Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL


2023/2024

Mata Kuliah : HUKUM INTERNASIONAL (400141019)


Kelas :K
Hari/Tanggal : Jumat, 27 Oktober 2023
Waktu : 17.00 – 19.00
Dosen Penguji : Edward M.L Panjaitan, SH., LLM

Nama Mahasiswa : Irma Yudith Ayu Puspita

NIM : 2240057015

Kasus I:
Indonesia telah menyampaikan minatnya untuk bergabung dengan negara-negara maju
untuk menjadi anggota dari Organization for Economic Co-operation and Development
(OECD). OECD adalah inter- governmental organisasi yang memiliki misi untuk
mewujudkan perekonomian global yang kuat, bersih, dan berkeadilan (a stronger, cleaner,
fairer world economy).
OECD, membantu para pengambil kebijakan untuk mengatasi berbagai isu dan
permasalahan global terbaru dan mencoba mengidentifikasi solusi kebijakan yang dapat
diterapkan untuk dapat memperoleh manfaat yang optimal dari globalisasi, sambil
menjawab berbagai tantangan dan menyelesaikan persoalan ekonomi, sosial, dan tata kelola
yang baik. OECD, telah menjelaskan bagaimana proses membership organisasi tersebut.
Indonesia sudah memiliki modal untuk menjadi anggota OECD. Kerja sama yang dijalin
kedua pihak sudah berjalan lama, termasuk dalam survei ekonomi. Selain itu, kebijakan
Indonesia mengenai BUMN, pajak, capital movement, public procurement, kebijakan anti
korupsi dan lingkungan sudah sesuai dengan syarat keanggotaan OECD. Manfaat utama
dari keanggotaan Indonesia di OECD adalah memperbaiki standar kebijakan ekonomi
negara, sehingga mampu menjadi negara maju pada waktunya.

Pertanyaan:
1.Berdasarkan Kasus diatas, apakah keberadaan OECD sesuai atau bertentangan dengan
prinsip-prinsip hubungan antara negara dalam Hukum Internasional ? Jelaskan dasar
hukum dan analisa Saudara/ i !

2.Apakah dasar hukum yang dipakai oleh Indonesia untuk bergabung/ menjadi terikat
sebagai anggota OECD berdasarkan teori dalam hukum Internasional ? Jelaskan dasar
hukum dan analisa Saudara/i !

Jawaban :

1. Keberadaan OECD sesuai dengan Prinsip-Prinsip hubungan Antar negara,

Berdasarkan perjanjian Westphalia, dimana :

a. Hubungan nasional yang satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan
dan persamaan derajat, berdaulat.

b. Hubungan antara negara negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil
alih pengertian Lembaga hukum perdata romawi

c. Negara merupakan territorial yang berdaulat

d. Tidak adanya mahkamah internasional dan kekuatan polisi internasional untuk


mekasakan di taatinya ketentuan hukum internasional

2. Menurut Analisa saya teori yang digunakan adalah Teori kehendak bersama, bukan
krn kehendak mereka 1 per 1 utk terikat, melainkan krn adanya suatu kehendak
bersama (vereinbarung) yg lebih tinggi dari kehendak masing2 negara utk tunduk pd
HI.

Ketergantungan ekonomi yg tinggi Indonesia terhadap negara maju dan lembaga


keuangan internasional dapat dijadikan alat utuk mempengaruhi kebijakan ekonomi
Indonesia.

Kasus II:
Melalui Belt and Road Initiative (BRI), Indonesia merupakan negara penerima investasi
terbesar China sekitar US$5,6 miliar. Sampai hari ini sudah 45 negara yang bergabung
dalam BRI. BRI bertujuan untuk mendekatkan China dengan dunia melalui investasi dan
proyek infrastruktur. BRI yang diperkenalkan sejak 2013, merupakan sarana pendanaan
infrastruktur dan konektivitas yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara peserta perjanjian
tersebut.

Indonesia, di dalam BRI telah meneken puluhan kesepakatan kerja sama dengan China
terkait dengan pertambangan, bubur kertas, properti, jalur kereta api, infrastruktur dan
semen. Total nilai komitmen kerja sama mencapai $28,2 miliar.

Pertanyaan:
3. Jelaskan secara detail tentang kedudukan dan daya mengikat Perjanjian Kerjasama
BRI tersebut berdasarkan Perjanjian Internasional sebagai sumber Hukum
Internasional, yang diikuti oleh Indonesia dalam kasus diatas !
4. Apabila Indonesia sebagai negara peserta BRI, tidak menjalankan isi perjanjian
kerjasama tersebut, maka, bagaimana hukum internasional memberikan
pertanggung jawaban (sanksi) kepada i n d o n e s i a b e r d a s a r k a n k e t e n t u a n
u m u m d a l a m h u k u m internasional ? Jelaskan !

