Anda di halaman 1dari 25

Hukum Persekutuan

Minggu I
27 – FEB – 2023 (Bu Fransisca)
Pengantar hukum persekutuan
KUHPERDATA & KUHP (HARUS DIBAWA)
Persekutuan vs Perusahaan
Bu sisca :
Persekutuan : ada kelompok atau sekutu orang yang saling berkelompok
Perusahaan : memproduksi sesuatu (proses untuk memperoleh keuntungan)
Persekutuan : persatuan, perhumpunan, perkumpulan, iktan (orang-orang yang memiliki
kepentingan yang sama)
Perusahaan, pengertiannya mengandung onderneming, bedriff, vennootschap
Onderneming :
Menggambarkan adanya sutu kesatuan kerja yang terjadi dalam suatu perusahaan
Bedriff :
Adanya suatu kegiatan yang dilakukan secara konsisten atau terus menerus untuk mendapatkan
keuntungan
Vennootschap :
Adanya suatu badan usaha ditimbulkan dengan adanya suatu perjanjian yang dibuat oleh para
sekutu atau persero
Unsur-unsur perusahaan (molengraff)
1. Sebuah perusahaan itu pasti berbentuk badan usaha
2. Bentuk dari usaha itu diselenggarakan oleh perseorangan maupun badan usaha
1. Badan hukum
2. Non badan hukum
3. Kegaiatan yang konsisten untuk dilakukan
4. bertindak keluar, dengan cara memperniagakan barang-barang (untuk memperoleh suatu
kenuntungan)
5. Ia boleh melakukan adanya suatu perjanjian-perjanjian
6. Membuat perhitungan laba dan rugi (pembukuan)
7. Memperoleh keuntungan atau laba
Sejarah Hukum Perusahaan
Romawi
Pada masa romawi terdapat dua istilah
1. Collegium, sama halnya dengan istilah korporasi (PT) (badan hukum)
2. Societas, bentunya seperti firma atau persekutuan perdata (non badan hukum)
Perancis
Ordonance de commerce (1673), pedangang bank, perantara
Ordonance de la marine (1681), laut, karena dulu lalu lintas yang sering dipergunakan di laut
(pengangkutan)
Code de Commerce (1807), peraturan hukum yang timbul dalam perdagangan.
Belanda
BW
WVK (code de commerce)
Indonesia
1. KUHper
2. KUHD
Sumber hukum
- Perundang-undang
PT (UU No.40 2007)
- Kontrak perusahaan, hak dan kewajiban serta tanggung jawab dari maisng-masing pihak (PT
WINGS mmeiliki perjanjian dengan distributornya)
Jalur litigasi : pengadilan
dan non litigasi : mediasi (albitrase)
APS (ALTERNATIV PENYELESAIAN SENGKETA)
- Yurisprudensi, putusan hakim yang sudah inkracth. Putusan hakim yang zaman dulu bisa
dibuat pertimbangan oleh hakim (jika kasus tersebut sama dengan putusan hakim terdahulu) atau
sebuah pertimbangan hakim yang dipakai oleh hakim yang lainnya dengan kasus yang serupa
- Kebiasaan, sumber hukum yang dapat diikuti oleh para pengusaha karena didalam aturan
perundang-undangan ini tidak semua hal memenuhi pemenuhan hak dan kewajiban diatur. Jika
tidak ada peraturan hukumnya atau terjadinya kekosongan hukum maka kebiasaan ini bisa
berlaku dikalangan pengusaha dalam menjalankan perusahaan tersebut dan bisa digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati.
NOTE :
Tidak semua kebiasaan itu langsung diterapkan, tetapi ada beberapa kriteria :
1. perbuatan yang bersifat keperdataan
2. mengenai kewajiban dan hak yang sehrausnya dipenuhi
3. tidak bertentangan dengan undang-undang atau unsur kepatutan lainnya
4. diterima oleh para pihak secara suka rela karena dianggap sebagai hal yang logis dan patut
untuk dijadikan contoh
Bentuk badan usaha :
Non badan hukum :
Perusahaan perseorangan
Persekutuan perdata
Firma
CV
Badan usaha berbadan hukum
Perusahaan Perseorangan dan Persekutuan Perdata

Minggu II
6 – Maret – 2023
(bu Fransisca)
Perusahaan perseorangan, suatu badan usaha yang dijalankan secara mandiri oleh satu orang saja
dan tidak memerlukan partner dalam perusahaan
Exc : usaha dagang
 Karakteristik :
 Tidak termasuk badan hukum
 Bentuk usaha sama dengan pemilik modal
 Modal tidak ditentukan, karena bergantung dari masing-masing pemiliknya

Note :
Pemilik modalnya hanya pemilik dari perusahaan perseorangan dan pekerja yang bekerja
disana bukan termasuk pemiliknya, karena hanya terikat kontrak kerja dan hanya sebatas
karyawan dan majikan.

 Kelebihan Perusahaan Perseorangan :


 Organisasi yang mudah, karena hanya dikepalai satu kepala saja
 Pemilik memiliki kebebasan bergerak, keputusan perusahaan hanya tanggung jawab
pemilik.
 Seluruh keuntungan pasti akan diterima oleh sipemilik (karena pemilik yang mempunyai
modal)
 Pajak yang diminta kecil, karena penghasilannya juga relative kecil
 Biaya organisasi perusahaan relatif kecil (biaya untuk karyawan)
 Perusahaan perseorangan ini masih minim sekali pengaturannya lebih kepada sebuah
kebiasaan saja.

