SERUUUUU!!!
Pengusaha sukses
SILABUS HUKUM PERUSAHAAN
Perusahaan perorangan
Perusahaan partnership :
– Non badan hukum
– Berbadan hukum
– Perbedaan prinsip status perusahaan non
badan hukum dengan berbadan hukum (teori-
teori badan hukum)
C. Perusahaan-perusahaan non badan hukum
budi sutrisno 10
Menurut pemerintah Belanda, Perusahaan adalah keseluruhan
perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus, dan terang-
terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mecari laba bagi
dirinya sendiri
Adalah : setiap orang atau persekutuan atau badan hukum yang menjalankan
suatu jenis perusahaan
budi sutrisno 11
HUKUM PERSEKUTUAN PERNIAGAAN
BADAN/ASOSIASI---persatuan orang”
unsur”nya
kepentingan bersama
kesepakatan bersama
tujuan bersama
kerja sama
Yang dipermasalahan :
Bgmn dengan sifat hukum dari perbuatan
mendirikan suatu badan ?
1. Mollengraaff --berdasar pasal 1313 KUHPdt---
persesuaian kehendak ditujukan pada masing” pihak
- buktinya psl 1618 KUHPdt, psl 16, 19 KUHD, psl 1 UU/
1995
Contractual Doctrin
2. Polak ------ menganut teori Gessamtakt ---ada
persesuaian kehendak tapi ditujukan pada pada
badan yang didirikan
Institutional Doctrin
Argumentasinya : pada Perseroan Terbatas
Kalaupun hrs didirikan lebih dari 1 orang krn perbuatan
itu dipandang sebagai meerzijdige
rechthandeling (suatu perbuatan yang untuk
sahnya harus dilakukan oleh lebih dari satu
orang)
Tiga Pelaku Ekonomi di Indonesia
1. BUMN (UU no. 19 Thn 2003)
Perjan
Perum
PT (Persero)
2. SWASTA (KUH Perdata,KUHD, UUPT)
Perseorangan
Firma
CV
PT
3. KOPERASI
Badan Usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan landasan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperas sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan
Kerjasama antara orang-orang yang tidak bermodal untuk
mencapai tujuan kemakmuran bersama
Pengaturan pokok : UU N0. 25/1992 tentang Perkoperasian
SUMBER/DASAR HUKUM PERUSAHAAN
– Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD
1945)
– Kita Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerd)
– Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD)
– UU. PT (UU.No 40/2007), UU. Pasar Modal
(UU No. 8/ 1995), UU. Perbankan (UU
No.10/1998), dll
– Kebiasaan dan Jurispudensi
– Pendapat para ahli hukum
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
– Persekutuan Perdata atau Maatschap
– Firma atau Venootschap Onder Firma
(FA/VOF)
– Commanditaire Venootschap (CV)
– Perseroan Terbatas (PT) / Naamloze
Venootschap (NV)
– Koperasi.
MACAM-MACAM PERUSAHAAN
2. Berbadan Hukum :
a. PT (UU No. 40/2007)
b. Koperasi (UU No. 17/2012)
c. PT Persero (UU No. 19/2003)
budi sutrisno 48
MOTIF-MOTIF
PEMBENTUKAN PT
1. PERTANGGUNGJAWABAN TERBATAS
2. ALASAN FISKAL
3. SEGI KEMUDAHAN TRANSFORMASI
4. ALASAN KETENTUAN IZIN USAHA
5. PEMBENTUKAN PT DLM KAITAN
GROUP
6. DELEGATION OF AUTHORITY
7. MULTINATIONAL CORPORATION
8. KEHARUSAN PEMBENTUKAN DLM
KAITAN PERUSAHAAN PMA
budi sutrisno 49
Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007
pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan
perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham, dan memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
budi sutrisno 50
PT merupakan perusahaan yang oleh undang-undang
dinyatakan sebagai perusahaan yang berbadan hukum.
Dengan status yang demikian itu, PT menjadi subyek
hukum yang menjadi pendukung hak dan kewajiban,
sebagai badan hukum, PT memiliki kedudukan mandiri
(persona standi in judicio) yang tidak tergantung pada
pemegang sahamnya. Dalam PT hanya organ yang dapat
mewakili PT atau perseroan yang menjalankan perusahaan .
