Anda di halaman 1dari 6

Soal UTS KWN

1.) Hubungan NKRI dengan hukum sangatlah erat, karena hukum merupakan landasan
utama pemerintahan, keadilan dan ketertiban di Indonesia.Hukum Indonesia
mencakup berbagai aspek, termasuk hukum tata negara, hukum pidana, hukum
perdata, hukum administrasi, dan lain-lain.Dengan demikian, hubungan NKRI dengan
hukum adalah bahwa hukum merupakan landasan utama dalam mengatur negara
ini, menjaga keadilan, dan menjamin ketertiban masyarakat.
2.) a.) • orang Indonesia yang berpaspor Indonesia
• orang Indonesia yang kemudian menjadi warga negara lain
• orang-orang yang menjadi keturunan dari Indonesia
• para pecinta Indonesia
b.) Kelompok orang orang yang menjadi keturunan dari indonesia Peran diaspora
dalam politik yaitu Pelobi untuk integrasi: Diaspora juga dapat berperan dalam mendorong
integrasi mereka ke dalam masyarakat di negara asalnya dengan berpartisipasi dalam politik
lokal dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga negara di negara baru.
3.) 1. Amandemen I (19 Oktober 1999)

- Revisi pertama ini dilakukan pasca Reformasi tahun 1998 yang menggulingkan kediktatoran
Orde Baru.
- Perubahan signifikan mengenai pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan dengan
diperbolehkannya pemilihan langsung.
- Pada amandemen ini, jumlah kursi DPR juga bertambah dari 500 menjadi 550.
2. Amandemen II (18 Agustus 2000):
- Amandemen kedua berfokus pada perubahan terkait otonomi daerah dan pembagian
kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah.
- Pembentukan daerah otonom baru seperti provinsi dan kabupaten ditentukan dalam
perubahan ini.
- Amandemen ini juga mengatur pemilihan kepala daerah secara langsung.
3. Amandemen III (10 November 2001):
- Amandemen Ketiga lebih mementingkan perubahan sistem peradilan dan hukum.
- Amandemen ini memperkuat kewenangan Mahkamah Konstitusi dan mengatur berbagai
aspek hukum.
4. Amandemen IV (10 Agustus 2002):
- Amandemen keempat menyangkut perubahan lebih lanjut dalam sistem peradilan.
- Penekanan pada penguatan independensi peradilan dan pembentukan Mahkamah Agung.
Amandemen ini merupakan upaya penyempurnaan dan modernisasi konstitusi Indonesia,
serta respon terhadap perubahan yang terjadi pada tatanan politik dan sosial negara.
Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung merupakan salah satu perubahan
yang paling menonjol pada Amandemen Pertama, sedangkan Amandemen Kedua dan Ketiga
lebih mementingkan perubahan pemerintahan dan sistem peradilan. Amandemen Keempat
memberikan penekanan yang lebih besar pada perbaikan sistem peradilan. Semua itu
bertujuan memperkuat demokrasi dan menjaga stabilitas negara.

