Anda di halaman 1dari 4

Bismillah..

Tugas 2 Pkn

1. Fungsi pokok Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Dalam
pengamalan Pancasila sebagai dasar negara bersifat imperatif (memaksa) mengapa
demikian jelaskan ?
Jawaban
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia, dan sebagai dasar negara, ia memiliki sifat
imperatif, yang berarti bahwa Pancasila mengikat semua warga negara dan pemerintah
Indonesia. Terdapat beberapa alasan mengapa Pancasila bersifat imperatif:
1. Konstitusi Dasar Negara: Pancasila adalah bagian integral dari konstitusi dasar negara
Indonesia. Hal ini tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa
negara Indonesia didasarkan pada Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila memiliki otoritas
konstitusi yang tinggi dan mengikat semua warga negara.
2. Konsensus Nasional: Pancasila merupakan hasil dari proses konsensus nasional, yang
melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok masyarakat dan pemikiran politik. Ini
mencerminkan persetujuan bersama dan kesepakatan di antara berbagai pihak, dan oleh
karena itu, menjadi dasar yang mengikat seluruh bangsa Indonesia.
3. Identitas dan Persatuan: Pancasila membantu mempertahankan persatuan dan kesatuan
Indonesia. Dalam negara yang memiliki keragaman etnis, agama, budaya, dan bahasa,
Pancasila berfungsi sebagai ikatan yang menghubungkan semua warga negara Indonesia,
serta memberikan pandangan hidup bersama yang mendorong persatuan dan toleransi.
4. Norma dan Nilai: Pancasila mengandung nilai-nilai yang penting untuk moral dan etika
dalam masyarakat Indonesia, seperti ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial. Nilai-nilai ini digunakan
sebagai panduan bagi perilaku individu dan pemerintah.
5. Stabilitas Politik: Dengan memiliki Pancasila sebagai dasar negara yang mengikat,
Indonesia dapat meminimalkan potensi konflik dan ketidakstabilan politik yang mungkin
muncul akibat perbedaan pandangan. Pancasila memberikan dasar yang kokoh untuk
proses demokrasi dan pemerintahan yang stabil.Karena alasan-alasan ini, Pancasila
dianggap bersifat imperatif dalam pengamalannya sebagai dasar negara, dan warga
negara Indonesia diharapkan untuk mematuhi dan menghormatinya dalam kehidupan
sehari-hari mereka serta dalam hubungan mereka dengan pemerintah. Hal ini juga
menjadi landasan bagi penyelenggaraan pemerintahan, hukum, dan kebijakan negara
Indonesia.

2. Mengapa ekonomi menjadi faktor utama bagi status negara demokrasi, Jelaskan
Jawaban
Ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi status suatu negara sebagai
negara demokrasi. Ini disebabkan oleh sejumlah alasan kunci:
1. Kemakmuran dan Kesejahteraan Rakyat: Salah satu tujuan utama demokrasi adalah
menciptakan sistem pemerintahan yang melayani kepentingan rakyat. Untuk mencapai
hal ini, suatu negara demokrasi perlu memastikan kesejahteraan ekonomi rakyatnya.
Sebuah ekonomi yang kuat memungkinkan pemerintah untuk menyediakan layanan dasar
seperti pendidikan, perawatan kesehatan, infrastruktur, dan perlindungan sosial, yang
meningkatkan kualitas hidup rakyatnya.
2. Kesetaraan dan Distribusi Kekuasaan: Demokrasi berupaya untuk mencapai kesetaraan
dalam partisipasi politik dan distribusi kekuasaan. Ekonomi yang kuat dan inklusif dapat
membantu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi, yang dapat mengancam
stabilitas politik dan sosial. Ketika sebagian besar rakyat merasa mereka memiliki akses
yang sama ke peluang ekonomi dan keadilan, maka demokrasi menjadi lebih stabil.
3. Sumber Daya untuk Pembangunan Demokratis: Pembangunan ekonomi memberikan
sumber daya yang diperlukan untuk mendukung lembaga-lembaga demokrasi, seperti
pemilihan umum, lembaga peradilan independen, dan media yang bebas. Tanpa sumber
daya ini, demokrasi mungkin sulit untuk diimplementasikan dan dipertahankan.
4. Pengaruh Bisnis dan Elit: Bisnis dan elit ekonomi sering memiliki pengaruh besar dalam
politik, terutama dalam masyarakat yang demokratis. Mereka dapat mempengaruhi
kebijakan pemerintah, membiayai kampanye politik, dan memiliki akses ke media yang
dapat memengaruhi opini publik. Oleh karena itu, kesehatan ekonomi negara dapat
memengaruhi sejauh mana demokrasi tersebut mewakili kepentingan rakyat secara adil.
