Disusun oleh:
KELAS IV C
Dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan baik dalam
bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu perusahaan sebagai proporsi
dari jumlah saham yang dimilki oleh pemilik. Menurut Halim (2007:16) “dividen merupakan
pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan
yang diperoleh perusahaan”. Jika Perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
dividen maka semua pemegang saham biasa mendapatkan hak yang sama. Pembagian
dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk
pemegang saham preferen.
Widoadmodjo (1996) juga menyatakan bahwa dividen adalah saham secara tunai untuk
setiap lembarnya (dividend per share). Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan
dividen yang dibayar atau dibagi dalam bentuk saham, yang diperhitungkan untuk setiap
lembar sahamnya. Dividen yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham dapat
dibagi dalam beberapa jenis dividen. Dividen yang paling disukai oleh para pemegang saham
adalah dividen tunai atau dividen kas.
Kebijakan Dividen
Menurut Sartono (2011) “kebijakan dividen adalah keputusan apakah yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang”. Apabila perusahaan memilih
untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan
selanjutnya mengurangi totaql sumber dana internal financing. Sebaliknya jika perusahaan
memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern
akan semakin besar.
Kebijakan dividen adalah suatu perusahaan sehubungan dengan membayar pendapatan
sebagai dividen dibadingkan mempertahankan mereka untuk reinvestasi di perusahaan,
Mgbame (2011). Ini adalah pembagian keuntungan antara pembayaran kepada pemegang
saham dan investasi kembali dalam perusahaan. Dengan demikian kebijakan dividen
merupakan bagian penting dari jangka panjang strategi perusahaan pembiayaan.
2. Relevansi Dividen
a. Dividen dibayar tinggi (Bird In the Hand Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Hanafi (2012) argumen ini mengatakan bahwa
pembayaran dividen mengurangi ketidakpastian, yang berarti mengurangi resiko, yang
pada giliran selanjutnya mengurangi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh
pemegang saham. Beberapan argumen yang mendukung pembayaran dividen tinggi:
Mengurangi ketidakpastian Dividen yang tinggi akan membantu mengurangi
ketidakpastian. Beberapa tipe investor akan menyukai pendapatan saat ini. Karena
dividen diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima dimasa mendatang,
ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketidakpastian
capital gain. Karena faktor ketidakpastian berkurang, investor semacam itu mau
membayar harga yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen tinggi.
Mengurangi konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Menurut
teori keagenan (agency theory) menurut teori tersebut, konflik bisa terjadi antar
pihak-pihak yang berkaitan di perusahaan. Misalnya pihak manajemen dengan
pemegang saham manajemen biasanya diberikan kewenangan untuk membagikan
dividennya kepada pemegang saham, namun oleh pihak manajemen bisa mempunyai
agenda tersendiri yang tidak selalu konsisten dengan tujuan pemegang saham.
Efek Pajak. Meskipun dividen memilki efek pajak yang lebih tinggi dibandingkan
dengan capital again, tetapi dalam beberapa situasi, investor memilih pembayaran
dividen yang lebih tinggi karena membayar pajak yang lebih rendah.
Halim (2005), bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen
resikonya lebih kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat di perkirakan
sebelumnya. Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen
yang tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang
baik. Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya besarnya dividen yang
dibayarkan dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan dan besarnya dividen
yang dibayar sebagai informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang.
Dengan anggapan tersebut, harga saham akan menjadi turun, karena banyak pemegang saham
akan menjual sahamnya.
DAFTAR PUSAKA
Widoatmodjo, Sawidji, 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal; Pengetahuan Dasar.
Jurnalindo Aksara Grafika. Jakarta.
Widoatmodjo,Sawidji. 1996. Teknik Memetik Keuntungan di Bursa Efek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Salemba empat. Jakarta
Suharli,M. 2007. Studi Empiris Mengenai Pengaruh Profitabilitas, Leverage,dan Harga
Saham terhadap Jumlah Dividen Tunai (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003). Jurnal Maksi Vol.6 No.2 Agustus. p.243-256
Keown, Arthur J, John Martin, William Petty dan David F. Scott, 2010. Manajemen
Keuangan Prinsip dan Penerapan, Edisi Kesepuluh Jilid 1, Alih Bahasa Marcus Prihminto
Widodo, MA, Penerbit PT INDEKS, 2010.
Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketiga.
Cetakan Pertama. Penerbit UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi(4th ed.). Yogyakarta:
BPFE