Anda di halaman 1dari 19

“TUGAS KEBIJAKAN DEVIDEN MK.

FINANCIAL MANAGEMENT ’

Di susun oleh

Nama : Ahmad arief idris


Npm : 1922310002

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS INSTITUT
INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
LAMPUNG
2020
Sistimatikan dalam menjawab Kasus
4. Teori yang akan digunakan untuk menjawab masalah
Teori tentang Kebijakan Dividen

A . Dividend Irrelevant Theory

Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani (MM).
Menurut dividend irrelevant theory, kebijakan dividen tidak memengaruhi
harga pasar saham perusahaan atau nilai perusahaan. Modigliani dan Miller
berpendapat bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan risiko bisnis, sedangkan
bagaimana cara membagi arus pendapatan menjadi dividend dan laba ditahan
tidak memengaruhi nilai perusahaan.
Dengan asumsi :
a. Pasar modal sempurna dan semua investor rasional.

b. Tidak ada pajak atas pendapatan perusahaan atau pendapatan pribadi.

c. Tidak ada biaya emisi atau biaya transaksi saham.

d. Investor dan manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek


perusahaan.
e. Kebijakan penganggaran modal independen dengan kebijakan deviden.

f. Pendistribusian pendapatan antara deviden dan laba ditahan tidak


berpengaruh terhadap biaya modal sendiri.
g. Leverage keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap biaya modal.
Teori “The Bird in the Hand”.

B. Bird In the Hand Theory

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner.


Berdasarkan bird in the hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif
terhadap harga pasar saham atau nilai perusahaan. Artinya, jika dividen yang
dibagikan perusahaan tersebut semakin besar, maka harga pasar saham
perusahaan tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya. Hal ini terjadi
karena, pembagian dividen dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi
investor.
C. Tax Preference Theory

Berdasarkan tax preference theory, kebijakan dividen mempunyai


pengaruh negatif terhadap harga pasar saham perusahaan. Artinya, semakin
besar jumlah dividen yang dibagikan perusahaan, maka semakin rendah harga
pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini terjadi jika ada perbedaan antara tarif
pajak personal atas pendapatan dividend dan capital gain.

D. Teori Dividen Residual

Teori ini ditentukan dengan cara mempertimbangkan kesempatan


investasi perusahaan, mempertimbangkan target struktur modal perusahaan
untuk menentukan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk membiayai
investasi perusahaan, memanfaatkan laba ditahan semaksimal mungkin untuk
membiayai investasi perusahaan, jika ada sisa laba maka dividen baru dibayar.
Dengan demikian besarnya dividen akan fluktuatif. Model ini berkembang
karena pendanaan emisi saham baru lebih mahal dari
pemanfaatan laba ditahan karena adanya biaya-biaya emisi saham dan
penerbitan saham diartikan investor bahwa perusahaan mengalami kesulitan
keuangan sehingga menyebabkan penurunan harga. Oleh karena itu
perusahaan mengutamakan pendanaan perusahaan berasal dari laba ditahan.
Sehingga akibatnya perusahaan baru akan membayar dividen setelah
kebutuhan dana investasi terpenuhi dengan kata lain jika ada pendapatan yang
tersisa.

Cara menentukan:
a. Menetapkan penganggaran modal optimum usulan investasi dengan
NPV positif diterima.
b. Menentukan jumlah saham yang diperlukan untuk membiayai
investaso baru sambil menjaga target struktur modal.
c. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi modal semaksimal
mungkin.
d. Membayar dividen jika ada sisal aba setelah usulan investasi ber –
NPV positif diterima.
e. Dividen = laba bersih – (struktur modal target x total nggaran modal)
Selain teory diatas terdapat dua teori lain yang dapat membantu untuk memahami
kebijakan dividen adalah (Brigham, 2004 seperti dikutip Setiawati, 2012) :

