Oleh :
Michael Krisnaputra Sondakh
205020200111045
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
2022
1. Manakah Yang Lebih Disukai Investor? Dividen atau Capital Gain
Berikut adalah beberapa teori tentang preferensi investor terhadap dividen versus
capital gain.
a. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini berasumsi bahwa nilai perusahaan hanya dipengaruhi oleh daya
beli dasar dan resiko bisnis. Dengan kata lain nilai perusahaan hanya bergantung
pada pendapatan yang dihasilkan oleh asetnya, bukan bergantung pada bagaimana
pendapatan dipisah menjadi dividen atau laba ditahan. Teori ini beranggapan
bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham maupun biaya
modal perusahaan. Dasar dari teori ini adalah teori Modigliani dan Miller (MM
theory).
Selain itu para pemegang saham juga dapat membuat kebijakan
dividennya sendiri. Sebagai contoh ketika perusahaan tidak membayar dalam
bentuk dividen, investor bisa memperoleh dividen yang diinginkannya misalnya
sebesar 5% dengan menjual 5% dari sahamnya.
1
2. Isu-Isu Kebijakan Dividen Lainnya
a. Clientele Effect
Investor yang menginginkan pendapatan langsung atau saat ini harus
menginvetasikan dananya pada perusahaan yang menerapkan kebijakan dividen
tinggi (high dividend payout firms). Sebaliknya, investor yang tidak
menginginkan pendapatan pada saat ini harus menginvestasikan dananya pada
perusahaan yang menerapkan kebijakan dividen rendah (low dividend payout
firms). Oleh karena itu kebijakan dividen harus memperhatikan bagaimana efek
yang mungkin terjadi ketika mengubah kebijakan dividennya.
2
3. Stabilitas dividen
Efek klien dan konten informasi dalam pengumuman dividen pasti memiliki
implikasi mengenai keinginan dividen stabil versus tidak stabil. Misalnya, banyak
pemegang saham bergantung pada dividen untuk memenuhi pengeluaran, dan
mereka akan sangat tidak nyaman jika aliran dividen tidak stabil. Selanjutnya,
mengurangi dividen untuk membuat dana tersedia untuk investasi modal dapat
mengirim sinyal yang salah kepada investor, yang mungkin menekan harga saham
karena mereka menafsirkan pemotongan dividen berarti bahwa prospek pendapatan
masa depan perusahaan telah berkurang. Jadi, memaksimalkan harga sahamnya
mungkin membutuhkan perusahaan untuk mempertahankan kebijakan dividen
yang stabil. Karena penjualan dan pendapatan diharapkan tumbuh untuk sebagian
besar perusahaan, kebijakan dividen yang stabil berarti dividen tunai reguler
perusahaan juga harus tumbuh pada tingkat yang stabil dan dapat diprediksi.
Namun, seperti yang kami jelaskan di bagian berikutnya, sebagian besar perusahaan
mungkin akan bergerak menuju dividen tunai kecil, berkelanjutan, dan teratur yang
dilengkapi dengan pembelian kembali saham.
3
Dengan demikian,perusahaan harus menggunakan kebijakan residual
untuk membantu menetapkan rasio distribusi target jangka panjang mereka, tetapi
bukan sebagai panduan untuk distribusi dalam satu tahun.Perusahaan sering
menggunakan model peramalan keuangan dalam hubungannya dengan model
distribusi residual yang dibahas di sini untuk membantu memahami faktor-faktor
penentu kebijakan dividen yang optimal. Sebagian besar perusahaan besar
memperkirakan laporan keuangan mereka selama 5 sampai 10 tahun ke depan.
Informasi tentang pengeluaran modal yang diproyeksikan dan kebutuhan modal
kerja dimasukkan ke dalam model, bersama dengan perkiraan penjualan, margin
keuntungan, depresiasi, dan elemen lain yang diperlukan untuk meramalkan arus
kas. Struktur modal target juga ditentukan, dan model menunjukkan jumlah utang
dan ekuitas yang akan diperlukan untuk memenuhi persyaratan penganggaran
modal sambil mempertahankan struktur modal target. Kemudian, pembayaran
dividen diperkenalkan. Secara alami, semakin tinggi rasio pembayaran, semakin
besar ekuitas eksternal yang dibutuhkan.
Dalam rencana reinvestasi diiden ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian.
Keuntungan yang didapat diantaranya adalah :
4
b. Dollar cost averaging
c. Diskon Pembelian
Investor yang mengambil bagian dalam DRP tidak memiliki kendali atas
waktu dan harga saham yang dibeli, karena saham tersebut secara otomatis
“dibeli” pada tanggal pembayaran dividen. Ini berarti Anda bisa membeli saat
sahamnya sangat mahal (begitupun kebalikannya juga bisa terjadi). Dalam
jangka panjang, efek ini biasanya seimbang, tidak lebih baik atau lebih buruk.
Untuk investor yang kurang ahli yang tidak terus memantau dan mencoba
memprediksi harga saham, ini akan membuat sedikit perbedaan. Namun,
untuk investor yang lebih ahli, ini dianggap sebagai kelemahan yang
signifikan.
Mendaftar untuk DRP otomatis dapat menjadi cara yang menarik untuk
menumbuhkan investasi. Namun, hal ini dapat menyebabkan portofolio
menjadi sangat terbebani di area tertentu, dan ketidakseimbangan alokasi
5
target portofolio. Oleh karena itu, penting untuk memantau alokasi portofolio,
lalu menyeimbangkannya kembali seperlunya.
c. mengurangi diversifikasi
Dividen adalah salah satu keuntungan yang diperoleh oleh investor ketika
membeli atau memiliki saham selain dari capital gain, Dividen adalah pembagian
keuntungan yang diberikan oleh perusahaan yang berasal dari keuntungan yang
berhasil dihasilkan oleh perusahaan tersebut yang diputuskan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan atau laba. Semakin tinggi profitabilitas yang didapatkan oleh
sebuah perusahaan, maka semakin besar juga keuntungan yang didapat oleh
perusahaan sehingga dividen yang dibagikan juga akan semakin besar.
b. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar likuiditas sebuah perusahaan,
maka semakin besar juga kemampuan sebuah perusahaan dalam membagikan
dividennya.
6
c. Tingkat Pertumbuhan
Pertumbuhan sebuah perusahaan juga akan mempengaruhi besar kecil dan
kebijakan dividen yang akan diambil oleh sebuah perusahaan. Semakin pesat
pertumbuhan sebuah perusahaan, maka semakin efektif juga perusahaan
tersebut dalam mengelola dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan
sehingga akan mengurangi pembagian dividen kepada para pemegang saham.
d. Ukuran Perusahaan
Perusahaan besar cenderung akan membagikan dividen dalam jumlah
yang besar. Hal ini karena akan mempengaruhi reputasi dari perusahaan
tersebut di kalangan investor. Sikap ini berbeda dengan perusahaan kecil yang
menggunakan laba yang diperoleh untuk ditahan dan diinvestasikan ke produk
lain yang lebih menguntungkan sehingga akan mengurangi jumlah dividen.