4.) Supremasi konstitusi adalah asas dalam suatu sistem pemerintahan bahwa konstitusi
atau hukum dasar negara merupakan hukum tertinggi di atas segala undang-undang
lainnya. Artinya, seluruh instansi pemerintah, organisasi, dan perseorangan harus
mematuhi ketentuan Konstitusi, terdapat sejumlah langkah dan mekanisme dalam
sistem hukum suatu negara untuk menjamin penegakan supremasi konstitusi:
1. Mahkamah Konstitusi:
Banyak negara memiliki mahkamah konstitusi yang meninjau legalitas undang-
undang dan aktivitas pemerintah untuk memastikan konstitusionalitasnya. Apabila
suatu undang-undang atau perbuatan dianggap melanggar Konstitusi, maka
Mahkamah Konstitusi dapat memutuskan untuk mencabut atau mengubahnya. 2. 2.
2. Hukum:
Konstitusi sering kali menetapkan prosedur untuk memberlakukan dan mengubah
undang-undang. Dalam proses ini, semua pihak harus memastikan RUU tersebut
tidak bertentangan dengan Konstitusi.
3. Pembagian kekuasaan:
Supremasi konstitusi dikaitkan dengan prinsip pemisahan kekuasaan antar lembaga
administratif (eksekutif, legislatif, dan yudikatif). Setiap sektor mempunyai peran
dalam memastikan Konstitusi dihormati dan dilindungi. Misalnya, pengadilan
bertanggung jawab untuk meninjau konstitusionalitas tindakan pemerintah.
4. Penegakan hukum:
Aparat penegak hukum, seperti polisi dan jaksa, harus menjalankan tugasnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Konstitusi. Mereka
juga harus bertindak ketika konstitusi dilanggar.
5. Pendidikan hukum dan peningkatan kesadaran masyarakat:
Pendidikan hukum dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konstitusi juga
penting. Warga negara yang memahami Konstitusi kemungkinan besar akan
mendukung penegakan hukum dan pengawasan terhadap kegiatan pemerintah.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini dan melalui mekanisme yang tepat, Negara
dapat menjamin terlaksananya supremasi konstitusi, menciptakan landasan bagi
perlindungan hak-hak Negara dan individu berdasarkan supremasi hukum.

5.) a.) Mahasiswa mempunyai peran penting dalam menjaga jati diri bangsa Indonesia.
Berikut beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan mahasiswa untuk
memberikan kontribusi positif di bidangnya:
1. Pendidikan dan kesadaran:
- Meningkatkan pemahaman tentang sejarah, budaya dan nilai-nilai Indonesia. Hal
ini akan membantu menjaga dan memahami identitas nasional.
2. Mempromosikan bahasa dan budaya:
- Aktif dalam mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan budaya Indonesia
di kampus dan masyarakat sekitar.
3. Memberikan identitas pribadi:
Identitas nasional dapat membantu siswa merasa terhubung dengan identitas
kewarganegaraan Indonesia, memberikan mereka rasa bangga dan pemahaman
yang mendalam tentang siapa diri mereka.
b.) Identitas nasional mempunyai manfaat yang besar bagi pengembangan
kepribadian peserta didik di era globalisasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama:
1. Pelajari tentang akar dan nilai budaya:
Identitas nasional membantu siswa memahami akar budaya dan nilai-nilai yang
melekat dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dapat memberikan landasan moral dan
etika dalam membentuk karakter mereka.
2. Hormati keberagaman:
Memahami identitas nasional akan mengajarkan Anda untuk menghargai keragaman
budaya dan etnis yang ada di negara tersebut. Hal ini membantu siswa menjadi
individu yang toleran dan terbuka terhadap pandangan dan budaya orang lain.
3. Memberikan identitas pribadi:
Identitas nasional dapat membantu siswa merasa terhubung dengan identitas
kewarganegaraan Indonesia, memberikan mereka rasa bangga dan pemahaman
yang mendalam tentang siapa diri mereka.

6.) Kearifan lokal adalah pengetahuan, nilai, praktik dan tradisi yang berkembang dalam
komunitas atau budaya tertentu di suatu wilayah atau lokasi geografis. Ini adalah
cara hidup dan berpikir yang diturunkan dari generasi ke generasi di lingkungan
tertentu dan sering kali mencerminkan adaptasi terhadap lingkungan fisik, sosial,
dan budaya di tempat tersebut. Kearifan lokal dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan, seperti pertanian, perikanan, pengobatan tradisional, seni, agama, dan
adat istiadat sosial. Hal ini penting untuk melestarikan budaya dan lingkungan serta
lebih memahami beragam gaya hidup di seluruh dunia.
Kearifan lokal di daerah saya yang berada di Magetan Jawa Timur yaitu diantaranya
Labuh sesaji, Labuh sesaji adalah sebuah ritual yang dilakukan sebagai tanda syukur
kepadatuhan yang maha esa atas rejeki dan segala anugrahNya. Dengan
menggunakanpakaian adat kejawen, maka disiapkanlah sesaji, mulai dari makanan
khas, hasilbumi, dan makanan khusus seperti panggang, tumpeng, apem, putu, dan
lainsebagainya. Labuh sesaji ini dimulai dengan pengumpulan semua sesaji, lalu
diarakoleh warga sekitar menuju Telaga Sarangan. Berputar mengelilingi telaga,
lalusetelah penuh satu putaran barulah sesaji ini di labuhkan ke telaga. Sesuatu
tradisileluhur yang sangat menarik untuk dilihat dan diabadikan tentunya.

7.) Unsur unsur penegak demokrasi merupakan prinsip atau elemen penting dalam
sistem demokrasi yang menjamin bahwa pemerintahan saat ini adalah pemerintahan
yang dipilih oleh rakyat dan berfungsi dengan baik. Berikut adalah beberapa elemen
adopsi demokrasi yang umum disebutkan dan hubungannya:
1. Pemilihan umum:
Pemilu adalah cara utama bagi warga negara untuk memilih pemimpin dan wakilnya
di pemerintahan. Hal ini berkaitan langsung dengan prinsip dasar demokrasi yang
mengutamakan kekuasaan rakyat.
2. Hukum dan hak asasi manusia:
Negara-negara demokrasi harus beroperasi dalam kerangka hukum yang kuat dan
menghormati hak asasi manusia untuk melindungi hak-hak individu dan mencegah
penyalahgunaan kekuasaan.
3. Kebebasan berpendapat:
Kebebasan berpendapat dan pers sangat penting dalam demokrasi, karena
memungkinkan warga negara untuk mengekspresikan pendapatnya tanpa rasa takut
akan penindasan. Ini mendukung pertukaran ide dan informasi secara bebas.

8.) a.) salah satu faktor bullying yaitu Kurangnya Pengawasan: Kurangnya pengawasan
oleh orangtua atau guru dapat membuat anak merasa bahwa mereka bisa
menghindari hukuman atau tanggung jawab atas perilaku bullying mereka. Dan cara
mengatasinya ialah Orangtua dan guru perlu memantau perilaku anak-anak dan
memberikan bimbingan yang diperlukan. Ini dapat membantu mencegah bullying
sebelum menjadi masalah yang serius.
b.) Sistem peradilan pidana anak adalah keseluruhan proses penyelesaian perkara
anak yang berhadapan hukum mulai tahap penyidikan sampai dengan tahap
pembimbingan setelah menjalani proses pidana yang berdasarkan perlindungan,
keadilan, non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, penghargaan terhadap
anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak, proporsional, perampasan
kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir dan penghindaran balasan
(vide Pasal 1 angka 1 dan Pasal 2 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak.
Anak yang berkonflik dengan hukum adalah anak yang yang telah berumur 12 tahun
tetapi belum berumur 18 tahun yang diduga melakukan tindak pidana; Anak yang
menjadi korban adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas tahun) yang
mengalami penderitaan fisik, mental dan atau kerugian ekonomi yang disebabkan
tindak pidana; Anak yang menjadi saksi adalah anak yang belum berumur 18 yang
dapat memberikan keterangan guna kepentingan proses hukum mulai tingkat
penyidikan, penuntutan dan sidang pengadilan tentang suatu perkara pidana yang
didengar, dilihat dan dialami.
c.) Korban dikasi perlindungan dan arahan agar merasa aman dan memberikan
dukungan emosional, meng edukasi korban tentang cara menghindari situasi yang
beresiko

