Anda di halaman 1dari 10

FINANCIAL MANAGEMENT

RESUME JURNAL
Merger Failures & Corporate Strategy:
Change Management to Solve the Query
KODE MK : MMA 1930131
DOSEN PENGAMPU : Dr. Erny Hendrawaty

OLEH

NAMA : SITI FATIMAH HARDIYANI


NPM : 1922310014
ANGKATAN : 21
PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAGEMENT

MAGISTER MANAGEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS
DARMAJAYA
2020
PENDAHULUAN

Merger bisnis mulai menjadi budaya dan mulai berkembang sejak


akhir abad ke -20. Perusahaan di tingkat global mulai menetapkan sistem
merger karena dinilai lebih menguntungkan karena efisiensi ,profit, dan
produktivitas diharapkan dapat meningkat secara signifikan. Selain itu
bisnis merger dapat membantu suatu perusahaan untuk memasuki pasar
baru ( expansi pasar ), menjangkau lebih banyak pelanggan, serta
melemahkan pesaing. Dengan sistem merger ini menjadikan suatu bisnis
perusahaan lebih kompetitif. Mitra merger akan saling melengkapi antara
perusahaan yang satu dengan yang lain dengan memperoleh produk yang
lebih baik secara kualitas maupun kuantitas, distribusi produk lebih luas,
pengetahuan teknik lebih banyak, aset serta modal menjadi lebih tinggi
sehingga kondisi perusahaan akan lebih kuat untuk menghadapi pesaing.
Bagi para pemilik bisnis yang bermimpi membangun perusahaan
yang bahkan lebih sukses, bergabung dengan perusahaan lain dapat
menghadirkan peluang luar biasa. Kuncinya adalah melakukan pekerjaan
rumah Anda, mengetahui nilai bisnis lainnya, menemukan perusahaan
yang tepat untuk mengakuisisi perusahaan, dan bekerja dengan para
profesional yang kompeten. Namun terkadang, jika tidak berhati-hati
dengan hal – hal yang telah disebutkan diatas maka merger ini dapat
terbukti menjadi bencana bagi perusahaan yang bergabung.
Adapun Tujuan dari makalah penelitian ini adalah untuk
mempelajari tentang faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan merger dan
mempertimbangkan “Perubahan Manajemen ”sebagai solusi untuk masalah
tersebut.

MERGER

 Merger Bisnis
Merger atau Penggabungan Bisnis adalah kombinasi dari satu atau lebih
korporasi atau entitas bisnis lainnya menjadi satu entitas bisnis untuk
mencapai efisiensi skala dan produktivitas yang lebih besar. Penggabungan
dua atau lebih perusahaan, umumnya dengan menawarkan pemegang
saham satu perusahaan sekuritas di perusahaan yang mengakuisisi
dengan imbalan penyerahan saham mereka . Metode dimana korporasi
secara hukum menyatukan kepemilikan aset yang sebelumnya dikontrol
terpisah.

 Jenis Merger
- Konglomerat / Conglomerate
Adalah Penggabungan antara perusahaan yang terlibat dalam aktivitas
bisnis yang sama sekali tidak terkait. Merger Konglomerat ini terdiri
dari dua junis yaitu : merger konglomerat murni dan merger
konglomerat campuran. Merger konglomerat murni melibatkan
perusahaan-perusahaan yangt tidak memiliki kesamaan, sementara
merger konglomerat campuran yaitu melibatkan perusahaan yang
mencari ekstensi produk atau ekstensi pasar
- Merger Horisontal/Horizontal Merger
Adalah Merger yang tergabung antara perusahaan dalam industri yang
sama. Merger horizontal adalah konsolidasi bisnis yang terjadi antara
perusahaan yang beroperasi di ruang yang sama, seringkali sebagai
pesaing yang menawarkan barang atau layanan yang sama. Horisontal
merger sering terjadi pada industri dengan perusahaan yang lebih
sedikit, karena persaingan cenderung lebih tinggi dan sinergi dan
potensi keuntungan dalam pangsa pasar jauh lebih besar untuk
menggabungkan perusahaan dalam industri seperti itu
- Merger Extensi Pasar/Market Extension Mergers
Adalah Penggabungan perluasan pasar yang terjadi antara dua
perusahaan yang bergerak dengan produk yang sama tetapi dengan
pemasaran yang terpisah. Tujuan utama dari penggabungan ekstensi
pasar adalah untuk memastikan bahwa perusahaan penggabungan
dapat memperoleh akses ke pasar yang lebih besar dan yang
memastikan basis klien yang lebih besar
- Merger Ekstensi Produk / Product Extension Mergers
Yaitu Penggabungan ekstensi produk yang terjadi antara dua
organisasi bisnis yang berurusan dengan produk yang terkait dengan
satu sama lain dan beroperasi di pasar yang sama. Penggabungan
ekstensi produk memungkinkan perusahaan yang melakukan merger
untuk berkelompok bersama-sama dengan produk mereka dan
mendapatkan akses ke konsumen yang lebih besar. Dengan hal tersebut
maka diharapkan mereka mendapat profit yang jauh lebih tinggi
- Merger Vertikal /Vertical Merger
Penggabungan antara dua perusahaan yang memproduksi barang atau
jasa yang berbeda untuk satu produk jadi tertentu. Merger vertikal
terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung akan tetapi
beroperasi pada tingkat yang berbeda dalam rantai pasokan industri.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan sinergi yang diciptakan oleh
penggabungan perusahaan sehingga lebih efisien dalam beroperasi
sebagai satu kesatuan yang lebih kuat.

 Kegagalan Merger
Kegagalan Penggabungan dapat didefinisikan dalam dua cara. Secara
kualitatif, apa pun yang ada dalam pikiran perusahaan yang
menyebabkannya bergabung pada awalnya tidak berhasil seperti itu pada
akhirnya. Secara kuantitatif, pemegang saham menderita karena
beroperasi hasil memburuk bukannya membaik

 Strategi Perusahaan
Kebutuhan perusahaan untuk beradaptasi dan mengantisipasi
perubahan dalam lingkungan bisnis, yaitu strategi fleksibel difokuskan
oleh pendekatan terbaru. Menetapkan tujuan dan ruang lingkup kegiatan
organisasi dan sifat dari bisnis melibatkan dalam pengembangan strategi
perusahaan, mengambil lingkungan di mana ia beroperasi, posisi di
pasar, dan kompetisi yang dihadapinya menjadi pertimbangan; sebagian
besar waktu dianalisis melalui analisis SWOT.
FAKTOR UTAMA PENYEBAB KEGAGALAN MERGER
Berdasarkan Penelitian tingkat keberhasilan merger hanya berkisar antara
40-80% karena beberapa hal. Kegagalan ini dapat merugikan perusahaan,
menodai kredibilitas mereka di pasar, dan merusak kepercayaan pemegang
saham mereka. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan
merger adalah :
Strategi Kecocokan Misgauging
 Bentrokan Budaya
 Kurangnya Integrasi / Kesenjangan Komunikasi
 Kepemimpinan yang Lemah
 Kesalahan manajemen
 Krisis Ekonomi

DAMPAK STRATEGI/BUDAYA TERHADAP KEGAGALAN MERGER


Organisasi yang memiliki multikultur cenderung memberikan
toleransi terhadap perbedaan budaya yang berarti pula keleluasaan
untuk mempertahankan nilai-nilai, keyakinan, dan praktek-praktek
manajemen bagi perusahaan yang dimerger/akuisisi relatif tinggi.
Sebaliknya bagi perusahaan yang memimpin M&A memiliki budaya yang
kuat dan monokultur cenderung menghendaki agar perusahaan yang
dimerger/akuisisi menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan yang
memimpin M&A. Atau dengan kata lain, level integrasinya rendah bagi
perusahaan yang memiliki multikultur dan tinggi bagi perusahaan yang
monokultur
Kegagalan merger Sering dikaitkan akan kurangnya Perhatian pada
Integrasi budaya dan masalah Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia
adalah salah satu faktor terpenting dalam merger. Manajemen perusahaan
yang berubah biasanya mengandalkan pada indikator ekonomi dan tidak
cukup memperhatikan budaya perusahaan. Yang menjadi alasan mendasar
pada pernyataan ini adalah kurangnya kesadaran akan adanya perbedaan,
Kurangnya memahami, Kurangnya kesiapan Kurangnya kompetensi
PERBANDINGAN ANTARA STRATEGI PERUSAHAAN / PENGGABUNGAN
BUDAYA DI EROPA DAN AMERIKA SERIKAT

Penulis melakukan intervensi strategi perusahaan dan penggabungan


budaya antara Eropa dan AS dengan data penyajian statistik melalui
berbagai faktor yaitu sebagai berikut:

 Budaya Perusahaan

EROPA Amerika Serikat


Nilai kualitas Nilai Sukses
Komunikasi tersirat Komunikasi eksplisit
Hubungan Ketidak Kepercayaan dan persetujuan dalam hubungan
percayaan
Jangan membicarakan Bahas uang dengan mudah
uang
Bicara tentang seks bebas tidak mau membahas seks
Lebih dari mentalitas "kita” Lebih dari mentalitas "Aku".
Fokus pada keuntungan Lebih fokus pada keuntungan
dan Manfaat sosial
Struktur bisnis yang tinggi Struktur bisnis datar,
Manajer tingkat jauh dan Manajer yang dapat diakses dan terkoordinasi
lebih ahli
Evaluasi subyektif Evaluasi obyektif
 Statistik Angkatan Tenaga Kerja Tahunan
MANAJEMEN PERUBAHAN STRATEGIS SEBAGAI SOLUSI DARI
KEGAGALAN MERGER

Kepemimpinan tingkat atas menentukan lebih besar tentang


bagaimana merger merespons pemikiran pekerja, kesulitan dan stres; tokoh
kunci dalam hal ini adalah CEO. Perubahan yang berhasil dipimpin oleh
CEO yang diharapkan akan memberikan keyamanan bagi SDM nya.
Manajemen yang dipimpin oleh CEO yang kuat, inovatif dan pragmatis
dapat membuktikan sebagai solusi dari kegagalan merger. CEO harus mulai
menyelesaikan masalah secara sistematis, yang dimaksudkan untuk
menciptakan rasa tujuan manusia dan Arah, menyusun kepemimpinan,
memfokuskan manajemen pada faktor-faktor keberhasilan dan
memenangkan komitmen yang telah disepakati bersama. Adapun faktor-
faktor tersebut adalah :
 Tujuan dan Arahan Manusia

CEO dapat memberi penilaian orang lain tentang visi dan nilai-nilainya
melalui tiga cara yaitu secara langsung, dengan video, dan melalui
komunikasi.

 Menyusun Tim Kepemimpinan


Penggabungan keberhasilan tergantung pada CEO yang membentuk tim
kepemimpinan baru yang mewakili kedua belah pihak. SDM tidak suka
perubahan mendadak di Eksekutif mereka karena menjadi sulit untuk
menunjukkan kepercayaan pada Eksekutif Baru. Setelah mendapatkan
pemahaman mendalam tentang kekuatan dan kelemahan mereka, CEO
dapat menyusun kepemimpinan yang lebih efektif membuat tim dan
mengganti yang lemah dengan eksekutif baru yang energik dan inovatif.

 Memfokuskan Manajemen pada Faktor Sukses


Ketika tim terpilih telah disatukan maka CEO berada dalam posisi
untuk memberi mereka pengarahan mengenai tujuan serta faktor –
faktor yng menentukan keberhasilan kesepakatan merger.

 Memenangkan Komitmen SDM


Tenaga kerja /SDM adalah basis dari organisasi mana pun dan faktor-
faktor keberhasilan baru menciptakan perbedaan di antara mereka.
CEO dan manajemen harus mempengaruhui tenaga kerja/SDM agar
percaya diri. Menanamkan kepercayaan diri, komitmen, dan upaya
kolektif mereka menjamin kesuksesan merger.

KESIMPULAN
Di era Lingkungan industri yang kompetitif, Penggabungan Bisnis / Merger
adalah kunci untuk keberhasilan bagi bisnis besar dan kecil perusahaan. Bagi
suatu perusahaan hal tersebut merupakan peluang untuk memperluas pasar
baru . Bagi sebagian yang lain hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang
menantang apakah merger dapat memberikan peningkatan produktifitas
perusahaan ataukah sebaliknya. Penelitian telah membuktikan bahwa merger
dipengaruhi oleh perbedaan budaya. Manajemen perubahan strategis
yang dipimpin oleh CEO sangat membantu perusahaan menuju
keberhasilan dalam penerapan merger. Para pemimpin yang terlibat dalam
merger tidak dapat lagi menyetujui tugas mereka dantanggung jawab
terhadap empat peran dasar manajerial: perencanaan, kepemimpinan,
kontrol, dan mengatur. Akan tetapi , empati variasi kepemimpinan budaya
harus ditambahkan: kepemimpinan yang diciptakan, mengubah,
mewujudkan dan mengintegrasikan budaya elemen yang akan
memungkinkan para pemimpin untuk melakukan integrasi budaya pasca-
merger yang efektif.

SARAN
1. Ketahui Tujuan Bisnis
2. Analisis adalah Kunci, tetapi dihindari Kelumpuhan
3. Memahami Pentingnya Budaya
4. Minimalkan Kompleksitas Pengambilan Keputusan

Anda mungkin juga menyukai