menjadi acuan dalam pembangunan hukum nasional, hal ini karena Hukum adat itu sendiri
diakui oleh Konstitusi dan diatur dalam Peraturan Perundang-undang, diantaranya yaitu :
Oleh karena itu maka ada beberapa hal yang saya pandang akan sangat menguntungkan bagi
keteraturan hidup berbangsa dan bernegara jika Hukum adat bisa dijadikan acuan, keuntungan
tersebut diantaranya adalah:
Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dikritisi, jika hokum adat menjadi
acuan penuh dalam pembangunan hokum nasional, hal ini akan menyebabkan beberapa
persoalan dianataranya yaitu:
1. Konflik dengan Hukum Nasional yang Ada: Hukum adat cenderung berbeda-beda di
berbagai daerah, dan seringkali bisa bertentangan dengan hukum nasional yang sudah
ada. Ini bisa menyebabkan konflik hukum yang rumit.
2. Kurangnya Perlindungan Hak Asasi Manusia: Beberapa praktik dalam hukum adat bisa
bertentangan dengan hak asasi manusia, terutama hak perempuan dan minoritas.
Memasukkan hukum adat dalam hukum nasional mungkin mengorbankan perlindungan
hak asasi manusia.
3. Tantangan dalam Penegakan Hukum: Hukum adat mungkin sulit untuk diterapkan
secara konsisten dan adil karena kurangnya sistem pengadilan formal yang ada dalam
hukum nasional.
Kesimpulannya, untuk menjawab setuju atau tidak setuju tentang apakah hukum adat
seharusnya menjadi acuan dalam pembangunan hukum nasional, menurut saya adalah masalah
yang kompleks, disatu sisi harus menjadi acuan, disatu sisi juga ada persoalan jika hokum adat
dijadikan acuan. Oleh karena itu, menurut saya pilihan yang tepat adalah mencari
keseimbangan antara menghormati budaya dan tradisi lokal dengan memastikan bahwa hak
asasi manusia dan prinsip-prinsip hukum nasional yang lebih luas tetap dihormati dan
ditegakkan. Ini adalah tantangan penting dalam proses pembangunan hukum nasional di
negara dengan keragaman budaya seperti Indonesia.
Sumber :
Siombo, Marhaeni R. dan JM. Henny Wiludjeng. Hukum Adat. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2023.