Anda di halaman 1dari 18

KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU : Bapak DR. Sarbaini, M.Pd

OLEH : SITI ULPAH

Npm : 1914201110062

Kelas : B, S1 KEP, SEMESTER 2

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

BANJARMASIN

2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah ini yang
berjudul “Pendidikan dan Kewarganegaraan” ini dapat terselesaikan. Kami juga
berterima kasih kepada Bapak DR. Sarbaini M.Pd yang memberikan tugas ini untuk
pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah Pancasila ini.

Saya menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah
saya selanjutnya.

Kamis, 09 April 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6

2.1 Analisis istilah pengertian, keberadaan dan tujuan konstitusi ...............6

2.2 Perkembangan konstitusi dan UUD di Indonesia...................................6

2.3 Struktur isi UUD 1945 Amandemen IV...............................................10

2.4 Membedakan istilah dan definisi demokrasi........................................11

2.5 Tahap-tahap sejarah demokrasi............................................................12

2.6 Prinsip-prinsip dan bentuk-bentuk demokrasi......................................13

BAB III PENUTUP....................................................................................17

3.1 Kesimpulan...........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara garis besar konstitusi merupakan seperangkat aturan main dalam
kehidupan bernegara yang mengatur hak dan kewajiban warga Negara dan
Negara itu sendiri. Konstitusi suatu Negara biasa di sebut dengan Undang-
Undang Dasar (UUD) . dalam pengembangan Negara dan warga Negara dan
warga Negara yang demokratis, keberadaan konstitusi demokrasi lahir dan
Negara yang demokrasi. Namun demikian, tidak ada jaminan adanya konstitusi
yang demokratis akan melahirkan sebuah Negara yang demokratis akan
melahirkan sebuah Negara yang demokratis. Hal itu disebabkan oleh
penyelewengan atas konstitusi oleh penguasa otoriter. Oleh karenanya akan
diuraikan lebih menyeluruh unsure-unsur penting dalam konstitusi.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berusaha
untuk membangun sistem politik demokrasi sejak menyatakan kemerdekaan dan
kedaulatannya pada tahun 1945. Sebagai sebuah gagasan, demokrasi sebenarnya
sudah banyak dibahas atau bahkan dicoba diterapkan di Indonesia. Pada awal
kemerdekaan Indonesia berbagai hal dengan negaramasyarakat telah diatur dalam
UUD 1945. Para pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang
melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Semua itu merupakan gagasan-gagasan dasar yang melandasi
kehidupan negara yang demokratis. Sebagai bentuk kesungguhan negara
Indonesia, landasan tentang demokrasi

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Analisis itilah, pengertian, keberadaan dan tujuan konstitusi
2. Uraikan perkembangan konstitusi dsan UUD di Indonesia
3. Analisis struktur isi UUd 1945 Amendemen IV
4. Membedakan istilah dan definisis demokrasi
5. Analisis tahap-tahap sejarah demokrasi
6. Uraikan prinsip-prinsip dan bentuk-bentuk demokrasi
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui Analisis itilah, pengertian, keberadaan dan tujuan
konstitusi
2. Dapat mengetahui Uraikan perkembangan konstitusi dsan UUD di
Indonesia
3. Dapat mengetahui Analisis struktur isi UUd 1945 Amendemen IV
4. Dapat mengetahui Membedakan istilah dan definisis demokrasi
5. Dapat mengetahui Analisis tahap-tahap sejarah demokrasi
6. Dapat mengetahui Uraikan prinsip-prinsip dan bentuk-bentuk demokrasi

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Analisis istilah, pengertian, keberadaan dan tujuan konstitusi ?


