Oleh :
(NIM : 20041044)
FAKULTAS HUKUM
SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Hukum Adat yang berjudul “Pengaruh Hukum Adat Terhadap Perkembangan
Hukum Di Indonesia” dengan baik dan tepat waktu.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Hukum
Adat, bapak DR. DRS. H. Sugeng Repowijoyo, SH, M.Hum. yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, kritik dan
masukan sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun
mutu makalah ini.
Penulis
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara hukum adat tidak bisa dilepaskan dengan hukum nasional
dalam rangka pembangunan hukum nasional. Adalah hubungan yeng bersifat
fungsional dimana artinya hukum adat sebagai sumber lama delam mengambil
bahan-bahan yang diperlukan dalam iangka pembangunan hukuinnasional. Hukum
adat yang diperlukan dalam era globalisasi atau zaman modern adalah hukum adat
yang disesuaikan dengan keadaan dan perkembangan zaman, sehingga hukum adat
2
menunjukkan sifat yang dinamis sehingga dengan mudah dapat berkembang
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman karena mempunyai nilai-nilai
yang universal maupun lembaga-lembaga hukum yang dalam bentuk pernyataan
modern. Dengan penyesuaian ini maka tidak menutup kemungkinan penerapan
kaidah- kaidah hukum adat menjadi hukum nasional akan mengalami pergeseran,
sepanjang untuk memperkaya dan mengembangkan hukum nasional, asal tidak
bertentangan dengan Pencasila dan UUD 1945.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Hukum Adat?
2. Bagaimana kedudukan hukum adat dalam system hukum Indonesia?
3. Sejauh mana pengaruh dan kedudukan hukum adat terhadap hukum
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Hukum Adat.
2. Untuk mengetahui kedudukan hukum adat dalam system hukum Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan perkembangan hukum adat
terhadap hukum Indonesia
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
kebanyakan tidak dikitabkan ,tidak dikodifikasikan dan bersifat
paksaan,mempunyai sanksi.jadi mempunyai akibat hukum.
Menurut Prof.Dr.Hazairin dalam pidato Inaugurasinya yang berjudul
“Kesusilaan dan hukum”tahun 1952 menyatakan bahwa hukum adat adalah
endapan (resapan)kesusilaan dalam masyarakat yaitu bahwa kaidah-kaidah
adat itu berupa kaidah-kaidah kesusilaan yang kebenarannya telah mendapat
pengakuan umum dalam masyarakat itu.
5
• Di dalam usaha ke arah homogenitas dalam bidang hukum
supaya diperhatikan kenyataan-kenyataan yang hidup di
Indonesia
• Dalam penyempurnaan undang-undang hukum perkawinan dan
hukum waris supaya diperhatikan adanya faktor-faktor agama,
adat dan lainnya.
• Pasal 3 UUPA:
Dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 1 dan 2
pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari
masyarakat-masyarakat hukum adat, sepanjang menurut
kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan kepentingan nasional dan Negara, yang
berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh
bertentangan dengan Undang-undang dan peraturan-peraturan
lain yang lebih tinggi.
Misalnya :
6
• penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara
terbuka oleh yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah,
serta diperkuat oleh kesaksian orang yang dapat dipercaya.
UU No.22 Tahun 2001 Tentang Minyak Dan Gas Bumi, dapat terlihat pada
pasal: Pasal 33 ayat (3) UU No.22 Tahun 2001 :
7
UU No.31 Tahun 2004 Tentang Perikanan, Pengaturan tentang perikanan
ini juga mengakui adanya hukum adat. Hal tersebut dapat kita lihat dari pasal :
8
Sebetulnya Negara Republik Indonesia yang dilahirkan pada tahun 1945
saat itu tidak dimulai dengan lembaran tatanan ketertiban yang kosong. Karena
sejak kelahirannya negara kita sudah diikat oleh suatu system ketertiban, baik
berupa hukum Hindia Belanda, maupun banyak bentuk-bentuk tatanan lokal, yang
biasa disebut hukum adat. Dalam hal ini, hukum adat bagi pembentukan hukum
nasional Indonesia menjadi relevan karena hanya kaidah-kaidah hukum adat yang
sesuai atau setidak-tidaknya tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945,
yang dapat menjadi bagian dari hukum nasional kita. Namun hukum nasional
Indonesia itu tidak seluruhnya akan merupakan modernisasi dari hukum adat saja
tetapi apabila kita boleh meminjam Garis-garis Besar Haluan Negara, maka
hukum adat merupakan “modal dasar bagi pembentukan hukum nasional kita
disamping unsur-unsur lainnya, seperti kaidah perundangundangan dan
lembaga/pranata hukum lama, seperti BW, HIR dan/lembagalembaga hukum
agama yang ternyata tidak bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila.
