda di halaman 1dari 70

Sedang bersengketa

PT Lapindo Brantas VS Pemilik Tanah


PT Adam Air VS Penumpang
PT KM Senopati Nusantara VS Penumpang
Salomon VS Salomon dsb
Tanggung Jawab ?

SERUUUUU!!!
Pengusaha sukses
SILABUS HUKUM PERUSAHAAN

A. Pengantar Dasar Hukum Perusahaan


1.Pengertian Hukum Perusahaan ( istilah
perusahaan,-arti hukum perusahaan, kedudukan
hukum perusahaan dalam tata hukum
Indonesia)
2.Sifat hukum perbuatan mendirikan suatu
badan (teori Contractual, teori gessamtakt),
aplikasinya di Indonesia, perbedaan badan
usaha dengan badan non usaha
B. Bentuk-bentuk perusahaan di Indonesia

Perusahaan perorangan
Perusahaan partnership :
– Non badan hukum
– Berbadan hukum
– Perbedaan prinsip status perusahaan non
badan hukum dengan berbadan hukum (teori-
teori badan hukum)
C. Perusahaan-perusahaan non badan hukum

yaitu persekutuan perdata,


Persekutuan Firma,
persekurtuan komanditer (CV) )

pengertian, dasar hukum , cara


mendirikan dan prinsip-prinsipnya
(hubungan intern dan hubungan ekstern)
D.Perusahaan-perusahaan berbadan hukum
Perseroan Terbatas
Perusahaan Negara
Koperasi

pengertian, dasar hukum , perbandingan antara


PT, Perusahaan Negara dan Koperasi.
Perseroan Terbatas
1. Pengertian
2. Penggolongan PT
3. cara mendirikan
4. Permodalan
5. Alat Perlengkapan PT
6. Pembubaran PT
7. Prinsip-prinsip hukum dalam PT piercing the corporate
veil, fiduciary duties, perlindungan hukum terhadap
pemegang saham minoritas, thd kreditur-krediturnya dalam
hubungan intern dan hubungan ekstern
F. Perusahaan Kelompok/Hukum Concern
pengertian
status hukum perusahaan yang tergabung
dalam perusahaan kelompok
terjadinya perusahaan kelompok
tanggung jawab hukum terhadap pihak
ketiga
G. BUMN, BUMD
H. Analisis kasus-kasus
kasus-kasus perusahaan di Indonesia
HUKUM PERUSAHAAN
Hukum Perusahaan : keseluruhan peraturan yang
mengatur bentuk-bentuk perusahaan (beserta
aktifitasnya) yang merupakan hasil kerjasama para
pengusaha dimana ketika bentuk-bentuk perusahaan
(spt : Firma, CV, PT) itu melakukan perikatan dengan
pihak ke III mempunyai konsekwensi hukum
(tanggung jawab hukum) yang berbeda.

Berbeda dengan perusahaan perseorangan dimana


perikatan yang dibuatnya dijamin secara pribadi
pemiliknya (sbg subyek hukum)
Lih : --------pasal 1131, 1132 KUHPerdata

budi sutrisno 10
Menurut pemerintah Belanda, Perusahaan adalah keseluruhan
perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus, dan terang-
terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mecari laba bagi
dirinya sendiri

Menurut Molegraaf, Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan


yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar untuk
PENGERTIAN mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-
PERUSAHAAN barang, menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian-
perjanjian perdagangan

Menurut undang-undang no. 3 tahun 1982, Perusahaan adalah suatu


bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan yang didirikan , bekerja serta
berkedudukan dlam wilayah NKRI untuk tujuan memperoleh
keuntungan

Adalah: setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan apapun


dalam bidang ekonomi yang dilakukan oleh setiap
pengusaha untuk tujuan memperoleh keuntungan

Adalah : setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
suatu jenis perusahaan

budi sutrisno 11
HUKUM PERSEKUTUAN PERNIAGAAN
BADAN/ASOSIASI---persatuan orang”
unsur”nya