Hal ini berarti PT dapat melakukan perbuatan-perbuatan
hukum seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai
kekayaan atau utang (ia bertindak dengan perantaraan
pengurusnya).
budi sutrisno 51
Walaupun suatu badan hukum itu bukanlah
seorang manusia yang mempunyai
pikiran/kehendak, akan tetapi menurut hukum ia
dapat dianggap mempunyai kehendak.
budi sutrisno 52
Unsur-unsur PT
Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk dpt
disebut sbg perusahaan PT menurut UUPT
harus memenuhi unsur-unsur:
1. Berbentuk badan hukum
2. mrpk persekutuan modal;
2. Didirikan atas dasar perjanjian;
3. Melakukan kegiatan usaha;
4. Modalnya terbagi saham-saham;
5. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dlm
UUPT serta perat. Pelaksanaannya.
budi sutrisno 53
Persyaratan Material Pendirian PT
budi sutrisno 54
Prosedur Pendirian PT
1. Persiapan, antara lain: kesepakatan-kesepakatan/perjanjian
antara para pendiri (minimal 2 org atau lebih) utk dituangkan
dalam akta notaris akta pendirian.
2. Pembuatan Akta Pendirian, yg memuat AD dan Keterangan lain
berkaitan dg pendirian Perseroan, dilakukan di muka Notaris.
3. Pengajuan permohonan (melalui Jasa TI & didahului dg
pengajuan nama perseroan) Pengesahan oleh Menteri Hukum
dan HAM (jika dikuasakan pengajuan hanya dpt dilakukan oleh
Notaris) diajukan paling lambat 60 hari sejak tgl akta
pendirian ditanda-tangani, dilengkapi ket dg dokumen
pendukung. Jika lengkap Menteri langsung menyatakan tdk
keberatan atas permohonan ybs secara elektronik. Paling
lambat 30 hari sejak pernyataan tdk keberatan, ybs wajib
menyampaikan scr fisik srt permohonan yg dilampiri dokumen
pendukung, 14 hari kmd Menteri menerbitkan keputusan
pengesahan BH Perseroan yg ditanda-tangani scr elektronik.
budi sutrisno 55
4. Daftar Perseroan (diselenggarakan oleh Menteri,
dilakukan bersamaan dg tgl Kepmen mengenahi
Pengesahan BH Perseroan, persetujuan atas
perubahan AD yg memerlukan Persetujuan;
penerimaan pemberitahuan perub AD yg tdk
memerlukan persetujuan; atau penerimaan
pepberitahuan perub data perseroan yg bukan
mrpk perub AD). Daftar perseroan terbuka utk
umum.
5. Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara RI
(pengumuman dalam TBNRI diselenggarakan oleh
Menteri, antara lain: akta pendirian perseroan
beserta Kepmen ttg Pengesahan BH Perseroan;
akta perubahan AD beserta Kepmen sbgmana
dimaksud Psl 21 ayat (1); Akta perubahan AD yg
telah diterima pemberitahuanya oleh menteri).
budi sutrisno 56
STRUKTUR PERMODALAN PT
MODAL DASAR
MODAL DITEMPATKAN
MODAL DISETOR
budi sutrisno 57
Modal Dasar : paling sedikit Rp 50 juta (Ps 32
ayat (1) dan (2) UUPT No. 40/2007).
Paling sedikit 25% dari modal dasar harus
ditempatkan dan disetor penuh (Ps 33 ayat
(1) UUPT.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
dibuktikan dg bukti penyetoran yg sah &
pengeluaran saham lebih lanjut utk
menambah modal yg ditempatkan hrs disetor
penuh.
Bentuk setoran modal saham dalam bentuk
uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Ps. 34
ayat (1) UUPT 40/2007).
budi sutrisno 58
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama
pemiliknya.
Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan
dalam anggaran dasar dengan memperhatikan
persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam hal persyaratan kepemilikan saham
sebagaimana telah ditetapkan dan tidak dipenuhi,
pihak yang memperoleh kepemilikan saham
tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku
pemegang saham dan saham tersebut tidak
diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini
dan/atau anggaran dasar.
budi sutrisno 59
1. menghadiri dan mengeluarkan suara
dalam RUPS;
2. menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi;
3. menjalankan hak lainnya berdasarkan
Undang-Undang PT
budi sutrisno 60
KLASIFIKASI SAHAM
Klasifikasi saham antara lain:
1. saham dengan hak suara atau tanpa hak suara;
2. saham dengan hak khusus untuk mencalonkan
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
3. saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik
kembali atau ditukar dengan klasifikasi saham lain;
4. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima dividen lebih dahulu dari pemegang
saham klasifikasi lain atas pembagian dividen
secara kumulatif atau nonkumulatif;
5. saham yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menerima lebih dahulu dari pemegang saham
klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
Perseroan dalam likuidasi.
budi sutrisno 61
Corporate Social Responsibility (CSR)
Perseroan yang menjalankan kegiatan
usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
merupakan kewajiban Perseroan yang
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya Perseroan yang pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
budi sutrisno 62
ORGAN-ORGAN PT
1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
(RUPS)
2. DIREKSI
3. DEWAN KOMISARIS
budi sutrisno 63
RUPS
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas
yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau
anggaran dasar.
Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak
memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris,
sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan
tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak
mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham
hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui
penambahan mata acara rapat.
Keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan
harus disetujui dengan suara bulat.
Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak
suara, kecuali anggaran dasar menentukan lain.
budi sutrisno 64
Direksi merupakan organ yang membela
kepentingan perseroan --- Prinsip
Fiduciary Duties.
Tugas ganda Direksi; melaksanakan
kepengurusan dan perwakilan
Tugas kepengurusan secara kolegial oleh
msg-msg anggota direksi.
Direksi perseroan yang mengerahkan
dana masyarakat, menerbitkan srt
pengakuan hutang, PT terbuka: minimal 2
org anggota Direksi.
budi sutrisno 65
Hak Direksi
1. Hak utk mewakili perseroan di dalam dan
di luar pengadilan
2. Hak utk memberikan kuasa tertulis
kepada pihak lain.
3. Hak utk mengajukan usul kpd Pengadilan
Niaga agar perseroan dinyatakan pailit
setelah didahului dg persetujuan RUPS.
4. Hak utk membela diri dlm forum RUPS
jika Direksi telah diberhentikan utk
sementara waktu oleh RUPS/Komisaris
5. Hak utk mendapatkan gaji dan tunjangan
lainnya sesuai AD/Akte Pendirian.
budi sutrisno 66
PERTANGGUNGJAWABAN PRIBADI
DIREKSI
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara
pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau
lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng
bagi setiap anggota Direksi.
Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
kerugian apabila dapat membuktikan:
a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya;
b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan;
c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang
mengakibatkan kerugian; dan
d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
budi sutrisno 67
Tugas utamanya: mengawasi kebijakan
direksi dlm menjalankan perseroan serta
memberi nasihat direksi
Pengangkatan Komisaris oleh RUPS.
Keanggotaan Komisaris: jika pemegang
saham maka hrs melaporkan kepemilikan
sahamnya baik di perseroan yang diawasi
maupun saham yg dimiliki di perseroan lain.
Kriteria yg dpt mjd Komisaris spt halnya
direksi.
budi sutrisno 68
Kewajiban & Kewenangan Dewan Komisaris
Kewajiban Komisaris:
1. Mengawasi Direksi
2. Memberi nasehat kpd Direksi
3. Melapor pd perseroan ttg kepemilikan
sahamnya beserta keluarganya
Kewenangan Komisaris:
1. Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk
sementara waktu
2. Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg
pengurus
3. Meminta keterangan pd Direksi
4. Berwenang memasuki ruangan/tempat
budi sutrisno penyimpanan brg milik perseroan. 69
PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA
STATUS BADAN HUKUM P.T.
Pembubaran P.T. terjadi:
- Berdasarkan keputusan RUPS.
- Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar telah berakhir.
- Berdasarkan penetapan pengadilan.
- Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan
putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit P.T.
tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan.
- Karena harta pailit P.T. yang telah dinyatakan pailit
berada dalam keadaan insolvensi sebagaimana
diatur dalam Undang-undang tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
- Karena dicabutnya izin usaha P.T. sehingga
mewajibkan P.T. melakukan likuidasi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
budi sutrisno 70