Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN PENELITIAN

GUNA PENULISAN SKRIPSI

A. JUDUL : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYEBAB PERCERAIAN


PADA MAHKAMAH SYAR’IYAH BANDA ACEH

B. PELAKSANA PENELITIAN

Nama Mahasiswa : Nanda Yuslianda Putri

Nomor Induk Mahasiswa : 1903101010041

Angkatan : 2019

Bagian : Hukum Perdata

Jumlah SKS yang Telah Diselesaikan : 140 sks

Sudah/Belum Lulus Mata Kuliah Wajib : Sudah Lulus

Alamat : Jl. Teungku Chik Silang, Komplek

BMT, Nomor 6, Blang Krung,

Baitussalam, Aceh Besar


C. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan

negara hukum atau rechtstaat, bukan berdasarkan kekuasaan belaka

(machstaat). Hal ini berarti bahwa Negara Republik Indonesia adalah

negara hukum demokratis yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 19451.Dimana Undang-

Undang ini menjunjung tinggi hak asasi manusia serta menjamin

persamaan setiap warga negara di hadapan hukum dan pemerintahan.

Sebagai negara hukum tentu semua orang memiliki hak dan kedudukan

yang sama didepan hukum baik kaya, miskin, laki-laki, perempuan, orang

biasa dan orang yang mempunyai pangkat dan kedudukan. Konsep Negara

hukum ini dibuat agar norma-norma yang terkandung dapat dijadikan

sebagai dasar hukum dalam berkehidupan bermasyarakat. Segala hal yang

menyangkut warga indosenesia harus didasarkan oleh Undang-Undang,

dengan ini dapat disingkatkan bahwa segala hal harus berdasarkan hukum

yang berlaku di indonesia termasuk perkawinan dan perkara perceraian

juga merupakan permasalahan yang di atur dalam hukum Indonesia.

Dalam Undang-Undang Nomor 1 ayat 1 tentang Perkawinan 2 menjelaskan

bahwa, ”Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang

wanita dengan seorang pria sebagai suami istri dengan tujuan membentuk

rumah tangga yang kekal dan bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa."

1
Jimly. A. Makalah Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan
Keempat UUD 1945 disampaikan pada Seminar Pembangunan Hukum Nasional
VIII Tema Penegakan Hukum Dalam Era Pembangunan Berkelanjutan.
Denpasar, 2003, hlm. 3
Dengan kata lain pernikahan sendiri adalah sebuah upacara pengikatan

janji suci yang dilakukan oleh dua orang dengan maksud meresmikan

ikatan perkawinan dengan sah menurut norma yang berlaku di Indonesia

sseperti norma agama, norma hukum dan norma sosial. Perkawinan

disyariatkan agar manusia memiliki keturunan dan keluarga yang sah

menuju kehidupan bahagia didunia maupun diakhirat, dibawah kehendak

ridho dan cinta yang Allah SWT berikan.

Dalam Perkawinan ada perceraian, perkawinan dengan perceraian terikat

langsung, perceraian pada hakekatnya adalah putusnya suatu ikatan

pernikahan anatara suami dan isti, dalam pernikahan tidak dipungkiri akan

terjadinya perceraian karena pada nyatanya didalam ikatan perkawinan

sudah pasti akan ada masalah rumah tangga, setiap manusia tidak akan ada

yang menginginkan suatu permasalahan dalam rumah tangganya. Setiap

manusia menginginkan rumah tangga yang tentram dan bahagia dalam

kehidupan bersamanya. Tetapi pada kenyataannya banyak pernikahan

yang berakhir di perceraian. Perceraian memiliki arti yaitu suatu proses

dimana hubungan suami isteri sudah tidak ditemui keharmonisan lagi

dalam ikatan perkawinannya. R Soebakti SH mendefinisikan Perceraian

adalah sebuah penghapusan ikatan perkawinan karena keputusan hakim

atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan.

Perceraian sendiri adalah sesuatu perbuatan halal yang dimana

memiliki prinsip dilarang oleh Allah SWT. Allah SWT memang

membenci suatu perceraian namun apabila dengan mempertahankan suatu

pernikahan yang sudah tidak bisa ditemukan kebahagiaan dalam

hubungannya
2
Undang-Undang Nomor 1 ayat 1 tentang Perkawinan
maka jika dijalankan mudharatnya akan jauh lebih besar karena

didalam ikatan tersebut sudah tidak ada keharmonisan dan

menjalankannya dengan paksaan. Menurut Prof. Dr. H. Satra Effendi M.

Zein MA3 dalam bukunya yang berjudul Problematika Hukum Keluarga

Islam Kontemporer bahwa pada kondisi tertentu alternative perceraian

terpaksa difungsikan karena hanya dengan suatu perceraian maka

percekcokan dalam rumah tangga bisa diakhiri. Banyak faktor-faktor yang

menyebabkan putusnya ikatan pernikahan, yang paling utama adalah

faktor pertengkaran, dalam faktor pertengkaran biasanya disebabkan oleh

perbedaan pendapat, salah paham, perselisihan masalah kehidupan sehari –

hari yang tidak bisa diselesaikan kembali. Adapun faktor ekonomi, penjara

maupun lainnya, dari semua faktor tersebut apabila pernikahan tetap

dilanjutkan maka hal ini akan merugikan salah satu pihak baik itu istri

maupun suami.

Perkara perceraian hanya bisa terjadi apabia salah satu pihak telah

mengabaikan kewajibannya atau terjadi suatu perselisihan yang tak

kunjung selesai, sedangkan masing-masing pihak tidak ada yang ingin

mengalah. Berdasarkan pernyataan diatas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian yang berjudul : TINJAUAN YURIDIS

TERHADAP PENYEBAB PERCERAIAN PADA MAHKAMAH

SYAR’IYAH BANDA ACEH.

3
Satria Effendi M. Zein, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer
(Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2004), hlm. 51
2. Indentifikasi Masalah

Bedasarkan uraian dari latar belakang atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian di Mahkamah

Syar’iyah Banda Aceh ?

2. Apa akibat yang timbul dari perceraian di Mahkamah syar’iyah Banda

Aceh ?

3. Apa upaya yang dilakukan oleh pihak terkait untuk mencegah terjadinya

perceraian di Mahkamah syar’iyah Banda Aceh?

3. Definisi Operasional Variabel

Objek-objek yang diteliti atau definisi operasional variabel dalam penelitian ini

terdiri dari :

a. Perceraian merupakan putusnya ikatan dalam hubungan suami istri berarti

putusnya hukum perkawinan sehingga keduanya tidak lagi berkedudukan

sebagai suami istri dan tidak lagi menjalani kehidupan bersama dalam suatu

rumah tangga.

4. Ruang Lingkup

a) Ruang Lingkup Penelitian

Bedasarkan judul penelitian “Tinjauan Yuridis terhadap Penyebab

Perceraian pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh” maka ruang lingkup

penelitian ini termasuk dalam hukum perdata yang pembahasannya

dibatasi mengenai Hukum Perkawinan, Data dalam penelitian ini


menyangkut peraturan, pelaksanaan, dan tanggung jawab terhadap

perceraian.

b) Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya

perceraian pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh.

2. Untuk mengetahui akibat yang timbul dari proses perceraian.

5. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Kegunaan secara teoritis, diharapkan dapat memberi pengetahuan

tentang apa saja faktor dari dizinkannya permohonan tinjauan yuridis

terhadap penyebab perceraian pada mahkamah syariah banda aceh. nikah

terhadap pasangan di usia muda dan dapat pula memberi pengetahuan

mengenai penyebab perceraian pada Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh.

b) Kegunaan secara praktis, sebagai masukan bagi masyarakat terutama

terhadap pasangan untuk mengambil pelajaran guna menurunkan tingkat

perceraian terutama di wilayah Kota Banda Aceh. Adapun bagi pasangan

yang hendak menikah terlebih dahulu harus mempelajari pengetahuan

tentang hukum perkawinan.