Jawab :
Istilah konstitusi berasal dari dari bahasa perancis “constituere” yang berarti
menetapkan atau membentuk. Pemakaian istilah konstitusi dimaksudkan
sebagai pembentukan atau penyusunan suatu Negara. Dalam ketenageraan,
istilah konstitusi diberbagai Negara dipergunakan beragam. Di Belanda
menggunakan kata “constitutie” disamping kata “grond wel”. Inggris dan
Amerika Serikat menggunakan kata “ constitution”. Dalam istilah sehari-hari
Konnstitusi sering disamakan dengan Unbdang-Undang Dasar (UUD).
Pengertian Konstitusi secara mendalam ada dalam konstitusionalisme
(Mahfud MD,2000; Budiardjo, 2008), yaitu suatu istilah yang kemunculannya
di abad ke 18, untuk menegaskan Doktrin hierarkinya berada di Amerika
tentang supremasi konstitusi tertulis yang hanya dibuat oleh lembaga
legislatif.
Keberadaan Konstitusi dijadikan sebagai suatu funmgsi dan tujuan dalam
kehidupan bernegara. Keberadaan konstitusi dalam suatu Negara berkaitan
dengan fungsi adalah sebagaimana dikemukakan oleh C.J Friedrich ( Miriam
Budiardjo, 2008) bahwa konstitusi merupakan proses (tata cara) untuk
membatasi perilaku pemerintahan secara efektif.
Tujuan konstitusi adalah sebagai aturan yang memberikan pembatasan
sekaligus pengawas terhadap kekuasaan politik, sebagai sarana melepaskan
control kekuasaan dari penguasa sendiri dan memberikan batasan-batasan
ketetapan para penguasa dalam menjhalankan kekuasaannya.
2. Uraikan perkembangan konstitusi dan UUD Indonesia ?

Jawab:

6
Konstitusi dapat diartikan sebagai sekelompok ketentuan yang mengatur
organisasi Negara dan susunan pemerintahan suatu Negara. A.V Dicey
membedakan antara ketentuan konstitusi yang mempunyai sifat hukum dan
tidak mempunyai sifat hukum. Pembedaan ini didasarkan pada kriteria apakah
pengadilan berwenang memaksakan penataanya dan/atau mengambil tindakan
hukum bagi yang tidak taat. Dilihat dari wujudnya, konstitusi dapat dibedakan
antara konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Konstitusi tertulis dapat
dibedakan antara yang tertulis dalam satu dokumen khusus atau dalam
beberapa dokumen yang saling terkait satu sama lain dan yang tertulis dalam
peraturan perundang-undangan lain. Konstitusi tertulis yang tersusun dalam
satu dokumen khusus misalnya UUD 1945, atau UUD Amerika Serikat 1787.
Sedangkan konstitusi tertulis yang tedapat dalam beberapa dokumen misalnya
Undang Undang (UU), atau di Inggris kaidah-kaidah Konstitusi tertulisnya,
terdapat dalam undang-undang biasa (ordinary law atau statuate). Sedangkan
Konstitusi tidak tertulis dapat dibedakan dalam tiga golongan. Pertama,
ketentuan konstitusi terdapat dalam kaidah-kaidah hukum adat sebagai jukum
yang tidak tertulis. Kedua, ketentuan-ketentuan konstitusi yang terdapat dalam
konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan. Ketentuan untuk taat pada konvensi
didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan politik dan moral. Ketiga,
adalah ketentuan adat istiadat.

Negara-negara yang menganut sistem Konstitusi fleksibel diantaranya adalah


Inggris (UK) dan Selandia Baru, jadi didalam Negara Inggris untuk mengubah
konsitusinya tanpa harus menunggu krisis hebat dan perkembangannya tanpa
banyak kekerasan sehingga memungkinkan untuk membentuk dirinya sendiri
sesuai kebutuhan dari masyarakat Inggris (UK)5. Hal ini berbeda dengan
Negara-negara yang menggunakan sistim Konstitusi kaku seperti di Negara
Indonesia, di Negara Indonesia untuk dapat mengubah UUD 1945
( konstitusi ) dibutuhkan prosedur-prosedur khusus sesuai dengan yang
tercantum dalam pasal 37 UUD “45 yaitu: Usul perubahan pasal-pasal

7
Undang-Undang dasar dapat diagendakan dalam siding Majelis
Permusyawaratan Rakyat apa bila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat. Setiap usul perubahan
pasal-pasal Undang-undang dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk dirubah beserta alasannya. Untuk
mengubah pasal-pasal Undang-undang dasar sidang MPR dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggoa majelis Perusyawaraatan Rakya
Putusan Mengubah pasal Undang-undang dasar dilakukan dengan persetujuan
sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari MPR6.

Perkembangan konstitusi di Indonesia :

1.Periode berlakunya UUD 1945 ( 18 Agustus 1945 s.d 27 Desember


1949)

Bentuk Negara : Kesatuan

Bentuk Pemerintahan : Republik

Sistem Pemerintahan : Presidensial

Alat kelengkapan negara  

Presiden : Eksekutif

DPR : Legislatif

MA : Yudikatif

Tetapi negara baru merdeka untuk membentuk lembaga-lembaga terebut


belum cukup waktu sehingga kekuasaan tersebut di jalankan Presiden di
bantu KNIP, tetapi setelah keluar maklumat Wapres No. X tanggal 16
Oktober 1945, KNIP diserahi kekuasaan legislatif, eksekutif dipegang
Presiden dibantu para menteri negara.

8
2. Periode Konstitusi RIS 1949 ( 27 Desember 1949 s.d 17 Agustus
1950)

Bentuk Negara : Serikat

Bentuk Pemerintahan : Republik

Sistem Pemerintahan : Parlementer

Alat Kelengkapan Negara

Presiden dan Menteri-menteri : Eksekutif

Senat dan DPR : Legislatif

Mahkamah Agung : Yudikatif

3.Periode UUDS 1950 ( 17 Agustus 1950 s.d 5 Juli 1959)

Bentuk negara : Kesatuan


Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem pemerintahan : Parlementer
Alat kelengkapan Negara : 
1) Presiden dan wakil Presiden
2) Menteri-menteri
3) DPR
4) MA
5) Dewan Pengawas Keuangan

Perkembangan UUD di Indonesia

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI yang


dibentuk pada tanggal 29 April 1945 merupakan badan yang merancang
konstitusi 1945. Selama sesi pertama yang berlangsung dari 28 Mei – 1 Juni
1945, Ir. Sukarno menyampaikan gagasan “Dasar Negara”, bernama
Pancasila. Pada tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota Sembilan BPUPKI

9
membentuk sebuah komite yang terdiri dari 9 orang untuk merancang Piagam
Jakarta, yang akan menjadi teks pembukaan UUD 1945 Setelah penghapusan
frasa “kewajiban untuk melaksanakan Syariah Islam bagi penganutnya
“Piagam Jakarta naskah ke naskah pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
PPKI. Pengesahan UUD 1945 telah dikonfirmasi oleh Komite Nasional
Indonesia Pusat “KNIP” yang diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus 1945.
The 1945 rancangan naskah Indonesia yang disusun selama Sesi Kedua Badan
Investigasi Persiapan Kemerdekaan “BPUPKI”. Nama lembaga tanpa kata
“Indonesia” karena tanah tersebut disediakan untuk Jawa. Di Sumatera ada
BPUPKI untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli 1945. Pada
tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

3. Analisis struktur isi UUD 1945 Amandemen IV ?


Jawab:

PerubahanKeempat, disahkan10 Agustus2002


•ST MPR 1-11 Agustus2002
•Perubahan2 Babdan13 Pasal: Ps. 2; Ps. 6A ; Ps.8 ; Ps. 11 ; Ps.16 ; Ps.23B ;
Ps.23D ; Ps.24 ; Ps. 31 ; Ps.32 ; BabXIV, Ps. 33 ; Ps.34 ; Ps.37.
•IntiPerubahan: DPD sebagaibagianMPR, PenggantianPresiden,
pernyataanperang, perdamaiandanperjanjian, matauang, bank sentral,
pendidikandankebudayaan, perekonomiannasionaldankesejahteraansosial,
perubahanUUD.

10
StrukturUUD 1945 SebelumPerubahan

UUD 1945(1945-1949) UUD 1945 pascaDekritPresiden1959(1959-


1999)

Terdiridari3 bagian: (1) ayatTerdiridari3 bagian: (1) PembukaanUUD/4


PembukaanUUD/4 alinea; (2) alinea; (2) BatangTubuhUUD/16 bab37 pasal,
BatangTubuhUUD/16 bab37 AturanPeralihandanAturanTambahan; (3)
pasal;(3)Penutup/AturanPeraliha Penjelasan
n- 4 pasaldanAturanTambahan-
2a

PenjelasanSumber: M. Yamin, LN,1959,No.75,secarateoritik“penjelasan”berkedu


NaskahPersiapanUUD 1945 dukansebagaipenafsiranotentik
(1960:77),dalamJoeniarto(1966:
31-34)

4. Membedakan istilah dan definisi Demokrasi ?


Jawab :
Istilah Demokrasi berasal dari bahasa yunani “demokratid” berarti
“kekuasaann rakyat”( rule of people), yang dirangkai dari kata “demos”
artinya “rakyat” dan “ kratos” atau “cratein” berarti
“kekuasaan”.Demokrasi adalah bentuk politis dari pemerintahan yang
mengatur kekuyasaan yang diperoleh dari rakyat, baik melalui pemilihan
langsung (direct democracy) maupun perwakilan rakyat yang dipilih
( representative democracy).