kepentingan bersama
kesepakatan bersama
tujuan bersama
kerja sama
Yang dipermasalahan :
Bgmn dengan sifat hukum dari perbuatan
mendirikan suatu badan ?
1. Mollengraaff --berdasar pasal 1313 KUHPdt---
persesuaian kehendak ditujukan pada masing” pihak
- buktinya psl 1618 KUHPdt, psl 16, 19 KUHD, psl 1 UU/
1995
 Contractual Doctrin
2. Polak ------ menganut teori Gessamtakt ---ada
persesuaian kehendak tapi ditujukan pada pada
badan yang didirikan
Institutional Doctrin
Argumentasinya : pada Perseroan Terbatas
Kalaupun hrs didirikan lebih dari 1 orang krn perbuatan
itu dipandang sebagai meerzijdige
rechthandeling (suatu perbuatan yang untuk
sahnya harus dilakukan oleh lebih dari satu
orang)
Tiga Pelaku Ekonomi di Indonesia
1. BUMN (UU no. 19 Thn 2003)
Perjan
Perum
PT (Persero)
2. SWASTA (KUH Perdata,KUHD, UUPT)
Perseorangan
Firma
CV
PT
3. KOPERASI
Badan Usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperas sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan
Kerjasama antara orang-orang yang tidak bermodal untuk
mencapai tujuan kemakmuran bersama
Pengaturan pokok : UU N0. 25/1992 tentang Perkoperasian
SUMBER/DASAR HUKUM PERUSAHAAN
– Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD
1945)
– Kita Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerd)
– Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD)
– UU. PT (UU.No 40/2007), UU. Pasar Modal
(UU No. 8/ 1995), UU. Perbankan (UU
No.10/1998), dll
– Kebiasaan dan Jurispudensi
– Pendapat para ahli hukum
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
– Persekutuan Perdata atau Maatschap
– Firma atau Venootschap Onder Firma
(FA/VOF)
– Commanditaire Venootschap (CV)
– Perseroan Terbatas (PT) / Naamloze
Venootschap (NV)
– Koperasi.
MACAM-MACAM PERUSAHAAN

– Perusahaan Negara: modalnya dimiliki oleh


Negara:
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
– Perusahaa Jawatan (PERJAN)
– Perusahaan Umum (PERUM)
– Perusahaan Perseroan (PERSERO), berbentuk PT
Badan Usaha Milik Daerah (Perusaha Daerah /
PD)

– Perusahaan Swasta: Modalnya dimiliki oleh


swasta yang umumnya berbentuk PT, CV,
Firma dan UD
Perbedaan dari segi Lingkup
Kepemilikannya:
Perusahaan Nasional : Perusahaan
yang minimal 51% modalnya dikuasai
oleh Negara dan atau Swasta Nasional
Perusahaan Asing : Perusahaan yang
seluruh atau sebahagian besar
modalnya dilmilki oleh asing :
Perusahaan Patungan (Joint Venture Company)
Perusahaan Murni Asing (100 %)
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
A. Perusahaan perseorangan
B. Persekutuan :
1. Non Badan Hukum :
a. Firma (Partnership) -----(ps. 16 – 35 KUHD)
b. CV (limited partnership)----- (Ps. 19 – 21)

2. Berbadan Hukum :
a. PT (UU No. 40/2007)
b. Koperasi (UU No. 17/2012)
c. PT Persero (UU No. 19/2003)

Bandingkan perbedaan masing-masing dari :


Penciptaan/pembentukannya
Liabiltasnya ------ terhadap pihak ke III
Tugas dan Kewajibannya ----- anggota/sekutu/peserta/pemegang saham
Kapan organisasi itu berakhir
Badan Hukum
--- suatu badan tetapi oleh hukum
dipandang sama seperti manusia
alamiah
Dapat melakukan perbuatan hukumnya
sendiri
Mempunyai harta kekayaan tersendiri
Mempunyai tanggung jawab hukum
sendiri
Contoh : PT, Koperasi, BUMN, Yayasan
Badan Hukum itu mandiri

Jika dilakukan perbuatan untuk dan atas nama


badan hukum, maka dipandang sebagai perbuatan
itu dilakukan oleh badan itu sendiri, maka akibatnya
tanggung jawab jatuh pada harta kekayaan badn
hukum itu (tdk meliputi harta kekayaan pemegang”
sahamnya)
---------- Apakah bersifat mutlak ?
Badan” yang non badan hukum
Perbuatan yang dilakukan oleh badan itu dipandang
sebagai perbuatan pribadi-pribadi perorangannya
Persekutuan perdata, Firma, CV)
-------- konsekwensinya : akibat perbuatan itu harus
dipikul secara pribadi atau tanggung jawab renteng
diantara mereka
Teori-teori Badan Hukum

Teori Fiksi (Von Savigny)


