Anda di halaman 1dari 2

Lembar jawaban UTS

NAma : H. Sutrisno

Nim : 50120060

Matkul : Hukum Adat

Dosen pengampu : Eko Setiyo Ary Wibowo SH. MHi

Kelas / Prodi : Ilmu hukum ( 3 B)

Soal

1. Jelaskan secara definisi menurut pendapat anda:

a. Hukum Adat
b. Adat Istiadat
c. Norma Hukum
2. Jelaskan Sumber-Sumber Hukum Adat!
3. Apa manfaat mempelajari Hukum Adat secara umum!
4. Jika dalam pelaksanaannya Hukum Adat dan Hukum lain saling berbenturan maka apa yang
seharusnya dilakukan para pihak yang bersangkutan!
Jawaban!!!

1. Hukum adat : Hukum adat atau hukum kebiasaan adalah serangkaian aturan yang mengikat pada
suatu masyarakat yang tidak tertulis dan bersumber dari kebiasaan yang tumbuh dan berkembang pada
suatu masyarakat tertentu yang kemudian diterima menjadi hukum secara turun temurun.[1]

Hukum adat sering pula disebut sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat (living law)

Adat istiadat : Adat Istiadat adalah kebiasaan turun-temurun yang dilakukan berulang- ulang yang telah
menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu daerah atau seperangkat nilai atau norma, kaidah dan keyakinan
sosial yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan masyarakat
desa dan atau satuan masyarakat

Norma Hukum : Norma hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota
masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta
suatu ketertiban dan keadilan aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, misalnya
pemerintah, sehingga dengan tegas dapat melarang
2.Sumber-sumber hukum adat adalah : 1. Adat-istiadat atau kebiasaan yang merupakan tradisi rakyat 2.
Kebudayaan tradisionil rakyat 3. Ugeran/ Kaidah dari kebudayaan Indonesia asli 4. Perasaan keadilan
yang hidup dalam masyarakat 5. Pepatah adat 6. Yurisprudensi adat 7

3.manfaat mempelajari Hukum Adat, salah satu manfaat yaitu: akan memudahkan untuk memahami
mempelajari budaya Hukum Indonesia, kita tidak menolak budaya hukum asing sepanjang tidak
bertentangan dengan budaya hukum Indonesia. ... Hukum adat merupakan hukum yang mengakar pada
budaya bangsa

4.Keberadaan hukum adat ini secara resmi telah diakui oleh negara keberadaannya tetapi
penggunaannyapun terbatas. Merujuk pada pasal 18B ayat (2) UUD 1945 dimana menyebutkan”Negara
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang” yang berarti bahwa negara mengakui
keberadaan hukum adat serta konstitusional haknya dalam system hukum Indonesia. Disamping itu juga
diatur dalam Pasal 3 UUPA “Pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-
masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak
boleh bertentangan dengan undang-undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.

Polemik yang sering timbul adalah dalam hal pengakuan hak ulayat atau kepemilikan hak atas tanah.
Hak ulayat yaitu hak penguasaan atas tanah masyarakat hukum adat yang dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan diakui oleh negara dimana dalam teorinya hak ulayat dapat mengembang
(menguat) dan mengempis (melemah) sama juga halnya dengan hak-hak perorangan dan ini pula yang
merupakan sifat istimewa hak-hak atas tanah yang tunduk pada hukum adat, “semakin kuat kedudukan
hak ulayat maka hak milik atas tanah itu semakin mengempis tetapi apabila semakin kuat hak milik itu
maka keberadaan hak ulayat itu akan berakhir”. Dengan telah diakuinya hak-hak kesatuan masyarakat
hukum adat tetapi mengapa masih banyak permasalahan itu terjadi di daerah-daerah Indonesia. Banyak
penggunaan tanah ulayat yang berakhir sengketa karena tidak sesuai dengan seharusnya. Hal itu timbul
karena para investor seharusnya berurusan langsung dengan masyarakat adat sebagai pemilik hak
ulayat untuk melaksanakan suatu perjanjian. Tetapi kenyataannya malah investor tersebut
mendapatkan tanahnya melalui pemerintah yang mengakibatkan masyarakat adat selaku pemilik protes
karena mengapa melakukan kegiatan investor ditanah mereka. Timbul juga sebuah kerugian sebagai
efek samping dari terjadinya sengketa karena tanah tersebut dalam status quo sehingga tidak dapat
digunakan secara optimal dan terjadilah penurunan kualitas sda yang bisa merugikan banyak pihak.

Anda mungkin juga menyukai