Ketatanegaraan Indonesia
Disusun oleh :
Kelas : 1D
FAKULTAS PERTANIAN
TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat, iman, dan islam serta Kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti.
Sholawat dan salam kami hadiahkan kepada junjungan Alam yakni Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan sahabatnya, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan,
ketidaktahuan menuju alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti pada saat ini.
Tidak lupa ucapan terimakasih kami tunjukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini, Kami menyadari bahwasannya makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi Bahasa maupun dari segi referensi sebagai rujukan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis maupun pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia telah mengalami pergeseran yang
mengakibatkan perubahan fundamental terhadap stuktur dan kewenangan lembaga
negara. Hal ini dibuktikan dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 selama empat tahap. Amandemen Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 tahap pertama dilakukan pada tahun 1999 dan
tahap kedua tahun 2000, dilanjutkan tahap ketiga pada tahun 2001 dan terakhir
dilakukan tahap keempat pada tahun 2002.
3. Tujuan masalah
Mengetahui sistem ketatanegaraan republik Indonesia sebelum amandemen.
Mengetahui sistem ketatanegaraan republik Indonesia setelah amandemen.
Mengataui apa saja faktor utama yang mempengaruhi ketatanegaraan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam hal ketatanegaraan terdapat 3 (tiga) faktor utama yang harus ada dan satu sama
lain saling mempengaruhi dan mempunyai hubungan yang erat, yaitu :
A. Kesimpulan
1. Sistem pemerintahan Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945. Pada awal kemerdekaan
Indonesia tahun 1945 di butuhkan suatu sistem pemerintahan yang sedikit otoriter karena
kemerdekaan masa rawan akan terjadinya perpecahan antar bangsa, suku dan agama, perlu suatu
sistem untuk merendam gejolak ketidakpuasan golongan tertentu. Setelah masyarakat sudah
memahami demokrasi berkebebasan pendapat maka sistem pemerintahan harus di ubah ke
demokrasi yang benar-benar nyata tanpa tekanan dari penguasa pemerintahan yang
menggunakan sistem pemerintahan melancarkan kekuasaannya.