Teori Organ (Otto Van Gierke)
Teori Propriete Collective (Planiol)
Teori harta kekayaan bertujuan
(Brinz)
Syarat-syarat Badan Hukum
1. Syarat yang diminta oleh peraturan
perundangan
Contoh : PT, Koperasi, PT Persero, Yayasan
2. Syarat yang diminta oleh doktrin
Unsur-unsurnya :
Adanya harta kekayaan yang terpisah
Mempunyai tujuan tertentu
Mempunyai kepentingan sendiri
Adanya organisasi yang teratur
PERSEKUTUAN/PERMITRAAN
(PARTNERSHIP)
Persekutuan (Partnership) dalam Hukum
Indonesia
(Pasal 1618 - 1652 KUHPerd / BW):
o Persekutuan Perdata (Maatschap)
o Persekutuan Firma (Venootschap Onder
Firma / FA)
o Persekutuan Komanditair(Commanditaire
Venootschap/ CV)
PERSEKUTUAN PERDATA
(MAATSCHAP) Psl 1618 – 1652 BW
Pengertian Matschaap : Suatu persetujuan dimana dua orang
atau lebih bekerja sama mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan yang terjadi karenanya
Sesuatu (modal): uang, barang, kerajinan/tenaga/skill atau
goodwill, sebagai kontribusi anggota sekutu, merupakan syarat
mutlak ter-bentuknya persekutuan.
Unsur-Unsur Maatschap:
bertindak secara terang-terangan,
bersifat kebendaan,
untuk memperoleh keuntungan,
keuntungan dibagi-bagi antar para anggota,
kerja sama tidak nyata, tidak perlu diumumkan,
untuk kegiatan yang dibenarkan oleh UU,
manfaat untuk kepentingan bersama para anggota.
Bentuk Maatschap
–Maatschap adalah berbentuk persekutuan sebagai
wadah perhimpunan dari para konsultan, lawyer,
notaris, dokter, arsitek dan profesi sejenis lainnya.
–Maatschap merupakan bentuk persekutuan yang
paling sederhana, karena:
oTidak ada ketentuan tentang besarnya modal seperti
pada Perseroan Terbatas (PT)
oModal dapat berbentuk uang, barang atau skill dll
oLapangan kerja tidak dibatasi.
otidak perlu diumumkan pada pihak ketiga seperti pada
Firma.
Pendirian dan Kerja Sama
–Maatschap dapat didirikan baik melalui
perjanjian lisan/sederhana (informal), maupun
dengan persetujuan pemerintah (formal) dgn
akta pendirian (akta notaris), bahkan perjanjian
Maatschap dapat dinyatakan melalui tindakan
atau peryataan para pihak.
–Kerja sama antara para sekutu bersumber
pada affectio societatis, ialah adanya keinginan
para sekutu duduk sama rendah dan berdiri
sama tinggi, artinya mereka berniat untuk
bekerja sama tanpa hubungan hirarkhis
antantara mereka.
Isi Perjanjian Kerja sama dalam Maatschap
Bagian atau kontribusi yang harus dimasukkan dalam
persekutuan,
Cara kerja persekutuan
Pembagian keuntungan
Tujuan kerja sama,
Waktu dan lamanya kerja sama. Apabila tidak ditetakan
dalam pesetujuan, maka kerjasama mulai berlaku sejak
saat persetujuan.
Cat : Kerja sama pd Maatschap harus dibedakan
dengan kerja sama pd Koperasi.
Pengambilan Keputusan
Semua sekutu mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dlm pengambilan
keputusan, ini berarti bahwa keputusan
diambil dengan suara bulat.
Para sekutu dapat bersepakat bahwa
keputusan yang diambil berdasarkan
suara terbanyak artinya bahwa suara
mayoritas dapat mengikat minoritas
asalkan hak mayoritas tersebut
dijalankan dengan etikat baik.
Pengelolaan / Pengurusan Maatschap
Pengurusan: Psl 1636 BW menetapkan bahwa, pada saat
dilakukan perjanjian persekutuan, para sekutu sepakat
bahwa hanya salah seorang dari mereka berwenang
melakukan pengurusan atas nama persekutuan.
– Kegiatan pengurusan yang dilakukan oleh salah seorang atau
beberapa orang anggota sekutu atas nama persekutuan
berdasarkan perjanjian persekutuan disebut Gerant Statutaire.
Apabila kegiatan tersebut dilakukan di luar perjanjian atau
berdasarkan pemberian kuasa disebut Gerant Mandataire
– Apabila pengurusan persekutuan tidak ditentukan dalam
perjanjian, maka masing-masing sekutu secara timbal balik
mempunyai hak dan kewenangan melakukan pengurusan atas
nama persekutuan, dan dapat mengikat sekutu dengan pihak
ketiga (Psl 1363).
– Pengurus yang ditunjuk (ditentukan dalam perjanjian)
berhak melakukan semua tindakan kepegurusan yang
dianggap perlu walaupun tidak disetujui oleh beberapa
atau semua sekutu, asalkan dilakukan dengan etikat
baik (Psl 1637 BW). Namun demikian, hal ini tidak
mengurangi hak para sekutu untuk membantah
tindakan tersebut selama belum dilakukan (Psl 1639 (1).
Jadi masing-masing sekutu mepunyai hak veto preventif
tentang perbuatan tersebut.
– Para sekutu dapat menggeser atau mengganti pengurus
yang tidak ditunjuk. Apabila telah ditetapkan sekutu
pengurus maka maka sekutu bukan pengurus tdk
berwenang untuk bertindak atas nama pesekutuan atau
mengikat para sekutu lainnya terhadap pihak ketiga.
Pertanggung-jawaban Para Sekutu
a. Tanggung Jawab Intern: Masing-masing sekutu
wajib bertindak dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan kemampuannya. Para sekutu wajib
bekerja sama dalam memajukan persekutuan.
Setiap sekutu bertanggung jawab atas kerugian yang
diderita persekutuan karena kelalaiannya atau
kesalahan yang tidak dapat diperhitungkan (Psl 1360
BW)
Anggota persekutuan tidak boleh melakukan
pekerjaan untuk dirinya sendiri yang sejenis dengan
usaha persekutuan miskipun kegiatan tersebut tidak
dilarang dalam perjanjian. Hal ini dimaksudkan ialah
untuk menghindari benturan kepentinan (conflict of
interest), da sekali gus sebagai jaminan tanggung
jawab dari masing-masing sekutu.
b. Tanggung Jawab terhadap Pihak Ketiga (ekstern)
Aturan Umum dalam KUHPerdata, bahwa Pihak ketiga
yang melakukan perjanjian dengan sekutu Maatschap
tidak dapat mengandalkan sekutu tersebut untuk
mengikat persekutuan secara keseluruhan atau secara
perorangan untuk bertanggung jawab memenuhi
perjanjian. Pihak ketiga hanya dapat berharap agar
sekutu yang bertindak mau bertanggung jawab
terhadap perikatan.
Hal ini dinyatakan dalam pasal 1642 BW: bahwa para
sekutu tidak terikat masing-masing untuk seluruh
utang Maatschap dan masing-masing sekutu tidak
dapat mengikat sekutu lainnya apabila mereka tidak
memberkan kuasa kepadanya untuk itu.
Pengecualian dari aturan umum tersebut, apabila
perikatan yang dilaksanakan oleh seorang sekutu
menguntungkan Maatschap secara keseluruhan, dalam
hal ini pihak ketiga dapat berharap pada sekutu secara
keseluruhan untuk pemenuhan gugatannya (Psl. 1644
BW).
Pemasukan(modal) Para Sekutu
Masing-masing sekutu harus memasukkan sesuatu
(modal) baik berupa uang, barang atau tenaga dan
kerajinan ke dalam persekutuan (Psl. 1619 ayat (2)
BW).
Jika pemasukan berupa barang, maka barang
tersebut harus bernilai atau dapat dijual / ditukar,
serta mempunyai kenikmatan, relasi, atau goodwill
lain. Jika pemasukan berupa tenaga dan kerajinan,
mencakup keahlian dan kecakapan (skill).
Jika sekutu bekerja di tempat lain yang serupa
dengan persekutuan, maka ia wajib memasukkan
keuntungan yang diperoleh dari tenaga dan
kerajinan tersebut ke dalam kas bersama, dan ia
bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
yang diderita dari pekerjaan tsb. (Psl. 1627 BW)
Pembagian Keuntungan dan Kerugian
Para sekutu pada dasarnya bebas untuk
menentukan keuntungan dan kerugian
sesuai dengan kesepakatan diantara mereka.
Apabila tidak ditentukan, maka keuntungan
dan kerugian harus dibagi secara seimbang
sesuai dengan nilai kontribusi atau
pemasukan dalam persekutuan (Psl. 1633
BW).
Para sekutu tidak dapat memperjanjikan
bahwa mereka kan menyerahkan pengaturan
tentang besarnya bagian pada salah seorang
dari mereka atau kepada pihak ketiga (Psl.
1634 BW).
Pengalihan Kepentingan Persekutuan.
Kepentingan persekutuan tdk dpt dialihkan tanpa persetujuan
semua sekutu, kecuali diperjanjikan dalam perj. persekutuan.
Dalam hal terjadi peristiwa kematian, penempatan dibawah
pengampuan anggota sekutu, dan kepailitanakan menyebabkan
persekutuan menjadi bubar.

