Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“COMMON LAW”

TUGAS PENGANTAR HUKUM INDONESIA

KELAS A BT 1

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Riri Angriani,SH.,MH.

Disusun Oleh Kelompok 2

Geraldi Kurniawan M _D10123205 Afdal K. Diasa_D10123202

Intan Dwi Cahyani_D10123218 Katriel Kristos_D10123195

Navisha Aulia_D10123213 Angelika Margaretha Natalia Lie_D10123248

Febrian putra_D10123167 Afdal K. Diasa_D10123202

Runi Lumme Nimbo_D1012360 Ribka Aprilia Tagisura_D10123171

Audy Nareswary Natania_D10123169 Alyaumi Wahyustiani_D10123253

Gede Dika Pradana_D10123160 Alisha Saadiyah_D10123225

Miftahul Jannah_D10123193

JURUSAN S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1

1.1. LATAR BELAKANG……………...……………………………………………1

1.2.RUMUSAN MASALAH……………………………...…………………………1

1.3.TUJUAN………………………………………………………………………….2

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………..4

2.1.PENGERTIAN SISTEM HUKUM…………………………………………….4

2.2.PENGERTIAN SISTEM HUKUM COMMON LAW………………………..4

2.3.SEJARAH HUKUM ADAT DI INDONESIA…………………………………6

2.4.KARAKTERISTIK HUKUM ADAT………………………………………….7

2.5.PERBEDAAN SISTEM HUKUM COMMON LAW DAN SISTEM HUKUM

LAINYA……………………………………………………………………….…9

BAB 3 PENUTUP...…………………………………………………………………11

3.1.KESIMPULAN…………………………………………………………………11

3.2.SARAN………………………………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hukum adalah peraturan yang tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang secara
langsung dalam Masyarakat. Hukum adat mampu menyesuaikan diri dan elastis karena
peraturannya tidak tertulis, dalam hukum adat dikenal juga Masyarakat hukum adat
sebagai warga Bersama dalam satu Persekutuan hukum yang tumbuh karena dasar
keturunan ataupun kesamaan lokasi tempat tinggal, didalam Masyarakat hukum adat
yang merupakan suatu bentuk kehidupan Bersama yang warga-warganya hidup
Bersama untuk jangka waktu yang cukup lama sehinggah menghasilkan kebudayaan.

Di Indonesia dipengaruhi oleh budaya dan agama yang ada di masyarakat, seperti
hukum adat suku-suku di Indonesia dan hukum Islam. Meskipun hukum adat tidak
tertulis, namun hukum ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakatnya.
Sistem hukum adat memiliki peran penting dalam mengatur jalannya pemerintah dan
menciptakan keadilan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu,
hukum adat harus ditaati oleh seluruh warga negara dan pemerintah harus menjalankan
hukum adat dengan adil dan bijaksana.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan di bahas dalam makalah ini dapat
di rumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem hukum?

1. A. Suriyaman Mustari Pide, Hukum adat, dahulu, kini dan akan datang,Preniada media grup, Jakarta,
2014, hlm 4.

2. Anugrah dwi, Pengertian, Karakteristik dan Contoh Sistem Hukum Adat, (Medan, Sumatra Utara,
2022), hlm 1.
2. Apa yang di maksud dengan hukum adat?

3. Bagaimana Sejarah hukum adat diindonesia?

4. Bagaimana karakteristik hukum adat?

5. Bagaimana perbedaan sistem hukum civil law, common law, sosialis, dan
hukum islam?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem hukum

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hukum adat

3. Untuk mengetahui bagaimana Sejarah hukum di indonesia

4. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik hukum adat

5. Untuk mengetahui perbedaan sistem hukum civil law, common law, sosialis,
dan hukum islam
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem hukum

Sistem hukum berasal dari Bahasa Yunani Sistema, dapat diartikan sebagai
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Menurut Subekti, sistem adalah
suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-
bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil
dari suatu penulisan untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem hukum adalah satu kesatuan unsur-unsur yang masing-masing saling


berinteraksi dan bekerjasama dalam mencapai tujuan kesatuan. Ada tiga sistem hukum
yang berlaku diindonesia, yaitu hukum eropa kontinental, hukum adat, serta hukum
islam. Akan tetapi, Sebagian besar sistem yang dianut baik perdata maupun pidana
berbasis pada hukum eropa, khususnya belanda karena aspek Sejarah masa lalu
Indonesia yang merupakan negara jajahan dengan sebutan “india-belanda”.

2.2 Sistem Hukum Adat

Pengertian hukum adat istilah hukum adat juga berasal dari Bahasa arab, yaitu
hakama-yahkumu-hukman yang berarti ketentuan dan adha yang berarti kebiasaan jadi
dapat dikatakan bahwa hukum adat adalah hukum kebiasaan selain itu istilah hukum
adat sendiri merupakan terjemahan dari istilah dalam Bahasa belanda adatrecht
kemudian dikutip dan dipakai oleh van vollehoven sebagai istilah teknis yurdis dalam
perundang-undangan istilah adatrech itu

3. Inu Kencana Syafiie, system administrasi negara Republik Indonesia (SANRI), (Jakarta:Bumi Aksara,
2003), hlm 2

4. Selfi Udeng dkk., efesiensi penerapan system hukum diindonesia , universitas Muslim Indonesia,
Desember 2018, hlm 1.
baru muncul pada tahun 1920 yaitu untuk pertama kalinya di undang-undang belanda
mengenai perguruan tinggi di belanda.

Adapun pengertian hukum adat menurut para ahli sangat beragam, diantaranya sebagai
berikut:

1. Menurut Soepomo hukum adat adalah hukum yang hidup (deliving law),
karena ia menjelma kan perasaan hidup yang nyata dari rakyat sesuai dengan
fitrahnya. Hukum adat terus-menerus tumbuh dan berkembang, seperti
Masyarakat sendiri.

2. Menurus Soerjono Soekanto hukum adat pada hakekat nya merupakan hukum
kebiasaan, arti nya kebiasaan-kebiasaan yang mempunyai akibat hukum (sein-
sollen). Berbeda dengan kebiasaan belaka, kebiasaan yang merupakan hukum
adat adalah perbuatan-perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang sama
yang menuju pada erchtsvardigeordening . der samenlebing yang artinya
organisasi Masyarakat yang sah.

2.3 Sejarah Hukum adat diindonesia

Perkembangan hukum adat pada masa kemerdekaan diawali setelah Indonesia


memproklamasikan kemerdekaan negara republic Indonesia pada tanggal 17 agustus
1945, berdasarkan konstitusi tersebut dinyatakan bahwa hukum adat masih tetap
berlaku selama belum diadakan perubahan dengan undang-undang baru, tetap diakui
eksistensinya. Pada masa perdamaian aceh, perkembangan hukum adat khususnya juga
dilihat dari perundan-undangan hukum nasional, hukum adat mendapatkan pengakuan
yang jelas dan tegas. Hal tersebut sebagaimana termasuk dalam undnag-undang nomor
11 tahun

5. Imam Sudiyat, asas-asas hukum adat pengantar, (Yogyakarta: Liberti Yogyakarta, 1991), hlm 8
2006 tentang pemerintahan aceh, qanun aceh nomor 9 tahun 2008 tentang pembinaan
kehidupan adat dan adat istiadat, kanun aceh nomor 10 tahun 2008 tentang Lembaga
adat, kanun aceh nomor 3 tahun 2009 tentang tata cara pemilihan dan pemberhentian
imummukmim dan kanun aceh nomor 4 tahun 2009 tentang tata cara pemilihan dan
pemberhentian keuchik (kepala desa, kepala kampung), yang disahkan pada 28 mei
2009.

2.4 Karakteristik Hukum Adat

Berikut adalah beberapa karakteristik dan contoh sistem hukum adat:

-Kekuatan Normatif

Sistem hukum adat memiliki kekuatan normatif yang kuat di dalam masyarakat
adat. Norma-norma hukum adat dihormati dan diikuti oleh anggota masyarakat sebagai
bagian dari tradisi dan identitas budaya mereka.

Contoh: hukum adat di suku-suku Asmat di Papua, Indonesia, mengatur aturan-aturan


terkait pemilikan tanah, perkawinan, warisan, dan penyelesaian konflik.

- Berpusat pada Komunitas

Sistem hukum adat berfokus pada kepentingan komunitas dan mempertimbangkan


aspek sosial, budaya, dan spiritual dalam pengambilan keputusan hukum. Keterlibatan
komunitas dan konsensus sering kali menjadi prinsip penting dalam penegakan hukum
adat.

6. Teuku Muttaqin Mansur, Hukum adat perkembangan dan pembaruannya, (Banda aceh, 2018), hlm 41
Contoh: Di suku Maasai di Kenya dan Tanzania, sistem hukum nya
mempertimbangkan kepentingan kelompok dan komunitas, dengan peran pemimpin
adat dalam menyelesaikan konflik dan mempertahankan tanah adat.

-Keunikan dan Fleksibilitas

Setiap sistem hukum adat memiliki karakteristik dan norma yang unik sesuai
dengan budaya dan tradisi masyarakat yang mengamalkannya. Sistem hukum adat
cenderung fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan lingkungan.

Contoh: Di berbagai suku di Afrika, sistem hukum adat mengatur masalah pernikahan,
perceraian, harta warisan, dan praktik adat lainnya yang mencerminkan keunikan
budaya setempat.

-Hubungan dengan Sistem Hukum Formal

Dalam beberapa kasus, sistem hukum ini beroperasi secara paralel dengan sistem
hukum formal yang diterapkan oleh negara. Interaksi antara kedua sistem hukum ini
dapat bervariasi, mulai dari harmoni hingga konflik.

Contoh: Di beberapa negara, seperti Indonesia dan India, hukum adat diakui secara
resmi dan diatur oleh undang-undang nasional untuk memberikan pengakuan dan
perlindungan terhadap hak-hak masyarakat adat.

7. Anugrah dewi , Pengertian karakteristik dan contoh system hukum adat, (Medan, Sumatra utara 2023),
hlm 1.
NO CIVIL LAW COMMON SOSIALIS HUKUM
LAW ISLAM

1. civil law Pada system Hukum sosialis Hukum islam


merupakan system common law adalah hukum merupakan
hukum yang dianut doktrin dari negara- hukum yang
berkembang stare decicis negara berasal dari
didataran eropa. /preseden yang pemerintahnya agama islam
System ini secara substansial secara resmi yang diatur
menekankan pada bermakna bahwa memandang berdasarkan al-
pengguna aturan- hakim terikat negara tersebut quran dan
aturan hukum yang untuk mengikuti sebagai sosialis hadist.
sifatnya tertulis dan/ atau atau bergerak dari
dalam sistematika menerapkan kapitalisme
hukumnya. Karena keputusan menuju
awal pengadilan sosialisme dan
perkembangannya terdahulu baik menganggap
didaratan eropa yang ia buat sebuah
timur sehinggah sendiri atau oleh Masyarakat
dikenal sebagai pendahulunya komunistik
system eropa untuk kasus yang sebagai
kontimental. serupa. puncaknya
2. civil law Common law Hukum sosialis Hukum islam
merupakan sistem berasal dari berasal dari berasal dari al-
hukum yang inggris hukum unisoviet qur’an dan
berkembang yang hadist
didataran eropa dikembangkan
sejak 1917
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem hukum berasal dari Bahasa Yunani Sistema, dapat diartikan sebagai
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. Menurut Subekti, sistem adalah
suatu susunan atau tatanan yang teratur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-
bagian yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil
dari suatu penulisan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Soepomo hukum adat adalah hukum yang hidup (deliving law), karena ia
menjelma kan perasaan hidup yang nyata dari rakyat sesuai dengan fitrahnya. Hukum
adat terus-menerus tumbuh dan berkembang, seperti Masyarakat sendiri.

Menurus Soerjono Soekanto hukum adat pada hakekat nya merupakan hukum
kebiasaan, arti nya kebiasaan-kebiasaan yang mempunyai akibat hukum (sein-sollen).
Berbeda dengan kebiasaan belaka, kebiasaan yang merupakan hukum adat adalah
perbuatan-perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang sama yang menuju pada
erchtsvardigeordening . der samenlebing yang artinya organisasi Masyarakat yang sah.

3.2 Saran

Dari uraian penjelasan diatas ada beberapa saran yang ingin kami utarakan antara
lain: Masyarakat harus memegang teguh hukum adat yang ada di daerah tersebut dan
tentunya harus di dukung oleh seluruh Masyarakat itu sendiri serta pada Masyarakat
pun harus menjaga dan melestarikan hukum daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

A. Suriyaman Mustari Pide, Hukum adat, dahulu, kini dan akan datang,Preniada media
grup, Jakarta, 2014, hlm 4.

Anugrah dwi, Pengertian, Karakteristik dan Contoh Sistem Hukum Adat, (Medan,
Sumatra Utara, 2022), hlm 1.

Inu Kencana Syafiie, system administrasi negara Republik Indonesia (SANRI),


(Jakarta:Bumi Aksara, 2003), hlm 2

Selfi Udeng dkk., efesiensi penerapan system hukum diindonesia , universitas Muslim
Indonesia, Desember 2018, hlm 1.

Imam Sudiyat, asas-asas hukum adat pengantar, (Yogyakarta: Liberti Yogyakarta,


1991), hlm 8

Teuku Muttaqin Mansur, Hukum adat perkembangan dan pembaruannya, (Banda aceh,
2018), hlm 41

Anugrah dewi , Pengertian karakteristik dan contoh system hukum adat, (Medan,
Sumatra utara 2023), hlm 1.

Anda mungkin juga menyukai