11
Sementara terhadap definisi Demokrasi, terdapat beberapa kategori definisi
demokrasi, yakni definisi secara singkat, klasik dan modern. Kategori-
kategori definisi demokrasi dipengaruhi oleh pendekatan sejarah. Definisi
singkat Demokrasi menutrut Abraham Lincoln (1809-1865),, Mendefinisikan
demokrasi sebagai pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh trakyat, dan
untuk rakyat. ( Government of the people, by the people, for the people).
Definisi Demokrasi secara klasik adalah sedikit berguna, sedikitnya masih
peduli dengan monarki. Definisi Demokrasi secara modern adalah bentuk
pemerintahan yang menjamin hak-hak dasar pribadi dan politik, pemelihan-
pemilihan yang jujur dan bebas, serta lembaga peradilan yang bebas.
5. Analisis tahap-tahap sejarah demokrasi ?
Jawab:

Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk


sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM diMesopotamia.
Ketika itu, bangsa Sumeria memiliki beberapa negara kota yang independen.
Di setiap negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk
mendiskusikan suatu permasalahan dan keputusan pun diambil
berdasarkan konsensus atau mufakat. Barulah pada 508 SM,
penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan yang
merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari
1,500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen.

Negara kota tersebut memiliki sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada


yang oligarki, monarki, tirani dan juga demokrasi. Diantaranya terdapat
Athena, negara kota yang mencoba sebuah model pemerintahan yang baru
masa itu yaitu demokrasi langsung. Penggagas dari demokrasi tersebut
pertama kali adalah Solon, seorangpenyair dan negarawan. Paket
pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi
demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat

12
perubahan. Demokrasi baru dapat tercapai seratus tahun kemudian
oleh Kleisthenes, seorang bangsawan Athena.

Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan


sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan
pendapat dan memilih kebijakan. Namun dari sekitar 150,000 penduduk
Athena, hanya seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan
pendapat mereka. Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh
bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM. Sistem demokrasi yang dipakai
adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat beberapa perwakilan dari
bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di Majelis.

6. Uraikan prinsip-prinsip dan bentuk Demokrasi ?


Jawab:
Prinsip –prinsip demokrasi sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang
diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan demokrasi. Nilai tersebut
menurut Supriatnoko (2008) merupakan prinsip-prinsip umum demokrasi,
yang meliputi kebebasan, pluralism, paham individual, kesetaraan, dan
keadilan. Hakekat kesamaan tersebut akan diuraikan pada paparan sebagai
berikut:
1. Kebebasan
Kebebasan adalah keleluasaan seseorang untuik berbuat atau untuk tidak
berbuat sesuatu sesuai dengan keinginaan sendiri. Bentuk-bentuk
kebebasan anatara lain:
a. Kebebasan menyatakan pendapat
Kebebasan berpendapat adalah hak seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat/ bernegara yang wajib dijamin oleh undang-undang
dalam system demikratis.
b. Kebebasan berkelompok
Kebebasan berkelompok adalah kebebasan untuk berorganisasi bagi
setiap warga Negara sebagai makhluk sosial.