6. Keaslian Data

Bedasarkan hasil penelusuran kepustakaan ditemukan penelitian terkait

dengan penelitian ini yang juga meneliti tentang tinjauan yuridis terhadap

penyebab perceraian. Namun demikian, sejauh ini penelitian tersebut berbeda

dengan penelitian yang akan diteliti.


Adapun penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a) Asyam Faishal Aji Wijaya (2020) dengan judul “Cerai Gugat Karena

Ancaman Dan Kekerasan Suami (Tinjuan Yuridis Putusan Mahkamah

Syari’ah Blangkejeren Nomor: 49/Pdt.G/2019/MS.Bkj) (Studi Kasus di

Pengadilan Mahkamah Syari’ah Blangkejeren)”. Penelitian ini dengan

penelitian yang dikaji memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaanya

yaitu membahas penyebab dari perceraian antara suami dan istri.

Perbedaannya yaitu penelitian ini meneliti di mahkamah syari’ah

Blangkejeren sedangkan yang diteliti oleh penulis di mahkamah syari’ah

dan tentunya beda lokasi penelitian dapat menghasilkan yang berbeda

dari penelitian sebelumnya.1

b) Cut Thari Ditya (2020) dengan judul : “Tinjauan Hukum Terhadap Cerai

Gugat (Studi Kasus Di Mahkamah Syari’ah)”. Penelitian ini dengan

penelitian yang dikaji memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya

yaitu penelitian ini meneliti di mahkamah syari’ah banda aceh.

Perbedaannya penelitian ini meneliti pada tahun 2016-2018 sedangkan

penelitian penulis meneliti pada 2020-2023.2

c) Annisa Hidayati (2022) dengan judul : “Tinjauan Yuridis Gugat Cerai

Terhadap Suami Terhadap Tingkat Perceraian (Studi Kasus Di

Pengadilan Agama Islam)” penelitian ini dengan penelitian yang dikaji

memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu penelitian ini

membahas tentang masalah penganiayaan atau KDRT (kekerasan dalam

rumah tangga). Perbedaanya yaitu pada penelitian ini meneliti

1
Asyam faishal aji wijaya, cerai gugat karena ancaman dan kekerasan suami, blangkejeren
2
Cut thari ditya & iman jauhari, tinjauan hukum terhadap cerai gugat, banda aceh.
menggunakan secara yuridis normatif sedangkan penelitian penulis

mengguanakan secara yuridis empiris.3

D. Tinjauan Pustaka

1. Perkawinan

Perkawinan menurut undang-undang di Indonesia diatur dalam Undang-

Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan “Pernikahan adalah

sah, apabila dilakukan antara seoraang pria dan seorang wanita yang telah

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.

Syarat sahnya perkawinan menurut kitab undang-undang hukum perdata

KUHPerdata juga mengatur mengenai persyaratan yang harus dipenuhi

bagi para calon pasangan suami-istri yang hendak melangsungkan perkawinan.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi tersebut dibagi menjadi syarat materil dan

syarat formil.4 Antara lain sebagai berikut:

a. Syarat Materil

Syarat materil adalah syarat mengenai pribadi para pihak yang akan

melangsungkan perkawinan dan izin-izin yang harus diberikan oleh

pihak ketiga dalam hal-hal yang ditentukan oleh undang-undang :

1) Syarat materil absolut adalah syarat mengenai pribadi seorang

yang harus diindahkan untuk perkawinan yang terdiri dari :

a) Kata sepakat (Pasal 28 KUHPerdata)

b) Asas yang dianut monogami mutlak (Pasal 27 KUHPerdata)

c) Batas usia (Pasal 29 KUHPerdata, Undang-undang Nomor 1

Tahun 1974 Perkawinan)


3
Annisa hidayati, tinjauan yuridis gugat cerai istri terhadap suami, pengadilan agama islam
4
Titik Triwulan Tutik I,
d) Tenggang waktu tunggu, 300 hari (Pasal 34 KUHPerdata)

2) Syarat materil relatif adalah syarat-syarat bagi pihak yang akan

dikawinkan berlaku hanya untuk perkawinan tertentu, seperti ;

a) Larangan perkawinan (Pasal 30,31,32,33 KUHPerdata)

b) Izin Kawin (Pasal 33,35-38,40,42 KUHPerdata)

b. Syarat Formil

Syarat formil adalah syarat yang berhubungan dengan tata cara atau

formalitas yang harus dipenuhi sebelum proses perkawinan :

1) Pemeberitahuan/ aangifte tentang kehendak kawin kepada

pegawai catatan sipil, yaitu pegawai yang nantinya akan

melangsungkan pernikahan

2) Pengumuman

Ketentuan syarat formil tersebut hanya berlaku bagi golongan

eropa saja yakni mulai dari pasal 50 sampai pasal 70

KUHPerdata. Salah satu ketentuan mengenai syarat formil

tersebut mengenai pemberitahuan terlebih dahulu kepada pejabat

catatan sipil guna dibukukan dalam daftar pemberitahuan

perkawinan. Pengaturan ini terdapat pasal 50 dan pasal 51

KUHPerdata. Para pasangan yang hendak melangsungkan

perkawinan, selain harus memenuhi persyaratan untuk sahnya

suatu perkawinan, mereka juga harus memperhatikan beberapa

larangan-larangan dalam melangsungkan perkawinan,

diantaranya :
a) Ada hubungan darah dalam garis keturunan ke bawah atau

ke atas;

b) Ada hubungan darah dalam garis keturunan menyamping;

c) Ada hubungan darah semeda, yaitu mertua, anak tiri,

menantu dan ibu atau bapak tiri

d) Mempunyai

Dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, menyatakan bahwa asas-

asas perkawinan tersebut ialah :

1) Asas

2) Asas Monogami

2. Definisi Perceraian

Perceraian atau pembubaran perkawinan adalah suatu proses hukum di

mana sebuah pasangan suami istri mengakhiri hubungan pernikahan mereka

secara sah di hadapan hukum. Undang-undang tentang perceraian bervariasi dari

satu negara ke negara lain, tetapi pada umumnya, proses perceraian melibatkan

beberapa tahapan dan persyaratan hukum yang harus dipenuhi.Di Indonesia,

hukum tentang perceraian diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Menurut KUHPerdata pasal 208 disebutkan bahwa perceraian tidak dapat terjadi

hanya dengan persetujuan bersama. Dasar-dasar yang berakibat perceraian pada

suatu perkawinan adalah sebagai berikut :


1) Zina (perbuatan yang dilakukan diluar pernikahan)

2) Meninggalkan tempat tinggal bersama dengan itikad tidak baik.

3) Pencederaan berat atau penganiayaan yang dilakukan oleh seorang suami

istri terhadap orang lainnya dengan membahayakan keselamatan jiwa atau

mendatangkan luka-luka yang membahayakan bagi istri maupun suami.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mengajukan perceraian antara lain:

a) Pasangan harus sudah menikah sah dan terdaftar di Kementerian Agama.

b) Pasangan harus mengajukan permohonan perceraian ke Pengadilan

Negeri.

c) Pasangan harus telah berpisah selama minimal 1 tahun atau terbukti

bahwa hubungan antara mereka sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

d) Pasangan harus mencoba melakukan mediasi atau rekonsiliasi sebelum

memutuskan untuk bercerai.

Setelah permohonan perceraian diajukan ke Pengadilan Negeri, maka

proses persidangan akan dilakukan. Dalam proses persidangan ini, pengadilan

akan mencoba untuk menyelesaikan masalah secara damai dan mengupayakan

rekonsiliasi antara pasangan yang bercerai. Namun, jika proses rekonsiliasi tidak

berhasil, maka pengadilan akan mengeluarkan putusan cerai yang berisi hak dan

kewajiban masing-masing pasangan terkait dengan perceraian tersebut.

