Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Penganggaran Berbasis Waktu Dan Kaizen

Dosen Pengampu:
Ihsan Nasihin, S.AK., M.AK

Kelompok 1
Karwan Irawan 19416262201107
Kiki Rizkiya Amalia Lubis 19416262201174
Mohamad Iksan Abidin 19416262201181
Qoyum Muhammad Agung 19416262201081
Yogi Prayogi 19416262201130
Yosua Hermawan 19416262201062

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah member
ikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahm
at dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penyusunan Anggaran Kas” tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Ihsan Nasihin,
S.AK., M.AK pada Mata Kuliah Menegemnt Biaya di Prodi Akuntansi, Fak
ultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana perjuangan Karawang.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak
Ihsan Nasihin, S.AK., M.AK selaku Dosen Mata Kuliah. Tugas yang telah d
iberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kese
mpurnaan makalah ini.

Karawang, 21 April 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Makalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................3
2.1 Anggaran ........................................................................................3
2.2 Fungsi Anggaran.............................................................................3
2.3 Penganggaran Berbasis Aktivitas Berbasis Waktu.........................6
2.4 kaizen budgeting.............................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................10
3.1 Kesimpulan...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan anggaran dalam pembangunan diharapkan memberikan manfaat tidak saja untu
k meningkatkan pendapatan, namun juga diharapkan dapat memberikan ruang gerak ekonomi yang
telah kondusif dan menyentuh akar masalah yang faktual dalam masyarakat. Menurut Mardiasmo (2
009), Aspek utama budgeting reform adalah perubahan dari traditional budget ke performance budg
et. Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang memiliki perbedaan mendasar. Kedua pe
ndekatan tersebut adalah: (a) Anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan (b) Pendekatan
baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management. New Public Manajemen ada
lah anggaran yang berorientasi pada kinerja, salah satunya adalah Planning Programming and Budg
eting System (PPBS)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Penganggaran ?
2. Apa Itu Penganggaran berbasis waktu?
3. Apa itu pendekatan penganggaran berbasis Kaizen?

1.3 Tujuan Makalah


Mengetahui apa itu Pengangaran dan mengerti metode pengangaran berbasis waktu dan kaizen dan
menerapkan dalam kehidupan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anggaran
a. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiat
an lembaga, yang dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang
(Suharyanto, 2005). Budget merupakan hasil kerja (output) yang terutama berupa taksiran-taksiran
yang akan dilaksanakan diwaktu yang akan datang. Karena suatu budget merupakan hasil kerja (out
put), maka budget dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis.
Sedangkan, yang dimaksud budgeting ialah proses kegiatan yang menghasilkan budget, yaitu fungs
i-fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja. Secara lebih terperi
nci, proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting tersebut antara lain: (1) pengumpulan data dan i
nformasi yang diperlukan untuk menyusun budget, (2) pengolahan dan penganalisaan data dan infor
masi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun budget, (3) menyusun b
udget serta menyajikan secara teratur dan sistematis, (4) pengkoordinasian pelaksanaan budget, (5)
pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk mengadakan penil
aian (evaluasi) terhadap pelaksanaan budget, dan (6) pengolahan dan penganalisaan data tersebut un
tuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan p
enilaian (evaluasi) terhada kerja yang telash dilaksanakan, serta menyusun kebijakan-kebijakan
sebagai tindak lanjut (follow up) dari kesimpulan-kesimpulan tersebut

