Anda di halaman 1dari 6

Vol.1 No.

9 Februari 2021 1865


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA (RAPB) PENDIDIKAN

Oleh
Imron Bima Saputra1) & Mesiono2)
1
Pascasarjana UIN Sumatera Utara
2
Dosen FITK UIN Sumatera Utara
Email: mesiono@uinsu.ac.id & 2imronbima0401@gmail.com
1

Abstrak
Rencana Anggaran Dan Pendapatan sangat urgensi dalam dunia menejemen pendidikan, maka dari
itu sangat penting untuk mengkonsep RAPB agar berjalan dengan baik, pada penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi penyusunan RAPB Pendidikan berdasarkan
prinsip RAPB dan prosedur RAPB yang benar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan yaitu studi dokumentasi
dan menggunakan sumber primer dan sekunder yang berkaitan dengan RAPB Pendidikan. Prinsip-
prinsip dalam RAPB Pendidikan: (a) Terdapat pembagian kewenangan serta pertanggungjawaban
yang jelas dalam system manajemen dan organisasi (b) Terdapat system akuntansi yang tepat pada
pelaksanaan anggaran (c) Terdapat kajian serta analisa dalam mengevaluasi kinerja organisasi (d)
Terdapat dukungan. Sedangkan prosedur RAPB Pendidikan:(a) menentukan program kegiatan
yang akan didanai oleh pendanaan anggaran, (b) mnentukan sumber perolehan dana anggaran, (c)
memproses sumber dana dalam bentuk finansial fisik (d) menyusun laporan anggaran sesuai
dengan aturan kelembagaan, (e) membuat laporan anggaran untuk disetujui oleh pihak-pihak
berwenang (f) merevisi anggaran jika ada, (g) pmenyetujui adanya revisi anggaran (h)
mengesahkan anggaran.
Kata Kunci: Rencana, Anggaran, Pendapatan & Pendidikan

PENDAHULUAN pertanggungjawaban anggaran yang


Pendidikan dan pembiayaan ialah kedua didapatkan.[1]
komponen yang saling berkaitan. Masing- Manajemen komponen keuangan perlu
masing diantaranya mempunyai aspek dikelola secara benar serta menyeluruh
terpenting. Pendidikan tidak dapat berdasarkan peraturan yang ditetapkan dari
dilaksanakan sendiri tanpa adanya pembiayaan, berbagai tahapan penyusunan, anggaran,
serta pembiayaan diperlukan sebagai pengawasan dan pertanggungjawaban, agar
pendukung dalam mengoptimalkan seluruh dana sekolah betul-betul dapat
penggunaan seluruh aspek serta sumber daya digunakan secara efektif dan efisiensi tanpa
dalam proses belajar mengajar untuk kebocoran serta terbebas adanya korupsi, kolusi
pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karenanya, dan nepotisme.[2] Sesuai hal diatas bisa
manajemen keuangan pendidikan yang benar dipahami bahwasanya manajemen keuangan
merupakan kunci pendukung barhasilnya yang benar, dimulai dari merencanakan sampai
tujuan pendidikan itu sendiri. Terdapat tiga evaluasi perlu direncanakan secara
masalah utama dalam manajeman keuangan komprehensif.
