Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN

PENGUKURAN REALISASI KEUANGAN


DAN FISIK KEGIATAN DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2009
KATA PENGANTAR

Perjalanan Universitas Negeri Medan (Unimed) menuju Good University


Governance semakin hari harus semakin mendekat. Berbagai perangkat
dan upaya terus disusun dan diterapkan agar semua lini dan sektor
bersinerji secara konvergen untuk mewujudkan cita-cita tersebut,
termasuk di dalamnya perangkat pengukuran realisasi keuangan dan
fisik dari kegiatanyang dilaksanakan.
Melalui pengukuran realisasi kegiatan yang dilakukan secara berkala
diharapkan kinerja pengelolaan kegiatan lebih terukur, akuntabel, dan
terpadu. Di samping itu pengendalian pelaksanaan kegiatan di
lingkungan Unimed dapat lebih optimal sejak tahap persiapan,
pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan kegiatan.
Tentusaja perangkat dan panduan pengukuran realisasi keuangan dan
fisik kegiatan ini belum sempurna. Untuk itu seiring dengan tuntutan
waktu dan kebutuhan, perangkat dan panduan ini akan terus dan terus
di-update.
Semoga perangkat dan panduan ini akan berkontribusi positif terhadap
kemajuan Unimed di masa datang.

Medan, Januari 2009


Penulis,
(IMP)

1
2
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ..................................................................................... 1


Daftar Isi ............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 4
A. Latar Belakang............................................................... 4
B. Maksud dan Tujuan ..................................................... 5
C. Pengertian...................................................................... 6

BAB II PENGUKURAN REALISASI KEUANGAN DAN


FISIK KEGIATAN ............................................................. 7
A. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan ....................... 7
B. Bobot Kegiatan .............................................................. 9
C. Jadual Kegiatan............................................................. 11
D. Realisaasi Keuangan dan Fisik................................... 12

BAB III PENUTUP ........................................................................... 20

LAMPIRAN ......................................................................................... 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan


akuntabilitas pelaksanaan program di lingkungan Universitas
Negeri Medan (Unimed), berbagai upaya telah dan akan terus
dilakukan. Keinginan Unimed menjadi Good University
Governance (GUG) terus dikepung dari segala lini, bersinerji
secara konvergen menuju GUG tersebut.
Berbagai usaha dibidang layanan, baik layanan akademik,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat harus terus
ditingkatkan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana
pendukung seperti pengadaan fasilitas, pendanaan dalam
bentuk diversifikasi anggaran, serta peningkatan kualitas
sumberdaya manusia. Kesemua itu dikemas guna memenuhi
kebutuhan stakeholders baik internal maupun eksternal.
Peningkatan dana pendidikan menjadi 20% dari APBN serta
regulasi pemerintah untuk menjadikan semua satuan
pendidikan menjadi Badan Hukum Pendidikan (BHP) harus
direspon secara positif dengan usaha-usaha yang dapat
meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik internal maupun
eksternal menuju universitas yang berdaya saing baik regional,
nasional maupun internasional.
Tentusaja usaha-usaha tersebut harus memenuhi prinsip
transparansi, akuntabilitas dan berorientasi pada hasil.
Perangkat dan panduan ini disusun sebagai suatu usaha dalam
mewujudkan apa yang dimaksud di atas. Pada dasarnya
pengukuran realisasi keuangan dan fisik kegiatan cukup
sederhana, namun mengingat sifat dan target kegiatan yang
dilaksanakan sangat beragam, maka dipandang perlu disusun
suatu perangkat dan panduan pengukuran realisasi keuangan

4
dan realisasi fisik kegiatan yang nantinya harus dilaporkan
kemajuannya setiap bulan.
Mungkin saja proses pengukuran realisasi keuangan dan fisik
kegiatan di masing-masing unit kerja tidak dapat sepenuhnya
merujuk kepada pedoman ini. Untuk itu, kearifan dan
pertimbangan profesional masing-masing pimpinan unit kerja
sangat diperlukan karena hal ini merupakan bagian dari
tanggung jawabnya.

B. Maksud Dan Tujuan:

1. Maksud:

Penyusunan perangkat dan panduan ini dimaksudkan


sebagai rujukan dalam proses pengukuran realisasi
keuangan dan fisik kegiatan di seluruh unit kerja di
lingkungan Unimed sebagai bahan laporan bulanan
masing-masing pimpinan unit.

2. Tujuan:

Tujuan penyusunan perangkat dan panduan ini adalah


untuk membantu para pejabat penanggung jawab
kegiatan di lingkungan Unimed dalam mengukur
realisasi keuangan dan fisik kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya. Melalui pengukuran realisasi ini
diharapkan:

1. Kinerja pengelolaan program dan kegiatan di


lingkungan Unimed lebih terukur dan akuntabel;
2. Pengendalian pelaksanaan program atau kegiatan di
lingkungan Unimed dapat lebih optimal, baik sejak
tahap persiapan, pelaksanaan, maupun pasca
pelaksanaan program atau kegiatan.

5
C. Pengertian

Dalam Pedoman ini, yang dimaksud dengan:

1. Program, adalah bentuk isntrumen kebijakan yang berisi satu


atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah/lembaga atau masyarakat yang dikoordinasikan
oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan
serta memperoleh alokasi anggaran.

2. Kegiatan, adalah bagian dari program yang dilaksanakan


oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri
dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik
yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari
beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output).

3. Sub Kegiatan, adalah bagian dari kegiatan yang memiliki


tahapan penyelesaian kegiatan yang lengkap dalam rangka
menghasilkan satu bagian target fisik kegiatan.

6
BAB II
PENGUKURAN REALISASI KEUANGAN DAN FISIK
KEGIATAN

A. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan

Mekanisme dan rancangan suatu kegiatan menggambarkan


bagaimana kegiatan itu didesain, disusun dan dilaksanakan.
Dengan kata lain, dari mekanisme dan rancangan dapat dilihat
apakah suatu kegiatan akan terlaksana dengan baik atau dapat
mencapai tujuan dan indikator yang telah ditetapkan. Oleh
karena itu dalam mekanisme dan rancangan harus ditetapkan
tahapan pelaksanaan kegiatan secara logis dan runtut.
Beberapa contoh tahapan kegiatan diperlihatkan sebagai berikut:
1. Tahapan Kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa:
a. Pemasukan Penawaran
b. Evaluasi Penawaran
c. Penetapan Pemenang
d. Pengumuman Pemenang
e. Surat Perintah Kerja (SPK) dan Kontrak
f. Pelaksanaan Pekerjaan
g. Serah Terima Pertama
h. Serah Terima Kedua (setelah masa Pemeliharaan)

2. Tahapan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta


Perumusan Kebijakan:
a. Persiapan
b. Penyusunan Instrumen
c. Ujicoba dan perbaikan Instrumen
d. Pengumpulan data
e. Pengolahan dan analisis data
f. Penyusunan draf laporan penelitian
g. Seminar dan Perbaikan draf laporan
h. Laporan/Artikel siap dipublikasikan

7
3. Tahapan Kegiatan Pembangunan Fisik:
a. Pemasukan Penawaran
b. Evaluasi Penawaran
c. Penetapan Pemenang
d. Pengumuman Pemenang
e. Surat Perintah Kerja (SPK) dan Kontrak
f. Pelaksanaan Pekerjaan
g. Serah Terima Pertama
h. Serah Terima Kedua (setelah masa Pemeliharaan)

3. Tahapan Pemberian Block Grant


a. Pembuatan Guidlines
b. Evaluasi/seleksi
c. Pengesahan Penerima Grant
d. Penandatanganan Kesepakatan
e. Pelaksanaan
f. Laporan Akhir