a Information Content or Signaling Hypothesis


Di dalam teori ini M-M berpendapat bahwa suatu kenaikan dividen
yang diatas kenaikan nirmal biasanya merupakan suatu sinyal kepada para
investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang
baik dimasa yang akan datang. Sebaliknya, suatu penurunan atau kenaikan
dividen yang dibawah kenaikan norma diyakini investor sebagai suatu sinyal
bahwa perusahaan menghadapi masa sulit dimasa mendatang. Namun
demikian sulit dikatakan apakah kenaikan atau penurunan harga setelah
adanya kenaikan atau penurunan dividen semata-mata disebabkan oleh efek
sinyal atau mungkin disebabkan oleh efek sinyal dan preferensi terhadap
dividen.

b Clientele Effect

Yang menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan


memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan.
Kelompok investor yang membutuhkan penghasilan saat ini lebih menyukai
dividend payout ratio (DPR) yang tinggi, sebaliknya kelompok investor yang
tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan
menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

5. Alternatif Penyelesaian Masalah

1. Dividen harus diberikan kepada investor. Pembayaran dividen mencerminkan


kinerja perusahaan yang baik. Dan jika kinerjanya yang baik menyebar ke publik, itu
akan membuat harga saham naik.

2. Membayar dividen kepada investor agar membuat kepercayaan investor semakin


tinggi. Hal itu menghindari penjualan saham dari investor..

6. Penyelesaian yang dipilih dan Alasannya

Penyelesaian yang dipilih adalah membayar dividen kepada investor agar membuat
kepercayaan investor semakin tinggi. Hal itu menghindari penjualan saham dari investor.
Kebijakan dividen harus disesuaikan berdasarkan situasi, misalnya: peluang investasi.
Kebijakan dividen terbaik yang cocok untuk New Wave Company adalah kebijakan dividen
residual. Kami pikir kebijakan ini adalah yang paling bijaksana, karena perusahaan dapat
menginvestasikan kembali pendapatan mereka dan juga dapat membayar dividen kepada
pemegang saham, jika New Wave masih memiliki sisa pendapatannya.
7. Jawab pertanayan kasus

1 Berikan Komentar atas saran Joe Smolinski agar perushaan tidak


membayar dividen. Apa saja keuantungan dan kerugian dari kebijakan
seperti tersebut?

Saran Joe untuk tidak membayar dividen apa pun sehingga memberi
perusahaan uang tunai yang dibutuhkan untuk proyek yang direncanakan
memiliki beberapa poin bagus. Namun, dividen memang memiliki biaya, yang
biasanya lebih tinggi daripada biaya utang sesudah pajak. Ini dianggap sebagai
biaya peluang bagi pemegang saham. Karena New Wave Corporation telah
memiliki sejarah panjang tidak membayar dividen, dan pemegang saham
mengharapkan beberapa dividen mengingat kinerja yang baik, mungkin tidak
bijaksana untuk mempertahankan 100% dari pendapatan kecuali perusahaan
dapat meyakinkan pemegang saham bahwa itu akan berada di kepentingan
terbaik bagi perusahaan untuk menginvestasikan kembali penghasilan.

Keuntungan Pro (Negatifnya Dividen)

1. Dividen tunai dapat menegaskan 1. Penerimaan dividen dikenakan pajak.


hasil baik dan menyediakan dukungan
terhadap harga saham. (Bird In The
Hand Theory)
1. Dividen dapat menarik perhatian 1. Dividen dapat mengurangi sumber
para investor institusional yang lebih pendanaan internal (laba ditahan),
memilih imbal hasil dalam bentuk Dividen dapat memaksa perusahaan
dividen. Bauran antara investor untuk mengabaikan proyek ber-NPV
institusional dan individual positif atau ketergantungan terhadap
memungkinkan sebuah perusahaan pendanaan modal eksternal yang mahal.
untuk meningkatkan modal dan biaya
yang lebih rendah karena kemampuan
perusahaan tersebut untuk mencapai
pasar lebih luas.
3. Harga saham sebuah perusahaan 3. Setelah ditetapkan, pemotongan dividen
biasanya akan mengalami kenaikan menjadi sulit untuk dilakukan tanpa
dengan adanya pengumuman dividen memberikan pengaruh negatif terhadap
baru atau dividen yang mengalami harga saham perusahaan.
kenaikan. (Bird In The Hand Theory)
4. Dividen mengurangi biaya keagenan 4. Berdasarkan tarif pajak investor, ini
yang timbul dari konflik di antara karena tarif pajak capital gain lebih
manajemen dan pemegang saham. rendah daripada tarif pajak pendapatan
dividen.

5. Pembayaran dividen akan 5. Jika tidak membayar dividen akan


menghilangkan keraguan investor dalam memberikan sinyal negatif bagi investor;
hal laba perusahaan mereka akan berpikir bahwa kinerja dan
laba perusahaan akan turun.

6. Jika tidak membayar dividen, investor


akan menjual saham mereka karena
mereka lebih suka mendapatkan dividen
daripada capital gain.

2. Secara kritis berikan evaluasi atas argumen Jim baker bahwa pemegang
saham sedang mengharapkan dividen dan jika tidak dibayar, maka harga
saham akan turun. Apakah argumennya mendasar? Jelaskan.

Berdasarkan teori yang ada bernama “Bird In the Hand Theory” yang
dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Berdasarkan bird in the
hand theory, kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham
atau nilai perusahaan. Artinya, jika dividen yang dibagikan perusahaan tersebut
semakin besar, maka harga pasar saham perusahaan tersebut akan semakin
tinggi dan sebaliknya, Jika dividen yang dibagikan perusahaan akan semakin
rendah, maka harga pasar saham perusahaan akan semakin rendah pula.
(Berbanding Lurus). Hal ini terjadi karena, pembagian dividen dapat
mengurangi ketidakpastian yang dihadapi investor, sehingga risiko yang
dihadapi investor akan menurun. Karena itu, harga saham akan naik karena
investor cenderung tertarik dengan kebijakan dividen tersebut.
Argumen Jim Baker bahwa pemegang saham mengharapkan dividen
mungkin benar, mengingat sejarah perusahaan. Apakah harga saham akan
menurun atau tidak, tergantung pada keinginan mayoritas pemegang saham.
Namun, jika staf humas perusahaan dapat meyakinkan pemegang saham bahwa
uang mereka diinvestasikan dengan bijak dan akan mengarah pada apresiasi
harga saham lebih lanjut, harga saham mungkin tidak selalu turun.

3. Apa yang Janet Long maksud ketika dia berkata, "Ppemegang saham
yang tidak suka dengan kebijakan dividen kita akan menciptakan
‘deviden buatan sendiri’(homemade dividends)?" Bagaimana seseorang
bisa membuat dividen buatan sendiri ? Anggaplah And adalah pemegang
saham yang memiliki 1.000 saham dan mengharapkan perusahaan untuk
membayar setidaknya $ 0,25 per lembar saham. Jika perusahaan
memutuskan untuk mempertahankan seluruh laba nya, bagaimana Anda
bisa menciptakan deviden home made deviden ?

Apa itu Homemade Dividend?

Homemade Dividend adalah kebijakan dividen yang dirancang khusus


yang dibuat oleh investor individu yang membatalkan kebijakan dividen
perusahaan dengan menginvestasikan kembali dividen atau menjual saham.
Bentuk Homemade Dividend ini, bentuk pendapatan investasinya berasal
dari penjualan sebagian saham yang dipegang oleh pemegang saham. Ini
berbeda dari dividen yang diterima pemegang saham dari sebuah perusahaan
sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham.
Jika dividen yang diberikan perusahaan kepada investor tidak seperti
yang diharapkan investor sebelumnya, investor dapat menjual saham mereka
sendiri untuk mendapatkan distribusi uang yang mereka inginkan.
Bagaimana cara melakukan Homemade Dividend:

a. Menginvestasikan kembali dividen dengan membeli saham lagi kepada


perusahaan tempat ia berinvestasi (Apabila perusahaan belum
menginginkan dana dr perusahaan tersebut).
b. Menjual saham pada pasar modal ketika investor menginginkan dana nya
kembali dari perusahaan.

