Anda di halaman 1dari 22

Vol.1No.

1,2022
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamic Family Law
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

ANALISIS PERBANDINGAN BATAS USIA


PERKAWINANDIMESIRDANINDONESIA

MuhammadRenaldiUINS
I
Samarindamrnaldi1977@
gmail.com

ABSTRAK

Mesir menjadi Negara yang mempelopori gerakan pembaharuan hukum keluarga di


duniaIslam. Mesir menjadi negara Arab pertama yang melakukan reformasi dalam bidang
hukumkeluarga yang dilakukan oleh para ilmuan. Para reformis menyadari bahwa prinsip-
prinsiphukum keluarga yang terdapat pada mazhab tertentu sudah tidak sesuai lagi dengan
kebutuhanmasyarakatMesiryangsemakinmodern.Termasuksalahsatunyaadalahmasalahbatasan
usia perkawinan. Begitu juga dengan Indonesia,
diberlakukannyaUUNo.1tahun1974tentangperkawinandanUndang-
undanhNo.7tahun1989tentangperadilanagamamenjadikanumatIslamIndonesiamemiliki
peraturan perundangan yang amatmemadaiuntukmengaturmasalah-
masalahkeluarga;perkawinan,perceraian danwarisan. Tujuan penelitianini untuk melihat
bagaimana batas usia perkawinan dan alasankedua Negaramenerapkanaturantersebut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum Islam di Mesir yang berlaku saat ini
tidaklagi hanya mengikuti hukum klasik para imam Mazhab seperti Hanafi dan Syafi’i,
tetapilebih komprehensif dengan mengadopsi mazhab-mazhab lainnya yang dianggap
relevanselainmengambilbentukhukumbaru.HukumkeluargadiMesirjikadibandingkandenga
n hukum keluarga di Indonesia, ada sejumlah materi yang memiliki persamaan
danperbedaan. Usia perkawinan di Mesir adalah 18 tahun bagi laki-laki dan usia 16
tahunbagi perempuan. Sedangkan di Indonesiaumurlaki-laki dan perempuan yang
sudahdiperbolehkan menikah adalah 19 tahun. Batas usia minimum perkawinan antara
duaNegara tersebut tidak terlalu jauh berbeda. Namun, Indonesia lebih
progresifkarenamempertimbangkanfaktorkesehatandanpsikologis.

A. Pendahuluan
Mesir merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika
bagianTimurlautdansebagianbesarwilayahlainnyaterletakdiAfrikaUtara.Negaraituberbatasa
ndenganNegaraLibyadisebelahBarat,SudandisebelahSelatan,jalurGazadan Israel di Utara-
Timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah diutara dan Laut Merah
di timur. Dari segi penduduknya, 90 persen adalah penganut
Islam,mayoritasSunnidansekitar10persensajamasyarakatMesirmenganutagamaKristen.

1
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022

Jika dilihat pada awal sejarahnya, penduduk Mesir merupakan penganut mazhab
Syafi’I,lalukemudianMesirmenganutmazhabHanafiketikamasukdalamkekaisaranOttoman.1
NegaraitumempeloporigerakanpembaharuanhukumIslam,khsusunyahukumkeluarga di
dunia Islam. Mesir menjadi negara Arab pertama yang melakukan reformasidalam bidang
hukum keluarga yang dilakukan oleh para ilmuan. Para reformis menyadaribahwa prinsip-
prinsip hukum keluarga yang terdapat pada mazhab tertentu sudah tidaksesuai lagi dengan
kebutuhan masyarakat Mesir, untuk itu tahun 1915 dibentuklah
sebuahpanitiayangdipimpinolehRektorUniversitasAl-Azhar,SyekhAl-
Maraghiuntukmereformasi hukum keluarga di Mesir. Tahun 1920, hukum keluarga
pertama berlaku diMesir. Antara tahun 1920 dan tahun 1952 telah terjadi perubahan
penting dalam prinsip-prinsip hukum yang berkaitan dengan hukum keluarga dan hukum
suksesi dengan lahirnya,yaitu: UU No. 25 tahun 1920 Tentang Nafkah dan Perceraian; UU
No. 56 tahun 1923Tentang Usia Perkawinan; UU No. 25 tahun 1929Tentang Perceraian;
UU No. 77 tahun1943 Tentang Waris; UU No. 71 tahun 1946 Tentang Wasiat. Isi pokok
UU No. 25
Tahun1920danUUNo.25Tahun1929terfokuspadabidangperceraian.KeduaUUinikemudian
diperbaharui tahun 1979, dengan lahirnya UU yang dikenal Hukum Jihan
SadatNo.44Tahun1979.Undang-
undanginikemudiandiperbaharuilagidalambentukPersonalStatus(Amandment) LawNo. 100
Tahun 1985.
Sedangkan di Negara Indonesia, diberlakukannya UU No. 1 tahun 1974
tentangperkawinandanUndang-
undanhNo.7tahun1989tentangperadilanagamamenjadikanumatIslamIndonesiamem
ilikiperaturanperundanganyangamatmemadaiuntukmengatur masalah-masalah
keluarga; perkawinan,
perceraiandanwarisan.Akantetapi,sebagianulamaIndonesiamasihadayangbelumsep
enuhnya memahami atau menyetujui berbagai aturan dalam kedua undang-undang
tersebut karena dianggap tidak selamanya sesuai dengan yang termuatdalamkitab-
kitab.Sebagianlagimerasabanggadenganlahirnyakeduaundang-
undangtersebutkarenadianggapsebagaikemajuanbesarpemikiranhukumIslamdiIndo
nesia.
Ditambahlagi setelah disepakatinya KHI oleh para ulama pada tahun 1988yang
kemudian diikuti oleh Instruksi Preside No. 1 tanggal 10 Juni 1991
untukmenyebarluaskan dan sedapat mungkin menerapkan isi KHI tersebut, maka

2
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
halitutelahmenandailembaranbarudalamperkembanganpemikiranhukum

1 Tahir Mahmood, Family Law Reform in The Muslim World, The Indian Law Institute, New
Delhi,1972.h.48

3
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022

Islam di Indonesia khususnya dalam bidang hukum keluarga. Dalam tulisan


ini,Penulismencobamembandingkanmateri-materiyangadadalamundang-
undanghukumkeluargadiMesirdandiIndonesia.Carayangdigunakandengan
mengkaji naskah undang-undang mengenai hukum keluarga. Dalamjurnal ini,
pasal-pasal yang akan dibahas antara lain masalah batas umur kawin,pencatatan
perkawinan,perceraian,poligamidanmasalahwarisan. 2

B. Pembahasan

1. LatarBelakangPembaruanUndang-UndangdiMesir
Pengaruh pembaharuan Hukum Keluarga di Turki pada tahun 1917 terhadap
Mesirdimulai pada tahun 1920 dengan lahirnya Undang-Undang Keluarga Mesir, yaitu
LawNo. 25 tahun 1920 dan Law No. 20 tahun 1929. Kalau sedikit di-tafshil-kan,
usahapembaharuan ini dimulai dnegan mengangkat panitia pada tahun 1915 yang
dipimpinoleh Rektor Al-Azhar, Syekh al-Maragi. Namun, dengan meletusnya Perang
Dunia Itelah menghambat kelangsungan usaha pembaharuan ini, yang kemudian diikuti
olehpengangkatan panitia berikutnya. Adapun hasil dari kepanitiaan tersebut adalah
denganlahirnya;
1. UUNo.25tahun1920tentangNafkahdanPerceraian,
2. UUNo.56 tahun1923 tentangUmurPerkawinan,
3. UUNo.25tahun1929tentangPerceraian,
4. UUNo. 77tahun 1943tentang Waris,dan
5. UUNo.71tahun1946tentangWasiat.
MesirmenjadinegarakeduasetelahTurkidannegarapertamadiArabyangmengadakan
pembaharuan Hukum Keluarga. Diantara isi pokok dari UU No. 56 tahun1923 dan UU
No. 25 tahun 1920 terfokus kepada bidang perceraian. Kedua UU inikemudian
diperbaharuipadatahun1979dengan lahirnyaUUyang dikenaldenganHukum Jihan Sadat
No. 44 tahun 1979. UU ini pun diperbaharui lagi dengan
bentukPersonalStatus(Amandemen) LawNo. 100 tahun 1985.3
Meskipunide-
ideMuhammadAbduh,QasimAmin,SafwatdanpemikirMesirlainnyatentangteoripembaha
ruanhukumkeluargadiMesirditentanghabis-habisan,

2AthoMudzhar,“HukumKeluargadi
DuniaIslamModern”,dalamMimbarHukum,No.12,Jakarta:Ditbinbapera Islam,1994,h.28-32

3 Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi terhadap Perundang-

4
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022

undanganPerkawinana MuslimKontemporerdiIndonesia dan Malaysia(INIS,2002),hal.94

5
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesirDanIndonesia

namun pada kenyataannya ide-ide merekalah yang banyak memberikan inspirasi


dalamusaha pembaharuan tersebut. Tambahan pula, bahwa Malik Hifni Nasif
mengusulkansepuluh butir pembaharuan hukum yang berhubungan dengan wanita, yang
diserahkankepadaBadanLegislatifMesirtahun1911.Empatdiantaranyaadalahpendidikanw
anita,poligami, umur nikah, danmasalah kerudung (veil).
Upaya pembaruan Hukum Kelurga di Mesir juga ditopang oleh tuntutan
GerakanWanita Mesir. Misalnya tuntutan dari The Egyptian Feminist Umon yang
berdiri padatahun 1923, dipimpin oleh Huda Sya’rawi. Kelompok ini mengajukan 32
butir tuntutankepada Parlemen dan Pemerintah Mesir. Diantara tuntutan itu adalah: (1)
Pendidikankepada Wanita, (2) Pembaharuan Hukum Keluarga, (3) Batas Minimal
Perkawinan, (4)Pembatasan Poligami, (5) Pembatasan Hak Cerai Laki-laki. Menurut N.
J. D Andersonseperti dikutip oleh Khoiruddin, isi Pembaharuan Hukum Keluarga Mesir
lebih radikaldanlebihluasdaripadaHukum KeluargaTurki.

2. PenerapanHukumKeluargadiMesir
Hukum keluarga yang berlaku bagi masyarakat Mesir dalam
kodifikasi,baik parsial maupun total merupakan pengembangan hukum
keluarga Islamtradisional. Di antara pasal-pasal yang akan dibahas ialah
masalah
batasumurkawin,pencatatanperkawinan,perceraian,poligamidanmasalahwari
san.4

a. MasalahBatasUsiaPerkawinan
PakarhukumIslamMesirtelah menetapkan Undang-Undang tentangusia
minimumyang tertuang dalamPasal 99 ayat 5 Tahun 1931.
Dalampasaltersebutdijelaskanbahwausiapernikahan bagi pria 18 tahun
danbagiwanita16tahun.Dalamayat5Pasal99Undang-
undangSusunanPengadilanAgamaTahun1931,dinyatakan:“Tidakdidengar
gugatanperkara keluargaapabilausia istrikurang dari 16 tahun atau
usiasuamikurangdari18stahun.Haltersebutdimaksudkanagarmenjagakeharmo
nisanrumahtangga.

4LihatMuhammadSiraj,“HukumKeluargadiMesirdanPakistan”dalamJohannesDenHeijerdanSyamsulAnw
ar,[ed],Islam,Negaradan Hukum(Jakarta: INIS,1993),h.99-114

6
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammad Renaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

b. MasalahPencatatanPernikahan

Pencatatannikahialahmasalahyangsangaturgendalamurusanperkawinankarenatidak
sedikitmasalahyangtimbuldampaktidakdicatatnyaperkawinan,seperti asal usul anak,
kewarisan dan nafkah. Masalah-masalah ini pulalah yangmengakibatkan Mesir
mengerjakan usaha ini dengan melakukan pembaruan hukum.Sejak terbitnya
ordonansi tahun 1880 mengenai pegawai- pegawai pencatat
nikah,pengangkatannyasertateknikpelaksanaannya.Kemudiandiikutiolehordonansitah
un 1897. Dalam Pasal 31 diterangkan bahwa gugatan perkawinan atau
pernyataanadanyahubunganperkawinantidakbakaldilayaniolehpengadilansesudahmen
inggalnya di antara para pihak, bilamana tidak diperlihatkan dengan surat nikahyang
sah dari pemerintah. Demikian pula ordonansi tahun 1921 berisi peraturan
suratnikahtersebutharusmempunyaisifatresmiyangdibuatolehpegawaiyangberwenang.
Lahirnya penertiban administrasi di Mesir sudah membawa fasilitas
pencatatanakad. Dari sini jelas bahwa pembuat Undang-undang di Mesir memungut
prinsip“tidak memperhatikan sesuatu gugatan” dalam kasus-kasus perkawinan dan
akibat-dampak hukumnya bilamana perkawinan itu tidak terbukti menurut sebuah
dokumensah yang diterbitkan oleh pejabat berwenang, laksana hakim, dan pegawai
pencatatnikahuntukdomestikatau konsul (untukluar negeri).

c. MasalahCeraidiDepanPengadilan
Dalam hal ini Mesir tidak memberlakukan mazhab Hanafi, akan
tetapiiamemberlakukanmazhabMaliki.HalituditandaidenganadanyaUndang-
Undangtahun1920danUUtahun1929;istribolehmintapemutusanperkawinan.D
uaUndang-Undanginimengakui hak
wanitauntukmintaceraikarenasuamitidakmemberinafkah,menghilangselamasa
tu tahun, dipenjaraselama3 tahun dengan berkekuatan
hukumtetapdantidakbisalagimelayaninafkahbatin. Dalam hal ini
MesirsengajamengambilmazhabMalikiagarkepentingansosialkemasyarakatnd
apatteratasidenganbaik.

d. MasalahPoligami
Adapun masalah poligami yang terdapat dalam Q.S. al-
Nisamenyatakanbahwasyaratkebolehanpoligamibisaberlakuadil,kalau tidak
bisa,poligamiharam,karenamenimbulkankesakitandanmemberikanisteri

7
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesirDanIndonesia

terdahulu hakminta pemutusan perkawinan kepada hakimsesuai


denganmazhab Maliki. Setelah dibukanya diskusi dan perdebatan mengenai
masalahpoligami,pemikiranfiqhidiMesir sampai suatuketegasanbahwa:
1) KeadilanyangdituntutuntukdibolehkannyapoligamidalamAlquranmerupak
ansuatu syarat moral yang pelaksanaannya lebih tepat
diserahkankepadasuamidantidakseyogyanyadianggap sebagai suatu
syarathukumkarenasukarnyapengadilanmengukurkeadilanitu.
2) Kenyataanangka-
angkastatistikyangriilbelumsampaimenunjukkanbahwapoligamitelahmenja
diproblemsosial,sebabbelummencapaiangkatigaperseribu,bahkanbeberapa
kasuspoligamijustrumenjadipenanggulanganbagibeberapamasalahkesehata
ndll.
3) Pemecahan hukum yang dibenarkan bagi wanita yang suaminya
kawinlagi adalah memberinya hak minta pemutusan hubungan
perkawinandengansyaratiadapatmembuktikanadanyakesakitanyangmen
impanyakarenatidakmendapat nafkah, perlakuan kejam,
tidakditiduriatausemacamitu.

Jadi Undang-undang tahun 1929; Istri mempunyai hak minta cerai


apabilaperkawinanyangkeduadarisuaminyamengakibatkanpenderitaanterhada
pnyadanUUtahun1979;perkawinanlebihdarisekalihanyadibenarkanapabilama
sing-masingistridancalonistritelah diberitahutentangperkawinanyang
laindanmerekamenyetujuinya.Apabilaistritersebuttidakmengetahuidantidakm
enyetujuinya,halinidianggapmembuatnyamenderitadankarenaituiaberhakmint
apemutusanperkawinan.

e. MasalahWarisan
Parafaqihataufugahadi Mesir, tampaknya telah lama
merasakanbahwamemang terasa ketidak adilan tentang kewarisan cucu
melaluianak laki-laki mendapat warisan, sedangkan cucu melalui anak
perempuanyangtelahmeninggallebihdahuludari si pewaris
tidakmendapathartapeninggalankakeknya.Demikianjugacucumelaluianaklaki-
lakiterlaranguntukmemperolehhartapeninggalankakekatauneneknyakarenaad
aanaklaki-lakiyangmasih hidup bukan bapak dari
cucutersebut.Olehkarenaitupemegangkekuasaanatauhakimsebagaiaparat

8
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMe
sirDanIndonesia

negaratertinggimempunyaiwewenanguntukmemaksaataumemerintahkan
perkara itu, karena ia berpendapat bahwa hal itu akanmembawa
kemaslahatan umum. Bila penguasa memerintahkan
demikianwajiblahditaati.5
PengaturantersebutdituangkandalamkitabUndang-undang
hukumwasiatMesirtahun1946nomor71dalampasal76,77,dan78menetapkanba
hwa:
1) Pewarisbolehberwasiatkepadaorangyangmenerimapusakatanpabergantung
adaizindaripada ahli waris atau tidak, sebagai
manahalnyamembolehkanwasiatkepadaorangyangtidakmenerima
hartapeninggalanataudzawilarham.
2) Menetapkanwasiatwajibberdasarkanhasilkompromidaribeberapapendapat
ulama Mesir, dan tabiin ahli fiqhi dan ahli hadist, antara lain SaidIbnu
Musyaiyah, Hasanul Bishry Thawus, Imam Ahmad dan Ishaq binRawaih
serta Ibnu Hazm, bahwa besarnya wasiat wajib kepada
keluargayangtidakmemperolehhartapeninggalansebesarapayangdiperoleha
yahnyaatau ibunya dengan pembatasan maksimal sepertiga dari
hartapeninggalan.6

Maka Hukum Waris tahun 1946 menyatakan bahwa seorang anak


yanglebih dahulu meninggal dunia dan meninggalkan anak pula maka si
cucuitumenggantikan ayahnya dalam mewarisi kakek atau neneknya dengan
caramemperolehwasiatwajibahtidaklebihdarisepertigaharta.

3. PenerapanHukumKeluarga diIndonesia

a. BatasUsiaPerkawinan
Pasal7ayat(1)UUNo.1tahun1974 tentang perkawinan menyatakanbahwa
perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19tahun
danpihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun. 7Kemudian,
DewanPerwakilanRakyatdanpemerintahmenyepakatibatasminimalusiapernikahanbag

i
5 FathurRahman,IlmuWaris(PT.Al.Maarif,Bandung,1975)h.66
6 Idris Ramulyo, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat menurut
HukumIslam,(Cet.I,Jakarta:Sinargrafika,1995)h.103

7 Departemen Agama, Himpunan Peraturan Perundang-undangan dalam Lingkup Peradilan Agama,


(Jakarta: Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan

9
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
KelembagaanDepag R.I,2001),322.

10
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

lelakidanperempuanadalah19tahun.Halitutelahdiputuskandalamrapatpengambilankep
utusantingkatIPanitiaKerjaRevisiUndang-
undangNomor1Tahun1974tentangPerkawinan,bersamapihakKementerianPemberday
aanPerempuandanPerlindunganAnak.KeduapihaksetujuuntukmerevisisecaraterbatasP
asal7ayat1Undang-undangPerkawinanterkaitbatasusiaminimalpernikahan. Pasal
tersebut memuat ketentuan batas usia minimal menikah bagi lelakiadalah19tahun dan
batasumur terendahuntuk wanitaadalah 16 tahun.
Keputusan tersebut menaikkan batas usia minimal untuk menikah bagi lelaki
danperempuan di angka 19 tahun. Hal ini mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi
pada2017. DPR melakukan perintah dari Mahkamah Konstitusi berdasarkan hasil
judicialreview
untukmengubahpasal7tentangumurpernikahan,denganalasanterjadidiskriminasiantara
perempuandanlaki-laki,tidakmemberikesempatansekolahkepada perempuan, dan
sebagainya.8

b. PencatatanPerkawinan
Pasal 2 ayat (2) No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan menyatakan
bahwatiap-tiapperkawinandicatatmenurutperaturanperundang-
undanganyangberlaku. Meskipun ulama Indonesia umumnya setuju
dengan ayatini dan tidak ada reaksi terbuka, tetapi karena persyaratan
pencatatan initidakdisebutdalamkitab-
kitabfikhimakadalampelaksanaannyamasyarakatIslamIndonesiamasihmendua
.Misalnya, masih ada orangyang mempertanyakan apakah perkawinan yang
tidak dicatat itu dari segiagamamenjaditidaksah.9
Kecenderungan jawabannya ialah bahwa kalau semua rukun dan
syaratperkawinansebagaimanadikehendakidalamkitabfikhisudahterpenuhi,ma
kasuatuperkawinantetapsah.Akibatnyabanyakorangyangsudahmelakukanperk
awinandibawahtangandiIndonesia.Apalagibilamerupakan perkawinan kedua
atau ketiga, maka kecenderungan untuk kawindibawahtanganitusemakinkuat
lagi.
Padawaktunyakeadaaninidapatmengacaukan proses-proses
hukumyangakanterjadiberikutnyaataumengacaukanhak-hakhukumanak-
anaknya.Seharusnyadipahamibahwakeharusanpencatatanperkawinan

8 Kompas.com, DPR dan Pemerintah Sepakat Batas Usia Perkawinan Menjadi 19 Tahun,

11
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia
diaksesKamis,28November2019.
9 Ibid.h.319

12
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

adalahbentukbarudanresmidariperintahNabiMuhammadagarmengumumkanni
kahmeskipundenganmemotongkambing.Dalammasyarakat kesukuan yang
kecil yang tertutup seperti Hijaz dulu,
denganpestamemotonghewanmemangcukupsebagaipengumumanresmi.
Tetapi dalam masyarakat yang kompleks dan penuhdengan
formalitasseperti zaman sekarang ini maka pesta dengan memotong kambing
saja tidakcukup melainkan harus didokumentasikansecara resmi pada kantor
yangbertugas mengurusi hal itu.Karenaitu mungkin soal kewajiban
pencatatanini dapat dipikirkan untuk menjadi tambahan rukun nikah dalam
kitab fikihbarunanti.

c. CeraidiDepanPengadilan
Pasal 39 ayat (1) UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan
menyatakanbahwaperceraianhanyadapatdilakukan di depan sidang
pengadilansetelahPengadilanyangbersangkutanberusahadantidakberhasilmen
damaikankeduabelahpihak.Aturaniniberbeda dengan kitab-
kitabfikhiyangumummenyatakanbahwatalakdapatterjadidenganpernyataansep
ihakdaripihaksuamibaiksecaralisanmaupun tertulis.TujuanPasal39ayat (1)
iniadalahuntukmempersulitdanmengurangiterjadinya perceraian.Di
Indonesia,dengan keharusan mengucapkan
talakdidepansidangpengadilan,makapraktiskonseptalaktigadijatuhkansekaligu
stidakadadantidakberlakulagi.

d. MasalahPoligami
Pasal3ayat(1)dan(2)UUNo.1tahun1974tentangPerkawinanmenyatakan
bahwa pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanyaboleh
mempunyai seorang istri. Juga seorang wanita hanya boleh
mempunyaiseorang suami. Pengadilan dapat memberi izin kepada seorang
suami untukberistrilebihdariseorangapabiladikehendakiolehpihak-
pihakyangbersangkutan. Kemudian dalam PP No. 9 Tahun 1975 pasal 40
dinyatakanapabila seorang suami bermaksud untuk beristri lebih dari seorang
maka iawajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada pengadilan.
Ketentuan-
ketentuanitupadadasarnyamempersulitterjadinyapoligamibahkanpegawai
negeri, berdasarkan PP No. 10 tahun 1983 maka poligami itu
praktisdilarang.DiduniaIslampadaumumnyakecenderungansamayakni
13
Vol.1No.1,2022
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia
membatasiterjadinyapoligamidanpembatasanitubervariasibentuknyadaricaraya
ngpalinglunaksampaiyangpalingtegas.

4. AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinandiMesirdanIndonesia
Usia pernikahan bagi umat Islam di Mesir sudah diatur cukup jelas
bahwabagi pria minimal 18 tahun dan bagi wanita 16 tahun. Dalam ayat 5 Pasal
99Undang-undangSusunanPengadilanAgamaTahun1931,dinyatakan:“Tidak
didengargugatan perkara keluarga apabila usia istri kurang dari 16tahun atau
usia suami kurang dari 18s tahun. Hal tersebut dimaksudkan
agarmenjagakeharmonisanrumahtangga.
SedangkandiIndonesia,soalbatasusiaperkawinanjuga sudah ditarurcukup
jelas pada Pasal 7 ayat (1) UU No. 1 tahun 1974 tentang
perkawinanmenyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria
sudah mencapaiumur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16
tahun. Aturan itupada tahun 2019 kemudian diubah bahwa usia laki-laki dan
perempuan samamenjadi19tahun.
BatasusiaminimumperkawinanantaraduaNegara(Mesir-Indonesia)tersebut
sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh. Di mesir batas umur laki-
lakiyanginginmenikahadalah18tahundanwamita16tahunsedangkandiIndonesia1
9tahun.Dariangka-angkainimenunjukkanbahwabatas umuruntuk kawin di
Indonesia relatif tinggi baik untuk laki-laki maupun perempuan.Di Mesir,
meskipun perkawinan yang dilakukan belum mencapai batas
umuryangditentukan,tetapsahtetapi tidakbolehdidaftarkan.
Menurutperspektifpenulis,Indonesia jauh progresif di banding
Mesir.Sebab,salahsatufungsiperkawinanadalahfungsireproduksi.Maksudfungsireproduks
ibahwakeluargapadahakekatnyamempunyaifungsisebagaigenerasipenerus. Artinya,
setiap keluarga mempunyai keinginan mempunyai anak dengan
tujuanagardapatdipertahankankelangsunganketurunankeluargatersebut.Padaundang-
undang Perkawinan sebelumnya yang mengatur batas minimal usia pernikahan yaitu
16tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki, dinilai lebih banyak
didominasidenganpembahasandarisisiagamadibandingkandenganmasalahkesehatandanp
erlindungan anak. Padahal pernikahan usia muda rentan bagi kesehatan
reproduksiperempuan dan juga menimbulkan masalah lain seperti kemiskinan, sensus
nasionalpada2012kerjasamadenganBadanPBBurusananak-anakUNICEFmenunjukkan
satu

14
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

dari empatanakperempuanmenikahsebelumusia 18tahun.


Berikutsejumlahresikoyangtimbuldarikehamilanusiadini,diantaranya:

1. Kurangnyaperawatanselamahamildansebelummelahirkan.Perawataninibermanfaatunt
ukmemantausituasimedisibudanbayisertapertumbuhannya,sehinggaandaiada
komplikasidapattertanganidengancepat.
2. Mengalamiperdarahan padasaatmelahirkanantara laindiakibatkankarenaototrahim
yang terlampau lemah dalam proses involusi. Selain tersebut juga
diakibatkanselaputketubanstosel(bekuandarahyangtertinngaldidalamrahim).kemudian
proses pembekuan darah yang lambat dan jugadipengaruhi oleh adanya sobekanpada
jalan lahir.
3. Hipertensi memicu terjadinya preeclampsia, yaitu kondisi medis berbahaya
yangmenggabungkantekanandarahtinggidengankelebihanproteindalamurin,pembeng
kakantangan dan wajah ibu sertakerusakanorgan.
4. Efek preeklampsia bagi janin dapat menyebabkangangguan peredaran darah
padaplasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif
kecil.Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur
dankomplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar,
epilepsi,sereberalpalsy, danmasalah padapendengarandan penglihatan.
5. Kelahiranprematureterjadikarenakurangmatangnyaalatreproduksiterutamarahim yang
belum siap dalamsuatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah(BBLR), dan cacat
bawaan, juga dipengaruhi gizi saathamil kurang dan juga umuribuyang belum
menginjak 20tahun.
6. Resiko tertular penyakit menular seksual (PMS) remajayang melakukan
hubunganseks memiliki risiko tertular penyakit seksual seperti chlamydia dan HIV.
Hal inisangat penting untuk diwaspadai karena PMS bisa menyebabkan gangguan
padaserviks(mulutrahim)ataumenginfeksirahimdanjaninyangsedangdikandung.
7. Depresi pasca melahirkan akibat kehamilan yang terjadi pada saat remaja,
terlebihyangtidakmendapatdukungandarisuami(yangmenghamili)berisikotinggimeng
alamidepresi pascamelahirkan.
8. Keguguran pada hamilusiamudadapatterjadi secaratidak disengaja, misalnyakarena
terkejut, cemas, stres.
9. Anemiapadasaathamildiusiamudadisebabkankurangpengetahuanakanpentingnya gizi
pada saat hamil diusiamuda.

15
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

10. Keracunan Kehamilan (Gestosis) dalam bentuk preeklampsia atau eklampsia. Pre-
eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat
menyebabkankematian.
11. Kematianibupadasaatmelahirkanbanyakdisebabkankarenaperdarahandaninfeksi.
Selain itu angka kematian ibu karena gugur kandung juga cukup
tinggi.yangkebanyakandilakukan oleh tenaganon profesional(dukun).10
Fungsi reproduksi ini juga terkait dengan ilmukesehatan dan biologi. Dari
sudutpandang biologi misalnya, seorang perempuan yang alat reproduksi belum matang
(rahim)akan berdampak pada kesehatan yang bersangkutan serta janinnya. Hal ini juga
terkaitdengan usia seseorang. Penjelasan singkat dari fungsi seksual dan reproduksi bahwa
setiapmanusia memiliki potensi seks (fitrah) yang dibawa sejak lahir dan menjadi karunia
Allahuntukinstingbagi manusia guna melanjutkan keberlangsunganhidupnya.
Naluri seksual terus berkembang dan akan mengalami fenomena
kematanganpada usia baligh. Ketertarikan antar jenis kelamin adalah realitas dinamis
dorongan
naluriseksseseorangdanhalitusebuahkemutlakanyangterkadangmendorongterjadinyahubung
an seksual. Keluarga berfungsi sebagai lembaga yang melegalisasi huungan seksuallaki-
lakidanperempuanmelaluipranataperkawinan.Dalamkeluargalahpengaturanpenyalurandoro
nganseksualdanpengaturanketurunan.Implikasifungsiiniadalahmenciptakannormasosialdan
nilaihumanitasseksualdalamkeluargasehinggamenghindari penyaluran hasrat seks secara
bebas dalam masyarakat, dan bahkan tidak
adamasyarakatyangmemperbolehkanhubungansekssebebas-
bebasnyaantarasiapasajadalammasyarakat.11
Selain dari segi kesehatan, sejumlah psikolog juga menyambut baik disahkannya
RUUtentang Perkawinan terkait ketentuan batas usia menikah laki-laki dan perempuan. Di
manadalam Pasal 7 ayat 1 terdapat perubahan batas usia menikah menjadi 19 tahun baik
untuklaki-laki maupun perempuan. Sebab, sangat wajar mengingat besarnya tanggung
jawabdalammengarungisebuahrumahtangga,harusdibutuhkanpersipankematanganpsikologi
s maupun kematangan reproduksi dan kedewasaan atau kemampuan psikis
keduacalonmempelai.12Kematanganseseoranginidapatdikajimelaluipendekatanpsikologi.

10 Masiah,ResikoKehamilanDiUsia Remaja,dikutipdarihttp//massiahonly.blogger/
11KumantoSunarto,PengantarSosiologi(Jakarta:PenerbitanFakultasEkonomiUnivesitasIndonesia,2004),h.
66
12 MufidahCh,PsikologiKeluargaIslamBerwawasanGender(Malang:UINMalangPress,2008),h.

16
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia
109

17
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammad Renaldi : AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

Psikologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala


kejiwaanyang berkaitan dengan jiwa manusia yang normal, dewasa dan beradab.13
Sehubungandengan tujuan perkwinan, yakni menegakkan agama Allah untuk memperoleh
keturunanyang sah dengan mendirikan rumahtangga yang damai dan teratur,14 tujuan
tersebut tidakakan tercapai apabila pihak-pihak yang bersangkutan belum dewasa atau
cukup umur danbelum matang jiwanya. Masalah kedewasaan menurut Helmi Karim
merupakan masalahyang penting, khususnya dalam lembaga perkawinan, karena
membawa pengaruh terhadapkeberhasilanrumah tangga.
Orangyangtelahdewasasecarafisik danmental,belumtentubisamembinadanmendirikan
rumah tangga yang sempurna apalagi orang muda yangbelum dewasa. Tanpakedewasaan,
persoalanpersoalan yang muncul dalam rumah tangga akan disikapi denganemosi. Kunci
perkawinan yang sukses, dituntut adanya kedewasaan dan kematangan
darisegifisik,mentaldanemosionalcalonsuamimaupunistriyangakanatauhendakmelangsungk
anperkawinan.15
WilliamJamesdanCarlLangemenyatakanemosiadalahhasilpersepsiseseorangterhadapper
ubahan-perubahanyangterjadipadatubuhsebagairesponterhadaprangsangan-rangsangan
yang datang dari luar. Usia perkawinan yang dilakukansecaramatang maka dapat
menghasilkan keturunan yang baik dan juga sehat, sehingga terciptasuatu perkawinan yang
bahagia tanpa harus berakhir dengan sebuah perceraian karenadisebabkan ketidakstabilan
dan ketidakmatangan jiwa/emosional dan fisik kedua belahpihakyaitu suami dan istri.16
Ditinjau dari sudut perkembangan pun, kesiapan pernikahanmerupakan
salahsatutugasperkembangandewasamuda.Erikson memandang
bahwamembangunhubunganyangintim(intimacy)merupakantugaspentingdalamperkembang
an dewasa muda. Bukan tugas perkembangan remaja akhir (12-22 tahun) yangmerupakan
usia seseorang memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi atau
universitassebagaimahasiswa.17
Papalia dan Olds menjelaskan bahwa umur terbaik untuk melakukan perkawinan
bagiperempuan pada sekitar 19-25 tahun. Nah, sedangkan bagi laki-laki usia 20-25 tahun.
Halinidimulaisaatseseorangdikategorikansebagairemaja.MasaremajamenurutSteinberg

13 Jalaludin,PsikologiAgama,Cet.III(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,1998),h.11


14 MuhammadIdrisRamulyo, HukumPerkawinan Islam(Jakarta:Bumi Pustaka,1996),h.26
15 HelmiKarim,KedewasaanUntukMenikahditerjemahkanolehChuzaimahT.YanggodanHafizAnsharydari
ProblematikaHukumIslam KontemporerCetakan.II(Jakarta: PustakaFirdaus,1996),h.67.
16 NettyHartati,IslamdanPsikologi(Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada, 2004),h. 90.
17 Santrock,J.W.LifeSpanDevelopment:Perkembanganmasahidup,Edisi 5 (Jakarta:Erlangga,1995),
h.78

18
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

adalah masa yang berada pada rentang umur 12-22 tahun.18 Masa remaja merupakan
masatransisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Di mana telah terjadi perubahan pada
dirinyabaik perubahan biologis, kognitif, maupun sosio emosional.19 Rentang usia di
kisaran 18-
22tahunmerupakanusiaseseorangyangmemasukiatauberadapadajenjangpendidikandipergur
uan tinggi yaitu sarjana.20
Kemudian, setelah perkawinan suami maupun istri tida lagi hidup sendiri. Mereka
sudahmenjadi satu pasangan dan menjadi anggota dari dua keluarga besar yang mungkin
sangatberbeda latar belakang kehidupannya. Seperti perbedaan suku hingga strata
sosialnya. Agarperjanjian dan amanah tersebut tetap terpelihara dengan baik, suami dan
istri harus dapatsalingmemahamidanmenunaikantugas,hakdankewajibanmasing-
masing,baikmelakukan tugas-tugas lahir maupun batin. Suami dan istri harus menyadari,
bahwa
antarakeduanyamemilikihubunganyangseimbang,memilikikedudukansamapentingdansama
-sama memerlukan satu sama lain (mubadalah). Dengan menjaga dan melaksanakantugas,
hak dan kewajiban masing-masing secara lahir dan batin, maka kelemahan
dankekuranganpasanganakansalingtertutupidenganpotensiyangdimilikimasing-masing.21

C. Penutup

Penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum Islam di Mesir yang berlaku saat
initidaklagihanyamengikutihukumklasikparaimamMazhabsepertiHanafi danSyafi’i,
tetapi lebih komprehensif dengan mengadopsi mazhab-mazhab lainnya yangdianggap
relevan selain mengambil bentuk hukum baru. Hukum keluarga di Mesir
jikadibandingkandenganhukumkeluargadiIndonesia,adasejumlahmateri yangmemiliki
persamaan dan perbedaan. Usia perkawinan di Mesir adalah 18 tahun bagilaki-laki dan
usia 16 tahun bagi perempuan. Sedangkan di Indonesia umur laki-
lakidanperempuanyangsudahdiperbolehkanmenikahadalah19tahun.
BatasusiaminimumperkawinanantaraduaNegaratersebutsebenarnyatidakterlalujauhberb
eda. Namun, Indonesia lebih progresif karena di
antaranyamempertimbangkanfaktorkesehatandanpsikologis.

18 Steinberg, L. Adolescence.(New York: McGraw-Hill, 2002), h.

19
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia
3419Santrock,J.W.Op.Cit,.h.81
20 Adhim,F.Indahnya Pernikahan Dini.(Yogyakarta: Gema Insani,2002),h.45
21 Moh.HaitamiSalim,PendidikanAgama dalamKeluarga(Jogjakarta:Arruz Media,2013),h.194

20
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammadrenaldi:AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

DaftarPustaka
Adhim,F.IndahnyaPernikahanDini.(Yogyakarta:GemaInsani,2002).
Ali, Muhammad Daud, Hukum Islam dan Peradilan Agama, Cet. Ke-1, Jakarta: P.T.
RajaGrafindo,1997.
Atiyah Mustafa, Ensiklopedi Islam, Jilid III ,Jakarta: PT.Ikhtiar baru van
Hoever,1994.T.P.,1992.

DaudRasyid,IslamDalamBerbagaiDimensi,Jakarta:GemaInsaniPress, 1998.Johannes den


Heijer, Syamsul Anwar, Islam Negara dan Hukum, Jakarta : INIS,1993.Fathur
Rahman,IlmuWarisPT.Al.Maarif,Bandung,1975.
DepartemenAgama,HimpunanPeraturanPerundang-
undangandalamLingkupPeradilanAgama,Jakarta:DirektoratPembinaanBadanP
eradilanAgamaIslam,DirektoratJenderalPembinaanKelembagaanDepagR.I,2001.
FathurRahman,IlmuWaris(PT.Al.Maarif,Bandung,1975).
Helmi Karim, Kedewasaan Untuk Menikah diterjemahkanoleh Chuzaimah T.
YanggodanHafizAnsharydariProblematikaHukumIslamKontemporerCetakan.II(Jakarta:Pusta
ka Firdaus, 1996).
Idris Ramulyo, Hukum Kewarisan, Hukum Acara Peradilan Agama dan Zakat
menurutHukum Islam,Cet.I,Jakarta:Sinar grafika,1995.
Jalaludin,PsikologiAgama,Cet.III(Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada,1998).

Khoiruddin Nasution, Status Wanita di Asia Tenggara: Studi terhadap Perundang-


undanganPerkawinana MuslimKontemporerdi Indonesia danMalaysia (INIS,2002).

Kompas.com, DPR dan Pemerintah Sepakat Batas Usia Perkawinan Menjadi 19


Tahun,diaksesKamis, 28 November 2019.

KumantoSunarto,PengantarSosiologi(Jakarta:PenerbitanFakultasEkonomiUnivesitasIndonesia,
2004).

Masiah,ResikoKehamilanDiUsiaRemaja,dikutipdarihttp//massiahonly.blogger/

Moh.HaitamiSalim,PendidikanAgamadalamKeluarga(Jogjakarta:ArruzMedia,2013).

MufidahCh,PsikologiKeluargaIslamBerwawasanGender(Malang:UINMalangPress,2008).

MuhammadSiraj,“HukumKeluargadiMesirdanPakistan”dalamJohannesDenHeijerdanS
yamsulAnwar,[ed],Islam,NegaradanHukum,Jakarta: INIS,1993.

MuhammadTahirAzhariy,NegaraHukum:SuatuStuditentangprinsip-
PrinsipnyadilihatdarisegiHukum Islam,Implementasinya pada Priode Negara
MadinahdanMasaKini,Jakarta:BulanBintang,1992.

21
El-Izdiwaj:IndonesianJournalofCivilandIslamicFamily Law Vol.1No.1,2022
Muhammad Renaldi: AnalisisPerbandinganBatasUsiaPerkawinanDiMesir DanIndonesia

Mudzhar, Atho, “Hukum Keluargadi Dunia Islam Modern”, dalam Mimbar Hukum,No.
12,Jakarta:Ditbinbapera Islam, 1994.Tahir Mahmood, Family Law
ReforminTheMuslimWorld,TheIndianLawInstitute,NewDelhi,1972.

NettyHartati, IslamdanPsikologi (Jakarta:PT.RajaGrafindoPersada,2004).

Santrock,J.W.LifeSpanDevelopment:Perkembanganmasahidup,Edisi5(Jakarta:Erlangga, 1995).

Tahir Mahmood, Family Law Reform in The Muslim World, The Indian Law Institute,
NewDelhi, 1972.

22

Anda mungkin juga menyukai