3. Faktor-faktor penyebab terjadinya percerain

Bla bla

Demikianlah, itu adalah beberapa informasi umum tentang undang-undang

perceraian di Indonesia. Namun, prosedur dan persyaratan hukum terkait dengan

perceraian bisa bervariasi dari satu negara ke negara lain.

3. Prosedur Perceraian
1) Pengajuan Gugatan

2) Pemanggilan terhadap Pihak Perceraian

3) Perdamaian

4) Putusan Perkara

5) Proses Persidangan

Adapun kemungkinan terjadi pada saat proses persidangan pertama

a) Para pihak datang

b) Para pihak tidak datang

4. Lembaga Pradilan Memutus Perceraian

Dalam pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa

Negara Indonesia adalah Negara Hukum, sebagai konsenkuensi dari negara

hukum, maka semua tindakan yang dilakukan baik oleh penyelenggara negara

maupun oleh warga negara harus didasarkan pada ketentuan-ketentuan hukum

yang berlaku.

E. METODE PENELITIAN
Kata metode menurut Bahasa Indonesia, diartikan sebagai cara, langkah

atau kaidah yang diperlukan untuk melakukan sesuatu agar mencapai hasil

tertentu.5

Sedangkan penelitian merupakan serangkaian kegiataan taat kaidah dalam upaya

menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah yang dilakukan secara

terencana dan sistematis untuk memperoleh pemecahan masalah atau mendapat

jawaban atas suatu pertanyaan tertentu.6

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah yuridis empiris

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang

telah dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu yuridis empiris

2) Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian skripsi dilakukan di Mahkamah Syariah Kota

Banda Aceh.

3) Populasi dan Sampel

a. Populasi

Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu :

1. Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh

2. Akademisi Fakultas Hukum USK

b. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari populasi yang dianggap mewakili

populasi. 7

1. Responden
5
Irfan Tamwifi, Metode Penelitian, Surabaya : UIN Sunan Ampel Surabaya. 2016. Hlm.8
6
Ibid. Hlm.14
7
Burhan Ashhofa, metode penelitian hukum, jakarta ; Rineka cipta, 2007, hlm.79.
Adapun responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh

2. Informan

Adapun informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Akademisi Fakultas Hukum USK

4) Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan du acara yaitu :

a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang

digunakan untuk memperoleh data sekunder dengan cara mengumpulkan

bahan bacaan yang bersifat teoritis, serta juga menganalisis peraturan

perundang- undangan, artikel, buku-buku jurnal, karya ilmiah, pendapat

para ahli dan informasi atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian

ini.

b. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang bermaksud

untuk mengumpulkan dan mendapatkan data primer yaitu dengan cara

melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian maupun

dengan wawancara, baik secara lisan maupun tulisan kepada responden

dan informan, guna memperoleh data yang dapat dipertanggung

jawabkan.

5) Cara Pengelolaan Data

Metode pengolahan penelitian menggunakan metode kualitatif, maka

metode pengolahan data dilakukan dengan menguraikan data dalam


bentuk kalimat teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih, dan efektif

sehingga memudahkan pemahaman dan interprestasi data.

6) Cara menganalisis Data

Dengan pendekatan deksriftif analisis serta menggunakan data yang

didapat dari hasil penelitian, kemudian dari analisis data ini akan

dipergunakan sebagai dasar untuk pembuktian hipotesis yang penulis

ajukan dalam penelitian ini.

F. JADWAL PENELITIAN

Untuk dapat terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang

diharapkan, penulisan memperkirakan waktu yang akan diperlukan dengan

perincian sebagai berikut :


1. Pengurusan surat izin : 5 hari

2. Persiapan wawancara : 7 hari

3. Pengumpulan data : 15 hari

4. Pengolahan data : 15 hari

5. Analisis data : 15 hari

6. Penyusunan skripsi : 30 hari

Jumlah : 87 hari

Anda mungkin juga menyukai