pendidikan, diantaranya: (a) financing, Pasal 48 UU No 20 Tahun 2003 tentang
mengenai dari mana mendapatkan sumber SISDIKNAS mengatur bahwasanya dalam
pembiayaan; (b) budgeting, bagaimana mengelola pendanaan pendidikan harus
penyaluran dana pendidikan; dan (c) didasarkan terhadap prinsip keadilan, efisiensi,
accountability, bagaimana penggunaan dan transparansi, dan akuntabilitas publik. Artinya,
dalam mengelola pembiayaan pendidikan harus
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1866 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
didasarkan pada skala prioritas, dipergunakan Rencana kerja ialah suau tujuan resmi
secara efisiensi, dan terbuka, serta dapat organisasi yang harus dicapai oleh semua
dipertanggungjawabkan terhadap pihak terkait. anggota organisasi.[4]
Hal diatas diiantaranya adalah penyusunan, 2. Anggaran Pendidikan
pelaksanaan dan evaluasi anggaran, dan Anggaran pendidikan ialah pengalokasian
laporannya berdasarkan kebijakan Menteri anggaran terhdap fungsi pendidikan yang
Pendidikan Nasional RI No 162/13/2003 yang penganggarannya oleh kementerian/ lembaga,
mengatur tentang prosedural penugasan guru yang dialokasikan melalui transfer ke berbagai
sebagai kepala sekolah. Dalam Pasal 9 (2) daerah (yakni gaji guru), tetapi tidak termasuk
dijelaskan berbagai aspek evaluasi kepala anggaran pendidikan kedinasan dalam
sekolah berdasarkan tanggung jawab dan tuga mendanai penyelenggaraan pendidikan yang
klien, diantaranya sebagai adminstrator. Kepala merupakanpertunggungjawabanpemerintahan.
sekolah merupakan administrator melalui sub [5]
kompentesinya dalam mengelola keuangan, Alokasi anggaran Pendidikan minimal dua
kemudian dalam mekanisme mengelola puluh pesen juga diamanatkan dalam UU No 20
keuangan terdapat langkah-langkah yang mana Tahun 2003 pasal 49 yang didalamnya memuat
kepala sekolah wajib menyusun “Rencana tentang “penda naan pendidikan kecuali untuk
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah gaji gurudan dana dinas pendidikan harus
(RAPBS)”. dialokasikan paling sedikit 20% dari APBN
Terkait manajemen keuangan dan terhadap sektor pendidikan dan paling sedikit
pembiayaan, RAPBS merupakan persoalan 20% dari APBD”. [6]
utama yang sering ada di sekolah, [3] 3. Perencanaan
dikarenakan RAPBS ialah merupakan Dalam menentukan langkah-langkah
perencanaan tahunan, yang mana tiap-tiap kegiatan dalam pencapaian tujuan yang sudah
sekolah harus menyusunnya setahun sekali, dan ditetapkan, perencanaan ialah proses yang
hampir setiap penyusunannya memiliki rasional dan sistematis. Perencanaan sebagai
dinamika. Meski wewenang utama masih suatu proses berarti bahwa peristiwa tersebut
berada di tangan kepala sekolah, namun memerlukan waktu, dan tidak bisa terjadi
diperlukan kerjasama banyak pihak agar bisa secara tiba-tiba. [7] Perencanaan merupakan
melakukan penyusunan secara logis dan aktifitas rasional berarti harus denfan cara
sistematis. proses berpikir berdasarkan data nyata dan
analisis logis, dan ini dapat dibuktikan masuk
LANDASAN TEORI akal, bukan berdasarkan prediksi intuitif. Oleh
1. Pengertian Anggaran karena itu, keputusan pimpinan untuk
Anggaran ialah perencanaan kerja menentukan rencana harus berdasarkan fakta
organisasi ke depan yang dituangkan didalam nyata dan data pendukung
bentuk kuantitatif, formal dan sistematik. Bisa dipahami bahwasanya dalam
Anggaran pada umumnya ialah rencana kerja pengelolaan keuangan pendidikan, agar
masa depan organisasi. Proses dalam kegiatan pendidikan yang berkelanjutan dan
menyiapkan anggaran diartikan penganggaran. lancar perlu adanya perencanaan yang matang,
Perencanaan kerja pada suatu organisasi terlebih di zaman teknologi sekarang ini, yang
dituangkan kedalam bentuk rangkaian angka mana pendidik tidaklah lagi satu-satunya
sebagai tujuan yang ingin dicapai organisasi. sumber belajar siswa. Perkembangan
Menulis berupa angka ialah dapat pendidikan dewasa ini merupakan kebutuhan
mempermudah anggota suatu organisasi untuk yang dinamis bagi seluruh peserta didik untuk
mengetahui apa yang ingin dicapainya dalam meningkatkan kualitasnya agar dapat bertahan
suatu organisasi pada kurun waktu tertentu. dalam persaingan yang ketat. Akan tetapi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 1867
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
apabila merencanakan secara benar, maka HASIL DAN PEMBAHASAN
seluruh cobaan akan terasa santai dikarenakan 1. Prinsip-Prinsip Penyusunan RAPB
dipersiapkan maksimal. Didalam menyusun anggaran RAPB,
4. Rencana Anggaran Pendapatan dan mengenai hal yang berkaitan dengan etika dan
Belanja (RAPB) Pendidikan sistematika perlu untuk diperhatikan serta
Penyusunan anggaran sektor pendidikan difungsikan. Secara teori, prinsip dan pedoman
merupakan suatu hal wajib. Prosesnya dalam dalam menyusun RAPB dirancang untuk
hal ini tidaklah serumit anggaran organisasi memenuhi etika dan sistematika itu sendiri.