4. Tahapan Kegiatan Pengadaan Tenaga Ahli


a. Pembuatan TOR Penunjukan TA
b. Penunjukan TA (Kontrak)
c. Negosiasi Dengan TA
d. Penyusunan Program Kerja
e. Pelaksanaan
f. Laporan Akhir

5. Tahapan Kegiatan Pelatihan


a. Pembentukan Panitia
b. Pembuatan TOR
c. Persiapan
d. Pelaksanaan
e. Laporan Akhir

6. Tahapan Pengembangan Sistem


a. Analisa Sistem
b. Desain Sistem
c. Perancangan Sistem
d. Ujicoba dan Finishing Sistem
e. Implementasi Sistem

8
f. Laporan Akhir

Untuk kegiatan yang yang pelaksanaannya membutuhkan


waktu relatif lama (misal lebih dari 3 bulan) disarankan agar
tahapannya disusun serinci mungkin. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi stagnasi pada saat pengukuran realisasi fisik, karena
realisasi fisik harus diukur dan dilaporkan setiap bulan.
Contohnya kegiatan Reaseach Grant. Andaikan tahapannya
terdiri dari: (a) persiapan, (b) seleksi proposal, (c) pelaksanaan
research, (d) laporan akhir. Tentusaja tahap (a) dan (b) dapat
dilakukan dalam bulan yang sama, tetapi tahap (c)
membutuhkan waktu sampai 4 bulan atau bahkan lebih. Karena
ketentuan mengharuskan bahwa pengukuran realisasi fisik
dilakukan setiap bulan sedangkan tahapan yang belum selesai
(sedang berjalan) tidak boleh diukur, maka selama tahap
pelaksanaan tidak akan ada kemajuan realisasi fisik (stagnant).

B. Bobot Kegiatan

Setiap kegiatan diberi bobot 100%. kemudian bobot ini


didistribusikan ke seluruh tahapan kegiatan berdasarkan
beberapa pertimbangan, antara lain:
• Tingkat kesulitan;
• Lama pengerjaan;
• Pembiayaan;
• Posisinya terhadap substansi kegiatan, dan
• Lainnya.
Pemberian bobot untuk setiap kegiatan dan tahapannya
diperlukan nantinya dalam pengukuran kemajuan realisasi
fisik.
Berikut ini diberikan beberapa contoh pemberian bobot
kegiatan.

9
Tabel 1. Bobot setiap Tahapan Kegiatan/Sub Kegiatan untuk
Penelitian dan Pengembangan, serta Perumusan
Kebijakan

Bobot
No. Kegiatan/Sub Kegiatan
(%)
1. Persiapan 5
2. Penyusunan Instrumen 5
Ujicoba dan perbaikan Instrumen 10
3. Pengumpulan data 20
4. Pengolahan dan analisis data 25
5. Penyusunan draf laporan penelitian 20
6. Seminar dan Perbaikan draf laporan 5
7. Laporan/Artikel siap dipublikasikan 10
Jumlah 100

Tabel 2. Bobot setiap Tahapan Kegiatan/Sub Kegiatan untuk


Pengadaan Tenaga Ahli.
Bobot
No. Kegiatan/Sub Kegiatan
(%)
1. Pembuatan TOR 20
2. Penunjukan TA 10
3. Negosiasi 5
4. Penyusunan Program Kerja 5
5. Pelaksanaanan 30
6. Laporan Akhir 30
Jumlah 100

10
Tabel 3. Bobot setiap Tahapan Kegiatan/Sub Kegiatan untuk
Pengadaan Peralatan.
Bobot
No. Kegiatan/Sub Kegiatan
(%)
1. Pembentukan Panitia Pengadaan 2
2. Pembuatan Bindding Document/ 3
Administrasi dan Spesifikasi Teknis
3. Pengumuman Pengadaan 2
4. Pendaftaran Rekanan 3
5. Penjelasan Pekerjaan 3
6. Penetapan Kriteria Evaluasi 2
7. Pemasukan Penawaran 5
8. Evaluasi Penawaran 5
9. Penetapan Pemenang 2
10. Pengumuman Pemenang 2
11. Surat Perintah Kerja (SPK) 3
12. Kontrak 60
13 Serahterima barang 15
Jumlah 100