9.) Konsep wawasan nusantara adalah ideologi dasar Indonesia yang menekankan
persatuan, kesatuan, dan keberagaman bangsa. Sementara itu, sistem desentralisasi
(otonomi daerah) adalah suatu sistem pemerintahan yang memberikan kewenangan
kepada daerah-daerah otonom untuk mengatur sebagian urusan pemerintahan
sendiri. Keduanya memiliki keterkaitan yang penting dalam konteks pemerintahan
Indonesia:
1. Pemertahanan Kesatuan: Konsep wawasan nusantara menegaskan pentingnya
menjaga kesatuan dan keutuhan negara Indonesia meskipun terdiri dari berbagai
suku, agama, dan budaya. Sistem desentralisasi di Indonesia dirancang dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip ini. Dengan memberikan otonomi kepada
daerah-daerah, pemerintah berusaha untuk menjaga harmoni antara kesatuan dan
keberagaman.
2. Pengakuan Keberagaman: Konsep wawasan nusantara juga mencakup pengakuan
terhadap keberagaman dalam segala aspek kehidupan. Sistem desentralisasi
memberikan kesempatan kepada daerah untuk mengatur urusan lokal mereka
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan khusus mereka. Ini memungkinkan
pengakuan dan penghormatan terhadap keberagaman budaya, bahasa, dan tradisi di
seluruh Indonesia.
3. Pemberdayaan Daerah: Sistem desentralisasi bertujuan untuk memperkuat peran
daerah dalam mengelola sumber daya dan pembangunan lokal. Dengan memberikan
kewenangan kepada pemerintah daerah, ini sesuai dengan semangat pemberdayaan
yang ditekankan dalam konsep wawasan nusantara. Pemerintah daerah dapat lebih
responsif terhadap kebutuhan masyarakatnya.
4. Keseimbangan Kekuasaan: Sistem desentralisasi menciptakan keseimbangan
kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah. Ini penting untuk menjaga stabilitas
politik dan sosial dalam kerangka kesatuan Indonesia yang beragam.
Dengan demikian, konsep wawasan nusantara dan sistem desentralisasi (otonomi
daerah) saling melengkapi dalam membangun Indonesia yang kuat, bersatu dalam
keberagaman, dan memberdayakan daerah-daerah untuk berkontribusi pada
pembangunan nasional.
keterkaitan konsep Wawasan Nusantara dengan pelaksanaan desentralisasi di Magetan
adalah desentralisasi dapat dijadikan sebagai alat untuk menghormati keberagaman,
memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia serta mendorong pembangunan
berkelanjutan sesuai prinsip Wawasan Nusantara.

10.) a) Cara efektif untuk meningkatkan literasi masyarakat, terutama dalam konteks tahun
politik, melibatkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak, termasuk
pemerintah, sekolah, media, dan masyarakat sipil. Beberapa langkah yang dapat diambil
meliputi:
1. Pendidikan Literasi Media: Sekolah dapat mengintegrasikan literasi media ke dalam
kurikulum untuk mengajarkan siswa keterampilan kritis dalam mengonsumsi informasi dari
berbagai sumber, termasuk media sosial.
2. Kampanye Edukasi Publik: Pemerintah dapat meluncurkan kampanye edukasi publik yang
menekankan pentingnya verifikasi informasi sebelum berbagi atau mempercayainya.
Kampanye semacam ini harus dilakukan secara intensif selama tahun politik.
3. Pelatihan Jurnalis dan Blogger: Media juga memiliki peran penting dalam mengedukasi
masyarakat. Pelatihan jurnalis dan blogger dalam etika jurnalistik, fakta-checking, dan
tanggung jawab sosial dapat membantu mengurangi penyebaran informasi palsu.
b.) Untuk meminimalisir penyebaran hoax dan menjaga ketahanan nasional, langkah-langkah
berikut dapat diambil:

1. Penegakan Hukum: Pemerintah harus menerapkan hukuman yang tegas terhadap


penyebar hoax yang memiliki dampak negatif pada ketahanan nasional. Ini harus dilakukan
dengan adil dan berdasarkan hukum.
2. Verifikasi Informasi: Masyarakat perlu didukung dalam memverifikasi informasi sebelum
mempercayainya atau menyebarkannya. Media, platform media sosial, dan masyarakat sipil
dapat membantu dengan menyediakan alat-alat dan sumber daya untuk verifikasi fakta.
3. Edukasi Masyarakat: Kampanye edukasi publik yang berkelanjutan harus terus dilakukan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya hoax dan pentingnya
mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya.

Anda mungkin juga menyukai