Jawaban :
3. di anulir
4. Hukum internasional tidak memiliki sanksi yang tegas, bukan merupakan produk dari
Lembaga legislasi, sanksi sebagai penguat, tidak di perlukan juka norma sudah di
taati.berdasarkan ketentuan umum, terdapat beberapa teori terkait mengikatnya hukum
internasional
a. Teori hukum alam kurang sesuai dengan kasus tersebut
b. Teori kehendak negara dapat di terapkan dalam pemberian sanksi dikarenakan
Indonesia mengikatkan diri dengan menandatangai perjanjian berdasarkan kemauan
negara itu sendiri untuk mau tunduk terhadap hukum internasional, maka
pencerminan dari teori kedaulatan & aliran positivism
c. Teori kehendak Bersama dapat diterapkan juga pada pemberian sanksi karena
Indonesia menandatangani perjanjian yang mengikat
d. Teori Norma hukum pacta sunt servanda dapat di terapkan di karenakan
perjanjian yang di tanda tangani mengikat seperti undang-undang bagi para
pihaknya.

Kasus III:

Agus adalah WNI yang menikah dengan Caroline (WN Brasil) di Danau Toba. Mereka
dikarunia 1 orang anak laki-laki berusia 10 tahun. Selama perniksahan, mereka
bertempat tinggal di Samosir. Hingga, suatu ketika, Agus jatuh cinta dan menikah dengan
Butet Boru Raja di Tomok. Caroline yang mengetahui pernikahan tersebut melakukan
gugatan perceraian dan meminta hak asuh atas anak mereka. Caroline melakukan
gugatannya di Brasil

Hukum Indonesia:

Perceraian terjadi apabila dimohonkan oleh salah satu pasangan. Dan, apabila ada anak
dibawah 17 tahun, maka, si anak di asuh secara bersama-sama secara adil.

Hukum Brasil :

Perceraian terjadi apabila pasangannya meninggal dunia atau melakukan pernikahan


lagi. Jika ada anak dibawah 17 tahun maka, akan diasuh oleh ibunya.

Hukum Internasional:

Perceraian dan status anak dibawah 17 tahun ditentukan oleh hukum dimana perkawinan
dilakukan.

Pertanyaan:

5. Bagaimanakah Putusan Pengadilan Brasil terhadap Gugatan Caroline tersebut


berdasarkan hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional ? Jelaskan
secara komprehensive beserta dasar hukumnya !

Pertama tama pertimbangkan konstitusi anggaran dasar negara yang digunakan oleh
Brazil, monoisme ataukah dualisme
a. Jika Hakim Pengadilan Brazil Menganut Hukum Dualisme maka kedua sistem
tidak mungkin bersumber pada dasar yang sama, dan hanya ada renvoi, akan tetapi
untuk memberlakukan hukum internasional ke hukum nasional di perlukan
transformasi hukum, maka apabila :
 Menganut Hk.Nasional Brazil maka perceraian yang di ajukan oleh Caroline
bisa di kabulkan dan anak akan di asuh oleh caroline karena masih 10 tahun
 Jika menganut Hk. Internasional, dimana perceraian dan hak asuh anak di
tentukan oleh hukum dimana pernikahan di lakukan yaitu di danau Toba
Indonesia, maka pengajuan perceraian bisa di kabulkan dan anak karena masih
10 tahun, maka di asuh Bersama secara adil

b. Jika Hakim Pengadilan Menganut Hukum Monoisme dimana hanya ada satu
sistem hukum di dunia yang mengatur maka Hukum internasional dan Hukum
Nasional merupakan satu kesatuan, maka apabila :
 Menganut Monisme Primat Hukum Nasional beranggapan bahwa Hukum
nasional adalah hukum yang utama dibandingkan hukum internasional,
beranggapan bahwa hukum internasional merupakan lanjutan dari hukum
nasional untuk urusan luar negeri , maka Maka pengajuan perceraian
Caroline bisa di kabulkan karena suami menikah lagi, dan anak akan di
asuh oleh Ibu Caroline karena masih berusia 10 tahun.
 Jika Menganut Monisme Primate Hukum Internasional. Beranggapan
bahwa HI adalah hukum yang lebih tinggi daripada Hukum Nasional, dan
Hukum nasional tunduk kepada hukum internasional, Maka pengajuan
perceraian caroline bisa di kabulkan dan anak karena masih 10 tahun,
maka di asuh Bersama secara adil.

Menimbang dari kedua penjelasan di atas maka praktek tidak menunjukan aliran
mana yang lebih dominan, hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional di
serahkan pada negara amsing-masing negara. Pengajuan perceraian dilakukan di
negara Brazil, maka tergantung apakah hakim menganut hukum monoisme ataupun
dualism.

Anda mungkin juga menyukai