Pembubaran dan Penyelesaian Maatschap


Maatschap dengan sndirinya bubar/berakhir apa bila terjadi
salah satu dari: (Psl.1646 BW)
Lewatnya waktu yang ditentukan dalam perjanjian,
Musnahnya barang atau diselesikannya perbuatan yang menjadi
pokok persekutuan,
Atas kehendak dari seorang atau beberapa orang sekutu,
Jika salah seorang mitra meninggal dunia atau berada di bawah
pengampuan (onder curatele) atau dinyatakan pailit.
Pembagian Kekayaan Maatschap
Setelah utang-utang maatschap dibayar, maka
kekayaan Maatshap yang masih tersisa akan dibagi
pada anggota sekutu sesuai dgn ketentuan
perjanjian Maatschap.
Apabila kekayaan tersebut tidak cukup untuk
membayar semua utang maatschap, maka utang
tersebut akan dibebankan pada setiap sekutu sesuai
dengan perjanjian Maatschap.
Proses penyelesaian dilakukan oleh ”Likuidator”
(trustee) yg ditunjuk oleh para sekutu.
Dgn adanya pembubaran, maka setiap wewenang
sekutu sebelumnya yg berkenaan dengan
pengurusan Maatschap dianggap dicabut, dan
pengurus harus menyerahkan lapoan perhitungan
kepengurusan.
PERSEKUTUAN FIRMA/VENOOTSCHAP ONDER
FIRMA (Pasal 16 – 35 KUHD)