Jika saya memiliki 1.000 saham, dan dividen yang diharapkan adalah $ 0,25 per
lembar saham.

TOTAL DIVIDEN YANG DIHARAPKAN= dividen per lembar saham x jumlah saham

= $ 0.25 x 1.000
= $ 250
PERSENTASE TOTAL DIVIDEND YANG DIHARAPKAN DARI JUMLAH LEMBAR SAHAM YANG DIMILIKI
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒅𝒊𝒗𝒊𝒅𝒆𝒏𝒅 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑𝒌𝒂𝒏
=
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒂𝒓 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒖𝒔𝒂𝒉𝒂𝒂𝒏

($250/1000 lembar saham) x 100% = 25%


SAHAM YANG DAPAT DIJUAL OLEH PEMEGANG SAHAM:
𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐝𝐢𝐯𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩𝐤𝐚𝐧 = $ 250
𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐥𝐞𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 $8
= 31,25 atau 32 lembar.

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa untuk menciptakan


Homemade Dividend, investor dapat menjual sebagian sahamnya yaitu
sebanyak 32 lembar saham (25% dari total saham yang dimiliki) untuk
mendapatkan disitribusi uang tunai yang setara dengan dividen yang
diharapkan yaitu sebesar $250 (250 lembar saham).
4. Apa komposisi kelompok pemegang saham dalam perusahaan yang harus
dilakukan dengan kebijakan dividen? Berdasarkan kelompok kepemilikan
saham mayoritas dan proporsi kepemilikan relatifnya dalam perusahaan,
seperti apa kebijakan dividen yang harus dipilih New Wave?
Tabel 1
The New Wave Corporation
Analisis Kelompok Pemegang Saham

% Total
Saham
Kelompok Jumlah Pemegang Saham yang
yang
Investor saham Dimiliki
Dimiliki

Dana Pensiun 20 240.000 24%


Perusahaan
Asuransi
10 60.000 6%

Reksadana 50 130.000 13%

Individu 10.000 570.000 57%

10.080 1.000.000 100%

Dari data dapat diketahui bahwa mayoritas pemegang saham The New
Wave adalah individual (57%). Kelompok individual ini tentu memiliki
preferensi yang berbeda-beda. Sehingga tanpa survei lebih lanjut tentang
mayoritas preferensi kelompok individual ini perusahaan tidak bisa menentukan
kebijakan dividen apa yang akan diambil.
Kemudian kita lihat mayoritas kedua yakni dana pension (24%), dimana
pemegang saham ini tentu berharap akan mendapatkan keuntungan secara
berkala dari dividen atas investasi saham yang mereka lakukan.
Reksa dana dan perusahaan asuransi adalah pihak yang cenderung lebih
menginginkan kenaikan harga (capital gain) dan dividen atas investasi
mereka.
Saat ini, perusahaan telah memutuskan akan menjalankan proyek baru
yang memerlukan pendanaan $1.000.000. Oleh karena itu, sebaiknya
perusahaan menerapkan kebijakan residual dividend, dimana perusahaan akan
membayarkan dividend dari sisa dana setelah digunakan untuk mendanai
investasi. Hal ini bertujuan agar pemegang tetap bahagia karna menerima
dividend berapapun dividend payout ratio nya serta tetap menjamin target
struktur modal tercapai.

5. Bagaimana cara kerja kebijakan dividen residual(residual dividend)?


Berdasarkan kebijakan residual dividend berapa banyak dividen per lembar
saham yang dapat dibayar perusahaan? Asumsikan bahwa obligasi perusahaan
diperdagangkan dengan nilai nominalnya.