 Kelemahan Peusahaan Perseorangan :


 Jika rugi akan rugi keseluruhan sampai dengan harta pribadinya
 Besarnya perusahaan terbatas karena penanaman modal biasanya bersumber dari
pinjaman, karena biasanya perusahaan perseorangan melakukan pinjaman di pihak
ketiga, yakni BANK, dan resiko melakukan pinjaman di Bank adalah terdapat adanya
BUNGA.
 Kontinuitas yang tidak terjamin, yang berarti bila pemiliknya meninggal tidak bisa
diwariskan
 Persekutuan Perdata
 Pasal 1618 KUHperdataan
 Permodalan dalam Persekutuan Perdata
 Pasal 1619 KUHperdata

 Unsur-unsur persekutuan perdata


 Pemiliknya dua orang atau lebih
 Si para pemilik saling berjanjian untuk memasukan sesuatu dalam perseroan berbentuk
inbreng atau modal. Keuntungan yang diperoleh dari perseroan dibagi diantara mereka.
Tujuan mendirikan persekutuan perdata adalah untuk memperoleh keuntungan
 Ada pemasukannya, jadi masing-masing pihak harus memasukan inbrengya.
 Kewajiban para sekutu didalam persekutuan perdata adalah menyetorkan modal dan
pemasukan modal tersebut disebut dengan istilah INBRENG dan inbreng sendiri menjadi
unsur utama dari persekutuan perdata. tanpa adanya inbreng yang menjadi modal dari
pesekutuan maka jelas persekutuan tidak dapat menjalankan kegiatannya untuk mencari
keuntungan.

Note :
Yang menjadi modal (Inbreng) adalah barang, uang dan tenaga (keahlian, fisik)
-Tenaga, akan menapatkan keuntungan yang paling kecil, bisa berupa keahlian atau fisik.

Didalam BW baru diBelanda terdapat aturan baru yaitu ‘hak menikmati suatu barang’
jika memasukan itu berupa hak kenikmatan saja maka kepemilikan barang tersebut tetap
berada pada pemiliknya.
Pasal 1619 ayat (2) KUHperdata
 Bentuk-bentuk
1620-1623 KUHperdata
 Persekutuan perdata umum
 Jenis ini tidak mengadakan perincian atas harta kekayaan tertentu yang dimasukan para
sekutu baik sekutunya maupun sekutu. Tetap masukan namun tidak dirinci.
Note :
Jika tidak ada perincian atas harta kekayaan jenis sekutu bagaimana untuk membagi
keuntungan maupun kerugiannya ?
(Pasal 1633 KUHperdata). Bahwa jika dalam perjanjian persekutuan perdata tidak
menentukan bagian keuntungan dan kerugian, maka akan dibagi menurut keseimbangan
kemasukan dari maisng-maisng sekutu. Kemudian untuk sekutu yang memasukan tenaga
atau keahlian ia akan mendapatkan bagian yang paling kecil atau paling sedikit.
 Untuk membagi keuntungan dan kerugian (ps 1633,1634 dan 1635)
 Maka akan dibagi menurut keseimbangan pemasukan dari masing-masing sekutu.
Untuk yang memasukan keahlian maka akan mendapatkan keahlian yang paling
kecilnya.
 Non Komersial : menjalankan kegiatan profesi tertentu atau asosiasi (Umum), exc :
Ikatan Dokter Indonesia, Notaris Indonesia DLL.

Persekutuan perdata khusus


 Jenis yang mengadakan secara rinci dari harta kekayaan yang dimasukan oleh para
sekutu
 Komersial : untuk menjalankan keuntungan dari perusahaan perdata khusus, exc :
perniagaan, dll