besar (seperti perusahaan atau instansi Dikarenakan didalam menyusun anggaran ini
pemerintahan), akan tetapi tetap berpedoman ialah alat perencanaan, yakni alat dalam
pada prinsip dan kebijakan umum yang yang penentuan tahapan awal didalam manajemen
ditetapkan. Istilah yang dipergunakan keuangan.
“Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Menurut Deddy Nordiawan
Sekolah”. RAPBS ialah perencanaan untuk menyatakan salah satu fungsi anggaran adalah
memperoleh dana pendidikan dalam berbagai penganggaran merupakan alat perencanaan,
sumber pendapatan, juga merupakan rencana melalui fungsi tersebut organisasi atau lembaga
kerja tahunan yang memuat rangkaian aktifitas mengetahui apa yang perlu dilaksanakan serta
rutinan dan berbagai aktifitas lainnya yang mengarah kemana merumuskan kebijakan.[11]
disertai perincian rencana pembiayaan dalam Perencanaan menjadi acuan bagi organisasi
satu tahun anggaran.[8] atau lembaga untuk mewujudkan visi, misi dan
tujuannya, sehingga dapat mencapai tujuannya
METODE PENELITIAN sesuai prinsip efisiensi.
Pendekatan penelitian yang digunakan Suharsaputra menuturkan, asas efisiensi
dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, berarti pengeluaran dapat dilakukan dengan
yaitu penelitian dengan cara deskripsi dalam biaya yang paling sedikit pada saat
bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks melaksanakan kegiatan pendidikan, dan asas
khusus yang alamiah dengan memanfaatkan efektivitas berarti pengeluaran dapat
berbagai metode ilmiah yang bertujuan untuk melakukan pengupayaan yang benar untuk
memberi penjelasan melalui metode studi pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu
pustaka (library research), [9] maka langkah dibutuhkan pengelolaan pembiayaan yang
yang ditempuh adalah dengan membaca, tepat, efektif serta efisiensi. Maka bisa tercapai
memahami, serta menelaah dengan baik. apabila system anggaran berdasarkan terhadap
Penelitian kepustakaan atau library perencanaan yang matang, kemudian dilakukan
research adalah penelaahan yang dilakukan perincian ke dalam rencana, dan selanjutnya
dengan cara mengadakan studi terhadap buku- mengalokasikan biaya yang dibutuhkan.
buku yang berkaitan dengan pokok Pendanaan yang dikeluarkan akan
permasalahan yang dibahas secara deskriptif. nampak pada RAPBS, hal ini juga dijelaskan
Studi yang menjadikan bahan pustaka sebagai oleh pihak sekolah khususnya kepala sekolah
sumber data utama yang dimaksudkan untuk pada saat rapat tertentu dengan wali murid.
