Anda di halaman 1dari 11

II.

Klasifikasi Tanaman Sayur


2.1. PENDAHULUAN
2.1.1. Diskripsi singkat
Pokok bahasan II. ini mencakup subpokok bahasan klasifikasi tanaman sayur
berdasarkan organ yag dimakan, cara budidayanya, syarat tumbuh terutama suhu dan
klasifikasi botani.

2.1.2. Outcome Pembelajaran


Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan
klasifikasi tanaman sayur atas dasar organ yang dimakan, cara budidayanya, syarat
tumbuh terutama suhu don klasifikasi botani.
2.2. PENYAJIAN MATERI
Di dunia ini paling tidak terdapat 10.000 jenis tanaman sayur meskipun hanya sekitar 50
diantaranya yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penggolongan (klasifikasi) tanaman sayur yang sistematik untuk mengidentifikasi
tanaman dan membuat katalog informasi yang terkumpul tentang berbagai tanaman
sayur yang telah diketahui. Beberapa klasifikasi tanaman sayur yang akan dibahas
dalam pokok bahasan ini adalah:
II.1. Klasifikasi berdasarkan organ yang dimakan.
II. 2. Klasifikasi berdasarkan cara budidayanya.
II. 3. Klasifikasi berdasarkan syarat tumbuh, terutama suhu.
II. 4. Klasifikasi botani.

2.2.1. Subpokok Bahasan II.1

II.1. Klasifikasi Tanaman Sayur Berdasarkan


Organ yang Dimakan
Pemanfaatan bagian tanaman sayur sebagai bahan makanan sangat beragam. Oleh
karena itu, klasifikasi bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan
beragam dan satu tempat ke tempat yang lain. Labu (squah) dapat diklasifikasikan ke
dalam sayuran daun karena yang dimanfaatkan adalah daunnya tetapi dapat pula
diklasifikasikan sebagai sayuran bunga jika bunganya yan dimanfaatkan sebagai bahan
makanan. Jadi dengan demikian, satu jenis tanaman dapat dikelompokkan ke dalarn
Universitas Gadjah Mada

lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada bagian tanaman yang dimanfaatkan
sebagai sayuran.
Dengan demikian klasifikasi tanaman sayur berdasarkan organ tanarnan yang dimakan
dibedakan atas 4 kelompok, yaitu:
1. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya sebagai
sayuran
Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kubis, asparagus, selada, bayam dan
seledri
2. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan buah atau bijinya sebagai sayuran.
Contoh sayuran dari kelompok ini adalah melon, tomat, terung, buncis, kacang kapri
kacang gude.
3. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaotkan bagian dan bunga.
Contoh sayuran dan kelompok mi adaloh cauliflower dan brokoli.
4. Kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian organ yang berada di bawah
permukaan tanah, seperti akar, tuber, bulb dan corm.
Contoh sayuran dan kelompok ini adalah kentang, bit, wortel, lobak, bawang bombay,
bawang putih dan bawang merah.
Masing-masing kelompok tersebut mencakup banyak jenis tanaman sayur yang sangat
beragam dalam cara budidayanya, sehingga pengelompokan tanaman sayur atas dasar
bagian organ yang dimakan kurang memiliki nilai.
2.2.2. Subpokok Bahasan 11.2.

11.2. Klasflkasi Tanaman Sayur Bertlasarkan Cara Budidayanya


Tanaman sayur yang secara umum memiliki kesamaan cara budidayanya dan memiliki
hama serta penyakit yang sama diklasifikasikan dalam satu golongan. Klasifikasi atas
dasar cara budidayanya yang sama mi akan memungkinkan untuk membuat pedoman
umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tanpa membuatkan
pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam klasifikasi seperti ini
memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri dan berbagai familia dan
kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagal sayuran dapat juga berbeda.
meskipun demikian, sistem kbasifikasi ini lebih memuaskan daripada klasifikasi lainnya,
terutama dabam mempebajari budidaya tanaman sayur. Klasifikasi tanaman sayur
berdasarkan cara budidayanya dekenal adanya pengelompokkan sebagal berikut:
Kelompok 1.

Perennial crops (tanaman sayur menahun)


Universitas Gadjah Mada

Asparagus, rebung, rhubarb, sea kale dan artichoke.


Kelompok 2.

Potherbs atau greens


Bayam, kale, orach, chard, collard, dandelion don mustard.

Kelompok 3.

Salad crops atau Leafy vegetables


Tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian daun baik dikonsumsi
mentah atau dimasak. Contohnya adalah seledri, selada, mustard,
peterseli, boyam dan kangkung.

Kelompok 4.

Cole crops, Crucifers atau Brassicas


Tanaman sayur yang tergolong dabam famili Brassicaceae (kubis..
kubisan). Contohnya adabah kubis, brokoli, cauliflower dan sawi.

Kelompok 5.

Root crops
Beet, wortel, parsnip, turnip dan lobak.

Kelompok 6.

Bulb crops
Bawang bombay, bawang putih, dan bawang merah. kelompok 7. The
potato

Kelompok 8.

The sweet potato

Kelompok 9.

Peas don Beans ada pua yang menyebutnya sebagai kelompok Pulses
atau Legumes
Mencakup tanaman sayur yang termasuk dalam familia legurninosae
seperti kapri, kacang panjang, buncis dan kedelai.

Kelompok 10.

Solanaceous crops
Tomat, terung dan cabai

Kelompok 11.

The cucurbits
Mencakup kelompok tanaman sayur yang termasuk dalam familia
Cucurbitaceae. Contoh tanaman sayurnya cidalah mentimun, labu siam,
waluh, semangka, melon dan pare.

Kelompok 12.

Sweet corn dan okra

2.2.3. Subpokok Bahasan II.3.

11.3. Klasifikasi Tanaman Sajur Berdasarkan


Syarat Tumbuh, terutama Suhu
Penggolongan tanaman berdasarkan syarat tumbuhnya didasarkan atas tanggapan tanaman
terhadap suhu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan suhu pertumbuhan optimumnya,
tanaman sayur dapat dikelompokkan (diklasifikasikan) ke dalam tanaman

Universitas Gadjah Mada

sayur iklim dingin (cool-temperature vegetables) dan tanaman sayur iklim panas (warm
temperature vegetables).

Tanaman sayur iklim dingin menghendaki suhu rata-rata 10-18C selama sebagian besar
masa pertumbuhannya dan beberapa diantaranya toleran (tahan) terhadap suhu rendah
bahkan titik beku. Supaya tanaman sayur iklim dingin dapat berbunga, umumnya tanaman
harus terkena suhu dingin (vernalisasi). Bagian tanaman sayur iklim dingin yang dikonsumsi
biasanya berupa jaringan daun, batang, bunga yang belum perkembang penuh dan akar.

Tanaman sayur iklim panas menghendaki suhu rata-rata 18-300C seama sebagian besar
masa pertumbuhan dan perkembangannya dan tidak toleran (tidak tahan) terhadap suhu
dingin. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran biasanya berupa buah dan/atau
biji yang belum matang.
Tabel 4. Contoh tanaman sayur yang termasuk tanaman sayur iklim dingin (cooltemperature vegetables) dan iklim panas (warm-temperature vegetables)
cool-temperature vegetables

warm-temperature vegetables

Asparagus

Cauliflower

Bayam

Kangkung

Beet

Seledri

Kacang panjang

Okra

Brokoli

Daun bawang

Mentimun

Melon

Selada

Kubis

Labu siam

Semangka

Brussel sprouts

Peterseli

Jagung manis

Mustard

Bayam

Wortel

Cabai

Lobak

Waluh

Kedelai

Ubi jalar

Tomat

Kentang

Pare
Terdapat perbedaan karakteristik tertentu dan tanaman sayur cool-temperature vegetables
dengan tanaman sayur warm-temperature vegetables, sehingga menimbulkan perbedaan
dalam cara budidayanya. Tanaman sayur iklim dingin biasanya memiliki akar yang lebih
dangkal daripada tanaman sayur iklim panas. Demikian luga ukuran tanaman sayur iklim
dingin juga lebih kecil daripada tanaman sayur iklim panas sehingga tanaman sayur iklim
dingin ditanam Iebih rapat daripada tanaman sayur iklim panas. Tanaman sayur iklim dingin
Iebih tanggap terhadap kisaran pemupukan nitrogen yang luas dan memerlukan pengairan
yang Iebih sering untuk mengisi lengas tanah di daerah perakaran yang dangkal.

Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan suhu ini lebih bermanfaat untuk daerah iklim sedang
(temperate) karena perbedaan tanaman sayur iklim panas dan iklim dingin sangat tegas. Di
derah tropika, klasifikasi ini tidak banyak manfaatnya karena perbedaan kedua iklim
Universitas Gadjah Mada

terutama suhu sebagai syarat tumbuhnya tanaman sayur tidak jelas akibat adanya tanaman
sayur iklim dingin dapat tumbuh dan menghasilkan (toleran) di daerah iklim panas.

Klasifikasi tanaman sayur yang termasuk ke dalam golongan cool-temperature vegetables


sening pula disebut sebagai tanaman sayur dataran tinggi, sedangkan tanaman sayur yang
termasuk dalam golongan warm-temperature vegetables sering pula disebut sebagai
sayuran datanan rendah.

2.2.4. Subpokok Bahasan II.4.

11.4. Klasifikasi Tanaman Sayur Berdasarkan Botani


Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan botani didasarkan atas hubungan kekerabatan
tanaman atas dasar keberagaman struktur bunganya, sebagai kriteria utama penggolongan
tanaman sayur, selain juga didasarkan pada keberagaman morfobogi dan kecocokan
seksual antar tanaman. Tanaman dapat diklasifikasikan mulai dan pengelompokkan yang
paling luas ke dalam. kingdom, division, subdivision, phylum, subphylum, class, subclass,
order, family, genus dan spesies.

untuk Iebih praktisnya, pengggolongan tanaman sayur dimulai dari famili. Kombinasi
(gabungan) antara genus dan spesies membuat nama tanaman sayur Iebih ilmiah sehinqga
dapat diterima dan dimengerti di seluruh dunia. Kadang-kadang satu jenis tanaman sayur
diberi nama sinonimnya sehingga memiliki Iebih dari satu jenis nama ilmiah tetapi
penyebutannya tetap satu jenis. Nama genus sama tetapi nama spesiesnya dapat beragam.
The United Stated Departement of Agriculture (USDA) membuat klasifikasi tanaman sayur
dengan nama famili, genus dan spesies menurut aturan internasional (The International
Rules on Nomenclature). Di bawah ini diberikan beberapa contoh klasifikasi tanaman sayur
berdasrkan familianya.

1. Amaranthaceae
Amaranthus viridis L. (bayam hijau) dan Amaranthus spinosus (bayam duri).
2. Apiaceae
Apium graveolens (seledri), Daucus carota (wortel) dan Petroselinum crispum (peterseli).
3. Araceae
Colocasia esculenta (taro).

Universitas Gadjah Mada

4. Asteraceae
Chrysanthemum coronarium, Lactuca sativa (selada), Tragopogon porrifolius, Cynara
scolymus L. (globe artichoke) dan Helianthus tuberosus (Jerussalem arthicoke).
5. Basellaceae
Basella alba L. (ceylon spinach, putih) dan Basella rubra L. (ceylon spinach, merah).
6. Brassicaceae
Brassica napus L. (pak-choi), Brassica oleraceae var. acephala DC (collard), Brassica
oleracea var. capitata L. (kubis), Brassica pekinensis (chinese cabbage), Brassica juncea
(indian mustard), Brassica napus (swede), Brassica oleracea var. gangylodes L.
(kohlrabi), Brassica oleracea var. gemmifera DC (brussel sprouts), Brassica rapa (turnip),
Brassica oleracea var. botrytis L. (cauliflower), Brassica oleracea var. italica Plenck
(brokoli) dan Nasturtium officinale R. Br. (radish).
7. Chenopodiaceae
Spinacia oleracea L. (spinach), Beta vulgaris L. subsp. vulgaris (sugar beet) dan Beta
vulgaris subsp. cicla (L) Koch (spinach beet).
8. Convolvulaceae
lpomoea reptans (kangkung) dan lpornoea batatas (ubi jalar).
9. Cucurbitaceae
Benincasa hispidci (chinese winter melon), Cucurbita moschata (pumpkin), Cucurbita
pepo (zucchini spaghetti squash), Cucurbita maxima (pumpkin), Cucurbita lanatus ( water
melon), Cucumis melo (melon), Cucumus sativus L. (mentimun), Lagenaria siceraria
(spaghetti squash), Luffa aegyptiaca (vegetable sponge), Luffa acutangula ( chinese
okra), Momordica charantia L. (bitter gourd), Sechium edule (chayote) dan Trichosanthes
anguina L. (snake gourd).
10. Fabaceae
Cajanus cajan (pigeonpea), Canavalia ensiformis (sword bean), Cicer arietinum L.
(chickpea), Glycine max (soybean), Lablab purpureus (bonavist bean), Pochyrrhizus
erosus (yambean), Phaseolus lunatus (limo bean), Phaseolus vulgaris (green bean),
Pisum sativum (garden pea), Tetragonolubus purpureus (winged bean), Vigna unguiculata
(cowpea) dan Vignd adiata (green gram).
11. Liliaceae
Allium cepa (shallot), Ailium odorum L. (chinese chives), Allium porrum L. (Leek), ,Allium
sativum L. (garlic), AJlium schoenoprasum L. (chives), Allium fistulosum L. (green onion),
Allium cepa X Allium fistulosum (betsville bunching onion) don Asparagus officinolis L.
(garden asparagus).
12. Malvaceae
Albelmoschus esculentus (okra) don Hibiscus sabdariffa L. (rosella).
Universitas Gadjah Mada

13. Poaceae
Phyostachys dulcis (bamboo shoot) don Zea mays (sweet corn).
14. Solanaceoe
Capsicum annuum L. (bell pepper), Capsicum frutescens L. (chili pepper), Lycopersicon
lycopersicum L. (tomato), Solanum melongena (eggplant) dan Solanum berosum (potato).
15.Tiliaceae
Corchorus olitorius (bush okra).
16.Zingiberoceae
Zingiber officinale (ginger).
17.Trapaceae
Trapa natans (waterchestnut).

Jamur yang biasa dimakan juga termasuk dalam sayuran, meskipun cara budidayanya
berbeda dengan jenis sayuran lainnya. Jenis lamur komersial yang dikenal adalah:
a. Agaricus spp. (jamur kancing)
b. Pleurotus salor-calu (oyster mushroom)
c. Auricularia spp. (jamur kuping hitam)
d. Volvoriella spp. (jamur merang).
2.3. RANGKUMAN
Di dunia ini paling tidak terdapat 10.000 jenis tanaman sayur meskipun hanya sekitar 50
diantaranya yang memiliki nilal ekonomi tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penggolongan (klasifikasi) tanaman sayur yang sistematik untuk mengidentifikasi
tanaman dan membuat katalog informasi yang terkumpul tentang berbagai tanaman sayur
yang telah diketahui.
Pemanfaatan bagian tanaman sayur sebagai bahan makanan sangat beragam. Oleh
karena itu, klasifikasi bagian tanaman sayur yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan
beragam dan satu tempat ke tempot yang lain. Jadi dengan demikian, satu jenis tanaman
sayur dapat dikelompokkan ke dalam lebih dan satu klasifikasi, hal ini tergantung pada
bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai sayuran. Dengan demikian klasifikasi
tanaman sayur berdasarkan organ tanaman yang dimakan dibedakan atas 4 kelompok,
yaitu kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan daun dan/atau batangnya; buah atau
bijinya; bunganya dan kelompok tanaman sayur yang dimanfaatkan bagian organ yang
berada di bawah permukaan tanah seperti akar, bulb, tuber dan corm.
Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan cara budidayanya mengelompokkan tanaman
sayur yang secara umum memiliki kesamaan cara budidayanya dan memiliki hama serta
penyakit yang sama diklasifikasikan dalam satu golongan. Klasifikasi atas dasar cara
Universitas Gadjah Mada

budidayanya yang sama ini akan memungkinkan untuk membuat pedoman umum praktik
budidaya tanaman sayur dalam satu golongan tanpa membuatkan pedoman tersendiri
untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam klasifikasi seperti ini memungkinkan juga satu
kelompok tanaman sayur terdiri dan berbagai familia dan kemungkinan pula organ yang
dimanfaatkan sebagai sayuran dapat juga berbeda.

Penggolongan tanaman berdasarkan syarat tumbuhnya didasarkan atas tanggapan


tanaman terhadap suhu untuk pertumbuhannya. Berdasarkan suhu perumbuhan
optimumnya, tanaman sayur dapat dikelompokkan (diklasifikasikan) ke dalam tanaman
sayur iklim dingin (cool-temperature vegetables) atau disebut juga tanaman sayur dataran
tinggi dan tanaman sayur iklim panas (warm-temperature vegetables) atau disebut juga
tanaman sayur dataran rendah.

Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan botani didasarkan atas hubungan kekerabatan


tanaman

atas

dasar

keberagaman

struktur

bunganya,

sebagai

kriteria

utama

penggolongan tanaman sayur, selain juga didasarkan pada keberagaman morfobogi dan
kecocokan seksual antar tanaman. Tanaman dapat diklasifikasikan mulai dan
pengelompokon yang paling luas ke dalam kingdom, division, subdivision, phylum,
subphylum, class, subclass, order, family, genus dan spesies.
2.4. PENUTUP
2.4.1. Tes Formatif
1. Tanaman sayur diusahakan karena ada bagian-bagian yang dapat dimakan,
sebutkan bagian tanaman mana saja yang dapat dimakan beserta contohnyal
2. Klasifikasi tanaman sayur berdasarkan cara budidayanya meskipun mencakup
berbagai familia dan organ yang dimakan mengapa diperlukan? Jelaskan!
3. Di Indonesia, orang membedakan sayuran dalam dua kebompok yaitu sayuran
dataran rendah dan sayuran dataran tinggi. Dasar pertimbangan apa yang
dipakai guna menetapkan pengelompokkan itu?
4. Beriabah tiga contoh masing-masing untuk sayuran dataran rendah dan sayuran
dataran tinggi dengan nama botaninya!.
5. Orang uga membuat pengelorpokan tanaman sayur atas dasar sifat-sifat
botaninya. Menurut Saudara siapa yang berkepentingan untuk menggunakan
kiasifikasi mi dan apakah petani juga memerlukannya? Jelaskan!
2.4.2. Petunjuk Jawaban Tes Formatif
1. Daun dan atau batangnya, contoh: bayam, kangkung, selada, seledri, kubis dan
sawi. Bunganya, contoh: cauliflower dan brokoli. Buah dan/atau bijinya: melon,
Universitas Gadjah Mada

semangka, gambas. Labu siam, terung, tomat, kapri, kacang panjang dan
kacang gude. Organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, bulb,
corm don tuber, conth: wortel, bowong merah, bawang putih, bawang bombay,
ubi jalar don kentan.
2. Klasifikasi atas dasar cara budidayanya yang sarna mi okan rnemungkinkan
untuk membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu
golongan tonpa membuatkon pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman
sayur. Dalam kiasifikasi seperti mi memungkinkan juga satu kelompok tanaman
sayur terdiri don berbagoi fomilia dan kemungkinan pula organ yang
dimanfaatkan sebagai sayuran dopat juga berbedo.
3. Klosifikosinyo didosarkon atas suhu udara yang dipenlukon bogi pertumbuhon
don perkembangan tanomon yang optimum.
4. Contoh sayuran dataran rendah terung (Solanum melongena), kecipir
(Tetragonolubus purpureus) don kacang buncis (Phaseolus vulgaris). Contoh
soyuron dotoran tinggi bawong merah (Allium cepa), kentang (Solanum
tuberosum) dan wortel (Daucus carota).
5. Yang berkepentingan adalah para ilmuwan untuk memudahkan penyebutan
suatu spesies tanaman sayur yang akan dimengerti oleh semua orang di dunia
dan membuat nama tanaman sayur yang ilmiah. Petani tidak memerlukan
pengelompokan tanaman sayur atas dasar botaninya tetapi lebih memerlukan
pengelompokan tanaman sayur atas dasar cara budidayanya.
2.4.2. Petunjuk Jawaban Tes Formatif
1. Daun dan atau batangnya, contoh: bayam, kangkung, selada, seledri, kubis dan
sawi. Bunganya, contoh: cauliflower dan brokoli. Buah dan/atau bijinya: melon,
semangka, gambas. Labu siam, terung, tomat, kapri, kacang panjang dan kacang
gude. Organ yang berada di bawah permukaan tanah, seperti akar, bulb, corm dan
tuber, contoh: wortel, bawang merah, bawang putih, bawang bombay, ubi jalar dan
kentan.
2. Klasifikasi atas dasar cara budidayanya yang sarna ini akan rnemungkinkan untuk
membuat pedoman umum praktik budidaya tanaman sayur dalam satu golongan
tanpa membuatkan pedoman tersendiri untuk setiap jenis tanaman sayur. Dalam
kiasifikasi seperti mi memungkinkan juga satu kelompok tanaman sayur terdiri don
berbagai familia dan kemungkinan pula organ yang dimanfaatkan sebagai sayuran
dapat juga berbeda.
3. Klasifikasinya didasarkan atas suhu udara yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman yang optimum.
Universitas Gadjah Mada

4.

Contoh

sayuran

dataran

rendah

terung

(Solanum

melongena),

kecipir

(Tetragonolubus purpureus) dan kacang buncis (Phaseolus vulgaris). Contoh


sayuran dataran tinggi bawang merah (Allium cepa), kentang (Solanum tuberosum)
dan wortel (Daucus carota).
5. Yang berkepentingan adalah para ilmuwan untuk memudahkan penyebutan suatu
spesies tanaman sayur yang akan dimengerti oleh semua orang di dunia dan
membuat

nama

tanaman

sayur

yang

ilmiah.

Petani

tidak

memerlukan

pengelompokan tanaman sayur atas dasar botaninya tetapi lebih memerlukan


pengelompokan tanaman sayur atas dasar cara budidayanya.
4.3. umpan Balik dan Tindak Lanjut
Bagi mahasiswa yang dapat mengerjakan soal tes formatif dengan paling tidak 70%
jawaban benar maka mahasiswa dapat melanjutkan belajar ke pokok bahasan
berikutnya. Akan tetapi apabila jawaban benar kurang dari 70% maka mahasiswa
dipersilahkan mempelajari kembali Pokok Bahasan IIini dengan menambah bahan
bacaan dari buku acuan yang disebutkan atau sumber lainnya yang relevan dengan
pokok bahasan ini.
2.5.BUKU ACUAN
DC. 1990. Vegetable Productfon Training Manual. Asian Vegetable Research and
Development Center. Shanhua, Tainan. Taipei.

Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P. C. Tabora and R.R.C. Espino. 1983. Introduction to
Tropical Horticulture. Department of Horticulture, College Agriculture, University of
the Philippines, Los Banos, Philippines.

Butista, O.K. and R.C. Mabesa. 1986. Vegetable Production. University. of the
Philippines, Los Banos. Philippines.

Knott, J.E. and J.R. Deanon. 1 970. Vegetable Production in Southeast Asia. University
of the Philippines, Los Banos. Philippines.

Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1 998. Sayuran Dunia 1. Prinsip, Produksi dan Gizi.
Edisi kedua. Penerbit ITB, Bandung.

Universitas Gadjah Mada

10

Siemonsma, J.S. and K. Piluek (eds.). 1994. Plant Resources of South-East Asia 8:
Vegetables. Prosea. Bogor.Williams, C.N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1996.
Produksi Sayuran di Daerah Tropika (AIih Bahasa: S. Ronoprawmro dan G.
Tjitrosoepomo). Gad jah Mada University Press. Yogyakarta.

Universitas Gadjah Mada

11

Anda mungkin juga menyukai