Note :
 Di Bukunya Mugi Prasetya, dengan melihat persekutuan perdata umum dan khusus. Ia
mengatakan bahwa ternyata persekutuan perdata itu bersifat ‘dua muka’, artinya
persekutuan perdata dapat dilaksanakan untuk kegiatan komersial dan dapat dilakukan
untuk kegiatan non komersial. Non Komersial : menjalankan kegiatan profesi tertentu
atau asosiasi (Umum), exc : Ikatan Dokter Indonesia, Notaris Indonesia DLL.
Bentuk-bentuk maatschap (dalam praktek) :
1. Asosiasi profesi tidak menjalankan roda perusahaan tetapi lebih mengutamakan orang-
orang yang menjadi peserta dalam asosiasi tersebut dan tidak menjadikan elemen modal
sebagai unsur utamanya, karena sifatnya yang tidak menjalankan perusahaan tetapi lebih
pada saling memberikan keuntungan sesuai dengan bidang profesinya. (modal tetap ada,
seperti membanyar iuran pertama kali masuk atau sehari-harinya untuk menjalankan
asosiasi tersebut).
2. Persekutuan perdata ini bertindak keluar kepada pihak ketiga secara terang-terangan dan
terus menerus untuk mencari keuntungan guna menjalankan perusahaannya.
3. Persekutuan perdata sesuai dengan perjanjian kerjasama (tambahan), ketika barang
tersebut dijual maka keuntungannya akan dibagi dua tergantung besarnya berapa modal
yang dimasukan didalam perjanjian kerjasama itu.
EXC :
Tuan A dan B melakukan kerjasama, kerjasama ini untuk membeli suatu barang secara bersama-
sama, kemudian barang tersebut dijualbelikan lalu keuntungan yang didapatkan akan dibagi
menjadi dua atau tergantung besarnya berapa nominal yang dimasukan dalam perjanjian
kerjasama tersebut.
PENGURUSAN
Bentuk dari pengurusan
1. Pengurusan rutinitas sehari-hari
Perbuatan rutin yang dilakukan oleh pengurus, pengurusan rutin dilakukan oleh salah satu
atau beberapa orang sekutu dengan tidak perlu mendapatkan izin atau persetujuan dari
pengurus-pengurus yang lainnya.
EXC : Si sekutu melakukan perdagangan (menjual hasil produk dll), hal ini merupakan
rutinitas sehari-hari sehingga si sekutu tau bahwa hal itu memang sudah menjadi
kebiasaan dan tidak memerlukan adanya perizinan.
2. Pengurusan khusus
Perbuatan yang dilakukan oleh salah satu atau beberapa sekutu perlu mendapatkan izin
atau persetujuan dari pengurus lainnya.
EXC :
 perbuatan meminjam atau meminjamkan pada pihak ketiga.
 membebani harta-harta kekayaan persekutuan untuk menjadi jaminan hutang
 Mengalihkan atau menjual barang-barang tidak bergerak milik persekutuan
 Ikut serta dalan perusahaan atau kerjasama dengan orang lain
Bentuk Pembebanan pengurus
1. Sekutu Statuter, pembenanan pengurusan persekutuan diatur sekaligus bersama-
sama dalam akta pendirian persekutuan perdata. Jika sudah masuk dalam akta
pendirian persekutuan perdata maka selama menjalankan persekutuan perdata tidak
dapat diberhentikan atau keluar, kecuali ada alasan-alasan secara hukumnya
2. Mandater, pembebanan pengurusan persekutuan diatur dengan akta tersendiri,
setelah akta pendirian persekutuan perdata tersebut dibuat setelah ditandatangani
atau disepakati dari maatschap. Resikonya bahwa sekutu mandater kedudukannya
sama dengan pemegang kuasa sehingga kuasa dapat dicaput sewaktu-waktu atau seorang
sekutu mandater dengan sendirinya ia bisa meminta kuasanya tersebut untuk dicabut. Ini
karena ada dua akta yakni akta pendirian
Pembagian keuntungan dan kerugian
 1633, 1634, 1635 KUHPerdata
 Tanggung Jawab Internal dan Eksternal
- Tanggung Jawab Internal : jika sesama sekutu mengadakan hubungan hukum dengan pihak
ketiga, maka pihak yang bersangkutan saja yang bisa bertanggungjawab.
- Tanggung jawab eksternal, semua perbuatan mengikat pada sekutu-sekutu lainnya jika
terdapat kuasa dari sekutu lain hasil perbuatan sekutu memberikan keuntungan bagi
persekutuan. terikat :
Pembubaran dan pemberesan maatschap
1. Bubarnya persekutuan perdata dapat terjadi apabila waktu yang ditentukan dalam
perjanjian pendirian telah ditentukan jatuh temponya, semisal Matschap ini hanya berdiri
atau beroprasional selama 5 tahun itu diitung dari tanggal dimana akta tersebut dibuat dan
ditandatangani, maka setelah 5 tahun sudah tidak bisa lagi dioprasionalkan.
2. Atas keputusan hakim, (Pasal 1647 KUHPerdata), Persekutuan dapat diakhiri salah
seorang atau beberapa orang sekutu jika seorang sekutu tidak dapat memenuhi
kewajibannya.
EXC : ketika sekutu tersebut mengalami sakit secara terus menerus dan tidak cakap melakukan
pekerjaan, sehingga bubarnya persekutuan dapat didasarkan atas gugatan para sekutu lainnya dan
putusannya tersebut diserahkan kepada hakim.
3. Musnahnya benda yang menjadi obyek persekutuan (Pasal 1648 KUHPerdata),
Persekutuan tidak menjadi bubar karena musnahnya suatu barang yang dijadikan modal
dalam persekutuan setelah barang tersebut masuk kedalam persekutuan, jika
persekutuan tersebut sudah berdiri (dikatakan barang masuk kedalam
persekutuan). Tetapi persekutuan itu menjadi bubar karena musnah suatu barang yang
menjadi modal dari persekutuan tersebut sebelum barang tersebut masuk dalam
persekutuan. Artinya sebelum dibuat akta barang sudah musnah, maka dikatakan sudah
tidak bisa menjadi persekutuan, karena persekutuan perdata harus terdapat inbreng. Jika
terjadinya kerusakan pada barang tidak ada inbreng yang dimasukan.
4. Selesainya perbuatan yang menjadi pokok perjanjian dari persekutuan.
EXC : WO (Wedding Organizer) yang hanya berjalan ketika terdapat event. Jika sudah tidak ada
event maka WO secara otomatis tidak aktif.
5. Pengakhiran oleh beberapa salah seorang sekutu (Pasal 1649 KUHPerdata), pembubaran
ini terjadi dengan pemberitahuan dengan itikad baik dengan seluruh sekutu yang lain
(Pasal 1650 KUHperdata) pemberhentian dilakukan dengan tidak itikad baik apabila
salah seorang sekutu mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri.
6. Persekutuan bubar, karena salah seorang sekutu meninggal, pailit atau cacat (Pasal 1651
ayat 1 KUHPerdata dan Pasal 1651 ayat 2).
 Pasal 1651 ayat 1, persekutuan tidak bubar akibat kematian salah seorang sekutu, asalkan
hak dan kewajibannya dilanjutkan oleh ahli warisnya.
 Pasal 1651 ayat 2, ahli waris akan mendapatkan bagian dari keuntungan atau ia bisa
memikul kerugian dari perbuatan yang terjadi sebelum sekutu utama meninggal dunia.
17-Maret-2023 (bu Sisca)
Minggu III
FIRMA
 Pengertian Firma : Pasal 16 KUHD.
 Terdapat 3 unsur penting :
1) Unsur menjalankan perusahaan, bahwa firma harus menjalankan perusahaan dalam
rangka mencapai keuntungan yang aktivitasnya dilakukan secara terus menerus, tetap dan
harus memelihara proses pembukuan dalam prakteknya firma ini lebih banyak digunakan
untuk menjalankan kegiatan suatu profesi tertentu dengan tujuan untuk mencari suatu
keuntungan, contoh : kantor pengacara, angkutan (pajak dll),
Note :
Bedakan dengan perkumpulan profesi tertentu yang keuntungan bukan mencari
keuntungan materiil, jika perkumpulan profesi hanya sebagai keuntungan non materiil,
bahwa kita yang masuk atau bergabung dalam perkumpulan profesi tertentu tersebut
(Ikatan dokter Indonesia, notaris Indonesia dll) keuntungan immaterial kita yang masuk
dalam anggota tersebut mendapatkan keuntungan secara immaterial yang tidak bisa
dinilai dari uang, misalnya mendapatkan kepercayaan dan orang-orang yang ingin
mencari notaris ia akan diberikan rekomendasi dari pengurus atau pemda setempat.
Jika melihat firma disini ada suatu kegiatan atau pekerjaan entah itu menghasilkan
sebuah barang atau jasa atau kedua-duanya mereka ini mendapatkan sebuah keuntungan
materiil untuk bisa menjalankan sebuah perusahaannya.
2) Dengan nama bersama, firma merupakan persekutuan yang mana namanya dipakai dari
nama para sekutunya sehingga nama sekutu yang dipergunaan menjadi nama perusahaan.
3) Tanggung jawab sekutu bersifat pribadi untuk keseluruhan, bahwa firma merupakan
suatu bentuk persekutaun bisnis yang terdiri atas dua orang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya adalah tanggung renteng.
Note :
Tanggung renteng adalah tanggung jawab sampai dengan kekayaan pribadi setiap
pemiliknya.
 Akibat hukum sebagai anggota hukum firma :
 Apabila kas dari perusahaan firma tidak mencukupi dan perusahaan tersebut memiliki
hutang dengan pihak ketiga maka setiap sekutu wajib melunasi dengan harta pribadi.
 Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pengurus dalam perusahaan
 Setiap anggota tidak memiliki hak untuk memasukkan anggota baru tanpa seizing
anggota-anggota yang lainnya.
 Setiap anggota memiliki hak untuk membubarkan firma tersebut.
 Sifat dari sekutu firma meliputi apa saja ?
 Para sekutu bertugas untuk mengurus perusahaannya
 Para sekutu berhak berhubungan dengan pihak ketiga
 Para sekutu memiliki tanggung jawab tidak terbatas