C. Jadual Kegiatan
Agar pemantauan terhadap kemajuan pelaksanaan kegiatan
dapat dilaksanakan lebih baik, maka setiap kegiatan dan
subkegiatan (tahapan kegiatan) dibuatkan jadualnya. Jadual
kegiatan dan subkegiatan dibuat secara rinci berdasarkan
tanggal sesuai dengan tahapan yang dibuat bada bagian B di
atas.

11
Contoh:

Tabel 4. Jadual Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi


Kepegawaian

Kegiatan/Subkegiatan Jadual
Analisa Sistem 4 Jun – 15 Jun
Desain Sistem 16 Jun – 22 Jun
Perancangan Sistem 24 Jun – 5 Jul
Ujicoba dan Finishing 6 Jul – 12 Jul
Sistem
Implementasi Sistem 14 Jul – 20 Jul
Laporan Akhir 21 Jul – 22 Jul

D. Realisasi Keuangan dan Fisik


Realiasi fisik dari setiap kegiatan diukur berdasarkan bobot
dari masing-masing tahapan yang telah diberikan (bagian B di
atas). Jika suatu kegiatan telah selesai seluruhnya, maka
realisasi fisiknya 100%, namun jika belum maka realisasi
fisiknya diukur berdasarkan jumlah kumulatif dari bobot
tahapan yang telah selesai.

Contoh:

Andaikan kegiatan Pengadaan Tenaga Ahli dengan tahapan


dan bobot sebagai berikut:

Tabel 5. Bobot setiap Tahapan Kegiatan/Sub Kegiatan untuk


Pengadaan Tenaga Ahli.
Bobot
No. Kegiatan/Sub Kegiatan
(%)
1. Pembuatan TOR 20
2. Penunjukan TA 10
3. Negosiasi 5
4. Penyusunan Program Kerja 5
5. Pelaksanaanan 30
6. Laporan Akhir 30
Jumlah 100

12
Andaikan pada saat pengukuran realisasi fisik kegiatan ini
belum selesai dilaksanakan dan masih pada tahap
Pelaksanaan, maka realisasi fisiknya sama dengan jumlah
kumulatif dari bobot tahapan sebelumnya (yang telah selesai
dilaksanakan). Dengan demikian realisasi fisiknya =
20+10+5+5=40%. Bobot dari tahap Pelaksanaan tidak boleh
disertakan dalam perhitungan walaupun misalnya tahapan ini
sudah dilaksanakan setengahnya namun tidak bisa diberi
bobot setengah dari 30. Intinya selama tahapan tersebut belum
selesai seluruhnya, maka tahapa itu tidak boleh disertakan
dalam perhitungan.

Membuat Tabel Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik


Di awal tahun anggaran (atau pada saat pengajuan Renop dan
PO), seluruh kegiatan yang diusulkan atau direncanakan
untuk dikerjakan harus dibuatkan Tabel Rencana Realisasi
Keuangan dan Fisiknya. Tabel ini memuat seluruh kegiatan
yang akan dilaksanakan, pagu untuk masing-masing kegiatan,
jadual dan rencana realisasi baik keuangan maupun fisik.
Untuk lebih jelasnya bentuk tabel ini diperlihatkan pada Tabel
6.