9
pembinaan Hukum Nasional dengan antara lain mengadakan
pembaharuan, kodifikasi serta unifikasi hukum di bidang-bidang tertentu
dengan jalan memperhatikan kesadaran hukum dalam masyarakat; b)
Menertibkan fungsi LembagaLembaga Hukum menurut proporsinya
masing-masing; c) Peningkatan kemampuan dan kewibawaan penegak-
penegak hukum.
Jika hukum adat merupakan bagian dari hukum nasional, maka kajiannya
dilakukan dengan pendekatan Bhinneka Tunggal Ika, beranekaragam tetapi tetap
satu yaitu hukum nasional Indonesia. Dengan demikian untuk memahami hukum
adat haruslah dilakukan secara holistic-integral, baik aspek sosial, budaya,
ekonomi, lingkungan, dan kepercayaan masyarakatnya. Memahami hukum adat
tidak dapat dilakukan secara parsial, misalnya hanya aspek politik lokalnya saja,
budaya, atau lingkungan sosialnya saja sebagai konteks sosial bekerjanya hukum
adat.
10
kedua Pasal Konstitusi diatas, lahirlah beberapa Undang-undang sebagai
aktualisasinya seperti Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, UndangUndang Nomor
18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa, dan peraturan lainnya.
Hukum nasional harus berdasar pada sistem nilai budaya Pancasila. Sistem
nilai budaya dimaksud adalah konsepsi konsepsi tentang nilai yang hidup dalam
alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat di Indonesia. Apabila nilai-nilai
yang dimaksud adalah nilai-nilai Pancasila, sistem nilai budaya itu disebut sistem
nilai budaya Pancasila. Sistem nilai budaya itu demikian kuat meresap dalam jiwa
anggota masyarakat sehingga sukar diganti dengan nilainilai budaya lain dalam
waktu singkat. Sistem nilai budaya Pancasila tersebut berfungsi sebagai sumber
dan pedoman tertinggi bagi peraturanperaturan hukum dan perilaku anggota
masyarakat bangsa Indonesia Sebagaimana diketahui, hukum haruslah berdasar
pada sistem nilai budaya bangsanya yaitu sistem nilai budaya Pancasila yang
berangkat dari kebhinekaan atau keanekaragaman bangsa.
11
Sementara itu penjabaran nilainilai atau sila-sila Pancasila dalam
pembangunan hukum menurut Magnis Suseno mencakup lima hal, yaitu:
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari dasar-dasar hukum diatas, dapat disimpulkan bahwasanya Hukum Adat
yang merupakan hukum yang sudah ada sejak dahulu yang beraneragam coraknya
tersebut sudah diakui di Indonesia bahkan pada masa penjajahan Belanda dulu.
Hukum adat atau hukum kebiasaan adalah serangkaian aturan yang
mengikat pada suatu masyarakat yang tidak tertulis dan bersumber dari kebiasaan
yang tumbuh dan berkembang pada suatu masyarakat tertentu yang kemudian
diterima menjadi hukum secara turun temurun. (Living Law)
Pembangunan di bidang hukum dalam Negara Hukum Indonesia adalah
berdasar atas landasan sumber tertib hukum yaitu cita-cita yang terkandung pada
pandangan hidup, kesadaran dan cita cita moral yang luhur yang meliputi suasana
kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia yang didapat pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu hukum adat harus bisa mengambil peran
dalam Pembangunan hukum nasional. Dengan demikian,hukum adat dalam
perspektif Perkembangan hukum nasional adalah hukum yang adil dan beradab
yang mendorong kemajuan serta menjamin kesejahteraan hidup warganya.
B. Saran
Makalah hukum adat ini jauh dari kata sempurna. Besar harapan penulis
supaya bapak Dosen untuk memberikan kritik serta saran agar bisa di perbaiki
untuk masa yang akan datang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rato, D. (2011). Hukum Adat (Suatu Pengantar Singkat Memahami Hukum Adat Di
Indonesia). Yogyakarta: Laksbang PresIndo.
Soekanto. (1996). Meninjau Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wulansari, D. (2010). Hukum Adat Indonesia (Suatu Pengantar). Bandung: PT. Refika
Aditama.
14