Kebijakan dividen residual adalah kebijakan di mana dividen yang


dibayarkan ditetapkan sama dengan laba bersih dikurangi jumlah laba ditahan yang
diperlukan untuk membiayai anggaran modal optimal perusahaan. Ini berarti laba
bersih perusahaan dikurangi dengan jumlah laba ditahan yang digunakan untuk
proyek modal, kemudian sisanya digunakan sebagai dividen kepada investor.
Cara kerjanya adalah : di bawah kebijakan residual dividen, perusahaan
membayar dividen hanya setelah memenuhi kebutuhan investasinya sambil
mempertahankan rasio utang-ekuitas yang diinginkan.

Berikut perhitungannya :

Dividen

► Laba bersih - laba ditahan yang diperlukan untuk membiayai investasi baru

= penghasilan bersih - [(rasio ekuitas target) (total anggaran modal)]


Diberikan, laba bersih = $ 960.000
► rasio target ekuitas = ($ 6.000.000 / $ 10.000.000) * 100% = 60% =
0,6 total anggaran modal = $ 1.000.000
► total anggaran modal adalah rencana perusahaan untuk mengeluarkan uang untuk
proyek modal
Kemudian,

Dividen (Uang yang tersedia untuk pemegang saham)

= $ 960.000 - [(0,6) ($ 1.000.000)]

= $ 960.000 - $ 600.000

= $ 360.000

Dividend Per Share (DPS) = dividen / saham beredar

= $ 360.000 / 1.000.000

= $ 0,36 / share

Dividen per saham dapat dibayar oleh perusahaan adalah $ 0,36 / saham.

6. Apa saja kerugian mengikuti kebijakan residual dividend yang ketat? Apa yang
biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam prakteknya?

Kebijakan dividen residual yang ketat dapat membuat rasio pembayaran dividen
berfluktuasi secara signifikan setiap kuartal yang mengarah ke kebijakan dividen
yang sangat tidak stabil. Pemotongan dividen karena laba bersih yang lebih rendah
dan / atau peningkatan peluang investasi dapat memiliki efek negatif jangka panjang
pada harga saham.
Kelemahan dari mengikuti kebijakan dividen residual yang ketat adalah
tentang fluktuasi tingkat dividen tadi. Karena ini disebabkan oleh peluang investasi
ulang yang berbeda di setiap tahun. Perusahaan mungkin tidak membayar dividen
dalam setahun karena perusahaan perlu membiayai proyek modal yang
menguntungkan, tetapi di sisi lain, perusahaan akan membayar dividen tinggi karena
tidak ada peluang investasi kembali dalam ekonomi. Dalam kasus naik turunnya laba
bersih perusahaan yang membuat tingkat dividen tidak stabil walaupun ada peluang
investasi kembali.
Perusahaan biasanya melakukan dalam praktiknya, perusahaan menggunakan
kebijakan dividen residual untuk memutuskan pembayaran dividen jangka panjang,
bukan untuk pembayaran dividen tahunan.
Dalam praktiknya perusahaan cenderung mengikuti kebijakan kompromi
berdasarkan kepatuhan terhadap rasio utang-ekuitas jangka panjang yang konstan dan
memungkinkan proporsinya bervariasi dalam jangka pendek.
Beberapa perusahaan mencoba untuk menghindari perubahan drastis dalam
rasio pembayaran dividen dengan menciptakan dua jenis dividen: reguler dan
ekstra. Dividen ekstra dibayarkan selama periode yang baik sebagai bonus sehingga
sedikit atau tidak ada gangguan selama periode yang tidak begitu baik. Perusahaan
lain menggunakan pembelian kembali saham sebagai cara mengembalikan modal
kepada pemegang saham.

7. Secara kritis berikan evaluasi saran Ed yaitu mengikuti kebijakan residual


dividend bersamaan dengan pembelian kembali saham pada $ 8 per lembar.
Apa saja keuntungan dan kerugian dari penggunaan pilihan pembelian kembali
saham dibandingkan dengan dividen kas untuk mendistribusikan pengembalian
kepada pemegang saham.