menggali pembahasan yang telah ditemukan Kepala sekolah menyampaikan susunan
oleh para ahli terdahulu, mengikuti RAPBS serta menjelaskan rincian dana dari
perkembangan penelitian di bidang yang akan program yang telah direncanakan sekolah.
diteliti, memperoleh orientasi mengenai topik Dana-dana tersebut harus mengacu pada
yang dipilih, memanfaatkan data sekunder dan susunan prinsip yang mencakup: (a) Terdapat
menghindarkan duplikasi penelitian.[10] pembagian kewenangan serta
pertanggungjawaban yang jelas dalam system
manajemen dan organisasi (b) Terdapat system
akuntansi yang tepat pada pelaksanaan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1868 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
anggaran (c) Terdapat kajian serta analisa pihak yang wajib ikut serta dalam menyusun
dalam mengevaluasi kinerja organisasi (d) RAPBS oleh kepala sekolah pada prinsipnya.
Terdapat dukungan.[12] 2. Prosedur Penyusunan RAPB
Anggaran yang dibuat hendaknya Tentunya saat menyusun anggaran,
sepenuhnya mempertimbangkan prinsip- setiap organisasi akan mengambil langkah atau
prinsip ini dimaksudkan untuk mendorong tahapan melalui langkah persiapan sampai
pengendalian anggaran sebagai alat persetujuan. Prosedural antara organisasi atau
perencanaan disaat memasuki tahapan lembaga tentunya berbeda, bahkan secara
implementasi. Anggaran berfungsi sebagai alat signifikansi akan memiliki perbedaan. Pada
perencanaan, sehingga prinsip-prinsip ini instansi pendidikan yakni sekolah,
sangat penting. Seperti telah disinggung di atas, penganggaran harus dengan cara proses yang
keempat prinsip ini harus diikuti dan menjadi panjang dikarenakan anggaran memakai dana,
asas yang dianut ketika menyusun anggaran. di antara merupakan sumbangan dari wali
Mustari mengungkapkan, ada tiga asas murid, yang membutuhkan banyak persiapan
yan g dapat dianut ketika menyusun anggaran, serta pertanggung jawaban.
yakni 1). Focus anggaran yakni pada program Saat menyusun anggaran, data-data
sekolah yang benar-benar dijalankan dan bukan harus ril dan memenuhi kelengkapan sehingga
perekayasaan, 2). Anggaran dapat disampaikan hal itu mempermudah pihak-pihak terkait untuk
dalam bentuk laporan yang sederhana dan penyusunan dan pengantisipasian.[15] Dalam
sistematis untuk memudahkan orang lain organisasi mana pun, baik itu lembaga atau
memahaminya, 3). Dalam penyusunanya, maka organisasi nirlaba yang bertanggung jawab atau
anggaran harus melibatkan peran kepala organisasi nirlaba, anggaran adalah tahapan
sekolah untuk tujuan dibuatnya naggaran guna paling kritis dari operasi organisasi, termasuk
program yang direncanakan dapat dikelola dan dampak anggaran terhadap keberlanjutan
dijalankan secara maksimal.[13] Berdasarkan rencana lama atau rencana baru. Dalam arti lain
prinsip-prinsip tersebut, anggaran sekolah dan anggaran menjadi sangat kritis, dikarenakan
departemen pendidikan lainnya harus diatur dalam tahapan ini keperluan akan organisasi
dengan cermat, namun perlu dibuat sederhana akan saling terkait, serta menentukan rencana
agar kelompok yang memiliki kepentingan mana yang akan dijadikan prioritas menjadi
(seperti orang tua siswa) bisa secara mudah motivasi mandiri untuk tahapan ini.
