Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM


POLITEKNIK IMIGRASI
Jl. Raya Gandul No. 4, Cinere, Depok
Telp. (021) 7530001, Laman: www.poltekim.ac.id
Email: tupoliteknikimigrasi@gmail.com

LEMBAR JAWABAN PESERTA DIDIK


UJIAN TENGAH SEMESTER

TINGKAT : SATU
PRODI/KELAS : ADMINISTRASI KEIMIGRASIAN C

NAMA : MUHAMMAD ZAKKY FUADY


NRT : 2021.2424.1.02
NO. URUT PRESENSI : 12
HARI/ TANGGAL : SENIN/12/09/2022
WAKTU :
DOSEN : DR.Drs.MERCY MARVEL, SH.,M.Si
MATA KULIAH : PHI

1. Tujuan
 mempelajari pengantar hukum Indonesia yaitu untuk memberikan pengertian
serta pemahaman mengenai dasar, sistematika dan tata urutan dan susunan
hukum yang berlaku di Indonesia. Dalam mempelajari PHI juga kita sebagai
peserta didik juga dapat mempertahankan, memelihara dan
mengimplementasikan tata tertib hukum dalam masyarakat dan peraturan
peraturan yang dibuat oleh negara.
 PHI juga dapat mengurakan baik secara analisis serta deskriptif mengenai
aturan hukum dan struktur serta tatanan hukum dan juga lembaga-lembaga
hukum di Indonesia yang terdiri dari latar belakang sejarahnya hukum tersebut
dan kesesuaian dengan asas-asas hukum dan teori-teori hukum positif
(dogmatik hukum).

Implementasi

 Menjadi seseorang yang taat hukum dan bertingkah laku yang baik
 Menyadari sejarah hukum yang berlaku diindonesia
 Menjadi seseorang yang melek atau sadar hukum

2. Indonesia memberlakukan 3 System hukum

LEMBAR JAWABAN UJIAN 1


 Sistem Hukum sipil
Adalah system hukum yang mengatur hubungan antara satu orang dengan
orang lainnya atau dengan badan swasta. Hukum sipil didasarkan oleh
kepentingan pribadi, sehingga penggugatnya adalah orang merasa dirugikan
misalnya hukum pidana berdasar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
 Sistem Hukum Agama
hukum yang berdasarkan ketentuan agama tertentu. Sistem hukum agama
biasanya terdapat dalam kitab suci. misalnya peraturan nikah berdasarkan
hukum Islam
 Sistem Hukum Adat, hukum kebiasaan yang artinya aturan dibuat dari tingkah
laku masyarakat yang tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sebuah
hukum yang ditaati secara tidak tertulis. Hukum adat diakui oleh negara
sebagai hukum yang sah misalnya peraturan kepemilikan tanah adat
Hubungan
Ketiga sistem hukum tersebut saling melengkapi.hukum adat menjadi hukum yang
tertua yang sudah berlaku, tumbuh dan berkembang dari kebiasaan masyarakat
diindonesia, hukum islam yang berlaku di Indonesia dilandasi oleh mayoritas
masyrakat Indonesia yang menganut agama islam yang menjadi salah satu bagian
hukum terpenting dan sangat berpengaruh didalam hukum Indonesia. Dan hukum
sipil yang berasal dari penjajah menjadi hukum salah satu hukum yang berpengaruh..
ketiganya merupakan hukum yang berlaku diindonesia yang saling mengisi dan
melengkapi satu sama lain

Contoh
 Hukum agama: digunakan dalam kasus perceraian, hak waris dsb
 Hukum sipil: digunakan dalam kasus criminal
 Hukum adat: digunakan dalam kasus sengketa tanah dsb

3. .
Subjek hukum
Pihak yang berdasarkan hukum telah mempunyai hak atau kewajiban tertentu atas
sesuatu tertentu terbagi menjadi dua yaitu :
 orang

LEMBAR JAWABAN UJIAN 2


disebut subjek hukum saat dilahirkan dan apabila meninggal maka tidak lagi
dikatakan sebagai subjek hukum
 badan hukum
badan hukum adalah badan usaha yang berdasarkan hukum yang berlaku dan
telah memenuhi persyaratan yang dipenuhinya telah diakui sebagai badan
hukum yaitu badan usaha yang telah dianggap atau digolongkan berkedudukan
sebagai subjek hukum sehingga mempunyai kedudukan yang sama dengan
orang meskipun dalam menggunakan hak dan pelaksanaan kewajibannya
dilakukan atau diwakilkan oleh pengurusnya.

Dapat kita simpulkan bahwa subjek hukum adalah segala sesuatu yang memiliki kewenangan
hukum termasuk manusia itu sendiri dan manusia yang menjadi pendukung kepentingan
dalam hukum dan juga badan hukum.

Perbedaan diantara keduanya ialah terletak yang terjadi apabila dikenai hukum tertentu.
Contohnya ialah :

• Seorang manusia tidak dapat dibubarkan atau dipisahkan,


sedangkan sebuah badan hukum dapat dibubarkan dan dipisahkan
• Sebuah badan hukum tidak dapat diberikan sanksi pidana tetapi
seorang manusia dapat dikenai sanksi pidana
• manusia sebagai subjek hukum dapat berhenti menjadi objek
hukum dengan kematian sedangkan badan hukum ditandai dengan
pembubaran
4. Yaitu
 Kesepakatan untuk tetap mempertahankan Pembukaan UUD 1945.
Naskah asli dari Pembukaan UUD 1945 tetap dipertahankan.
Status Pembukaan yang sangat fundamental dan tetap diakui serta
dipertahankan, karena Pembukaan ini terkait erat dengan Proklamasi
Kemeredekaan Bangsa Indonesia. Dan di pembukaan UUD 1945 terdapat
rumusan Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dikenal dengan
nama Pancasila.
 Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Karena mempertahankan rumusan asli dari UUD 1945 pada Pasal 1 ayat (1)
yang berbunyi : “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik.”

LEMBAR JAWABAN UJIAN 3


 Tetap mempertahankan sistem pemerintahan presidensiil.
Dalam sistem asli UUD 1945 tersirat baik dari pasal-pasal yang mengatur
hubungan antara Prersiden dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan dengan
Kementrian Negara, serta dari Penjelasan UUD bahwa system pemerintahan
yang dianut adalah sistem presidensiil. Dalam perubahan UUD 1945 sistem ini
tidak saja dipertahankan bahkan mendapatkan penguatan-penguatan.
Sebuah sistem presidensil ciri-cirinya adalah :
a) adanya jangka waktu masa kerja eksekutif yang pasti,
b) presiden adalah kepala eksekutif,
c) hubungan antara eksekutif dan parlemen, yang tidak dapat saling
menjatuhkan,

Politik Pembentukan hukum yang berlaku di Indonesia yaitu berdasarkan konstitusi tertinggi
yaitu UUD 1945 yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR RI. DPR memiliki peran yaitu
pembentukan hukum dan DPR. RI. Apabila ada kedua lembaga ini mengajukan RUU yang
sama dan waktu bersamaan maka yang akan dibahas adalah RUU yang diajukan oleh DPR,
sedangkan pemerintah hanya sebagai pembanding. DPR dalam melaksanakan fungsi legislasi
bersama pemerintah melakukan Proses Legislasi Nasional (Prolegnas) terhadap RUU yang
akan dibahas.Proglenas merupakan upaya dalam rangka mencapai pembentukan hukum agar
tidak keluar dari landasan dan arah konstitusionalnya. Dalam rangka mencapai keinginan
tersebut di berikan juga peluang kepada rakyat untuk dapat berpartisipasi dalam pembentukan
hukum. Sehingga hukum yang dilahirkan tersebut dapat bersifat responsif atau partisipatif.

5. .
 Pengertian
Menurut Vos adalah salah satu diantara para ahli yang merumuskan tindak
pidana secara singkat, yaitu suatu kelakuan manusia yang oleh peraturan
perundang-undangan pidana diberi pidana. Perbuatan yang oleh aturan hukum
pidana dinyatakan sebagai perbuatan yang dilarang dinamakan perbuatan
pidana juga disebut orang dengan delik.
 Macam macam perbuatan pidana
Dalam Tindak Pidana ada beberapa jenis:
a) Kejahatan dan Pelanggaran
Perbuatan yang bertentangan dengan keadilan dan disadari sebagai
tindak pidana
b) Delik Formil dan Delik Materil

LEMBAR JAWABAN UJIAN 4


Delik formil merupakan delik yang perumusannya dilarang dilakukan
dan delik materil merupakan delik yang perumusannya tidak
dikehendaki
c) Delik commisionis, delik ommisionis dan delik commissionis per
ommissionem commissa
Delik commisionis adalah delik terhadap perbuatan yang dilarang,
delik ommisionis delik terhadap perbuatan yang melanggar perintah,
delik ommisionem adalah delik terhadap larangan untuk tidak
melakukan perbuatan
d) Delik dolus dan delik culpa
Delik dolus merupakan delik perbuatan yang dilakukan dengan
sengaja, dan delik culpa merupakan delik perbuatan pidana dengan
tidak adanya unsur kesengajaan
e) Delik tunggal dan delik berganda
Delik tunggal delik yang dilakukan satu kali saja
Delik berganda merupak delik yang dilakukan berulang
f) Delik yang berlangsung terus dan delik yang tidak berlangsung terus
Delik yang berlangsung terus merupakan delik larangan melakukan
perbuatan secara terus menerus, delik tidak berlangsung terus
merupakan delik yang dilakukan dan selesai seketika itu juga
g) Delik aduan dan bukan delik aduan
Delik aduan merupakan delik yang dilakukan dari aduan seseorang dan
bukan delik aduan delik yang tidak menjadikan aduan sebagai
persyaratan penuntutan
Contoh
 Mencuri
 Membunuh
 Menghasut atau menyebarkan hoax

LEMBAR JAWABAN UJIAN 5

Anda mungkin juga menyukai