 Saham beredar: 1.000.000

 Harga = $ 8

 Uang tersedia untuk pemegang saham (dividen) = $ 360.000

 EPS saat ini = total pendapatan / saham = $ 960.000 / 1.000.000 = $ 0,96


per saham
 Rasio P / E = harga per saham / EPS = $ 8 / $ 0,96 = 8.333 kali

Rasio P / E menunjukkan jumlah uang yang akan dibayarkan investor untuk $


1 dari penghasilan saat ini.
• Beli kembali saham dengan harga $ 8 per saham: # share beredar

= 1.000.000 - (360.000 / $ 8)

= 1.000.000 - 45.000 = 955.000 saham EPS = $ 960.000 / 955.000 = $ 1,0052

P = (P / E) (EPS)

= (8.333) ($ 1.0052) = $ 8.3733 per saham

Berdasarkan perhitungan di atas jika perusahaan membeli kembali sahamnya sebesar

$ 8 per saham. Harga saham di pasar akan menjadi $ 8,3733 per saham. Tindakan ini
tidak terlalu menarik bagi investor karena harga saham setelah pembelian kembali
hampir sama dengan harga saham saat ini diperdagangkan di pasar ($ 8 per saham).
Karena itu para investor tidak mendapatkan banyak manfaat dari opsi ini.
 Pro pembelian kembali saham:

Dengan pembelian kembali saham, jumlah saham yang beredar akan berkurang; itu
membuat EPS meningkat dan akhirnya DPS juga meningkat. Itu membuat harga pasar
saham juga akan naik. Berdasarkan teori ini, capital gain dari pembelian kembali
saham harus sama dengan dividen yang harus dibayarkan.

 Kontra pembelian kembali saham:

Dapat dipandang sebagai sinyal negatif (perusahaan memiliki peluang investasi yang
buruk). Dari perspektif seorang investor, dividen tunai dapat diandalkan, biasanya
setiap tiga bulan. Pembelian kembali saham, bagaimanapun, tidak. Bagi beberapa
investor, ketergantungan dividen mungkin lebih penting. Dengan demikian, investor
dapat berinvestasi lebih banyak di saham dengan dividen yang dapat diandalkan
daripada di saham dengan pembelian kembali yang kurang dapat diandalkan.

8. Berikan komentar terhadap perdebatan kebijakan dividen di New Wave


Corporation. Menurut Pendapat Anda, apakah mereka harus membayar
dividen? Mengapa ya atau mengapa tidak ? Jika mereka memutuskan untuk
membayar dividen, apa jenis kebijakan dividen yang harus mereka pilih ?
Jelaskan ?

Dari pendapat mereka, ada banyak argumen tentang kebijakan dividen di New Wave.

 Joe Smolinski berpendapat bahwa lebih baik untuk melanjutkan semua pendapatan
dan menggunakan uang untuk investasi masa depan.
 Jim Baker mengatakan bahwa mereka harus dipertimbangkan pada dividen karena
investor telah menunggu lama untuk dividen dan membuat keputusan berdasarkan apa
yang lebih disukai mayoritas.
 Janet Long berpikir bahwa mereka harus menggunakan pendekatan dividen residual.

 Edwin mengatakan bahwa mereka harus mencari tahu berapa banyak mereka mampu
membayar berdasarkan kebutuhan investasi langsung kami dan struktur modal target
dan membeli kembali saham pada harga pasar yang berlaku.
Menurut saya, perlu memberikan dividen kepada pemegang saham. Karena
mereka telah menunggu lama, dan dengan memberi mereka dividen, kepercayaan dari
dividen tentang kinerja perusahaan akan meningkat. Dan itu bisa mencegah penjualan
saham dari pemegang saham. Kami mencoba menggunakan pendekatan dividen
residual karena kami dianggap menyetujui proyek peluang investasi, tetapi saya juga
masih memikirkan kekayaan pemegang saham dengan memberikan dividen kepada
mereka yaitu sisa pendapatan bersih dikurangi laba ditahan yang diperlukan untuk
membiayai baru investasi.

Anda mungkin juga menyukai