13
c. Kebebasan berpartisipasi
Kebebasan berpartisipasi merupakan kebeban untuk berperan serta
dalam suatu kegiatan.
2. Kesetaraan antar warga atau individu
Kesetaraan atau persamaan kedudukan (egalitarianism) merupakan nilai
dasar demokrasi. Kesetraaan dalam demokrasi adalah bentuk pengakuan
terhadap pribadi manusia, bahwa nanusia didunia ini mempunyai
kedudukamn harkat dan martabat yang sama, karena manusia sama-sama
sebagai umat Tuhan Yang Maha Kuasa.
3. Pluralisme
Pluralistik dalam kehidupan manusia dapat bermakana bahwa manusia
didunia itu tidak sama, namun dengan ketidaksamaan tersebut, paham
pluralis memberikan intensitas yang sama sebagaimana adanya. Eksistensi
individu diakui apa adanya.
4. Paham Individualisme
Paham Individualisme adal;ah paham yang memposisikan dan
menjungjung tinggi individu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
5. Keadilan
Keadilan dalam demokrasi tidak terbatas pada keadilan immaterial
sebagaimana telah disebut, tetapi juga menyangka keadilan material basi
sesame warga masyarakat.
Bentuk- bentuk Demokrasi
1. Demokrasiliberal
Analisis:
1. Bentuk pemerintahnya merupakan demokrasi yang
menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada
badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang
Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam
kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam

14
demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.
2. Demokrasi Liberal sering disebut sebagai demokrasi
parlementer. Di indonesia demokrasi ini
3. Demokrasi liberal lebih menekankan pada pengakuan terhadap
hak-hak warga negara, baik sebagai individu ataupun masyarakat
4. Sistem Ekonomi terdapat kesenjangan social.
Ciri-cirinya:
1. Kontrol terhadap negara, alokasi sumber daya alam dan
manusia.
2. Kekuasaan eksekutif dibatasi secara konstitusional,
3. Kekuasaan eksekutif dibatasi oleh peraturan perundangan,
4. Kelompok minoritas (agama, etnis) boleh berjuang, untuk memperjuangkan
dirinya.
3. Demokrasi komunis
Analisis:
1. Merupakan bentuk demokrasi yang sangat membatasi agama
pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang
membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari
pemikiran yang rasional dan nyata
2. Demokrasi komunis muncul karena adanya komunisme
3. Negara yang menganut system demokrasi Komunis hanya
dikendalikan 1 partai komunis pada bidang legislatif, eksekutif,
danyudikatif
4. Prinsip Demokrasi Komunis adalah milik rakyat dan dikuasai
oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme
sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya.
Demokrasi komunis melarang:
 adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
membenci kelompok intelektual dan cendekiawan,
mengagung-agungkan kelompok pekerja, buruh dan petani

15
4. Demokrasi dan islam
Secara sederhana ada tiga kecendrungan besar mjengenai pola
hubungan islam dan demokrasi ( Bernanda Lewis, 2002) yaitu:
a. Islam dan demokrasi dipandang sebagai dua system politik
yang bverbeda, sebagai system politik, islam tidak dapat
disubordinasikan kepada demokrasi.
b. Islam berbeda dengan demokrasi, apabila demokrasi dipahami
secara procedural sebagaimnana dipraktekkan di Barat. Tetapi
islam dapat dianggap sebagai system politik demokratis, jika
demokrasi dipahjami sebagai substantif.
c. Islam dipandang sebagai suatu system nilai yang akomodatif
terhadap demokrasi yang didefinisikan secara procedural dan
dipraktekkan di barat. Kendati, demikian, pamndangan ini
belum begitu mengkristal dalam masyarakat muslim, dan
karenanya rezim demokrasi masih menjadi fenomena yang
jarang ditemui.

16
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Konstitusi adalah kumpulan prinsip-prinsip yang mengatur
kekuasaan pemerintahan, hak-hak pihak yang diperintah (rakyat),
dan hubungan diantaranya. Tujuan konstitusi adalah membatasi
tindakan sewenang-wenang pemerintah, menjamin hak rakyat yang
diperintah, dan menetapkan pelaksanaan kekuasaan yang bertahap.
Demokrasi adalah pemerintahan yang mana dari rakyak, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Adapun bentuk-bentuk demokrasi yaitu
demokrasi liberal, demokrasi komunis, dan demokrasi dan islam.
Yang mana demokrasi mempunyai prinsip- prinsip demokrasi
yaitu kebebasan, kesetaraan, pluralisme, paham individual dan
keadilan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arif,Dikdik, Baehaqi. (2012) . Diktat Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.


Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan

Sarbaini. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: UPT MKU (MPK-MBB) UNIVESITAS LAMBUNG MANGKURAT

18

Anda mungkin juga menyukai