Di Buat Oleh :
Nofi Mariyah 2012121500023
Tina Andarina Bolo 202121500022
Mariana Astika 202121500004
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu dengan makalah yang
berjudul “BENTUK-BENTUK PERSEKUTUAN HUKUM ADAT”. Tujuan
dengan mempelajari hukum adat, kita dapat memahami pedoman dan pengaturan apa yang
menjadi landasan suatu masyarakat untuk mengatur kehidupan bersama mereka. Pada
gilirannya, dengan mengetahui hukum adat dapat membantu kita pula untuk
menentukan hukum nasional seperti apa yang akan dibentuk, salah satunnya dengan
mengetahui dari Bentuk-Bentuk Persekutuan dari Hukum adat itu sendiri. Selanjutnya saya
ucapkan terimakasih kepada Ibu Ratnawati, SH, MH sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah
HUKUM ADAT yang telah memberikan banyak arahan petunjuk sehingga mempermudah
kami menyelesaikan tugas ini. Kami menyadari bahwa makala ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun sehingga makala
ini bisa lebih baik lagi, semoga makala ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu HUKUM ADAT.
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian hukum adat
B.Bentuk persekutuan hukum adat
C.Peran hukum adat
E.Eksistensi hukum adat di masyarakat
BAB III PENUTUP
A.kesimpulan
B.saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
Untuk mengetahui perserikatan bentuk-bentuk hukum adat dan juga seberapa besar
eksistensinya dimasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
3. M.M. Djojodigoeno
Menurut Djojodigoeno, hukum adat adalah hukum yang tidak bersumber pada peraturan-
peraturan. Djojodigoeno juga menyebut hukum adat sebagai rangkaian norma yang mengatur
perhubungan pamrih. Norma tersebut menjadi suatu hukum yang membedakan kewajiban dan
pantangan, seperti orang wajib membayar utang dan pantang mencuri.
4.Soerjono Soekamto
Soerjono Soekamto memberikan pengertian hukum adat sebagai kompleks adat-adat yang
tidak dikitabkan (tidak dikodifikasi) dan bersifat pemaksaan (sehingga mempunyai akibat hukum).
ilman Hadikusuma mendefinisikan hukum adat sebagai aturan kebiasaan manusia dalam hidup
bermasyarakat.
5.Soepomo dan Hazairin
Supomo dan Hazairin mengemukakan Hukum adat adalah hukum yang mengatur
tingkah laku manusia Indonesia dalam hubungan satu dan yang lainnya, baik itu merupakan
keseluruhan kelaziman, kebiasaan dan kesusilaan yang benar-benar hidup di masyarakat adat
kerena dianut dan dipertahankan oleh anggota masyarakat itu, ataupun yang merupakan
keseluruhan peraturan yang mengenak sanksi atas pelanggaran dan ditetapkan dalam
keputusan-keputusan para penguasa adat.