4
b. Fungsi Anggaran
Menurut Nafarin (2007), ada beberapa fungsi dalam anggaran, yaitu:
Fungsi Perencanaan Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikn kaitan anggaran
yang satu dengan anggaran yang lain. Aspek yang penting dari perencanaan dengan menggunakan a
nggaran adalah perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Jadi fungsi anggarannya yaitu m
enentukan rencana belanja dari sumber dana yang ada seefisien mungkin.
Fungsi Pelaksanaan Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan artinya sebelum pekerjaan d
ilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang (terutama dalam hal keuangan).
Sehingga tiap bagian harus melaksanakan tugasnya secara selaras, terarah, terkoordinasi sesuai den
gan yang direncanakan atau yang telah ditetapkan dalam anggaran.
Fungsi Pengawasan Anggaran merupakan alat pengawasan/pengendalian (controlling). Pengawasan
berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan cara : a. Membandingkan re
alisasi dengan rencana (anggaran).
b. Melakukan tindakan perbaikan bila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merug
ikan). Sehingga anggaran dijadikan pedoman sebagai alat pengawasan oleh pejabat pemerintah untu
k bertanggung jawab menjalankan operasi dan untuk mengadakan penilaian dari hasil yang dicapai.
Tujuan dan manfaat anggaran
an dan Manfaat Anggaran Anggaran dibuat dengan tujuan tertentu, yaitu untuk memudahkan dalam
pengalokasian dana dan memudahkan pengawasan aliran dana tersebut sehingga tidak terjadi penge
luaran dana yang tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Menurut Nafarin (2007), tujuan p
enyusunan anggaran antara lain :
Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan.
Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana.
Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.
Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan perencanaan maka anggaran lebih jela
s dan nyata.
Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap hal yang berkaitan dengan keuangan.
Sedangkan manfaat anggaran menurut Nafarin (2007):
Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.
Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai
5
Dapat memotivasi pegawai.
Menimbulkan rasa tanggungjawab pada pegawai.
Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

c. Penganggaran Berbasis Aktivitas Berbasis Waktu


Time Driven Activity Based Costing (TDABC) telah diusulkan sebagai alternatif untuk
ABC tradisional. Untuk membangun sistem manajemen TDABC perlu menyediakan dua perkiraan
untuk proses departemen atau bisnis: (1) biaya total dan jumlah sumber daya yang disediakan untuk
periode, dan (2) jumlah kapasitas sumber setiap daya, diukur dalam waktu, yang dikonsumsi oleh
objek biaya organisasi ( produk, layanan, dan pelanggan). Dalam tahap pertama dari dua tahap
proses TDABC, mengkalkulasikan tarif biaya. Misalnya, untuk kegiatan didefinisikan sebagai
kegiatan pengemasan, kami akan membagi biaya sumber daya yang disediakan untuk kegiatan ini
(tenaga kerja, sistem, dll) dengan jumlah sumber daya yang disediakan, diukur dalam waktu
(misalnya, menit).
Pada tahap dua, Penganggaran berbasis aktivitas berbasis waktu (TDABB) adalah metode
penyusunan anggaran yang digunakan dalam dikembangkan dengan TDABC. Seperti penganggaran
berbasis aktivitas (ABB), penganggaran berbasis aktivitas berbasis waktu bekerja mundur dari yang
diperkirakan volume penjualan (dan campuran) untuk pengeluaran sumber daya dalam cara mudah
yang diperlukan untuk mendukung produksi dan rencana penjualan. Artinya, organisasi harus
memperkirakan kebutuhan sumber daya di setiap proses dan departemen jika perkiraan produksi
dan penjualan untuk periode mendatang harus direalisasikan.
Untuk menghasilkan perkiraan ini, persamaan waktu untuk setiap kegiatan utama atau
proses dapat digunakan untuk Perluasan pendekatan dasar yang di atas. Semua detail ini dapat
disediakan oleh sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) organisasi.
Perencanaan Kapasitas Sumber Daya. Di sistem ABC dan TDABC, kita menghitung tarif
cost-driver. Angka terbaik didefinisikan dengan membagi biaya sumber daya yang dianggarkan
oleh kapasitas praktis dengan sumber daya yang disediakan untuk setiap kegiatan atau proses.
Penggunaan level kapasitas ini memungkinkan kita untuk memperkirakan kapasitas yang tidak
terpakai pada akhir setiap periode untuk setiap kegiatan atau proses. Perkiraan ini didefinisikan
sebagai perbedaan antara total biaya sumber daya yang disediakan dan biaya sumber daya yang
digunakan (perencanaan yang akan digunakan) selama periode, di mana yang terakhir ini

6
didefinisikan sebagai produk dari tingkat biaya aktivitas (berdasarkan kapasitas praktis) dan unit
kegiatan aktual yang digunakan (atau direncanakan untuk digunakan) selama periode tersebut.

