TUGAS 1
B. Yang terjadi jika hak asasi hukum tidak terpenuhi maka bisa menimbulkan masalah
atau konflik baik secara individu maupun sosial dan Pelanggaran hak asasi manusia dapat
memicu gangguan kesehatan fisik dan mental bagi korbannya. Tak hanya itu saja.
pelanggaran HAM yang tidak diadili dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan pada
sistem hukum dan struktur dalam Masyarakat.
2. Hobeas Corpus Act adalah undang-undang yang mengatur tentang penahanan seseorang
dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :
a. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.
b. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
4. Picularity mengatakan bahwa HAM dibedakan sangat dengan berbagai latar belakang
budaya atau moral yang dijunjung serta pemahaman yang ada di masing masing dierah atau
kelompok masyarakat. Perbandingan semakin marak seiring berkembangnya pemahaman
dan subjek HAM di kanca internasional yang kian meluas dan mencakup topik yang semakin
beragam. Semisal terkait hak aborsi atau hak komunitas LGBTQ-yang mungkin pemahaman
atau penerimaannya tidak sama di berbagai wilayah, Semisal di negara barat lebih
menjunjung hak Individu dan juga kebebasan maka akan mempromosikan kedua hak
tersebut ditegakkan dan dilindungi. Namun negara-negara agak timur seperti kebanyakan
negara Asia, Indonesia misalnya, tidak memiliki pemahaman yang sama karena lebih banyak
manjunjung hak komunitas dan kepercayaan yang dianut. Sahingga lebih condong untuk
tidak menegakkan perlindungan hak aborsi dan hak LGBTQ+ Jikapun demikian, masyarakat
tidak dapat menerima dengan baik dan penerapan niali-nilai HAM harus disesuaikan dengan
kontekstual yang ada di tiap negara. Dimana, nilai-nilai HAM harus menyesuaikan diri
dengan kebiasaan-kebiasaan maupun budaya dan adat istiadat suatu komunitas(negara)
tertentu.
b. perjanjian internasional menjadi salah satu rujukan utama dalam penyelesaian sengketa
hukum antar negara berdasarkan hukum internasional. dan juga menjadi dasar pengajuan
penyelesaian sengketa melalui Mahkamah Internasional. Penyelesaian sengketa internasional
digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu penyelesaian secara hukum dan diplomatik.
Penyelesaian secara hukum meliputi arbitrase dan pengadilan, sedangkan penyelesaian secara
diplomatik meliputi negosiasi, penyelidikan, jasa baik. mediasi, dan konsiliasi.