Pengertian Firma (Fa): adalah setiap perusahaan yang


didirikan untuk menjalankan suatu perusaaan di bawah
nama bersama. Jadi Fa merupakan suatu nama yang dipakai
untuk berdagang bersama-sama.
Dengan demikian, Fa adalah bentuk persekutuan
yang umumnya bertujuan komersial, seperti usaha
perdagangan dan pelayanan.
Hubungan hukum dengan pihak ke tiga bertindak
secara terang-terangan. Firma merupakan
persekutuan khusus dengan tanggung jawab
masing-masing untuk seluruhnya.
Pendirian dan Pendaftaran dan Pengumuman Firma

o Firma didirikan dgn perjanjian lisan atau dgn perj


tertulis (akta otentik), namun buka merupakan syarat
mutlak.
o Akta pendirian Fa harus didaftarkan oleh sekutu di
Kepaniteraan PN dan diumumkan dalam Berita Negara
RI (Psl 23 dan 28 KUHD)
o Pendaftaran dimaksudkan agar firma mendpt perlind.
hukum dlm melakukan transaksi dgn pihak ketiga.
Kedudukan Hukum
Fa bukan merupakan badan hukum seperti halnya PT
Para sekutu Fa menjalankan usaha/bisnis (bedrijf) atau
bertujuan komersial
Dengan demikia Fa mepunya 2 syarat:
menjalankan suatu usaha dan
Memakai nama bersama.

Hak dan Tanggung Jawab Anggota


Setiap anggota berhak utk melakukan pengemuman dan
bertindak keluar atas nama Firma.
Perjanjian yang dibuat oleh seorang anggota juga mengikat
anggota-anggota lainnya.
Segala sesuatu yang diperoleh oleh seorang anggota
menjadi harta firma.
Tiap-tiap sekutu bertanggung jawab secara priadi dan secara
renteng untuk seluruhnya atas perikatan Firma, disebut
dengan tanggung jawab solider (tanggung renteng).
Harta Kekayaan Firma (Fa)
Kekayaan Fa adalah kontribusi para sekutu yang ditempatkan dalam
persekutuan.
Kekayaan Fa terpisah dgn kekayaan sekutu (anggota Persekutuan)
secara perorangan.
Kreditor Fa mempunyai hak tagihan utk didahulukan (hak
preference) atas kekayaan Fa drpd para kreditor setiap sekutu
perorangan (kreditor pribadi).
Kreditor pribadi baru dapat menuntut apabila barang-barang atau
kekayaan Fa sudah menjadi kekayaan sekutu setelah dilakukan
likuidasi atau penutupan Fa, dan menjual asetnya.