d. kaizen budgeting
Kaizen budgeting adalah pendekatan anggaran yang menggabungkan perbaikan secara
terus-menerus sesuai dengan target yang diharapkan dalam anggaran. Pendekatan penganggaran
kaizen memasukkan catatan sumber daya yang diperlukan berdasarkan efisiensi yang ditargetkan
dan peningkatan produktivitas. Dengan demikian, itu adalah pelengkap yang sangat baik untuk
sistem penganggaran tradisional dan berbasis kegiatan.
Sebuah kaizen penganggaran untuk meningkatkan interaksi aktif dalam mereformasi atau
mengubah praktik. Penurunan biaya dalam anggaran kaizen adalah hasil dari melakukan kegiatan
yang sama lebih efisien dan dengan kualitas yang lebih tinggi; itu bukan hasil dari penghapusan
sewenang-wenang kegiatan atau komponen. Kaizen budgeting tidak terbatas pada perbaikan
internal. Beberapa perusahaan menuntut dan menuntut perbaikan terus menerus dari pemasok
mereka dan eksplisit mencantumkan konsekuen dalam biaya produksi dan jadwal manufaktur yang
dianggarkan.
Prinsip dan penerapan kaizen budgeting, Terdapat tiga prinsip yang terdapat dalam kaizen
budgeting :
 Tujuan, tujuan dari kaizen budgeting adalah untuk menuntut adanyapeningkatan yang
berkelanjutan dan mengintegrasikannya ke semuapeningkatan dalam anggaran (budgetting).
Kemudian mendorongkinerja yang lebih tinggi dan berinovasi dari perusahaan dan pemasok.
 Penggunaan yang tepat, biasa di gunakan dalam perusahaan industrimanufaktur yang begitu
kompetitif dan juga cocok untuk digunakandalam perusahaan yang selalu ingin terus
meningkatkan produk danprosesnya
 Jangka waktu, kaizen budgeting dapat dikembangkan dalam jangkawaktu apapun, seperti
setahun, setengah tahun, satu bulan, dll.
Adapun standardisasi pada penerapan kaizen budgeting yaitu untuk membantu proses produksi
maupun prosedur kerja adalah sebagai berikut
Standard work technique, yaitu setelah melakukan perbaikan dalam suatu proses, maka diperlukan
standarisasi untuk proses pengerjaan terhadap alat-alat beserta metode pengerjaannya. Sehingga,
dapat melakukan prediksi dalam waktu pengerjaannya dan dapat diteruskan kepada pekerja lainnya
dengan metode pekerjaan yang sama
7
Standard cycle time, yaitu perlunya diadakan perhitungan terhadap siklus waktu dalam mengerjakan
suatu proses, sehingga dapat mengetahui proses mana yang harus dilakukan perbaikan. Contohnya
yaitu waktu pemasangan komponen, waktu melakukan inspeksi, waktu loading mesin, waktu
penyollderan, dan waktu transportasi. Siklus waktu kerja harus kurang dari atau sama dengan takt
time suatu proses. Jika suklus waktu kerja lebih dari takt time yang ditentukan, maka seharusnya
melakukan pendistribusian ulang beban kerja agar dapat terjadinya keseimbangan. Cara menghitung
takt time adalah : T= Ta/D

Dimana :
 T = takt time
 Ta = time available (waktu kerja bersih yang tersedia)
 D = demand (permintaan pelanggan)
Time available adalah waktu kerja bersih yang tersediadan benar-benar digunakan untuk kegiatan pr
oduksi.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan perubahan
kas dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut denga
n menunjukan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas kelua
r sebagai arus kas digunakan sehingga tampak kelebihan atau kekura
ngan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu organisasi.
Kas masuk dan kas keluar diklasifikasikan dalam kegiatan ut
ama perusahaan, yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegia
tan pendanaan.
Salah satu tujuan pokok disajikan anggaran kas untuk meyedi
akan likuiditas organisasi, dan manfaat (guna) anggaran untuk meng
etahui posisi kemampuan membayar kegiatan rutin (kewajiban jangk
a pendek), serta memperkuat posisi dalam penawaran.

Anda mungkin juga menyukai