 Dalam pasal 17 KUHD secara sepesifik mengatur tentang hubungan para sekutunya
 maka menurut pasal 17 KUHD ada dua hubungan :
 Hubungan interen, hubungan antara para sekutu itu sendiri
 Hubungan ekstern, hubungan antara para sekutu dengan pihak ketiga

 Tanggung jawab sekutu pada pasal 18 KUHD tidak terlepas dari pasal 17 KUHD
sehingga dari hubungan itu melahirkan dua tanggung jawab sekutu dari firma.
 Tanggung jawab intern, seimbang
 Tanggung jawab ekstern (pasal 18 KUHD), tanggung jawab secara pribadi untuk
keseluruhan, artinya bahwa setiap sekutu bertanggung jawab atas semua perikatan
persekutuan meskipun dibuat oleh sekutu yang lainnya. Termasuk perikatan-perikatan
yang timbul karena dari perbuatan para sekutu itu sendiri.

Note :
Dapat disimpulkan dari dua tanggung jawab ini, bahwa setiap sekutu secara tanggung
menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas segala perikatan firma bahkan
tidak terbatas pada kekayaan sekutu yang terhimpun dalam kas firma saja tetapi meliputi
pula, harta kekayaan pribadinya yang berada diluar kas firma tersebut.
CV
 Pengertian : Pasal 19 KUHD
 Antara sekutu Komplementer dan Komanditer terdapat perbedaan antara keduanya,
karena terdapat tanggung jawab yang terpisah.

I. SEKUTU KOMPLEMENTER
 Berhak bertindak untuk dan atas nama bersama semua sekutu bertanggung jawab
terhadap pihak ketiga secara tanggung renteng sampai dengan harta kekayaan pribadinya,
artinya sekutu ini mengelola badan usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi saat
krisis finansial terjadi dalam cv tersebut.
 Dalam melangsungkan kegiatan usaha dilakukan oleh sekutu komplementer baik yang
berkaitan dengan hubungan interen maupun hubungan eksteren para sekutu
komplomenter inilah yang bertanggungjawab untuk melakukan tindakan pengurusan
dalam CV dan dapat dimintakan tanggung jawab secara renteng atas perikatan-perikatan
CV tersebut, karena sekutu ini mereka jugalah yang melakukan hubungan dengan pihak
ketiga.
II. SEKUTU KOMANDITER
 Tidak diperbolehkan bertindak atas nama perusahaan karena statusnya sebagai sekutu
pasif yang hanya sebatas memberikan investasi atau yang memasukan modal dan
tanggungjawabnya terbatas sebagai jumlah pemasukannya saja dalam CV, sehingga
sekutu komanditer tidak perlu memikul beban kerugian dalam jumlah yang besar tetapi
hanya sebatas modal yang ia setorkan dalam CV
 Pasal 20 KUHD, diatur secara tegas bahwa sekutu komanditer tidak boleh melakukan
tindakan pengurusan atau bekerja dalam perusahaan perseroan tersebut sekalipun ada
pemberian kuasa
Note :
Bagaimana jika sekutu ini masih nakal yakni ikut serta bekerja dalam perusahaan
perseroan ?
 Jika terbukti sekutu komanditer ikut menjalankan perusahaan sebagaimana sekutu
komplementer dan mengakibatkan kerugian bagi CV, maka sebagaimana pasal 21 KUHD
diatur secara tegas bahwa sekutu komanditer tersebut ikut bertanggungjawab secara
renteng terhdap semua hutang dan peringatan CV tersebut.

 Bentuk CV – Persekutuan Komanditer


 Persekutuan komanditer diam-diam, CV yang sebenarnya dirinya ia sudah berupa CV.
Secara keluar ia masih menyatakan dirinya sebagia firma, namun didalamnya CV diam-
diam ini sudah membagi sekutunya (Komanditer dan komplementer), dan sebenarnya CV
diam-diam ini merupakan CV yang awalnya firma ingin beralih menjadi CV (masih
dengan proses pengalihan) karena peralihan suatu badan usaha itu harus dibatalkan dulu
sebagai firma baru bisa beralih menjadi CV.
 CV terang-terangan, yang sudah mengatasnamakan dirinya sebagai CV dan sudah
membentuk sekutu komanditer dan komplementer dan tidak dibawah baying-bayang dari
sebuah firma
 CV dengan saham, karena memang CV ini tidak diatur dalam KUHD dan lebih pada
prakteknya, dan biasanya yang mendirikan CV dengan saham ini akan adanya perlihan
dari CV ke PT.