Hubungan Hukum dgn Pihak ke tiga


Setiap sekutu Fa mempunyai hak utk mewakili atau bertidak atas
nama Fa dlm lingk kegiatannya dan mengikat Fa thd pihak ketiga
(Psl. 17 KUHD)
Kewenangan mewakili terseut dibatasi oleh:
Maksud dan tujuan persekutuan firma
Kesepakatan yang dibuat yang oleh ara sekutu Fa.
Masing-masing sekutu Fa bertanggung jawab penuh secara
pribadi, maupun atas nama Fa utk semua perikatan Fa thd
pihak ketiga (Psl. 18), meskipun Fa mempunyai kekayaan
terpisah.
Berakhir dan Bubarnya Mitra
Sebab-sebab berakhirnya Firma sama dgn Maatschap:
Lewatnya waktu yang ditentukan dalam perjanjian,
Musnahnya barang atau diselesikannya perbuatan
yang menjadi pokok persekutuan,
Atas kehendak dari seorang atau beberapa orang
sekutu,
Jika salah seorang sekutu meninggal dunia atau
berada di bawah pengampuan (onder curatele) atau
dinyatakan pailit.
Dalam menangani semua utang Fa, pertama-tama kekayaan
Fa yg digunakan.
Apabila kekayaan Fa tidak cukup utk membayar semua
utang Fa, maka para sekutu harus memberikan kontribusi
sesuai dengan bagiannya.
Kekayaan Fa yang tersisa setelah pembayaran utang, akan
dibagikan diantara para sekutu menurut perjanjian Firma
(Psl. 32 KUHD)
Pernyataan pailit Fa hanya mungkin bilmana ternyata bahwa
bukan saja Fa melainka juga setiap sekutu Fa dalam keadaan
berhenti mebayar.
Perbandingan antara Firma (Fa) dan Maatschap (M)
Perbedaan Fa dan M:
Fa: Untuk tujuan bisnis, dagang atau komersial
M : Untuk tujuan profesi (dokter, konsultan, akuntan dll)
Fa : Menggunakan nama usaha dagang bersama
M: Anggota sekutu M bertindak atas nama sendiri
Fa: bertanggung jawab untuk seluruh atau Tanggung jawab solider,
saling percaya ant. Anggota
M : Bertanggung jawa secara sendiri-sendiri dan para angg tdk terikat
masing-masing utk seluruh utang persekutuan
Fa: tidak perlu diberi kuasa khusus
M: masing angg tidak bisa mengikat angg lainnya
kecuali telah memberi kuasa utk itu
Fa: Memunyai harta kekayaan shg dpt ditagih oleh
kreditor
M :Tidak mempunyai harta kekayaan
Fa: Didirikan degn perj atas dasar konsensualitas
–Persamaan Fa dan M
Bukan merupakan Badan Hukum (BH)
Didirkan atas dasar Perjajian atas dasar konsesualitas
dengan akta otentik namun bukan syarat mutlak
PERSEKUTUN
PERSEKUTUN KOMADITER
KOMADITER
(COMANDITAIRE
(COMANDITAIRE VENOTSCHAAP/CV
VENOTSCHAAP/CV
Pengertian:
CV adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh
satu atau beberapa orang secara tanggung renteng
ber-tanggung jawab utk seluruhnya ata secara solider
dengan satu oan atau lebih dengan pelepas uang (IG
Rai Wijaya: Hk Perusahaan, 51)
Psl 19 KUHD: CV adalah permitraan terdiri dari satu
atau lebih mitra diam (komanditer) yan secara pribadi
bertanggng jawab utk semua utang pemitraan. Mitra
diam kontrbsinya hanya modal untuk permitraan. Dan
bertang jawa sebesar kontribusi.
Pendirian CV
Pendirian CV tidak memerlukan formalitas, boleh sec.
Lisan/di bawah tangan, atau secara tertulis (dgn akta
otentik), juga tidak ada keharusan utk mendaftarkan
dlm Berita Negara RI ----- Status CV.
Sama dgn Firma, bukan Badan Hukum,dan
mempunyai aset tersendiri terpisah dgn aset pribadi
para mitra
Jika CV menjadi besar, maka ada kemungkinan
menguarkan saham, baik atas tunjuk atau atas nama
mama (aan toonder) yg dpt dialihkan atau diwariskan.
Demikian pula pengalihan hak dan piutang dpt
dialihkan secara cessie, hal ini tidak terjadi pada Firma
krna bersifat pribadi.
–Mitra/Sekutu CV
Sekutu biasa (Pengurus CV): berwenang utk mengelola CV, serta
bertanggung jawab utk seluruh utang CV.
Sekutu Diam (bersifat Pasif): hanya bertanggung jawab utk transaksi CV
sampai sejumlah kontriusinya, dalam hal ini posisi mitra diam mirip dgn
emegan saham PT.
–Hubungan dengan pihak ke tiga:
Yang mewali CV melakukan hub dgn pihak ke 3 adalah pengurusCV
(Sekutu biasa), karena itu Pihak hanya boleh menuntut CV yanh diwakili
oleh sekutu biasa, bukan sekutu diam.
Jika sekutu diam melakukan pengurusan CV maka dia boleh ditunutut
seperti sekutu biasa. (Psl 21 KUHD).
Perbedaan CV dgn PT.
Pengurus CV bertanggung jawab penuh, sedangkan pengurus PT
bertanggung jawab terbatas.
Jika anggota CV meninggal dunia maka CV bubar, tidak pada PT.
Keberadan PT terus erlanjut miskipun pengantia pengrus.
Pengurus CV bertindak selama perseroan berjalan, sdg PT tidak.
CV terbagi dlm saham dan mempunyai komisaris namun tetap berstatus
komaditer, sedangkan pada PT selalu ada Komisaris.
Pengurus CV harus mendapat izin sedang PT dengan kuasa.
budi sutrisno
Budi sutrisno 47
Contoh-contoh kasus siapa yang bertanggung
jawab jika ada keadaan seperti ini ?