memahami tujuan anggaran berdasarkan Dalam hal ini yang perlu dimasukkan
perencanaan sekolahnya. pada proses persiapan adalah (a) menentukan
Sementara itu, Tampubolon perencanaan program untuk 1 tahun anggaran
menjelaskan, menyusun RAPBS wajib dan memeriksanya (b) menetapkan sumber
melibaatkan pihak sekolah seperti kepala pendanaan dalam perencanaan program
sekolah, tenaa didik, staf-staf dan komite.[14] tersebut (c) menyiapkan pekerjaan sesuai
Diperluas lagi, partisipasi stakeholder dalam informasi rinci program serta perolehan
penyusunan RAPBS merupakan persyaratan Dokumen disetujui. Dalam proses penyusunan
yang penting dan lumrah. Dikarenakan dalam RAPBS biasanya diawali dengan penentuan
prinsipnya sekolah dan lembaga pendidikan dan inventarisasi kegiatan atau prosedur yang
lainnya tidak hanya berperan didalam proses direncanakan. Pada tahap penentuan dan
pembelajaran, namun berperan sebagai inventarisasi ini perlu dilakukan
pengawas operasional sekolah. Posisi kepala pengelompokan sesuai kebutuhan rutin dan
sekolah dalam menyusun RAPBS sangat kebutuhan insidentil. Hal ini sejalan dengan
penting. Namun, selain guru dan staf sekolah, pandangan Anwar yang mengatakan
partai politik lain tidak bisa dipisahkan. bahwasanya mengidentifikasi aktifitas ialah
Sekolah, yayasan serta wali murid merupakan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.9 Februari 2021 1869
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
tahapan utama didalam proses membuat laporan anggaran untuk disetujui oleh
menganggarkan.[16] pihak-pihak berwenang (f) merevisi anggaran
Pengidentifikasian dan inventaris yang jika ada, (g) pmenyetujui adanya revisi
berhubungan dengan kegiatan belajar anggaran (h) mengesahkan anggaran.
dilakukan oleh masing-masing tenaga didik Dalam proses penyusunannya, RAPBS
terkait. Dalam hal ini, wakil kepala bertindak haruslah disusun dengan ssistematis, berikut
sebagai kordinator, sedangkan kepala tahapan sistmatis untuk menyusun RAPBS (A)
skekolahnya selaku legislator yang bertugas Inventarisasi daftar mata kuliah / kegiatan
memberi kesetujuan atas wewenangnya sekolah tahun depan (b) Menyusun kurikulum
mensahkan RAPBS. Pengidentifikasian dan kegiatan sesuai dengan keperluan serta
inventaris merupakan usaha untuk prioritasnya (c) Melakukan perhitungan
meminimalisir adanya duplikat terkait dnegan kuantitas, harga item barang dan keperluan
rencana atau program-program rancangan, dan modal pada tiap-tiap bagian program (d)
memprediksi masa depan, dalam melakukan Membuat dokumen kerja dan LKS serta
identifikasi dan inventarisasi memerlukan melakukan penaentuan pendanaan dan
pendataan yang benar dan melengkapi yang anggaran dikumpulkan dan ditulis sesuai
disesuaikan dengan aturan guna mewujudkan dengan standarisasi RAPBS (e) untuk
tujuan tersebut. mengumpulkan data pendukung yang akurat
Menentukan sumber pendanaan untuk sebagai pedoman untuk menjaga penganggaran
kegiatan atau rencana yang direncanakan yang diusulkan.[18]
adalah proses selanjutnya. Dalam menyusun
RAPBS, sumber pendanaan harus diperhatikan PENUTUP
karena mempengaruhi kemampuan sekolah Kesimpulan
dalam mendanai program atau kegiatan. Berikut 4 kesimpulan yang dapat ditarik
Sumber pendanaan untuk sekolah bisa dari pembahasan ini, yakni:
didapatkan dari wali murid, pemerintahan pusat 1. Anggaran merupakan suatu
ataupun daerah, kalangan bisnis serta alumni. perencanaan suatu program yang akan
Demikian pula, mengidentifikasi sumber dijalankan dan diproses serta disusun
adalah bagian dari setiap tahap proses desngan memerhatikan aturan yang
penganggaran. sistematis.
