Anda di halaman 1dari 4

BADAN USAHA

Badan Usaha / perusahaan/ adalah:


 Sekumpulan orang atau modal yang mempunyai aktivitas dalam bidang
perdagangan/perniagaan.

 Organisasi yang kegiatannya melakukan transaksi bisnis

 Organisasi / wadah tempat pelaku usaha menjalankan bisnisnya

Penggolongan Badan Usaha:


1. Badan Usaha perorangan / bukan Badan Hukum
(contoh/ilustrasi)
2. Badan Usaha yang tanggung jawabnya ada pada badan hukum.(contoh
PT,Persero, Perum, Koperasi)

Badan hukum : subjek hukum yang sengaja dibentuk oleh hukum .Subjek
hukum tersebut merupakan subjek hukum di luar manusia/bukan manusia.
Badan Hukum terbentuk melalui pengesahan oleh pemerintah.

Badan hukum memiliki hak dan kewajiban yang sama seperti manusia, khusus
dalam bidang Hukum Kekayaan .
Secara material, Badan Hukum (dalam hal ini berusahaan berbentuk badan
hukum) memiliki kekayaan yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik
/pengelola Badan Hukum, atau pemegang saham badan usaha berbadan hukum.
Badan Hukum juga punya Hak dan Kewajiban sendiri di dalam Hukum
Kekayaan.
Pada Badan hukum terdapat organisasi yang mengatur kerja dari badan hukum
tersebut.
Badan Hukum terbentuk karena ditentukan demikian oleh UU, tidak otomatis
ada karena kehendak para individu pendirinya.

Untuk menjalankan perusahaan/kegiatan usaha di Indonesia, perlu diperhatikan


kewajiban daftar perusahaan. (berhubungan dgn kewajiban hukum publik)

Jenis-jenis Badan Usaha di Indonesia:


1. Perusahaan Dagang/Usaha Dagang /sole proprietorship
2. Maatschap (persekutuan perdata/perseroan perdata/ partnership)
3. Firma
4. Perseroan Komanditer (CV)
5. Perseroan Terbatas
6. BUMN
7. KOPERASI
PERUSAHAAN DAGANG
Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh 1 orang (individual proprietorship).

Secara perdata, tidak ada aturan khusus mengenai pembentukan perusahaan


dagang.(krn pemilik tidak memiliki mitra dalam kepemilikan modal dalam
menjalankan usahanya).

Dilihat dari optik hukum, tidak ada pemisahan yang tegas antara harta
perusahaan dengan harta pribadi pemilik

Bila pemilik Perusahaan Dagang melakukan perbuatan hukum dengan pihak ke


3 melebihi kekayaan perusahaan, maka pemilik perusahaan dagang bertanggung
jawab atas hutang yang dibuat dari harta pribadinya.

Ada kalanya Pemilik membuat akta pendirian perusahaannya dalam bentuk


Akta Notaris. namun Tidak wajib

MAATSHAP/Perseroan Perdata /Persekutuan perdata/partnership:

Diatur dalam KUHPerdata (Pasal 1618 sd Pasal 1652)


Badan usaha yang modalnya dimiliki oleh beberapa orang.

Teks Pasal 1618 KUH Perdata (terjemahan oleh Himpunan Peraturan


Perundang-undangan RI – Disusun menurut sistem Engelbrecht):
Perseroan Perdata adalah suatu persetujuan antara 2 orang atau lebih, yang
berjanji untuk memasukkan sesuatu ke dalam perseroan itu dengan maksud
supaya keuntungan yang diperoleh dari perseroan itu di bagi di antara mereka.
Berdasarkan aturan tersebut diatas, maka:
Pada Perseroan Perdata:
- Ada kesepakatan antara 2 orang atau lebih
- Janji untuk memberikan/memasukkan modal
- Tujuan : mencari keuntungan
- Keuntungan dibagi di antara para pesero/sekutu

Dkl: Tujuan mendirikan maatschap melakukan usaha secara bersama untuk


memperoleh keungungan, keuntaungan dibagi diantara para sekutu maatschap.

Cara mendirikan Maatshap: kesepakatan para pihak. (1320 yo 1338 KUHPerd)


Kesepakatan bisa dalam bentuk tertulis atau lisan. Tidak ada kewajiban untuk
membuat kesepakatan dalam bentuk tertulis, namun sebaiknya dibuat dalam
bentuk tertulis untuk memudahkan pembuktian.
(pada umumnya kesepakatan yang dibuat oleh para sekutu maatschap adalah
mengenai: besarnya modal/inbreng yang dimasukkan oleh masing-masing
sekutu, tanggung jawab masing-masing sekutu, hak deviden masing-masing
sekutu, jenis usaha yg dilakukan)

Tidak ada kewajiban formal dalam mendirikan maatshap. Misalnya tidak ada
kewajiban untuk membuat akta pendirian di hadapan notaris.
Pembuatan akta pendirian di hadapan notaris tergantung keinginan para pihak.

Kekayaan/harta bersama (harta maatschap) terpisah dari harta pribadi.


Status hukum harta yang sudah disepakati untuk menjadi harta perusahaan,
bukan merupakan harta pribadi

Pada dasarnya, setiap anggota maatschap dapat menjadi pengelola Maatschap,


namun dapat pula ditentukan secara khusus pengelaola maatschap. (bisa
melakukan transaksi bisnis dg pihak ke 3/mitra bisnis)

Review:
1. Apakah ada syarat formal yg ditentukan pemerintah dalam mendirikan
maatschap. Apa saja yg harus dipenuhi jika beberapa org mau
membentuk maatschap?
2. Apakah seorang sekutu maatschap dapat menggunakan bagian modal
yang telah ia masukkan untuk keperluan pribadi?
3. Apa perbedaan antara penggunaan harta perusahaan pada Usaha Dagang
dengan penggunaan harta perusahaan pada maatshap

Hubungan hukum pada Maatschap:


(yg dibahas khusus tanggung jawab sekutu maatschap)
Tanggung jawab hukum para sekutu maatschap

Intern:
para sekutu bertanggung jawab secara tanggung menanggung atas perbuatan
hukum yang dilakukan oleh salah seorang sekutu maatschap.
Bila harta maatscah tidak mencukupi, harus dipenuhi dari kekayaan pribadi
masing masing sekutu maatschap

Ekstern:
Sekutu yang melakukan perbuatan hukum dengan pihak ke 3, yang memiliki
hubungan hukum dgn pihak ke 3 tersebut.
Maka: Pihak ketiga hanya dapat meminta pertanggung jawaban hk pada sekutu
yang melakukan perbuatan hukum dgn pihak ke 3 tersebut.
Kecuali: bila Pihak ke3 dapat membuktikan bahwa sekutu yang melakukan
perbuatan hk, memperoleh kuasa dari sekutu lainnya.
Besarnya pertanggungjawaban: anggota sekutu bertanggung jawab terhadap
seluruh hutang/kewajiban hukum yang dilakukan oleh sekutu tersebut.
(hal yg sama berlaku atas hak yg timbul dari perikatan ekstern yg memiliki
hak hanya sekutu yang mengikatkan diri dgn pihak ke 3 tersebut)

Anda mungkin juga menyukai