LANJUTAN
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 6
KELAS EM - B
1. Perkirakan arus kas-bunga dan nilai jatuh tempo atau dividen dalam kasus obligasi
dan saham, arus kas operasi dalam kasus proyek-proyek modal.
2. Menilai risiko dari arus kas.
3. Menentukan tingkat diskonto yang tepat, berdasarkan risiko dari arus kas dan
tingkat bunga umum. Hal ini disebut biaya proyek modal dalam penganggaran
modal.
4. Cari PV dari arus kas yang diharapkan dan/atau tingkat aset pengembalian.
5. Jika PV dari arus masuk lebih besar dari PV dari arus keluar (NPV positif), atau jika
tingkat dihitung pengembalian (IRR) lebih tinggi dari biaya proyek modal,
makaproyek tersebut diterima.
1. Dengan anggaran modal yang optimal dan struktur modal target, sekarang kami
harus menentukan jumlah ekuitas yang diperlukan untuk membiayai proyek. Dari
$800.000 yang
diperlukan untuk anggaran modal, 0,6 ($800.000) = $480.000 harus dinaikkan
sebagai ekuitas dan 0,4 ($800.000) = $320.000 harus dinaikkan sebagai hutang
jika kita ingin mempertahankan struktur modal yangoptimal: Hutang $320.000 x
40% Ekuitas 480.000 x 60% = $800,000 x 100%
2. Jika ada sisa yaitu, jika laba bersih melebihi jumlah ekuitas yang dibutuhkan
perusahaan maka harus membayar jumlah sisa dalam bentuk dividen. Karena
pendapatan $600.000 tersedia, dan
hanya $480.000 yang dibutuhkan, sisanya adalah $600.000 - $480.000 =
$120.000, jadi ini adalahjumlah yang harus dibayarkan sebagai dividen. Jadi,
rasio pembayaran akan menjadi $120.000 /$600.000 = 0,20 = 20%.
Dari kedua program tersebut pemegang saham harus membayar pajak atas
jumlah dividen yang diterima, meskipun yang diterima adalah saham dan bukan
uang.
Dalam program saham lama, perusahaan memberikan uang yang seharusnya
diterima oleh pemegang saham yang menggunakan DRIP ke bank, yang bertindak
selaku perwalian (trustee). Kemudian bank menggunakan uang tersebut untuk
membeli akun pemegang saham yang ikut berpartisipasi sesuai dengan dividen yang
seharusnya diterima.
DRIP “saham baru” menginvestasikan dividen tunai ke saham yang baru
diterbitkan, sehingga program ini akan menghimpun modal baru bagi perusahaan.
Tidak ada beban yang dikenakan kepada pemegang saham.
8. Apakah dividen saham dan stock split? Apa kelebihan dan kekurangan
dividen saham dan stock split?
Dividen saham adalah bagian laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang
saham dalam bentuk saham. Pembagian dividen saham bisa berbentuk saham yang
sejenis ataupun saham dengan jenis lain dan Stock split adalah pemecahan saham
atau lengkapnya adalah suatu langkah yang dilakukan perusahaan atau korporasi
untuk memecah sahamnya menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan nilai
nominal yang lebih rendah secara lebih proporsional.
Stock split dilakukan dengan rasio tertentu. Tindakan ini juga dilakukan agar dapat
meningkatkan jumlah saham yang beredar. Peningkatan jumlah lembar saham
diiringi dengan penurunan nominal saham tanpa adanya transaksi jual beli.
Perusahaan yang memiliki fundamental baik biasanya melakukan stock split dengan
harga saham yang tinggi. Pada satu sisi, harga saham yang tinggi ini menunjukkan
performa perusahaan yang baik. Namun, sisi lainnya harga saham yang tinggi ini
justru dapat membuat setiap lembar saham tersebut menjadi kurang likuid.
1. Stock repurchase sering dipandang sebagai tanda positif bagi investor karena pada
umumnya stock repurchase dilakukan jika perusahaan merasa bahwa saham
undervalued.
2. Stock repurchase mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar. Setelah stock
repurchase ada kemungkinan harga saham naik.
3. Pemegang saham memiliki pilihan. Jika mereka menginginkan uang tunai, mereka
dapat menawarkan saham mereka, menerima uang tunai, dan membayar pajak, atau
mereka dapat menyimpan saham mereka dan menghindari pajak.
1. Perusahaan membeli kembali saham dengan harga yang terlalu tinggi sehingga
merugikan pemegang saham yang tidak menjual kembali sahamnya.
2. Keuntungan stock repurchase dalam bentuk capital gains, padahal sebagian investor
menyukai dividen.
3. Menghemat dividen
Hal itu terjadi karena jumlah saham beredar di masyarakat berkurang, sehingga jumlah
dividen yang dibagikan kepada masyarakat menjadi lebih sedikit.
6. Perusahaan yang memiliki prospek bagus di masa depan, ditambah perusahaan itu
memiliki dana kas yang melimpah adalah salah satu perusahaan yang seringkali
diincar untuk diakuisisi oleh perusahaan lain. Oleh karena itu, tak jarang
perusahaan besar tersebut memilih untuk melakukan stock repurchase dengan
memakai dana kas nya.
8. Saham yang ditarik kembali dapat dijual kembali ke pasar jika perusahaan
membutuhkan tambahan dana.
1. Dapat merusak image perusahaan karena sebagian investor merasa bahwa stock
repurchase merupakan indikator bahwa manajemen perusahaan tidak mempunyai
proyek-proyek baru yang baik. Namun demikian, jika perusahaan benar-benar tidak
memiliki kesempatan investasi yang baik, ia memang sebaiknya mendistribusikan
dana kembali kepada pemegang saham. Tidak banyak bukti empiris yang mendukung
alasan ini.
3. Jika perusahaan melakukan buyback saham namun tidak didukung dengan memperbaiki
kinerja keuangan perusahaan, maka akibatnya publik menjadi tidak tertarik untuk
membeli saham kembali dan membuat harga saham justru semakin ke level terendah.
4. Perusahaan bisa jadi membayar harga yang terlalu tinggi untuk pembelian kembali
saham.