Menurut Blocher dalam Anwar, dalam 2. Anggaran pendidikan merupakan
menyusun anggaran, lembaga yang kecil akan pengalokasian dana basis rencana
lebih mudah menyusun dan merencanakan program pendidikan yang ditransfer
dibandingkan dnegan institusi atau lembaga dari daerah, mencakup gaji atau
yang besar.[17] untuk tahapannya, anggaran tunjangan guru. Akan tetapi tidak
mencakup peran komite, masa anggaran, mencakup dana rencana program
rincian pedoman anggaran, menyusun ide-ide pendidikan dinas.
dan gagasan anggaran, bernegoisasi dalam 3. Perencanaan merupakan proses yang
anggaran, dan meninjau ulang serta merevisi bertahap untuk hal penetapan tahapan-
anggaran yang telah dibuat apabila ada. tahapan program yang akan dilakukan
Dalam menyusun anggaran, tahap- yang telah disepakati bersama.
tahap yang harus diperhatikan yakni:(a) Perencanaan tidak bisa dilakukan
menentukan program kegiatan yang akan sembarangan melainkan proses ini
didanai oleh pendanaan anggaran, (b) memerlukan waktu.
mnentukan sumber perolehan dana anggaran, 4. Penganggaran sektor pendidikan juga
(c) memproses sumber dana dalam bentuk wajib. Proses ini lebih mudah
finansial fisik (d) menyusun laporan anggaran dibandingkan dengan anggaran bagi
sesuai dengan aturan kelembagaan, (e) instansi-instansi yang lebih besar. Akan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1870 Vol.1 No.9 Februari 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
tetapi, untuk penyusunanya harus tetap [14] Tampubolon, Manahan, Perencanaan dan
memerhatikan standarisasi RAPBS Keuangan Pendidikan, Jakarta: Mitra
yang berlaku. RAPBS merupakan Wacana Media, 2015.
perencanaan yang membutuhkan [15] Mulyono, Manajemen Administrasi &
pengelolaan dana pendapatan untuk Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-
menjalankan program-program Ruzz Media, 2010.
pendidikan. [16] Anwar, Idochi, Administrasi Pendidikan
dan Manajemen Biaya Pendidikan, Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA Rajawali Pers, 2013.
[1] Hasbullah, Otonomi Pendidikan: [17] Anwar, Idochi, Administrasi Pendidikan
Kebijakan Otonomi Daerah dan dan Manajemen Biaya Pendidikan, Jakarta:
Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Rajawali Pers, 2013.
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. [18] Suharsaputra, Uhar, Administrasi
[2] Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. Pendidikan. Bandung: Refika Aditama,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011. 2010.
[3] Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS): Dari Teori Sampai Praktik,
Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
[4] Rudianto, Penganggaran, Jakarta:
Erlangga, 2009.
[5] Toyamah, Nina dan Syaikhu Usman,
Alokasi Anggaran Pendidikan di Era
[6] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,
Manajemen Pendidikan, Bandung:
Alfabeta, 2014.
[7] Minarti, Sri, Manajemen Sekolah:
Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
[8] Asmani, Jamal M, Tips Aplikasi
Manajemen Sekolah, Jogjakarta: Diva
Press,2012.
[9] Lexy J. Moleong, Metode Penelitian
Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Offset
Rosdakarya, 2011.
[10] Masri Singarimbun dan Sofian Effendi,
Metode Penelitian Survai, Jakarta:
LP3ES.
[11] Nordiawan, Deddy, Manajemen
Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011.
[12] Fatah, Ekonomi dan Pembiayan
Pendidikan, Bandung: PT: Remaja
Rosdakarya, 2012.
[13] Mustari, Mohamad, Manajemen
Pendidikan Dalam Konteks Indonesia,
Bandung: Arsad Press, 2013.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai