FHUP
SUMBER HUKUM ISLAM
1 2 3 4
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
Al-Isra (106)
114 surat 554 ruku’ (bab) 6666
ayat Al-Qur’an kami/Allah turunkan secara bertahap agar kamu
30 juz 60 nitsu Muhammad membacanya berangsur-angsur kepada
120 rubu’ manusia. Dan kami menurunkan bagian demi bagian.
HIKMAH AL-QUR’AN DITURUNKAN SECARA BERTAHAP
untuk menguatkan dan meneguhkan hati Rasul dalam menyebarkan Islam pada awalnya.
menunjukkan eksistensi/keberadaan Al-Qur’an sebagai mukjizat. Mukjizat Al-Qur’an ini terbukti dengan
tidak terdapatnya/tidak ada orang yang mampu membuat ayat-ayat di dalam Al-Qur’an walaupun satu ayat
saja.
agar mudah dihafal, karena pada kenyataannya masa Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam banyak
yang masih buta huruf. Ini mengakibatkan Al-Qur’an yang diturunkan itu harus dihafalkan.
mengkondisikan masyarakat agar menerima hak-hak yang terdapat dalam Al-Qur’an.
untuk membuktikan bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah dan merupakan firman Allah yang tidak saling
bertentangan satu sama lainnya.
PEMBUKUAN AL-QUR’AN
Wahyu yang disampaikan pada Nabi Muhammad SAW yang bertahap /berangsur-angsur di hafal oleh banyak orang dan
ditulis oleh para penulis wahyu ( 40 orang jumlahnya), ditulis ditulang-tulang unta, kulit binatang, pelepah korma, dan
benda lain. Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Hijr 15 :9 menjanjikan bahwa penulisan wahyu dan penghafalan wahyu
tersebut terpelihara olehNYA.
Setelah Nabi wafat , atas saran Umar bin Khatab meminta Zait bin Tsabit sekertaris Nabi Muhammad SWA,
menghimpun ayat-ayat Al-Qur’an dalam satu Mushaf (Kumpulan lembar-lembaran yang tertulis).
Mush-haf ini disimpan oleh Khalifah Abu Bakar ; Kemudian oleh Umar bin Khatab kemudian kepada Hafsah
(janda Nabi Muhammad SAW yang hafal Al-Qur’an dan pandai baca tulis).
Pada masa khalifah Usman bin Affan , Zait bin Tsabit diberi tugas mushaf yang ada untuk di bukukan. (tahun 25
Hijriah).
Fungsi Sunnah Rasul :
Sunah 1. Menyampaikan wahyu (Hadist Qudsi= ucapan Allah
Rasul yang
bukan bagian dari AL-Q)
Kebiasaan Islam yang diperbuat 2. Petunjuk pelaksanaan kaidah-kaidah fundamental yang
pertama kali dilakukan oleh terdapat di dalam Al-Qur’an.
Rasul, Baik berupa Qauli, Fi’il
3. Sebagai penjelasan/tafsiran yang authentik mengenai
maupun Taqriri.
ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
4. Menjelaskan aturan secara mendetail, serta
mencontohkan dan mempraktekkan wahyu dalam
kehidupan sehari-hari.
Pembukuan Sunah Rasul dalam Hadist
Penyusunan Sunnah Rasul dalam hadist dilaksanakan pertama kali pada akhir tahun pertama hijrah
yaitu pada masa khalifah Umar bin Abdul Azis. Yang pertama melaksanakannya adalah Muhammad
Syihab Az-Zuhri, pada masa itu komponen dari pada Sunnah Rasul tersebut masih sangat sederhana.
Kemudian pada masa pemerintahan Al-Mansyur pengkompilasian Sunnah sudah diatur dalam
sistematika yang lebih rapi.
KITAB-KITAB YG TERSISTIMATIKA TERSEBUT ADALAH :
Hadist Mutawatir
suatu hadist yang datangnya dari Rasul sendiri yang kemudian diriwayatkan oleh banyak sahabat
sehingga tidak mungkin dusta, karena dapat dibuktikan oleh banyak tabi’in, banyak tabi’i tabi’in
Hadist Mansyur
datangnya dari Rasul kemudian diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat (satu atau dua orang sahabat
saja) namun jumlahnya tidak sebanyak yang meriwayatkan Hadist Mutawatir namun banyaknya tabi’in
yang meriwayatkan jumlahnya sama banyaknya dengan Hadist Mutawatir, sedang tabi’i tabi’in tidak
terlalu banyak.
Hadist Sunnah/Hadist Ahad
asalnya dari Rasul yang diriwayatkan oleh satu/dua orang sahabat tetapi juga jumlahnya tidak lebih
besar dari Hadist Mutawatir, demikian pula pada generasi tabi’in dan tabi’i tabi’innyapun hanya
diriwayatkan oleh 1 atau 2 org
IJTIHAD/ AL-RA’YU
Ijtihad : berasal dari kata “ Ja-ha-da” yang artinya bersungguh-sungguh / menghabiskan segala daya dalam
berusaha.
Jadi Berijtihad : Usaha /ikhtiar yang sungguh-sungguh dengan menggunakan segenap daya upaya/kemampuan
untuk mendapatkan garis hukum yang belum jelas atau tidak ada ketentuannya dalam Al-Qur’an dan Sunah Rasul.
Dasar Hukumnya : Hadist Muadz bin Jabal dan Qur’an Surat 4:59
KLASIFIKASI MUJTAHID : (MENURUT IBNUL QAYYIM AL-
JAUZIAH)
Mujtahid Mutlak
adalah orang yang berijtihad seluruh bidang hukum dari seluruh lapangan kehidupan.
Contoh : Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki,
Imam Hambali.
Mujtahid Mazhab
adalah orang yang berijtihad dalam pendalaman satu mazhab/aliran.
Contoh : - Syekh Nawawi
- Al Batini
Mujtahid Fatwa
adalah orang yang berijtihad dalam pendalaman satu bidang ajaran hukum, dengan memberikan nasehat mengenai
persoalan hukum dengan jalan membandingkan antara mazhab-mazhab yang ada dan menerapkan madzab yang tepat
untuk digunakan sebagai dalil dari persoalan yang dihadapi.
Orang-orang yang dapat menjadi
MUJTAHID Mujtahid :
MUQALLID menguasai bahasa Arab
mengetahui isi dan sistem Al-Qur’an dan ilmu-ilmu
adalah orang yang untuk memahami Al-Qur’an
berijtihad untuk mengetahui hadist-hadist hukum
mengikuti ijtihad
yang ada, dan dapat menguasai sub-sub Hukum Islam dan cara-cara
memberikan menarik garis hukum dasar sub-sub hukum Islam
komentar serta
penjelasan mengetahui dan menguasai kaidah kaidah fiqih
berdasarkan Mengetahui rahasia dan tujuan-tujuan Hukum Islam
pendapat yang
disampaikan oleh Jujur dan Ikhlas
para imam.