Tabel 6. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan

Pagu Rencana Realisasi (%)


No Kegiatan % dari Jadual Jan Feb Mar Des
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (28) (29)
1
2

Jumlah
K = Keuangan F = Fisik

Kolom (2) pada Tabel 6 diisi dengan judul semua kegiatan


yang akan dilaksanakan. Kolom (3) diisi dengan pagu
anggaran untuk masing masing kegiatan. Kolom (4) diisi
dengan persentase pagu masing-masing kegiatan terhadap
total pagu yang ada. Kolom (5) diisi dengan jadual masing-

13
masing kegiatan, sedangkan kolom (6) hingga (29) disi dengan
persentase realisasi keuangan dan fisik.
Contoh:
Andaikan suatu unit memiliki tiga kegiatan yaitu A, B dan C
dengan pagu masing-masing sebesar Rp 50 juta, Rp 100 Juta
dan Rp 30 Juta. Jadual masing-masing kegiatan adalah:
Kegiatan A: 5 Feb – 10 Mar; Kegiatan B: 1 Mar – 3 Mei, dan
Kegiatan C: 1 Apr – 15 Apr. Distribusi bobot untuk masing-
masing kegiatan diperlihatkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Bobot Kegiatan A, B, dan C (Contoh)
Kegiatan A
No Kegiatan/SubKegiatan Bobot Jadual
1 Pembuatan TOR 20 5 Feb – 6 Feb
2 Penunjukan TA 10 7 Feb – 9 Feb
3 Negosiasi 5 10 Feb – 13 Feb
4 Penyusunan Program 5 14 Feb – 15 Feb
5 Pelaksanaan 30 16 Feb – 3 Mar
6 Laporan Akhir 30 4 Mar – 10 Mar
Total 100 5 Feb – 10 Mar
Kegiatan B
Kegiatan/SubKegiatan Bobot Jadual
Analisa Sistem 15 1 Mar – 10 Mar
Desain Sistem 20 11 Mar – 22 Mar
Perancangan Sistem 40 23 Mar – 20 Apr
Finishing Sistem 15 21 Apr – 30 Apr
Laporan Akhir 10 1 Mei – 3 Mei
Total 100 1 Mar – 3 Mei
Kegiatan C
Kegiatan/SubKegiatan Bobot Jadual
Pembentukan Panitia 10 1 Apr – 2 Apr
Pembuatan TOR 15 3 Apr – 5 Apr
Pelaksanaan 50 6 Apr – 12 Apr
Laporan Akhir 25 13 Apr – 15 Apr
Total 1 Apr – 15 Apr

Jika informasi ini dimasukkan ke dalam Tabel Rencana


Realisasi Keuangan dan Fisik seperti pada Tabel 6, maka
diperoleh hasilnya seperti pada Tabel 8.

14
Tabel 8. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan
(Contoh)

Pagu Rencana Realisasi (%)


No Kegiatan % dari Jadual Feb Mar Apr Mei
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 A 50.000.000 27,78 5 Feb-10Mar 70 100 100 100
2 B 100.000.000 55,56 1 Mar-3Mei 70 70 100
3 C 30.000.000 16,67 1 Apr-15 Apr 100 100
Jumlah 180.000.000 100,00
Realisasi
K = Keuangan F = Fisik

Menghitung Realisasi Keuangan


Biasanya pembayaran dana kegiatan dilakukan dua tahap,
yaitu tahap pertama sebesar 70% dan sisanya tahap kedua
sebesar 30%. Tahap pertama dibayarkan sebelum kegiatan
mulai dilaksanakan (setelah ada surat permohonan pencairan
dana dari pengelola kegiatan) dan sisanya dibayarkan setelah
kegiatan selesai dilaksanakan (setelah penyerahan laporan
hasil kegiatan atau laporan akhir). Oleh karena itu penyusunan
rencana realisasi ini sangat bergantung pada jadual yang telah
ditetapkan.
Untuk Kegiatan A, karena dimulai pada tanggal 5 Februari dan
berakhir pada tanggal 10 Maret, maka rencana pencairan dana
tahap satunya (70%) pastilah di bulan Februari, sedangkan
tahap duanya (30% lagi, atau total 100%) dibulan Maret.
Dengan cara yang sama dilakukan pada kegiatan B dan C
sehingga diperoleh informasi seperti pada Tabel 9.

