Dosen Pengampu:
Shinta Heru Satoto, SE, MSi
Disusun oleh:
1. Raihan Fadlhurrahman 141210242
2. Riyandika Rizki Nugroho 141210275
3. Nabila Adik Ramadhany 141210298
4. Maritza Aurelia Hesa Purwadi 141210299
Keuntungan dari kebijakan residual yaitu : mengurangi masalah stok baru dan
biaya flotasi, dan dapat membantu menentukan rasio pembayaran sasaran
jangka panjang. Sedangkan kekurangannya yaitu : kebijakan residual ini tidak
memiliki spesifik klien sasaran, sinyal bertentangan dengan kepentingan
perusahaan dapat dikirim dan jumlah yang dibayarkan sebagai dividen sangat
berfluktuasi.
Keuntungan:
● Peningkatan laba per saham (EPS): Jika perusahaan membeli kembali sahamnya
sendiri, maka jumlah saham yang beredar di pasaran akan berkurang, sehingga
pendapatan dan laba bersih yang sama akan dibagi dengan jumlah saham yang lebih
kecil. Hal ini akan meningkatkan laba per saham (EPS) dan dapat meningkatkan
harga saham.
● Meningkatkan harga saham: Pembelian kembali saham dapat mengurangi jumlah
saham yang beredar di pasaran, sehingga meningkatkan permintaan relatif terhadap
pasokan saham. Jika permintaan meningkat, maka harga saham dapat naik, tetapi hal ini
sedikit bertentangan saat diskusi di kelas dimana buyback tidak meningkatkan harga
saham karena tidak langsung berefek pada supply dan demand pada sebuah saham
perusahaan
● Meningkatkan kontrol perusahaan: Pembelian kembali saham dapat mengurangi
jumlah pemegang saham yang ada dan meningkatkan kontrol perusahaan atas operasi
dan kebijakan.
Kerugian:
● Biaya yang tinggi: Pembelian kembali saham memerlukan biaya yang tinggi,
terutama jika perusahaan harus membayar harga yang tinggi untuk membeli
sahamnya sendiri.
● Penggunaan dana yang tidak efisien: Jika perusahaan membeli kembali sahamnya
sendiri daripada menginvestasikan dana itu ke proyek yang menguntungkan, maka ini
bisa dianggap sebagai penggunaan dana yang tidak efisien.
● Menurunkan likuiditas: Pembelian kembali saham dapat mengurangi jumlah saham
yang beredar di pasar, sehingga dapat menurunkan likuiditas saham.
G. Apakah dividen saham (stock dividend) dan pecah saham (stock split) itu?
Apakah keuntungan dan kerugian dividen saham dan stock split?
Dividen saham atau stock dividend adalah pembagian saham extra kepada
shareholders sebagai pengganti dividen. Secara teknis, shareholders akan menerima
saham sebagai dividen, bukan uang tunai.
Keuntungan :
● Stock dividend meningkatkan meningkatkan rasio dividen per saham pada sebuah
emiten.
● Stock dividend dapat menjaga cash flow mereka karena tidak harus mengeluarkan
uang untuk membagikan dividen
Kerugian :
● Stock dividend tidak membagikan uang dalam pembagian dividen. Hal itu
mengakibatkan kurangnya minat investor yang mengekspektasikan uang tunai dalam
pembagian dividen
● Stock dividend menimbulkan biaya administratif tambahan bagi perusahaan, karena
harus mencatatkan saham tambahan yang diterbitkan
● Stock dividend dapat menyebabkan kepemilikan saham seorang individu atau institusi
terdilusi, karena menerbitkan saham baru.
Pecah saham atau stock split adalah sebuah aksi korporasi dimana emiten memecah
harga saham. Stock split memecah saham dengan harga yang lebih rendah. Misal,
sebuah emiten melakukan stock split 2:1, berarti setiap saham yang ada akan dipecah
menjadi dua saham dengan harga per saham setengah dari harga awal.
Keuntungan :
● Stock split menurunkan harga saham, sehingga saham dapat lebih terjangkau bagi
investor kecil
● Stock split dapat meningkatkan likuiditas sebuah saham
● Stock split dapat menaikkan harga saham secara jangka panjang karena saham dapat
dibeli oleh khalayak banyak.
Kerugian :
● Stock split dapat menimbulkan biaya administrasi tambahan bagi perusahaan, karena
mereka harus mencatat saham baru yang diterbitkan.
● Stock split dapat menurunkan harga saham karena harga saham yang lebih murah bisa
dijadikan lahan distribusi perusahaan kepada investor kecil. Contoh, emiten Harum
Energy Tbk (HRUM), harga saham tidak pernah naik dari harga saat perusahaan
melakukan stock split