Permodalan yang tidak layak (capital adequacy)


Penggunaan dana perusahaan secara pribadi
Ketiadaan formalitas eksistensi perseroan
Terdapatnya elemen-elemen penipuan dng cara
menggunakan atas nama perseroan
Terjadi transfer modal/asset perseroan kepada
pemegang saham
Keputusan diambil tanpa memenuhi formalitas
tertentu dsb.

budi sutrisno 48
MOTIF-MOTIF
PEMBENTUKAN PT
1. PERTANGGUNGJAWABAN TERBATAS
2. ALASAN FISKAL
3. SEGI KEMUDAHAN TRANSFORMASI
4. ALASAN KETENTUAN IZIN USAHA
5. PEMBENTUKAN PT DLM KAITAN
GROUP
6. DELEGATION OF AUTHORITY
7. MULTINATIONAL CORPORATION
8. KEHARUSAN PEMBENTUKAN DLM
KAITAN PERUSAHAAN PMA
budi sutrisno 49
Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007
pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
budi sutrisno 50
PT merupakan perusahaan yang oleh undang-undang
dinyatakan sebagai perusahaan yang berbadan hukum.
Dengan status yang demikian itu, PT menjadi subyek
hukum yang menjadi pendukung hak dan kewajiban,
sebagai badan hukum, PT memiliki kedudukan mandiri
(persona standi in judicio) yang tidak tergantung pada
pemegang sahamnya. Dalam PT hanya organ yang dapat
mewakili PT atau perseroan yang menjalankan perusahaan .
Hal ini berarti PT dapat melakukan perbuatan-perbuatan
hukum seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai
kekayaan atau utang (ia bertindak dengan perantaraan
pengurusnya).

budi sutrisno 51
Walaupun suatu badan hukum itu bukanlah
seorang manusia yang mempunyai
pikiran/kehendak, akan tetapi menurut hukum ia
dapat dianggap mempunyai kehendak.

Menurut teori yang lazim dianut, kehendak dari


persero pengurus dianggap sebagai kehendak PT.

Perbuatan-perbuatan pengurus yang bertindak


atas nama PT, pertanggungjawabannya terletak
pada PT dengan semua harta bendanya.

budi sutrisno 52
Unsur-unsur PT
Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk dpt
disebut sbg perusahaan PT menurut UUPT
harus memenuhi unsur-unsur:
1. Berbentuk badan hukum
2. mrpk persekutuan modal;
2. Didirikan atas dasar perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha;
4. Modalnya terbagi saham-saham;
5. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dlm
UUPT serta perat. Pelaksanaannya.

budi sutrisno 53
Persyaratan Material Pendirian PT

Untuk mendirikan suatu perseroan harus


memenuhi persyaratan material antara lain:
1. perjanjian antara dua orang atau lebih;
2. dibuat dengan akta autentik
3. modal dasar perseroan
4. pengambilan saham saat perseroan didirikan

budi sutrisno 54
Prosedur Pendirian PT
1.  Persiapan, antara lain:  kesepakatan-kesepakatan/perjanjian
antara para pendiri (minimal 2 org atau lebih) utk dituangkan
dalam akta notaris  akta pendirian.
2.   Pembuatan Akta Pendirian, yg memuat AD dan Keterangan lain
berkaitan dg pendirian Perseroan, dilakukan di muka Notaris.
3.   Pengajuan permohonan (melalui Jasa TI & didahului dg
pengajuan nama perseroan) Pengesahan oleh Menteri Hukum
dan HAM (jika dikuasakan pengajuan hanya dpt dilakukan oleh
Notaris) diajukan paling lambat 60 hari sejak tgl akta
pendirian ditanda-tangani, dilengkapi ket dg dokumen
pendukung. Jika lengkap Menteri langsung menyatakan tdk
keberatan atas permohonan ybs secara elektronik. Paling
lambat 30 hari sejak pernyataan tdk keberatan, ybs wajib
menyampaikan scr fisik srt permohonan yg dilampiri dokumen
pendukung, 14 hari kmd Menteri menerbitkan keputusan
pengesahan BH Perseroan yg ditanda-tangani scr elektronik.

budi sutrisno 55
4. Daftar Perseroan (diselenggarakan oleh Menteri,
dilakukan bersamaan dg tgl Kepmen mengenahi
Pengesahan BH Perseroan, persetujuan atas
perubahan AD yg memerlukan Persetujuan;
penerimaan pemberitahuan perub AD yg tdk
memerlukan persetujuan; atau penerimaan
pepberitahuan perub data perseroan yg bukan
mrpk perub AD). Daftar perseroan terbuka utk
umum.
5. Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI
(pengumuman dalam TBNRI diselenggarakan oleh
Menteri, antara lain: akta pendirian perseroan
beserta Kepmen ttg Pengesahan BH Perseroan;
akta perubahan AD beserta Kepmen sbgmana
dimaksud Psl 21 ayat (1); Akta perubahan AD yg
telah diterima pemberitahuanya oleh menteri).