 PEMBUBARAN FIRMA & CV


Pasal 31-Pasal 35 KUHD
Pasal 1646-1652 KUHPERDATA
Note :
PERATURAN MENTERI DAN HAM 17/18 KETENTUAN KHUSUS TERKAIT
PENDAFTARAN KOMANDITER ATAU CV, FIRMA DAN PERSEKUTUAN PERDATA
BUMN
Minggu 4
PENGERTIAN
 UU No.19 Thn.2003 Ttg BUMN
 Pasal 1 : Pengertian BUMN
 Ada beberapa point penting yang bisa ditarik menjadi usnur dari BUMN itu sendiri :
1) Bentuk dari usaha dari BUMN haru berbadan hukum
2) Modal usaha bisa seluruhnya milik negara atau 100% milik negara atau sebagaian
besar, artinya minimal 51% sahamnya itu harus dimiliki oleh negara.
3) Negara melakukan penyertaan modal secara langsung. Penyertaan langsung :
negara terlibat dalam menanggung seluruh resiko baik dalam kondisi untung
maupun dalam kondisi rugi
4) Modal penyertaan tersebut berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, yang
memiliki arti pemisahan kekayaan negara dari APBN untuk dijadikan penyertaan
modal negara pada BUMN untuk dijadikan modal BUMN, setelah itu pembinaan
dan pengelolaannya tidak lagi didasarkan pada sistem APBN namun dikelola atas
dasar prinisp-prinsip perusahaan yang sehat.
Kesimpulan pada point ke 4 adalah, prinsip pemisahan ini merupakan karakteristik dari
badan hukum, artinya sebagai konsekuensinya begitu negara telah melakukan penyertaan
dalam BUMN maka kekayaan tersebut telah menjadi milik BUMN bukan lagi kekayaan
dari negara sebagai pendiri BUMN.
Note :
Negara hanya akan kasih modal pada BUMN satu kali saja atau pada awalnya, setelah
BUMN berdiri seluruhnya akan menjadi tugas BUMNnya, seperti halnya BUMN
melakukan sebuah rancangan-rancangan guna untuk memajukan perusahaannya untuk
memberikan modal pada perusahaan BUMN itu sendiri.

I. TUJUAN, PERAN, MANFAAT BUMN


a) TUJUAN (Pasal 2 UU No.19/2003)
 Bahwa BUMN diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat sekaligus
memberikan kontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan
membantu penerimaan keuangan yang baik.
Note :
Secara umum : memberikan sumbangan
Secara khusus : penerimaan negara
 Bahwa mengejar keuntungan yang dicapai oleh BUMN sekalipun tujuannya untuk
mengejar keuntungan namun dalam hal-hal tertentu BUMN harus melakukan suatu
pelayanan umum kepada masyarakat.
Note :
Bentuk BUMN ada dua
- Persero, tugas khususnya memperhatikan kontribusi pengelolaan yang sehat. Dibuat
hanya untuk mengejar keuntungan yang maksimal bagi penerimaan suatu negara.
- Perum, bagaimana BUMN ini bisa menyediakan barang ataupun jasa bagi kepentingan
negara
 Bahwa setiap usaha BUMN baik yang menghasilkan barang maupun dibidang biasa
harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
 BUMN memiliki tujuan lain selain mengejar keuntungan dll, yaitu bagaimana si BUMN
menjadi pendiri sebagai perusahaan perintis (perusahaan awal)
 PPT
Note :
Tak hanya mengejar keuntungan tetapi untuk membantu ekonomi lemah, perusahaan
umkm dll. Karena BUMN sendiri memiliki tujuan melayani masyarakat, maka dari itu
BUMN tidak berfokus pada mengejar keuntungan saja.

Tujuan dari lahirnya BUMN, BUMD (usaha yang dibangun oleh suatu negara) untuk
kepentingan rakyat dan kesejahteraan rakyat, caranya dengan adanya keuntungan yang
didapatkan dari proses usaha yang dibangun negara tersebut maka itu akan menjadi
sebuah penerimaan umum

b) PERAN BUMN
PPT

c) MANFAAT YANG DIHARAPKAN DARI PENDIRI BUMN


II. bagaimana BUMN harus hadir atau bisa menjawab yang namanya masalah membuka
lowongan pekerjaan
III. Bagimana sektor besar apa yang bisa diambil oleh BUMN atau bisa dikuasai oleh
negara yang dimana negara bisa memberikan sesuatu kepada masyarakat

II. MODAL BUMN


(Pasal 4 ayat (1) & (2) UU No.19/2003 ttg BUMN)

III. PENGURUS & PENGAWASAN BUMN


a. PENGURUSAN (Direksi)
Peraturan Menteri BUMN No: PER-01/MBU/2011
 Prinsip-prinsip
 Transparasi : keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
 Kemandirian : bagaimana sebuah perusahaan itu bisa dikelola dengan profesional tanpa
adanya benturan kepentingan
 Akuntabilitas : Fungsi atau pelaksanaan atau organ-organnya itu harus jelas
 Pertanggungjawaban : kesesuaian dengan pengelolaannya, apakah hasilnya sudah sesuai
dengan pengelolaan
 Kewajaran : keadilan dan kesataraan dalam memenuhi harta dari pengangkut kepentingan
berdasarkan perjanjian yang dibuat
b. PENGAWASAN BUMN (Komisaris & Dewan Pengawas)
 Paal 12 Peraturan Menteri BUMN No : Per-01/MBU/2011,
 Pasal 17 Peraturan Menteri BUMN No : Per-01/MBU/2011

IV. PERSERO & PERUM


Ada dua bentuk BUMN, yaitu Persero & Perum
i. PERSERO (modalnya terbagi bisa 51% milik negara)
- Persero tertutup atau persero
- Persero terbuka
ii. PERUM (keseluruhan milik negara)

V. PENGGABUNGAN PELEBURAN, PENGAMBIALIHAN & PEMBUBARAN


Pasal 63-65 UU No.19 UU No.19/2003

VI. KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM


Pasal 66 UU No.19/2003
- Walaupun BUMN itu didirikan yang mempunyai maksud dan tujuan mengesjar sebuah
keuntungan tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat untuk hal-hal yang mendesak
yang diberikan oleh pemerintah termasuk pelayanan umum dan tentunya penugasan
khsus harus mendapatkan persetujuan dari RUPS atau menteri BUMN.