Namun, peran ekonomi dalam demokrasi juga memiliki risiko. Misalnya, ketika sejumlah
kekayaan terkonsentrasi pada segelintir orang atau perusahaan, ini dapat mengancam prinsip
kesetaraan demokrasi. Selain itu, ketidaksetaraan ekonomi yang signifikan dapat menciptakan
ketidakpuasan yang dapat mengganggu stabilitas politik.
Jadi, ekonomi adalah faktor utama dalam menjaga stabilitas dan kualitas suatu negara sebagai
negara demokrasi. Tetapi penting untuk mengelola ekonomi dengan cara yang mendukung
kesetaraan, kesejahteraan rakyat, dan kepentingan umum, sehingga demokrasi dapat berfungsi
sesuai dengan tujuannya.
3. Ada dua sistem perubahan konstitusi (UUD) yang dianut oleh banyak negara. Sistem
yang dimaksud adalah constitutional reform dan sistem addendum. Jelaskan kedua sistem
yang dimaksud ?
Jawaban
Sistem perubahan konstitusi yang umumnya dianut oleh banyak negara dapat dibagi menjadi dua
bentuk, yaitu "constitutional reform" dan "sistem addendum." Namun, perlu diingat bahwa
istilah-istilah ini mungkin memiliki variasi dalam penggunaannya di berbagai negara dan sistem
hukum. Berikut penjelasan singkat mengenai kedua sistem ini:
1. Constitutional Reform (Reformasi Konstitusi): Constitutional reform merujuk pada upaya
yang lebih luas untuk mengubah atau merevisi konstitusi suatu negara. Ini melibatkan
pengubahan substansial dalam teks konstitusi yang ada. Proses reformasi konstitusi
biasanya memerlukan langkah-langkah yang lebih rumit dan berat, seperti pengambilan
suara dalam pemilihan umum, pengadilan konstitusi, atau mekanisme khusus lainnya
yang ditentukan oleh konstitusi negara tersebut.
Reformasi konstitusi dapat mencakup perubahan dalam berbagai aspek konstitusi, termasuk hak
asasi manusia, pembagian kekuasaan antara cabang pemerintahan, sistem pemilihan, dan isu-isu
lain yang mendasar. Proses ini seringkali melibatkan pembahasan yang mendalam, debat, dan
konsensus di antara berbagai pemangku kepentingan dan pihak-pihak politik.
2. Sistem Addendum: Sistem addendum atau "amendemen" merujuk pada proses perubahan
konstitusi yang lebih terfokus pada satu atau beberapa aspek tertentu dalam konstitusi,
tanpa mengubah konstitusi secara menyeluruh. Dalam sistem ini, suatu negara dapat
menambahkan, menghapus, atau memodifikasi satu atau beberapa pasal atau ketentuan
dalam konstitusi tanpa harus merombak keseluruhan teks konstitusi.
Amendemen biasanya lebih cepat dan lebih sederhana dalam hal prosedur daripada reformasi
konstitusi. Namun, perubahan ini masih memerlukan persetujuan yang serius dan mekanisme
tertentu yang diatur dalam konstitusi atau undang-undang yang berlaku.
Kedua sistem ini mungkin digunakan bersama-sama atau secara terpisah, tergantung pada hukum
dan tradisi konstitusional suatu negara. Beberapa negara mengharuskan perubahan substansial
dalam konstitusi untuk melalui proses reformasi konstitusi yang panjang, sedangkan yang lain
mengizinkan amendemen untuk perubahan yang lebih terbatas dan khusus. Sebagian besar
negara memiliki prosedur tertentu yang diatur dalam konstitusi mereka untuk mengatur
bagaimana konstitusi dapat diubah atau direformasi.
4. Perubahan suatu konstitusi bukan hanya didasarkan pada tuntutan atau desakan
masyarakat, tetapi juga didasarkan pada pemikiran-pemikiran serta latar belakang
perubahan UUD. Jelaskan empat dasar pemikiran yang melatarbelakangi dilakukannya
perubahan UUD Negara RI Tahun 1945 !
