DIINDONESIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ICCAK
SUCI RAHMADANI
SAFRIL SALMAN
negaranya. Adat istiadat pada hakikatnya sudah ada pada zaman kuno, yakni pra-
masuknya agama Hindu ke Indonesia.Pada waktu itu adat yang berlaku adalah
adat-adat Melayu-Polinesia. Lambat laun kultur Islam dan Kristen juga memengaruhi
akhirnya kultur asli yang sejak lama menguasai tata kehidupan masyarakat
Indonesia itu tergeser, dan adat yang berlaku merupakan akulturasi antara adat asli
dengan adat yangdibawa oleh agama Hindu, Islam, dan Kristen. Dengan demikian
Istilah hukum adat juga berasal dari bahasa Arab, yaitu hakama-yahkumu-hukman
yang berarti ketentuan dan 'adah yang berarti kebiasaan. Jadi dapat dikatakan
berikut.
1. Menurut Soepomo:
Hukum adat adalah hukum yang hidup (the living law), karena ia menjelmakan
perasaan hidup yang nyata dari rakyat sesuai dengan fitrahnya. Hukum adat terus-
Hukum adat adalah himpunan peraturan tentang perilaku yang berlaku bagi orang
pribumi dan Timur Asing pada satu pihak, mempunyai sanksi, dianggap patut, dan
mengikat para anggota ma-syarakat yang bersifat hukum, oleh karena ada
dipertahankan oleh para petugas hukum dan petugas masyarakat dengan upaya
Dasar berlakunya hukum adat terbagi dari beberapa aspek, di antaranya sebagai
berikut.
1. Dasar Filosofis
Dasar filosofis dari hukum adat adalah sebenar-nya nilai-nilai dan sifat hukum adat
itu sangat identik dan bahkan sudah terkandung dalam butir-butir Pancasila.Sebagai
contoh, religio magis, gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan. Dengan
2. Dasar Sosiologis
Jadi hukum adat merupakan hukum yang hidup (the living law).
3. Dasar Yuridis
"Kecuali jika ada pernyataan seperti dimaksud dalam alinea 2 atau kecuali dalam hal
mengenai hukum kerakyatan dan hukum dagang Eropa maka diterapkan oleh hakim
kepatutan dan keadilan yang lazim diterima baik. Pasal 131 ayat (2b) IS yang berisi
privat bagi golongan Bumi Putra dan Timur Asing. UUD 1945 tidak memuat satu
Dalam ketentuan Pasal II AP dikatakan bahwa "Segala Badan Negara dan peraturan
yang ada masih langsung berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD
ini". Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951 menentukan
dihapuskan:
peraturan.Sumber hukum ini digunakan dalam Hukum Tata Negara yang mengatur
peraturan.
kepada tempat atau bahan yang dapat digunakan untuk mengetahui dimana hukum
itu ditempatkan dalam lembaran negara, misal suatu UU yang telah ditetapkan dan
disahkan berlakunya akan diberi nomor urut pada tahun yang bersangkutan dan
Menurut Van Dijk, Perbedaan antara hukum adat dengan adat terletak pada sumber
dan bentuknya. Hukum Adat bersumber dari alat-alat perlengkapan masyarakat dan
tidak tertulis dan ada juga yang tertulis, sedangkan adat bersumber dari masyarakat
Hukum adat di Indonesia memiliki sifat tersendiri yang bersifat khas, di antaranya
sebagai berikut.
1. Sifat religio-magis, Sifat ini diartikan sebagai pola pikir yang didasarkan pada
sakral. Sebelum masyarakat adat mengenal agama, sifat religius ini diwujudkan
dalam cara berpikir yang tidak logis, animisme, dan Repercayaan pada hal-hal yang
bersifat gaib. Sifat magis-religius ini merupakan kepercayaan masyarakat yang tidak
mengenal pemisahan dunia lahir (fakta) dengan dunia gaib.Sifat ini mengharuskan
masyarakat untuk selalu menjaga keseimbangan antara dunia lahir (dunia nyata)
dengan dunia batin (dunia gaib). Setelah masyarakat adat mengenal agama, maka
sifat religius ter-sebut diwujudkan dalam bentuk kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa. Masyarakat mulai memercayai bahwa setiap perilaku akan ada
imbalan dan hukuman dari Tuhan. Kepercayaan itu terus berlangsung dalam
keseluruhan.Hubungan antara anggota masyarakat yang satu dan yang lain dida-
3. Sifat contant (tunai), Sifat ini mempunyai makna bahwa suatu perbuatan selalu
diliputi oleh suasana yang serba konkret, terutama dalam hal pemenuhan
bersama-sama pada waktu itu juga.Dalam Hukum Adat segala sesuatu yang terjadi
sebelum dan sesudah timbang terima secara kontan adalah di luar akibat hukum,
4. Tidak teratur.
Dalam hukum adat terdapat sanksi yang ditanggung jika melanggar aturan adat
yang berlaku di daerah tersebut, tetapi secara umum sansi yang sering diberikan
kepada orang yang melanggar adat istiadat seperti pengucilan, dikeluarkan dari
masyarakat atau kastanya, dan sanksi lainnya tergantung dari kebiasaan daerah
tertentu.
Adat yang dimiliki setiap daerah yaitu berbeda-beda, salah satunya adat yang
dimiliki daerah sulawesi selatan (suku bugis) yaitu adat siri. Kata siri dalam bahasa
makassar bermakna malu, Budaya Siri’ merupakan tuntutan budaya terhadap setiap
atau keluarga korban yang merasa terlanggar harga dirinya (siri’na) wajib untuk
harus dibayar dengan darah, utang nyawa harus dibayar dengan utang nyawa.
BAB III KESIMPULAN
Hukum Adat Merupakan Hukum Tertua yang Hidup dimasyarakat. Pola Kebijakan
tetua Adat. Mayoritas hukum adat Kebanyakan tidak tertulis.Hukum Adat Merupakan
keadilan.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
53 lbid.
54 Ibid., him. 12.( Buku hukum adat diindonesia oleh Dr. siska lis sulistiani, M.Ag.,
M.E.Sy. hal 30 )’’
‘’55 Yulia, Adat dan Hukum Adat, (Lhokseumawe: UNMAL Press, 2016), him. 14-
15.,