VII. SATUAN PENGAWASAN INTERN, KOMITE AUDIT DAN KOMITE LAIN


i. PENGAWASAN
Pasal 67-69 UU No.19/2003
Dipetrlukan guna untuk tidak adanya korupsi.
ii. KOMITE AUDIT & KOMITE LAIN
Pasal 70 UU No.19/2003
Untuk melakukan pengawasan maka komisaris dan dewan pengawas itu perlu
adanya bantuan dari komisaris audit dan komite lain, guna untuk menilai
pelaksanakan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan atau satuan pengawasan.

Note :
Dalam setiap apapun baik itu bentuknya BUMN atau perusahaan-perusahaan yang
namanya komite audit sangat diberlukan karena sebagai bentuk pengawasan dan
pengembangan proses suatu usaha, artinya ketika Perusahaan A mengglotorkan dana dan
tentunya pengglontoran dana memiliki rencana, semisal dana itu digunakan untuk
membangun fasilitas pendidikan dgn tujuan untuk menrapkan sitem MBKM terhadap
mahasiswanya, ketika dana itu diglontorkan maka perlu adanya laporan
pertanggungjawaban dari LPJ itu bisa menarik perbuatan, pelaksanaanya, evaluasinya
sampai pada pengawasannya, artinya bahwa segala sesuatu yang sudah diglontorkan
dananya maka dalam pelaksanaanya membutuhkan evaluasi karena dari evaluasi.
VIII. PEMERIKSAAN EKSTERNAL
Pasal 71 UU No.19/2003

IX. RESTRUKTURISASI & PRIVATIASI BUMN


PPT

31-MARET-2023 (Bu Fransisca)


Minggu 5
BUMDES
Pasal 1 angka 1 PP 11/2021
“sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa” tujuan dari berdirinya BUMDES
Karakteristik dari BUMDES
1. Kegiatan usaha dan unit usaha BUMDES, sebagai suatu badan hukum BUMDES bisa
langsung menjalankan usahanya maupun menadi induk bagi unit-unit usaha yang berbadan
hukum.
2. Organisasi dari BUMDES, dapat dikategorikan bahwa dia ini terpisha dari pemerintahan desa
- Musyarawarah desa
- Musyawarah antar desa
- Penasehat
- Pelaksana oprasional
- Pengawas
Semua ini telah ditentukan tugasnya secara terperinci dari PP.11/2021
3. Pendataan , pembinaan & pengembangan serta pemeringkatan BUMDES
Yaitu untuk memastikan treatment yang sesuai dengan kebutuhan BUMDES yang selama ini ada
tetapi belum terfasilitasi dengan baik
4. Modal dan asset BUMDES, terakit dengan kejelasan pernyetaan modal desa berupa barang
selain tanah dan bangunan yang dipindah tangankan menjadi asset BUMDES dimana tanah dan
bangunan tetap bisa diambil manfaat ekonominya oleh suatu BUMDES melalui skema
kerjasama usaha.
BUMDES – (DESA)
Desa ini mempunyai :
1. Lokasi
2. Pneduduk, ada yang bisa sebagai pemimpin dan bisa sebagai masyarakat desa. Pemimpin desa
ini seperti (kades)
3. Desa pasti memiliki asset atau kekayaan atau potensi, biasnaya berbentuk macam-macam
- Ada yang bentuknya berwujud, seperti : tanah (TKD)Tanah Khas Desa), bangunan
(memiliki pendopo da nisi pendopo biasanya isinya kantor pemerintahan desa)
- Tidak berwujud, memiliki sumber daya manusia. Berarti melihat potensi yang dimiliki
oleh masyarakat desa. Dan adapun sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sumber alamnya.
Note :
Hadirnya sebuah BUMDES tidak mungkin akan berdiri bila tidak ada desa.
Tujuan dari BUMDES :
Memberikan kesejhateraan bagi si masyarakat desa itu sendiri.
Jika berbicara terkait itu maka “bagaimana masyarakat desa memanfaatkan potensinya entah dari
sumber daya kekayaan desa atau sumber daya manusianya?”
PENGATURAN BUMDES
BAB 1 – KETENTUAN UMUMNYA
Tujuan
- Suatu BUMDES itu pasti bisa mengembangkan potensi maisng-maisng desanya
- Untuk bisa menyediakan bentuk pelayanan umum, seperti koperasi simpan pinjam
- Memanfaatkan view potensi alamnya, untuk menambah aset dari desanya.
- Mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Desa.
BAB 2 – PENDIRIAN
Jenis
1. BUMDES
Pendiri
2. Hanya satu dea
Forum
3. Dan mengadakan musyawarah desar yang akan datang kepala desa, serta masyarakat yang
memiliki suatu potensi
Penetapan
4. Peraturan desa
NOTE :
Berdirinya BUMDES tidak ada snagkut pautannya dengan notaris dan berdirinya melalui sebuah
peraturan desa.
Jenis
1. BUMDES BERSAMA (dua desa yang digabungkan lalu membentuk BUMDES BERSAMA
mau itu sudah ada BUMDES di desanya atau tidak memiliki BUMDES – Pendiri)
Forum
3. Musyawarah antar desa, diadakan sebuah poling atau sebagainya untuk memajukan desa
Peraturan
4. Peraturan desa bersama
Semisal di desa tersebut ada suatu BUMDES lalu ada peraturannya sendiri, nah bagaimana
peraturan bersama tersebut bu ? apakah menjadi peraturan yang umum lalu peraturan BUMDES
yang ada disatu desa tersebut menjadi peraturan khusus?
BAB 2 – Pendirian
BAB 3 – AD/ART
BAB 5 – Rencana kerja
Pelaksana operasional menyusun rencana program kerja memuat.
BAB 6 –Kepemilikan, modal, aset, pinjaman
BAB 7 – Unit Usaha
Bab 8 – Pengadaan barang atau jasa
Bab 9 – Kerjasama
Kerjasana usaha, bagaimana desa tersebut memberikan aset tanahnya.
Kerjasama non usaha, memberikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat desa atau terkait
penggunaan teknologi.
Stakeholder kerja sama, mengetahui siapa saja yang menjadi pendukung dari bangku
BUMDESnya (pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, non pendidikan dll yang
terpenting mencari stakeholder untuk mengembangkan desa tersebut).
Bab 10- Pertanggungjawaban
Bab 11 – Pembagian hasil usaha
PADES (PENDAPATAN ASLI DESA)
Pendapatan asli desa ini untuk mmeperbaiki desa guna untuk memakmurkan masyarakat desa.
BAB 12 – Kerugian
Bab 13 – Penghentian kegiatan usaha
Bab 14 – Perpajakan & Retribusi
Bab 15 – Pendataan, pemeringkatan, strategi pembinaan, kegiatan pengembangan
Pendataan, harus terkait pada 7 aspek
Pemeringkatan
Startegi pembinaan
Kegiatan pengembangan
4-Maret-2023 (bu Fransisca)
Minggu 6
Pengaturan yayasan
UU No.16/2001 Jo UU No.28/2004
PP No. 63/2008 Jo PP No 2/2013
Yayasan, jika semisal menginagt sebuah yayasan. Yayasan termasuk badan usaha yang berbadan
hukum dan kekayaannya sudah dipisahkan dari organ para yayasannya tdai, lalu ia diperuntukan
untuk bidang sosial. Didalam sebuah yayasna juga tidak ada suatu anggota.
Memilih yayasan – mendirikan sebuah yayasan untuk menjalankan kegiatan sosial.
Penyimpangan :
- Kedok membentuk yayasan tetapi malah mempunyai tujuan untuk memperkaya diri sendiri,
exc : menerima dana hibah, uang wakaf dll
Jika tidak dipandang secara khusus maka yayasan tersebut akan menyimpang.
Badan hukum :
Harus berbadan hukum (Putusan MA 27 Juni 1973 No. 124k/Sip/1973) karena supaya
kekayaannya sudah terpisahkan guna untuk tidak mencampuri kekayaan pemiliknya.
Note :
Tidak boleh seseorang sekalipun itu founder memiliki hak milik dari yayasan tersebut
Memenuhi badan hukum :
- Materiil, pemisahan harta kekayaan dan tujuan tertentu dan memiliki organisasi (krn memang
suatu yayasan itu terdapat organ-organ atau pengurus yang untuk mengursu yayasan tersebut)
- Formiil, yayasan harus dibuat akta otentik yang dibuat dihadapan notaris
Pendirian :
Harus dibuat dihadapan notaris karena berdirinya suatu yayasan itu harus memiliki akta otentik
dari notaris.
PROSES PENDIRIAN
- didirikan oleh satu orang atau lebih, seseorang ituy boleh mendirikan suatu yayasan (seorang
pun bisa)
- Terdapat kekayaan yang dipisahkan dari kekayaan pendirinya
- Didirakn dengan akta notaris
- Mendapatkan pengesahan dari MenKumHAM
- Diumumkan dalam TBN-RI
- Tidak boleh memakai nama yang telah dipakai secara sah oleh yayasan lain atau bertentangan
dengan ketertiban dan atau kesusilaan
- Nama yayasan harus didahului dengan ‘yayasan’
Note :
Setelah akta notaris sudah usai menandatanginya maka sebelum 10 hari harus diserahkan pada
menkuHAM
Menteri mmeinta sebuah pertimbangan, jangan sampe nama yang akan dijadikan sama dengan
yayasan lain sbelum 7 hari sejak tanggal diterima berkas lengkap
Anggran dasar dapat diubah dari catatan Pembina
KEKAYAAN YAYASAN
Dapat diperoleh dari beberapa sumber :
1. sumbangan yang tidak dapat mengikat
Organ yayasan
- Pembina,
1. dia memiliki keputusan untuk mengenai perubahan anggaran dasar yayasan
2. Pengangkatna dan juga pemberhentian pengurus dari yayasna
