Anda di halaman 1dari 3

Tugas UTS Hukum Adat Kelas C1

Nama : Laela Azmi Putri

Nim : D1A021180

1. Keberadaan hukum adat secara resmi telah diakui oleh negara keberadaannya tetapi
penggunaannyapun terbatas. Merujuk pada pasal 18B ayat (2) UUD 1945 dimana
menyebutkan”Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam undang-undang” yang berarti bahwa negara mengakui keberadaan hukum
adat serta konstitusional haknya dalam system hukum Indonesia. Disamping itu juga
diatur dalam Pasal 3 UUPA “Pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada,
harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang-
undang dan peraturan-peraturan lain yang lebih tinggi”.

2. Hukum adat di beberapa daerah telah diterapkan dalam peraturan tertulis atau undang-
undang yang diberlakukan di suatu tempat atau daerah. Elemen masyarakat baik yang
masih bersifat tradisional maupun telah berkembang lebih modern tentu tetap memiliki
suatu prinsip yang bersifat tradisional. Penerapan hukum adat pada masyarakat ini
terbilang sangat kuat. Segala kepercayaan yang telah ada sejak dulu tetap dipegang
teguh dan diwariskan pada tiap keturunannya hingga kepercayaan tersebut menjadi
suatu hukum. Setiap orang juga selalu berusaha untuk mengingatkan anak cucunya
agar tidak sampai melanggar hukum yang telah dipercaya dan disepakati sejak dulu.
Berdasarkan perumusan Van Dijk (Hilman Hadikusuma; 1992) tentang bidang-bidang
hukum adat adalah: “selain daripada pembagian teritorial menurut karangan yang
terdapat dalam lingkaran hukum adat yang pembagianya terdiri atas 3
kelompok”. Menurutnya bidang hukum adat dapat disimpulkan bahwa:
1)      Hukum Adat Mengenai Tata Negara
Meliputi semua susunan da ketertibak dalam masyarakat serta dalam lingkungan
pekerjaan, jabatan dan alat-alat perlengkapan.
2)      Hukum Warga secara Adat
a.       Hukum peralian sanak – hukum perkawinan, waris.
b.      Hukum tanah (hak-hak tanah, transaksi-transaksi tanah).
c.       Hukum perhutangan
3)      Hukum Adat Mengenai Delik (sumbang)
Delik adalah perbuatan yang terlarang karena menimbulkan (hukuman)
masyarakat terhadap orang yang melakukan pelanggaran. Kata delik berasal
dari bahasa Latin, yaitu dellictum, yang didalam Wetboek Van Strafbaar feit
Netherland dinamakan Strafbaar feit. Dalam Bahasa Jerman disebut: “perbuatan
yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran terhadap
undang-undang; tindak pidana”.

3. Kendati konstitusi dan sejumlah undang-undang telah menjamin hak masyarakat hukum
adat, seringkali hak masyarakat adat terabaikan dalam beberapa pelaksanaan
pembangunan. Perlu kehadiran negara lewat undang-undang untuk melindungi hak-hak
masyarakat adat. "Masyarakat adat adalah salah satu elemen yang memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, karena itu negara harus hadir bila hak-hak masyarakat adat
diabaikan oleh sejumlah pihak," kata Wakil Ketua MPR RI.
UUD 1945 secara gamblang pada Pasal 18B menyebutkan bahwa negara mengakui
dan menghormati kesatuan-kesatuan Masyarakat Hukum Adat beserta hak-hak
tradisionalnya  sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang. Berbagai
instrumen aturan, sebenarnya sudah mengatur sejumlah hal terkait masyarakat adat,
tetapi hingga saat ini pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat belum bisa
diakhiri. Karena ada tumpang tindih antarperaturan yang ada.

4. Kelemahan hukum adat


secara umum ruang hidup masyarakat hukum adat kini sudah berbenturan dengan
berbagai penggunaan dan pemanfaat sumber daya alam yang izinnya diatur oleh
undang-udang lain yang sudah berlaku. Hal itu berarti masyarakat adat telah
ditempatkan di barisan belakang dan tidak mendapat pelayanan setara dengan
kelompok masyarakat lainnya.
Keunggulan hukum adat
Ketiadaan hukum dan hukum adat menjadikan kehidupan manusia sulit dan tidak teratur
karena rasa saling memahami tidak dapat dibangun. Keberadaan hukum dan hukum
adat adalah untuk membantu agar masyarakat dapat hidup rukun karena keduanya
melahirkan aturan yang akan mengatur tingkah laku manusia.

5. Faktor hukum adat inferior dari hukum yang lain adalah Hukum adat pada umumnya
belum/tidak tertulis. Oleh karena itu dilihat dari mata seorang ahkli hukum yang
memegang teguh kitab undang-undang, seorang sarjana hukum yang berkaca mata
kitab undang-undang, memang keseluruhannya di Indonesia ini tidak teratu, tidak
sempurna, dan tidak tegas. Dan mereka berpendapat bahwa hukum adat itu seolah-olah
hanya peraturan-peraturan ajaib yang Sebagian besar bersimpang-siur
Hukum adat berurat-akar pada kebudayaan tradisional. Hukum adat adalah suatu
hukum yang hidup karena ia menjelmakan perasaan hukum rakyat yang nyata. Hukum
adat terus menerus dalam keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu snediri.

Anda mungkin juga menyukai