Anda di halaman 1dari 13

Deskripsi, Ciri dan Proses

Terbentuknya Hukum Adat


Kelompok 5
1. Bagus Ugrasena (3022210237)
2. Muhammad Rafa Athallah (3022210278)
3. I Nyoman Kusuma Wardana (3022210221)
4.Sotarduga Anugrah Bonafiddo Marpaung (3022210271)
5.Fildza Shafira Sa'ad (3022210318)
6. Chikita Karunia Samesta Putri (3022210319)
7. Pitri Sinaga (3022210322)
Pengertian hukum adat
● hukum adat adalah hukum kebiasaan yang artinya aturan dibuat dari tingkah laku
masyarakat yang tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sebuah hukum yang
ditaati secara tidak tertulis. Hukum adat diakui oleh negara sebagai hukum yang sah.

● Cornelis van Vollenhoven, merumuskan hukum adat adalah keseluruhan aturan


tingkah laku positif yang di satu pihak mempunyai sanksi (sebab itu disebut hukum)
dan di pihak lain dalam keadaan tidak dikodifikasi (sebab itu disebut dengan adat).

● Hukum adat diakui oleh negara sebagai hukum yang sah. Setelah Indonesia merdeka,
dibuatlah beberapa aturan yang dimuat dalam Undang-undang Dasar atau UUD 1945
mengenai hukum adat. Salah satunya adalah pasal 18B ayat 2 UUD 1945
Istilah hukum adat
istilah Adat itu berasal dari bahasa Arab yaitu “ADAH” yang artinya kebiasaan
yaitu sesuatu yang sering diulangulang.
hukum juga berasaldari Bahasa Arab “ HUKM” yang artinya perintah

Hukum adalah datangnya dari luar masyarakat itu sendiri


dari penguasa, pemerintah atau berdasarkan agama.

Adat adalah ketentuan yang timbul serta tumbuh darimasyarakat itu sendiri
yang mereka taati selaku hukum.

Jadi pengertian Hukum Adat dari uraian tersebut maka Hukum Adat berarti
hukum yang timbul serta tumbuh dari dalam masyarakat yang ditaati sebagai
hukum.
Ciri-ciri hukum adat
● Hukum adat umunnya tidak tertulis
● Norma-norma hukum adat tertuang dalam petuah-petuah yang
memuat asas-asas peri kehidupan dalam masyarakat
● Asas yang dirumuskan dapat berbentuk pepatah,cerita,
perumpamaan
● Kepala adat selalu ikut campur dalam urusan adat
● Faktor-faktor dari kepercayaan atau agama seringkali tidak bisa
dipisahkan karena terjalin dengan segi hukum dalam arti yang sempit
● Ketaatan dalam melaksanakannya lebih didasarkan pada rasa harga
diri setiap anggota masyarakat
Sumber hukum adat
1. Adat-istiadat atau kebiasaan yang merupakan tradisi rakyat
2. Kebudayaan tradisionil rakyat
3. Ugeran/ Kaidah dari kebudayaan Indonesia asli
4. Perasaan keadilan yang hidup dalam masyarakat
5. Pepatah adat
6. Yurisprudensi adat
7. Dokumen-dokumen yang hidup pada waktu itu, yang memuat
ketentuanketentuan hukum yang hidup.
8. Kitab-kitab hukum yang pernah dikeluarkan oelh Raja-Raja.
9. Doktrin tentang hukum adat
10. Hasil-hasil penelitian tentang hukum adatNilai-nilai yang tumbuh dan
berlaku
dalam masyarakat.
Unsur hukum adat
● Unsur-unsur Hukum Adat :
Unsur-unsur hukum adat terdiri dari 2 unsur yaitu:
● 1. Unsur Adat Istiadat dalam masyarakat adat
Contoh: Akibat Perkawinan
● 2. Unsur Agama
Contoh: Syarat Perkawinan
Proses terbentuknya hukum adat
● Proses terbentuknya hukum adat menurut Soerjono Soekanto dibagi menjadi 2 aspek
yaitu:
A. Aspek Sosiologi
pengalaman ini akan dapat didapati sistem nilai yang dapat dianggap sebagai hal yang baik
dan hal yang buruk.Dari Sistem nilai ini akan melahirkan suatu pola pikir / asumsi yang akan
menimbulkan suatu sikap yaitu kecendrungan untuk berbuat atau tidak berbuat. Bila sikap ini
telah mengarah kecendrungan untuk berbuat maka akantimbulah perilaku
Interaksi– pengalaman – nilai – pola berpikir – sikap – perilaku – kebiasaan
B. Aspek Yuridis
Aspek ini dilihat dari tingkat sanksinya. Bentuk konkret dari wujud prilakuadalah cara yang
seragam dari sekumpulan manusia misalnya cara berjual beli,cara bagi waris, cara menikah,
dsb. Bila ada penyimpangan ada sanksi namumlemah. Dari cara tersebut akan terciptanya
suatu kebiasaan, dan sanksi atas penyimpangannya agak kuat dibanding sanksi cara/usage.
Custom yang terdiri dariAdat Istiadat dan Hukum Adat, dan sanksinya pun sudah kuat sekali.
Interaksi – pengalaman – pola berpikir - nilai – sikap – perilaku – kebiasaan
Sistem hukum adat di Indonesia

● Hukum adat mengenai tata negara


Mengatur tentang susunan dari ketertiban dalam persekutuan hukum serta susunan dan lingkungan kerja
alat alat perlengkapan ,jabaran dan pejabatnya.
● hukum adat mengenai warga (hukum warga) terdiri dari :
a. hukum pertalian sanak (perkawinan,waris)
hukum perkawinan mengatur tentang bentuk perkawinan, cara pelamaran,upacara perkawinan, putusnya
perkawinan di Indonesia.
hukum waris adalah aturan adat yang mengatur bagaimana harta peninggalan atau harta warisan diteruskan
dan dibagikan kepada para waris dan dari generasi ke generasi berikutnya.
tiga macam sistem kewarisan di Indonesia
Sistem Kolektif
Sistem Mayorat
Sistem Individual
b. hukum tanah
c. hukum perhutangan
● hukum adat mengenai delik (hukum pidana)
aturan hukum adat yang mengatur peristiwa yang berakibat terganggunya keseimbangan masyarakat
sehingga perlu diselesaikan (dihukum) agar keseimbangan masyarakat tidak terganggu
Asas-Asas Hukum Adat Di Indonesia
a) Asas Komunal : Yaitu asas yang mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan diri
sendiri. Asas komun merupakan segi atau corak yang khas dari suatu masyarakat yang masih
hidup sangat terpencil atau dalam hidupnya sehari-hari masih sangat tergantung kepada tanah atau
alam pada umumnya.

b) Asas Religio magis (magisch-religieus):Pembulatan atau perpaduan kata yang mengandung


unsur beberapa sifat atau cara berpikir seperti prelogika, animisme, pantangan, ilmu gaib dan
sebagainya.

c) Asas Contant (Tunai) : Bahwa dengan suatu perbuatan nyata, suatu perbuatan simbolis atau
suatu
pengucapan, tindakan hukum yang dimaksud telah selesai seketika itu juga, dengan
serentak bersamaan waktunya tatkala berbuat atau mengucapkan yang diharuskan oleh
adat.

d) Asas Konkrit : Perbuatan hukum yang dilakukan secara nyata, misalnya dalam perjanjian jual
beli, si pembeli menyerahkan uang muka/uang panjar. Di dalam alam berpikir yang tertentu
senantiasa dicoba dan diusahakan supaya hal-hal yang dimaksudkan, diinginkan, dikehendaki atau
akan dikerjakan ditransformasikan atau diberi ujud suatu benda, diberi tanda yang kelihatan, baik
langsung maupun hanya menyerupai objek yang dikehendaki (simbol, benda yang magis).
Landasan Hukum Adat Di Indonesia
● a. Landasan Sosiologis
Hukum adat merupakan hukum asli masyarakat Indonesia, berakar pada adat istiadat atau merupakan
pancaran nilai-nilai dasar budaya masyarakat Indonesia, yang berarti pula mengikat dan menemukan segala
pikiran dan perasaan hukum orang-orang dalam
masyarakat Indonesia
● b. Landasan Filosofis
Dasar berlakunya hukum adat ditinjau dari segi filosofi dari hukum adat yang hidup,
tumbuh dan berkembang di Indonesia sesuai dengan perkembangan zaman yang
bersifat luwes, fleksibel sesuai dengan nilai-nilai Pancasila seperti yang tertuang
dalam pembukaan UUD 1945.
● Landasan Yuridis
ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 Lampiran A Paragraf 402, ditetapkannya hukum adat sebagai asas-asas
pembinaan hukum nasional. Yang merupakan garis-garis besar politik di bidang hukum adat sebagai berikut:
1) Asas-asas pembinaan hukum Nasional supaya sesuai dengan haluan negara
dan berlandaskan pada hukum adat yang tidak menghambat perkembangan masyarakat adil dan
2) Di dalam usaha kearah homogenitas dalam bidang hukum supaya diperhatikan kenyataan kenyatan yang
hidup di Indonesia
3) Dalam penyempurnaan hukum perkawinan dan hukum waris supaya diperhatikan adanya faktor-faktor
agama, adat dan lain-lain
Hubungan proses terbentuknya hukum adat dengan ciri unsur dan
pembentuk pola pikir masyarakat

hukum adat terbentuk dari masyarakat sekitar yang menilai sesuatu baik dan buruk
sehingga membentuk sebuah pola pikir masyarakat yang akhirnya akan membentuk suatu
kebiasaan didalam masyarakat dan kemudian dari kebiasaan tersebut timbul sebuah
hukum yang tidak tertulis yaitu hukum adat. contoh dari Hubungan proses terbentuknya
hukum adat dengan ciri unsur dan pembentuk pola pikir masyarakat yaitu Hukum adat
Awig-awig Bali tercantum dalam SK Provinsi Bali No. 3 tahun 2003. Awig-awig adalah
ketentuan yang mengatur tata karma pergaulan hidup dalam masyarakat adat Bali untuk
mewujudkan tata kehidupan yang ajeg di masyarakat adat Bali. Awig-awig dahulunya
merupakan aturan adat yang tidak tertulis, namun hidup dan berkembang di lingkungan
mayarakat adat Bali. Hukum adat Bali memiliki karakteristik yang unik, khas dan
menarik. Karena Hukum adat Bali sendiri adalah budaya dan kearifan lokal yang
diturunkan secara turun temurun berdasar kebiasaan, etika, moral, agama, spiritual, tradisi
dan seni yang merupakan warisan leluhur yang patut dijaga dan dikembangkan.
Sumber sumber
● https://www.academia.edu/9578136/
Proses_Terbentuknya_Hukum_Adat_di_Indonesia
● Pengantar hukum Indonesia halaman 33
● https://www.jasahukumbali.com/artikel/peranan-awig-
awig-desa-adat-bali
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai