Rumusan masalah
1. Hukum adat merupakan salah satu sumber yang penting untuk memperoleh bahan-
Bahan bagi Pembangunan Hukum Nasional, yang menuju Kepada Unifikasi
Pembuatan peraturan perundangan dengan tidak mengabaikan timbul/tumbuhnya Dan
berkembangnya hukum kebiasaan dan pengadilan dalam pembinaan hukum.
1. Hukum Adal dalam Undang-Undang Dasar 1945 Dalam UUD 1945 tidak ada satu
ketentuan pun yang secara tegas menyinggung persoalan hukum adat. Akan tetapi,
dalam Penjelasan UUD 1945, sedikit ada petunjuk tentang hal itu. Dinyatakan di
dalamnya bahwa undang- undang dasar suatu negara hanyalah sebagian dari
hukumnya dasar negara itu. UUD hanyalah hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
aturan-aturan dasar yang tumbuh dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
negara meskipun tidak tertulis. Para ahli Hukum Tata Negara kebanyakan
mengartikannya sebagai “konvensi” yang biasa dicontohkan dengan beberapa praktik
ketatanegaraan yang tidak diatur dalam UUD 1945.
Jika mengikuti pendapat R. Soepomo yang menyatakan bahwa hukum adalah sinonim dari
hukum yang tidak tertulis di dalam peraturan legislatif (unstatory law), hukum yang hidup
sebagai konvensi di badan-badan. Hukum negara (parlemen, Dewan Propinsi dan sebagainya)
dan seterusnya, maka konvensi tersebut adalah termasuk dalam golongan hukum adat.
(Abdurrahman. 1984)
Selain itu, dalam Pembukaan UUD 1945 pada pokok-Pokok pikiran yang menjiwai
perwujudan cita-cita hukum Dasar negara adalah Indonesia mempunyai dasar-dasar Hukum
baru, hukum yang mencerminkan keprivamian Bangsa Indonesia untuk mengatur tata tertib
hidup bangsa Dan masyarakat Indonesia baru yang bebas dari sisa-sisa Ciri penjajahan.
Penegasan Pancasila sebagai sumber tertib hukum sangat besar artinya bagi hukum adat,
karena hukum adat justru berurat berakar kepada kebudayaan rakyat, sehingga dapat
menjelmakan perasaan hukum yang nyata dan hidup di kalangan rakyat dan dengan demikian
mencerminkan kepribadian bangsa dan masyarakat Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun UUD 1945 tidak menetapkan dengan tegas, ketentuan
khusus bagi hukum adat di dalamnya, akan tetapi secara “tersirat” dinyatakan dalam
Pembukaan dan Penjelasan UUD 1945. Karena hukum adat merupakan satu-satunya hukum
yang berkembang di atas kerangka dasar pandangan hidup rakyat dan bangsa Indonesia,
maka hukum adat selanjutnya akan merupakan sumber yang paling utama dalam pembinaan
tata hukum nasional Negara Republik Indonesia.
Kesimpulan
Hukum Adat akan memegang Peranan yang penting dalam mewarnai Pembentukan Hukum
Nasional. Hubungan antara hukum Adat dan Hukum Nasional dalam rangka Pembinaan
Hukum nasional adalah Hubungan yang bersifat fungsional,Dalam arti bahwa Hukum Adat
berfungsi Sebagaisumber utama dalam mengambil Bahan-bahan yang diperlukan dalam
Rangka pembinaan Hukum Nasional. Unsur-unsur yang dapat diambil Dari Hukum Adat
sebagai bahan dalam Rangka pembinaan Hukum Nasional,Yaitu berupa konsepsi, asas-
asas,lembaga-lembaga hukum dan sistem dari Hukum Adat itu sendiri. Hukum Adat yang
diperlukan dalam era globalisasi,yaitu Hukum Adat yang disesuaikan dengan keadaan dan
perkembangan zaman, sehingga tidak menutupbkemungkinan kemurnian penerapan kaidah-
kaidah Hukurn Adat menjadi Hukum Nasional.
Referensi
Abdurrahman.1978.kedudukan hukum adat dalam rangka pembangunan nasional, Alumni,
bandung.
Iman Sudiyat. 1981 , Asas – Asas Hukum Bekal Pengantar , Liberty, Yogyakarta.
M. Koesnoe. 1996 , Hukum Adat (Dalam Kemerdekaan Nasional dan Persoalannya
Menghadapi era Globalisasi), UBHARA Press, Surabaya.
Sutjipto Raharjo. 1988. Relevansi Hukum adat Dengan Modernisasi Hukum Adat,
Makalah Seminar Masa Depan Hukum Adat Fakultas Hukum UII, Yogjakarta.
Soerjono Soekanto dan Soleman B. Taneko. 1981. Hukum Adat Indonesia, CV Rajawali,
Jakarta.