15
Tabel 8. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan
(Lanjutan)
Pagu Rencana Realisasi (%)
No Kegiatan % dari Jadual Feb Mar Apr Mei
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 A 50.000.000 27,78 5 Feb-10Mar 70 100 100 100
2 B 100.000.000 55,56 1 Mar-3Mei 70 70 100
3 C 30.000.000 16,67 1 Apr-15 Apr 100 100
Jumlah 180.000.000 100,00
Realisasi
K = Keuangan F = Fisik

Menghitung Realisasi Fisik


Pengukuran dan pelaporan realisasi fisik dan keuangan
kegiatan bulan berjalan dilakukan pada minggu pertama
bulan berikutnya. Inilah yang kita gunakan sebagai patokan
dalam pengukuran realisasi fisik untuk setiap kegiatan pada
bulan berjalan.
Untuk kegiatan A, berdasarkan informasi pada Tabel 7, maka
di bulan Februari kegiatan ini baru selesai pada tahap
Penyusunan Program, sedangkan sisanya akan selesai pada
bulan Maret. Dengan demikian realisasi fisik untuk bulan:
• Februari mencapai: 40% (20+10+5+5).
• Maret mencapai: 100% (40+30+30)
Dengan cara yang sama dilakukan untuk kegiatan B dan C.
Kegiatan B: Realisasi fisik bulan:
• Maret : 35% (15+20)
• April : 90% (35+40+15)
• Mei : 100% (90+10)
Kegiatan C: Realisasi fisik bulan:
• April : 100% (semua tahap kegiatan diselesaikan pada
bulan April)
Jika semua informasi ini dimasukkan ke dalam format Tabel 6,
maka diperoleh Tabel 9.
16
Tabel 9. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan
(Lanjutan)
Pagu Rencana Realisasi (%)
No Kegiatan % dari Jadual Feb Mar Apr Mei
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 A 50.000.000 27,78 5 Feb-10Mar 70 40 100 100 100 100 100 100
2 B 100.000.000 55,56 1 Mar-3Mei 70 35 70 90 100 100
3 C 30.000.000 16,67 1 Apr-15 Apr 100 100 100 100
Jumlah 180.000.000 100,00
Realisasi
K = Keuangan F = Fisik

Rencana realisasi fisik dan keuangan dari seluruh kegiatan


untuk setiap bulannya ditampilkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan


(Lanjutan)
Pagu Rencana Realisasi (%)
No Kegiatan % dari Jadual Feb Mar Apr Mei
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 A 50.000.000 27,78 5 Feb-10Mar 70 40 100 100 100 100 100 100
2 B 100.000.000 55,56 1 Mar-3Mei 70 35 70 90 100 100
3 C 30.000.000 16,67 1 Apr-15 Apr 100 100 100 100
Jumlah 180.000.000 100,00
Realisasi 19,44 13,33 66,77 45 83,33 96,67 100 100
K = Keuangan F = Fisik
70% x 27,78
(100% x 27,78) +
(100%X16,67)(70% x 55,56) Semua kegiatan selesai 100%
(100% x 27,78) + (70% x 55,56)

Menghitung jumlah rencana realiasi fisik:


Karena setiap kegiatan diberi bobot 100%, sedangkan total
kegiatan yang ada adalah 3, maka total bobot sama dengan
300%. Total bobot dihitung menggunakan rumus:

