Anda di halaman 1dari 4

a.

Pengertian
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan kronis yang mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk menghasilkan atau menggunakan insulin. Diabates
Melitus (DM) merupakan suatu penyakit sebagai akibat dari kelainan
metabolisme yang disebabkan karena ketidakmampuan pankreas menghasilkan
insulin, sehingga waktu kerja insulin menjadi terhambat dan mengakibatkan
kadar gula darah meningkat (Siti Rohmah, 2019).
Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemi (kadar gula darah yang tinggi) yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan oleh
penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau keduanya
yang menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular (seperti penyakit jantung
dan kardiovaskular) dan makrovaskular (seperti kerusakan pada mata, ginjal
serta sel-sel saraf). (Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma, 2016)

b. Klasifikasi
1. Diabetes Melitus Tipe I (IDDM : DM tergantung insulin)
Diabetes melitus tipe 1 merupakan adanya kerusakan pada sel beta
pankreas ditandai kadar gula dalam darah meningkat yang diakibatkan oleh
ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan insulin. Diabetes tipe ini
dapat ditemui sebelum usia 25 sampai 30 tahun tetapi tidak menutup
kemungkinan orang dewasa dan lansia dapat mengalami diabetes melitus
tipe 1.
2. Diabetes Melitus Tipe II (DM tidak tergantung insulin = NIDDM)
Diabetes melitus tipe 2 terjadi pada usia lebih dari 40 tahun pada DM
tipe 2 ini pankreas mampu menghasilkan insulin tetapi glukosa sulit masuk
ke dalam sel.
3. Diabetes Melitus Tipe Lain
Diabetes tipe lain terjadi akibat penyakit pankreas dan sindrom
hormonal yang dapat mengganggu kinerja insulin.
4. Diabetes Melitus Gestasional (Diabetes Kehamilan)
Diabetes gestasional ini muncul pada kehamilan trimester kedua atau
ketiga (Minggu ke-24). apabila penanganan nya kurang baik berakibat pada
bayi dengan berat badan lahir mencapai lebih dari 4 kg.
5. Diabetes Melitus Malnutrisi
Diabetes melitus malnutrisi disebabkan oleh rusaknya sistem endokrin
akibat terjadinya pankreatitis yang ditandai dengan nyeri perut menjalar ke
punggung, BMI <20, malnutrisi pada anak atau bayi dan hiperglikemi.
Diabetes melitus tipe ini mulai tampak gejala pada usia 10 sampai 40 tahun
(sebagian besar di bawah umur 30 tahun).

c. Etiologi
DM Tipe I (IDDM : DM tergantung insulin)
1. Faktor genetik / herediter
Faktor herediter menyebabkan timbulnya DM melalui kerentanan sel-sel
beta terhadap penghancuran oleh virus atau mempermudah
perkembangan antibodi autoimun melawan sel-sel beta, jadi mengarah
pada penghancuran sel-sel beta.
2. Faktor infeksi virus
Berupa infeksi virus coxakie dan Gondogen yang merupakan pemicu
yang menentukan proses autoimun pada individu yang peka secara
genetic
DM Tipe II (DM tidak tergantung insulin = NIDDM)
Terjadi paling sering pada orang dewasa, dimana terjadi obesitas pada individu
obesitas dapat menurunkan jumlah resoptor insulin dari dalam sel target insulin
diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang efektif dalam
meningkatkan efek metabolik yang biasa.

d. Manisfestasi klinis
1. Poliuria (sering buang air kecil)
2. Polidipsi (rasa haus terus menerus)
3. Polipagia (makan yang berlebihan)
4. Penurunan berat badan
5. Kelemahan, keletihan dan mengantuk
6. Malaise (perasaan tidak nyaman)
7. Kesemutan pada ekstremitas
8. Infeksi kulit dan pruritus (gatal)

e. Pencegahan
1. Pencegahan Primer
a. Lakukan olahraga secara rutin dan pertahankan BB yang ideal
b. Kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan
karbohidrat
c. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan karena
hal ini akan menyebabkan fluktuasi atau ketidakstabilan kadar gula darah
d. Pelajari mencegah infeksi seperti kebersihan kaki dan hindari perlukaan
e. Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung kolestrol antara
lain daging merah, produk susu, kuning telur, mentega, saus salad dan
makanan pencuci mulut berlemak lainnya
f. Hindari minuman yang beralkohol dan kurangi konsumsi garam

2. Pencegahan Sekunder
a. Diet sehari-hari harus seimbang dan sehat
b. Menjaga berat badan dalam batas normal
c. Usaha pengendalian gula darah agar tidak terjadi komplikasi
d. Olahraga teratur sesuai dengan kemampuan fisik dan umur
e. Latihan jasmani seperti senam kaki diabetic dan therapeutic exercise
wakling

3. Pencegahan Tersier
a. Mencegah terjadinya kebutaan jika menyerang pembuluh darah mata
b. Mencegah gagal ginjal kronik jika menyerang pembuluh darah ginjal
c. Mencegah stroke jika menyerang pembuluh darah otak
d. Mencegah terjadinya gangren jika terjadi luka

Referensi
Simatupang, Rumiris. (2020). Pedoman Diet Penderita Diabetes Melitus. Banten:
YPSIM
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma Hardhi. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis
Berdasarkan Penerapan Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus Jilid 1. Jogjakarta:
MediAction
Purwanto, Hadi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah II. Jakarta: Kemenkes RI
Wijayakusuma, Heming. (2008). Bebas Diabetes Melitus Ala Heming. Jakarta: Puspa
Swara

Anda mungkin juga menyukai