3. Penetapan terakit kebijakan umum yayasna berdasarkan anggraan dasar yayasan
4. Pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yasasan
5. memberikan penetapan mengenai penggabungan atau pembubaran suatu yayasan
Bisa berasal dari beberapa orang :
Orang perseorangan sebgaia pendiri yayasan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat
anggota Pembina dinilai memiliki dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan dari
yayasan.
Ditujuak berdasarkan keputusan rapat anggota Pembina, maka ada pencalonannya dan memberi
mencalonkan adalah pengurus atau pengawas
PEMBINA TIDAK BOLEH MERANGKAK PENJABATAN SEBAGAI PENGURUS ATAU
PENGAWAS UNTUK MENGHINDARI SEBUAH KONFLIK
TUGAS :
- Pembina harus bisa megadkan rapat minimal satu kali dalam setahun untuk melakukan yang
namanya evaluasi kekayaan yayasan dan ______
- Pengurus
Tugas untuk melakukan sebuah pengurusan.
- Yang dapat diangkat untuk menjadi anggota pengurus adalah orang peseorangan yang mampu
melakukan perbuatan hukum dan tidka boleh melakukan merangkak jabtan sebagai Pembina
ataupun pengawas.
- Pengurus diangkat oleh Pembina melalui keputusan rapat Pembina untuk jangka wkatu 5 tahun
dan dapat diangkat kembali
Susunan dari pengurus yayasan
1. seketaris
2. ketua
3. bendahara
Apabila seorang pengurus melakukan tibdakan yang merugikan yayasan maka berdasrakan rapat
Pembina pengurus tersebut dapat diberhentikan debelum amsa jabatannya berakhir
Proses dalam penggantian pengursu :
Apabila terjadi penggantian pengurs maka pengurus yang bersangkutan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada menteri dalam tenggang wkatu 30 hari
Tanggung jawb :
1. Ia harus bertanggung jawab secara penuh atas kepengurusan yayasan sesuia dengan
kepentingan dan tujuan dari yayasna
2. Melaksanakan tuga sdengan itikad baik
3. Pengurus yayasan yg terbukti menyebabkan kerugian bagi yayasan tersebut ataupun bagi
masyarakat disekitarnya bahkan jika ia juga merugikan negara berdasarkan keputusan pengadilan
maka pengursu tersebut dlam jangka wkatu 5 tahun terhitung sejka tanggal keputusan tersebut
berkekuatan hukum tetap tidak dapat diangkat kembali sebagai pengurus yayasan dimanapun
- Pengawas
Sekyrang-kuragnya minimal adalah stau orag yang mana tugas dan wewenang diatur dalam
anggran dasar
Seorang penagwas memiliki kemampuan untuk melakukan perbuatan hukum
Seorang pengawas tidak boleh merangkak jabatan sebagai pengurus maupun Pembina dalam
suatu yayasan
Pengawas dapat memberhentikan anggota pengurus dengan menyebutkan alasannya dan
pemberhentian sementara tersebut wajib dilaporkan kepada Pembina secara tertulis paling lambt
7 hari sejak tanggal pengehntian sementara, setelah itu Pembina wajib memanggil anggota
pengursu yang bersagkutan untuk diberikan kesempatan membela diri
Dalam jangka wkatu 7 hari sejak tanggal pembelaan diri Pembina wajib mencabut keputusan
pemberhentian sementara atau langsung melakukan pemberhentian anggota pengurus tersebut
Proses pengangkatan dan juga pengawas dapat dilakukan melalui rapat Pembina yayasan
BENTUK PENGGABUNGAN YAYASAN
PEMBUBARAN SUATU YAYASAN
1. jangka wkatu yang ditetapkan dalam anggrana dasarnya berakhir
2.. tujuan yang ditetapkan dalam anggaran dasar sudah tercapai atau tidak tercapai sama sekali
10 – April – 2023 (bu Fransisca)
Minggu 7
Pengaturan koperasi
UU No.25Thn.1992 Ttg. Perkoperasian (masih berlaku)
UU No.17Thn.2021 (tidak berlaku)
Putusan MK 28-PUU-XI-2023
Alasan UU No.17/2021
- menurut MK undang-undang ini bertentangan
Landasan, asas, & tujuan
- Asas kekeluargaan, karena tujuan dari koperasi itu sendiri memajukan kesejahteraan anggota
(Pasal 2 UU No.25/1992)
Fungsi dan peran koperasi (Pasal 4 UU No.25/1992)
Prinsip koperasi (Pasal 5 UU No.25/1992)
Ayat 1 : Pelaksanaan
Ayat 2 : Pengembangan
Note :
UU 17/2021, lebih pada perseroan terbatas tidak adanya suka rela dan kesannya memaksa atau
korporate
Syarat pembentukan suatu koperasi (Pasal 6 – Pasal 8)
- Koperasi primer, didirikan orang perseorangan, sekurang-kurangnya 20 orang anggota
- Koperasi sekunder, kumpulan dari koperasi-koperasi primer, sekurang-kurangnya 3 koperasi
Anggaran dasar : Pasal 8
Alur pengesahan pendirian koperasi
1. Rapat pembentukan koperasi
Yang dilakukan, dihadiri oleh pendiri koperasi dengan minimal 9 orang untuk koperasi primer
dan minimal 3 koperasi untuk koperasi sekunder serta dihadiri oleh notaris
2. Didalam rapat pembentukan koperasi ini harus bisa menentukan pengurus dan pengawasnya
3. membahas nama koperasi, minimal 3 frasa
4. membahas isi anggran dasar, simpanna pokok, simpanan wajib dan usaha-usaha dari koperasi
itu sendiri baik usaha utama, pendukung & usaha tambahan
- Langkah-langkah mengajukan permohonan akta pendirian :
Untuk permohonan akta pendirian dapat menghubungi NPAK (Notrais, Pembuat Akta Koperasi)
Note :
Tidak semua notaris menjadi NPAK, karena sebelum itu harus lulus dari pendidikan koperasi
- Permohonan pengesahan akta koperasi harus diajukan dalam jangka waktu 60 hari, terhitung
sejak tanggal akta pendirian telah ditandatangani oleh para pihak
- permohonan pengesahan akta pendirian koperasi dilakukan dengan cara mengsii format
penegsahan akta pendirian koperasi
- apabila permohonan pengesahan akta pendirinan koperasi melebihi jangka watu 60 hari,
permohonan tersebut tidak dapat diajukan menteri dan ham.
Dokumen yang disipan notaris, meliputi :
- minuta akta pendirian koperais beserta berkas pendukung akta (KTP, ENWP, DLL)
Berita acara rapat pendirian koperasi, termausk pemberian kuasa untuk mengajukan permohonan
pengesahan
- Surat buykti penyetoran modal, paling sedikit sebesar simpanan pokok serta tambah ditambah
simpanan wajib ataupun hibah.
- rencana kerja koperasi
- verifikasi dokumnet
Setelah akta pendirian koperasi disahkan oleh SKPH, akta dapat dicetak oleh notaris. Kemudian
notaris dapat menyerahkan pada pendiri koperasi
Keanggotaan koperasi
Pasal 17 ayat (1)/(2) – Pasal 18 ayat (1)
Pasal 20nayat (1) /2
Rapat Anggota koperasi (paling sedikit stau kali dalam satu tahun)
Pengawas koperasi
Ditetapkan dalam anggaran dasar, setiap adanya pemilihan.
Pengurus
Modal koperasi (Pasal 41-Pasal 42)
- Sendiri, modal yang menanggung resiko. Dijadikan modal untuk pertama kali pada sata
koperasi itu berdiri

Note :
Simpanan pokok & wajib tidak bisa diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota
Yang harus ada adalah modal sendiri, karena ketika koperasi tersebut ditandatangani maka akan
tertera modal sendiri untuk ditandatangani
Modal Pinjaman (hanya menjadi sebuah pilihan atau tidak harus ada)
Sisa hasil usaha (Pasal 45)

Anda mungkin juga menyukai