Total Bobot = Jumlah Kegiatan x 100%

17
Realisasi fisik seluruh kegiatan di setiap unit kerja dihitung
menggunakan rumus:

Jumlah relaisasi fisik semua kegiatan dalam bulan - i


x100%
total bobot
• Bulan Februari:
Dari seluruh kegiatan (3 kegiatan) baru kegiatan A yang
terealisasi fisik sebesar 40%, sehingga realisasi fisik
40
untuk seluruh kegiatan menjadi x100% = 13,33%
300
(100 + 35)
• Maret: x100% = 45,0%
300
(100 + 90 + 100)
• April: x100% = 96,70%
300
(100 + 100 + 100)
• Mei: x100% = 100,0%
300
Selengkapnya Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik unit kerja
dalam contoh ini diperlihatkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik Kegiatan
Pagu Rencana Realisasi (%)
No Kegiatan % dari Jadual Feb Mar Apr Mei
Rp
Total K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
1 A 50.000.000 27,78 5 Feb-10Mar 70 40 100 100 100 100 100 100
2 B 100.000.000 55,56 1 Mar-3Mei 70 35 70 90 100 100
3 C 30.000.000 16,67 1 Apr-15 Apr 100 100 100 100
Jumlah 180.000.000 100,00
Realisasi 19,44 13,33 66,77 45 83,33 96,67 100 100
K = Keuangan F = Fisik

18
Grafik Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik
Jika kita ingin melihat trend perkembangan dari sesuatu, maka
menyampaian secara grafik akan lebih efektif dan efisien.
Rencana relaisasi keuangan dan fisik pada Tabel 11 dapat
digambarkan dalam suatu grafik grasis seperti diperlihatkan
pada Gambar 1.

120

100 96,7 100

80 83,33
Realisasi (%)

66,77
60

45
40
Keuangan
Fisik
19,44
20
13,33

0
Bulan
Feb Mar Apr Mei

Gambar 1. Grafik Rencana Realisasi Keuangan dan Fisik


Kegiatan di Unit Kerja XX Tahun 0000

19
BAB IV
PENUTUP

Dengan disusunnya perangkat dan pedoman pengukuran realisasi


keuangan dan fisik kegiatan ini, diharapkan pimpinan unit kerja dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam mengukur realisasi fisik
kegiatan yang dilaksanakan. Adanya perangkat dan panduan ini
diharapkan dapat menyamakan pendekatan yang digunakan dalam
pengukuran sehingga proses Unimed menuju GUG dapat berjalan lebih
lancar.

Bila masih diperlukan penjelasan tambahan terkait dengan pedoman


ini ataupun saran perbaikan untuk meningkatkan kualaitas perangkat
dan panduan ini, dengan thulus dipersilahkan menghubungi tim
penyusun.

20
21
Departemen Pendidikan Nasional
Universitas Negeri Medan 2009
Jalan Willem Iskandar, Psr V Medan Estate – Kotak Pos 1589 Medan 20221 Telp. (061) 6613365 Fax. (061) 6614002 / 6613319

Contoh Form Isian


RENCANA REALISASI KEUANGAN DAN FISIK KEGIATAN

Unit Kerja:
Pagu Rencana Realisasi (%)
No Kegiatan % dari Jadual Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nop Des
Rp
Total K F K F K F K F K F K F K F K F K F K F K F K F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29)

K = Keuangan F = Fisik

Diketahui: Medan,
(Pimpinan Unit) PUMC ………..

NIP. NIP.

1
Departemen Pendidikan Nasional

Universitas Negeri Medan 2009


Jalan Willem Iskandar, Psr V Medan Estate – Kotak Pos 1589 Medan 20221 Telp. (061) 6613365 Fax. (061) 6614002 / 6613319

TAHAPAN, BOBOT DAN JADUAL KEGIATAN


TAHUN 2009
Contoh Form Isian
Unit Kerja:
Kegiatan I:

No. Subkegiatan/Tahapan Bobot (%) Jadual Pelaksanaan


1
2

Jumlah 100

Kegiatan II:

No. Subkegiatan/Tahapan Bobot (%) Jadual Pelaksanaan


1
2

Jumlah 100

Kegiatan -n:

No. Subkegiatan/Tahapan Bobot (%) Jadual Pelaksanaan


1
2

Jumlah 100

Anda mungkin juga menyukai