budi sutrisno 56
STRUKTUR PERMODALAN PT
MODAL DASAR
MODAL DITEMPATKAN
MODAL DISETOR

budi sutrisno 57
Modal Dasar : paling sedikit Rp 50 juta (Ps 32
ayat (1) dan (2) UUPT No. 40/2007).
Paling sedikit 25% dari modal dasar harus
ditempatkan dan disetor penuh (Ps 33 ayat
(1) UUPT.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
dibuktikan dg bukti penyetoran yg sah &
pengeluaran saham lebih lanjut utk
menambah modal yg ditempatkan hrs disetor
penuh.
Bentuk setoran modal saham dalam bentuk
uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Ps. 34
ayat (1) UUPT 40/2007).

budi sutrisno 58
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama
pemiliknya.
Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan
dalam anggaran dasar dengan memperhatikan
persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam hal persyaratan kepemilikan saham
sebagaimana telah ditetapkan dan tidak dipenuhi,
pihak yang memperoleh kepemilikan saham
tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak
diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
budi sutrisno 59
1. menghadiri dan mengeluarkan suara
dalam RUPS;
2. menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi;
3. menjalankan hak lainnya berdasarkan
Undang-Undang PT

budi sutrisno 60
KLASIFIKASI SAHAM
Klasifikasi saham antara lain:
1. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
2. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
3. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;
4. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang
saham klasifikasi lain atas pembagian dividen
secara kumulatif atau nonkumulatif;
5. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.

budi sutrisno 61
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
budi sutrisno 62
ORGAN-ORGAN PT
1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(RUPS)
2. DIREKSI
3. DEWAN KOMISARIS

budi sutrisno 63
RUPS
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas
yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau
anggaran dasar.
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak
memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris,
sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan
tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak
mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham
hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui
penambahan mata acara rapat.
Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan
harus disetujui dengan suara bulat.
Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak
suara, kecuali anggaran dasar menentukan lain.

budi sutrisno 64
Direksi merupakan organ yang membela
kepentingan perseroan --- Prinsip
Fiduciary Duties.
Tugas ganda Direksi; melaksanakan
kepengurusan dan perwakilan
Tugas kepengurusan secara kolegial oleh
msg-msg anggota direksi.
Direksi perseroan yang mengerahkan
dana masyarakat, menerbitkan srt
pengakuan hutang, PT terbuka: minimal 2
org anggota Direksi.
budi sutrisno 65
Hak Direksi
1. Hak utk mewakili perseroan di dalam dan
di luar pengadilan
2. Hak utk memberikan kuasa tertulis
kepada pihak lain.
3. Hak utk mengajukan usul kpd Pengadilan
Niaga agar perseroan dinyatakan pailit
setelah didahului dg persetujuan RUPS.
4. Hak utk membela diri dlm forum RUPS
jika Direksi telah diberhentikan utk
sementara waktu oleh RUPS/Komisaris
5. Hak utk mendapatkan gaji dan tunjangan
lainnya sesuai AD/Akte Pendirian.
budi sutrisno 66
PERTANGGUNGJAWABAN PRIBADI
DIREKSI
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara
pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau
lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng
bagi setiap anggota Direksi.
Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
kerugian apabila dapat membuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya;
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
budi sutrisno 67
Tugas utamanya: mengawasi kebijakan
direksi dlm menjalankan perseroan serta
memberi nasihat direksi
Pengangkatan Komisaris oleh RUPS.
Keanggotaan Komisaris: jika pemegang
saham maka hrs melaporkan kepemilikan
sahamnya baik di perseroan yang diawasi
maupun saham yg dimiliki di perseroan lain.
Kriteria yg dpt mjd Komisaris spt halnya
direksi.
budi sutrisno 68
Kewajiban & Kewenangan Dewan Komisaris
Kewajiban Komisaris:
1. Mengawasi Direksi
2. Memberi nasehat kpd Direksi
3. Melapor pd perseroan ttg kepemilikan
sahamnya beserta keluarganya
Kewenangan Komisaris:
1. Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk
sementara waktu
2. Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg
pengurus
3. Meminta keterangan pd Direksi
4. Berwenang memasuki ruangan/tempat
budi sutrisno penyimpanan brg milik perseroan. 69
PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA
STATUS BADAN HUKUM P.T.
Pembubaran P.T. terjadi:
- Berdasarkan keputusan RUPS.
- Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar telah berakhir.
- Berdasarkan penetapan pengadilan.
- Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan
putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit P.T.
tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan.
- Karena harta pailit P.T. yang telah dinyatakan pailit
berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana
diatur dalam Undang-undang tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
- Karena dicabutnya izin usaha P.T. sehingga
mewajibkan P.T. melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
budi sutrisno 70

Anda mungkin juga menyukai