Jawaban
Perubahan dalam Konstitusi suatu negara, termasuk Undang-Undang Dasar (UUD), dapat
didasarkan pada berbagai pertimbangan dan pemikiran yang luas. Di Indonesia, perubahan UUD
Negara RI Tahun 1945 telah terjadi beberapa kali sejak kemerdekaan, dan terdapat beberapa
dasar pemikiran yang melatarbelakangi perubahan-perubahan tersebut. Berikut adalah empat
dasar pemikiran yang umumnya terkait dengan perubahan UUD di Indonesia:
1. Perkembangan Sosial, Politik, dan Ekonomi: Salah satu dasar pemikiran utama adalah
perubahan dalam kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang mempengaruhi negara. UUD
yang ada mungkin tidak lagi mencerminkan realitas dan kebutuhan masyarakat yang
berkembang. Oleh karena itu, perubahan UUD dapat dilakukan untuk mengakomodasi
perubahan-perubahan tersebut dan memastikan bahwa konstitusi tetap relevan dalam
mengatur negara.
2. Pemberdayaan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia: Perubahan UUD juga dapat
didasarkan pada upaya untuk memperkuat perlindungan hak asasi manusia dan
memperluas ruang demokrasi. Perkembangan pemikiran tentang hak-hak individu dan
tuntutan masyarakat untuk hak yang lebih luas dan perlindungan yang lebih baik dapat
mendorong perubahan UUD.
3. Otonomi Daerah: Dalam upaya memperkuat desentralisasi dan memberikan lebih banyak
kewenangan kepada daerah, perubahan UUD dapat diperlukan. Pemikiran ini mendorong
revisi UUD untuk memperjelas pembagian wewenang antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, serta untuk mengakomodasi kebutuhan otonomi daerah yang
beragam.
4. Isu-isu Global dan Regional: Perubahan UUD juga dapat dipengaruhi oleh perubahan
dalam tatanan global dan regional. Misalnya, perubahan dalam hubungan internasional,
perdagangan, atau isu-isu lingkungan hidup dapat mendorong negara untuk
menyesuaikan konstitusinya agar sesuai dengan perkembangan tersebut.
5. Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang berdasarkan konstitusi dan atau hukum
(rule of Low). Ada 6 syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis
di bawah rule of low sebut dan jelaskan !
Jawaban
Demokrasi konstitusional adalah bentuk demokrasi di mana pemerintahan dan tindakan
pemerintah dibatasi dan diatur oleh konstitusi atau hukum yang ada. Untuk menjalankan
pemerintahan yang demokratis di bawah prinsip rule of law (aturan hukum), ada beberapa syarat
dasar yang harus terpenuhi. Berikut adalah enam syarat dasar untuk terselenggaranya
pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law:
1. Konstitusi yang Kuat:
Konstitusi yang jelas, komprehensif, dan mengikat adalah prasyarat penting dalam demokrasi
konstitusional. Konstitusi ini harus mengatur pembagian kekuasaan antara cabang-cabang
pemerintah, hak dan kewajiban warga negara, serta perlindungan hak asasi manusia.
2. Kekuasaan Tersebar
Sistem yang memungkinkan pengawasan dan keseimbangan antara cabang-cabang pemerintah
(eksekutif, legislatif, dan yudikatif) membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan. Setiap
cabang pemerintah harus memiliki kewenangan dan kendali tertentu.
3. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Demokrasi konstitusional harus memberikan perlindungan yang kuat terhadap hak asasi
manusia, termasuk kebebasan berbicara, beragama, berkumpul, dan hak-hak individu lainnya.
Konstitusi harus menjamin perlindungan hak-hak ini dan memberikan mekanisme hukum untuk
menyelesaikan pelanggarannya.
4. Proses Hukum yang Adil:
Pemerintah harus menjalankan proses hukum yang adil dan transparan. Ini termasuk penegakan
hukum yang tidak diskriminatif, akses ke pengadilan yang adil, dan penegakan hukum yang
independen.
5. Transparansi dan Akuntabilitas:
Pemerintah harus bertanggung jawab kepada rakyat, dan informasi tentang kebijakan, keputusan,
dan tindakan pemerintah harus mudah diakses oleh masyarakat. Lembaga pengawas independen
atau badan pemeriksaan harus ada untuk memeriksa tindakan pemerintah.
6. Partisipasi Warga Negara:
Demokrasi konstitusional harus memberikan kesempatan bagi warga negara untuk berpartisipasi
dalam proses politik. Ini mencakup hak untuk memilih perwakilan, mengajukan pendapat, dan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan publik. Partisipasi warga negara adalah elemen
penting dalam menjaga demokrasi yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai