KRIMINOLOGI MODEREN
DOSEN:Dr.E.R.M.TOULE HEHANUSSA,SH.MS.
Oleh :
2016
2
A.Latar Belakang
masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negeri dan Saniri Negeri dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
Adat di Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, kini
sedang terjadi konflik perebutan kekuasaan yang disebut dengan Mata Rumah Parenta
dimana di Negeri Wassu saat ini ada terdapat 2 (dua) marga yang saling mengklaim
sebagai yang paling berhak untuk menduduki Kursi Pemerintahan sebagai Raja di
B.Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang masalah tersebut diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut ;
Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala
2. Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai
negeri adat oleh karena itu Pencalonan, Pemilihan dan Pelantikan Kepala
sesuai asal usul dan adat istiadat berdasarkan garis lurus Negeri Wassu
C.Tujuan Penelitian
pemerintahan adat pada suatu negeri tertentu dalam hal ini yang menjadi objek
D. Kegunaan Penelitian
4
adalah :
1. Bagi Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, hasil penelitian ini dapat
diharapkan berguna bagi mahasiswa dan mereka yang ingin mengetahui dan
E. Kajian Teori
Dalam melakukan analisis pada penelitian ini kerangka teori yang akan
1945, pada ayat 1 dan 2 dalam pasal tersebut berbunyi sebagai berikut :
Hal tersebut diatas merupakan suatu dasar hukum bahwa kesatuan-kesatuan adat di
selanjutnya, dalam menganalisis hukum Adat maka penulis berpendapat akan lebih
mudah menggunakan teori Living Law. Dalam bukunya Fundamental Principles of the
The Living Law is the law which dominates life itself even though it has not been
posited in legal propositions. The source of our knowledge of this law is, first the modern
legal document, secondly direct observation of life, of commerce, of customs and usages
and of all associations, not only those that the law has recognized but also those that it has
overlooked and passed by, indeed even those that it has disapproved
Dalam teori Living law, Eugen Erlich mengungkapkan bahwa hukum positif
berbeda dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (living law), hukum positif hanya
akan berjalan efektif jika ia selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat atau pola-
pola kebudayaan (culture patterns) pusat perkembangan hukum bukan terletak pada badan-
badan legislatif, keputusan-keputusan badan yudikatif atau ilmu hukum namun justru
Dalam kerangka teoritis yang demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum tidak
walaupun terbentuk dari kebijakan yang termuat dalam peraturan atau aturan hukum
tertulis, hukum harus mengarah pada terwujudnya keadilan yang berorientasi pada nilai-nilai
batasan yang dibuat untuk membentuk pola interaksi politik sosial dan
ekonomi.
yang berulang.
kebiasaan dan
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Masalah
7
Penelitian ini membutuhkan data dari bahan pustaka dan data lapangan
berwujut laporan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi
setiap data yang bersifat teoritis baik berbentuk baik berbentuk azas-aza,
konsepsi dan pendapat para pakar hokum, termasuk kaidah atau norma hokum,
deskriptif, yang bertitik tolak dari analisis kualitatif dan uridis empiris.
setiap data yang bersifat teoritis baik berbentuk azas-azas konsepsi dan
pendapat para ahli, termasuk kaidah atau norma hukum, akan dianalisa secara
8
yuridis normatife dengan menggunakan uraian secara deskriptife, yang bertitik tolak
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan
ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan
menyesuaikan diri dan elastis.Selain itu dikenal pula masyarakat hukum adat yaitu
sekelompok orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama
suatu persekutuan hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun atas dasar
keturunan.
Di Indonesia hukum adat diartikan sebagai hukum Indonesia asli yang tidak tertulis
unsur agama.
Terminologi Adat dan Hukum Adat seringkali dicampur aduk dalam memberikan
berlainan.
Adat sering dipandang sebagai sebuah tradisi sehingga terkesan sangat lokal,
ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan ajaran agama dan lain-lainnya.Hal ini dapat
dimaklumi karena adatadalah suatu aturan tanpa adanya sanksi riil (hukuman) di
10
masyarakat kecuali menyangkut soal dosa adat yang erat berkaitan dengan soal-soal
pantangan untuk dilakukan (tabu dan kualat).Terlebih lagi muncul istilah-istilah adat
Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah kini dalam kokosongan
pemerintahan yang diakibatkan oleh adanya klaim-mengklaim sebagai Mata Rumah Parentah,
yang berhak menduduki kursi pemerintahan yakni sebagai Raja di Negeri tersebut.
Ada 2 (dua) Mata Rumah di Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupagten Maluku
Tengah yang masing-masing mengklaim sebagai yang berhak menjadi Mata Rumah Parentah
a. Mata Rumah Parentah menurut versis Mata Rumah Rirapari Ririhena adalah sebagai
berikut;
- Bahwa Negeri adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang bersifat geneologis
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat
- Bahwa terkait dengan hal tersebut diatas, maka Pemerintah Kabupaten Maluku
suatu kesatuan hukum adat beserta perangkat pemerintahannya yang telah lama
ada, hidup dan berkembang serta dipertahankan dalam tata pergaulan hidup
Tengah Nomor : 03 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan dan
Negeri Wassu sesuai asal usul dan adat istiadat berdasarkan garis lurus adalah
b. Mata Rumah Parentah menurut versis Mata Rumah MATA RUMAH SALAKORY
- Bahwa rapat Saniri Negeri Wassu tanggal 28 Juli 2014, dalam kaitan dengan
BAB III
PENYELESAIAN KONFLIK
Konflik Matarumah parenta di-Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku
Tengah harus dapat diselesaikan secara arif dan bijaksana dengan menggunakan pendekatan-
a. Pendekatan Histori
c. Pendekatan Hukum
a.Pendekatan Histori.
Kabupaten Maluku Tengah perlu untuk dikaji sejarah tentang awal mulanya Negeri Wassu
terbentuk . hal ini dianggap perlu dengan berpandangan bahwa sebuah pemerintahan yang
Sebagai masyarakat adat Negeri Wassu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku
Tengah, memiliki ada dan budaya yang perlu dipelihara dan dilestarikan termasuk didalamnya
c.Pendekatan Hukum.
Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah dapat digunakan pendekatan Hukum
Adat dan Pendekatan Hukum Positif sebagai wujud dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.