Anda di halaman 1dari 21

PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI TEH

HITAM DI PTPN XII WONOSARI MALANG

PROPOSAL MAGANG KERJA INDUSTRI

Oleh:
ANA AYU CAHYANA
NIM. 361741311129

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2020
---Halaman ini sengaja dikosongkan---
PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI TEH
HITAM DI PTPN XII WONOSARI MALANG

PROPOSAL MAGANG KERJA INDUSTRI

Magang Kerja Industri Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Mata Kuliah Magang Kerja Industri Program Strudi Agribisnis
Politeknik Negeri Banyuwangi

Oleh:
ANA AYU CAHYANA
NIM. 361741311129

PROGAM STUDI DIPLOMA IV AGRIBISNIS


POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2020

i
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

ii
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL MAGANG KERJA INDUSTRI

PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI TEH


HITAM DI PTPN XII WONOSARI MALANG

Oleh:
ANA AYU CAHYANA
NIM.361741311129

Telah diperiksa dan disutuji oleh pembimbing


Pada tanggal : ………………………….
(distempel oleh administrasi prodi)

Koordinator Dosen Pembimbing


Magang Kerja Industri, Magang Kerja Industri,

(………………………..) (………………………..)
NIK./NIP ……………… NIK./NIP ………………

Mengetahui
Koordinator Program Studi Aribisnis,

(………………………………..)
NIK./NIP ………………………

iii
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga diberikan kesehaatan untuk menyelesaikan
proposal Magang Kerja Industri yang berjudul “PENGENDALIAN KUALITAS
PROSES PRODUKSI TEH HITAM DI PTPN XII WONOSARI MALANG”
sesuai dengan harapan. Proposal Magang Kerja Industri ini dibuat dan diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Magang Kerja Industri
Program Strudi D-IV Agribisnis Politeknik Negeri Banyuwangi.
Penyusunan proposal Magang Kerja Industri ini banyak mendapat
bimbingan, saran dan arahan dari banyak pihak. Sebagai rasa syukur kepada Allah
Swt. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mensupport dalam penyelesaian penyusunan proposal Magang
Kerja Industri ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal Magang KERJA
Industri ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dan bermanfaat dari
semua pihak untuk penyempurnaan lebih lanjut. Semoga proposal Magang Kerja
Industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, instansi perguruan
tinggi, mupun perusahaan.

v
---Halaman ini sengaja dikosongkan--

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
2.1 Rumusan masalah..............................................................................................3
3.1 Tujuan................................................................................................................4
4.1 Manfaat..............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................5

vii
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

viii
DAFTAR TABEL

ix
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

x
DAFTAR GAMBAR

xi
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

xii
DAFTAR LAMPIRAN

xiii
---Halaman ini sengaja dikosongkan---

xiv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri teh merupakan salah satu produk industri yang memiliki daya
tarik tinggi dari berbagai negara. Produk teh di Indonesia terdiri dari dua
macam yaitu teh hitam dan teh hijau. Perbedaan dari kedua macam teh
tersebut dapat dilihat dari perbedaan cara pengolahan dan peralatan/mesin
yang digunakan. Dalam proses pengolahan teh hitam memerlukan proses
fermentasi (Oksidasi Enzimatis) yang cukup, sedangkan pada teh hijau tidak
memerlukan sama sekali (Prasetyo, 2009).
Teh hitam merupakan teh yang diolah dari pucuk dan daun muda
Camellia sinensis (Linnaeus) O. Kuntze melalui proses pelayuan,
penggulungan dan atau penggilingan, oksidasi enzimatis, pengeringan, sortasi
dan grading. Teh hitam merupakan teh yang paling banyak diproduksi, yaitu
sekitar 78% diikuti teh hijau 20% kemudian sisanya adalah teh oolong dan
teh putih (Rohdiana, 2015).

Menurut Undang-Undang tentang Perkebunan yaitu UU No 18 Tahun


2004, perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman
tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai,
mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan
bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk
mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat.
PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan salah satu perusahaan BUMN
yang bergerak dalam bidang perkebunan. Salah satu komoditas yang ditanam
di PT. Perkebunan Nusantara adalah komoditas teh. Salah satu kebun teh
yang berada dalam wilayah PT. Perkebunan Nusantara XII yaitu kebun
Wonosari Malang. Perkebunan teh ini, menghasilkan produk berupa teh hitam
yang diekspor ke berbagai negara seperti Eropa, Australia, Amerika, Timur
Tengah dan Asia Tenggara . Data dari Badan Pusat Statistik (2010), volume
perkembangan ekspor teh hitam di Indonesia mengalami penurunan sebesar

1
5203 ton atau sekitar 1,58% pada tahun 2009 sampai 2010. Salah satu faktor
yang mempengaruhi penurunan tersebut tidak lain adalah kualitas teh hitam
yang dihasilkan. Salah satu CCP (Critical Control Point) dalam proses
produksi teh hitam adalah proses pengeringan. Saat ini masih belum ada
pengukuran secara detail mengenai tingkat kapabilitas proses pada bagian
tersebut, khususnya di PT. Perkebunan Nusantara XII Wonosari, Malang
(Januar, et al. 2014).

Asosiasi Teh Indonesia bersama dengan Kementerian Perindustrian


Indonesia menyelenggarakan “Nasional Tea Competition 2019” di Bandung,
Jawa Barat, Jumat (18/10) dalam rangka meningkatkan citra teh Indonesia
dan mengapresiasi teh yang memiliki kualitas terbaik. Pada kesempatan kali
ini, PTPN XII berhasil mendapat penghargaan kategori Black Tea CTC. Ada
2 pabrik yang menerima penghargaan pada kategori ini, yakni Pabrik Sirah
Kencong sebagai juara I dan Pabrik Wonosari sebagai juara III (PTPN XII,
2019).

Proses yang dilakukan dalam pembuatan teh hitam melalui beberapa


tahapan yaitu dimulai dari kedatangan truk-truk pengangkut teh, kemudian
dilakukan penimbangan teh, dan pembongkaran teh yang selanjutnya
dipindahkan ke WT (Whithering trought/tempat pelayuan), kemudian dibawa
ke tempat penggilingan untuk selanjutnya dilakukan proses oksidasi sehingga
dihasilkan rasa dan warna teh yang berbeda. Setelah melalui beberapa
tahapan tersebut, masih ada tahapan terakhir yaitu proses pengeringan
(Wibowo dan Ramadian, 2010). Dalam pengolahan suatu produk perusahaan
cenderung senantiasa mengikuti perkembangan pasar/konsumen, begitu juga
pada pengolahan teh hitam. Beberapa tahun terakhir konsumen cenderung
menginginkan teh dengan ukuran partikel yang lebih kecil (broken tea) dan
cepat seduh (quick brewing). Untuk tu pada proses pengolahan teh hitam
khususnya pada tahap penggilingan memerlukan tekanan yang lebih besar
(Prasetyo, 2009).

2
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dihitung dalam
waktu tertentu yang dilakukan oleh masyarkat atau suatu negara, dimana
kegiatan produksi tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan untuk
memperoleh pendapatan bagi suatu negara (Putri, 2009). Keberhasilan sistem
produksi dalam industri terletak pada kualitas atau mutu produk (Parwati dan
Sakti, 2012). Namun pada kenyataannya, seringkali masih ditemukan ketidak
sesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan meskipun
proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, dimana kualitas produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang
dihasilkan mengalami kerusakan/cacat produk (Ratnaldi dan Suprianto,
2016). Oleh karena itu, pengendalian kualitas sangat penting untuk dilakukan
oleh perusahaan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan perusahaan maupun standar yang telah ditetapkan oleh badan
lokal atau internasional yang mengelola tentang standarisasi mutu/kualitas,
Pengendalian kualitas harus dapat mengarahkan kepada beberapa tujuan
secara terpadu, sehingga para konsumen dapat puas mempergunakan produk
atau jasa dari perusahaan. Pengendalian kualitas merupakan suatu kegiatan
yang sering dilakukan disetiap perusahaan (Elmas, 2017).

Setiap perusahaan tentunya mengharapkan produksi yang tinggi dan


dengan kualitas yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan produk yang
berkualitas dan sesuai harapan konsumen. Oleh karena itu proposal Magang
Kerja Industri yang berjudul “PENGENDALIAN KUALITAS PROSES
PRODUKSI TEH HITAM DI PTPN XII WONOSARI MALANG” dibuat
untuk mengetahui dan melaksanakan pengendalian kualitas proses produksi
teh hitam di PTPN XII Wonosari Malang.

2.1 Rumusan masalah


Dalam perumusan masalah proposal Magang Kerja Industri ini adalah:
2.1.1 Bagaimana pelaksanaan Magang Kerja Industri di PTPN XII Wonosari
Malang ?
2.1.2 Bagaimana pengendalian kualitas proses produksi teh hitam di PTPN
XII Wonosari Malang ?

3
3.1 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas Magang Kerja Industri ini bertujuan
untuk:
1.1.1 Untuk mengetahui dan Melaksanakan Magang Kerja Industri.
1.1.2 Untuk mengetahui dan melaksanakan pengendalian kualitas proses
produksi teh hitam di PTPN XII Wonosari Malang.

4.1 Manfaat
Adapun manfaat diperoleh dari Magang Kerja Industri ini adalah:
4.1.1 Manfaat bagi penulis adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan secara langsung dari lingkungan kerja yang berkaitan
dengan kegiatan kerja.
4.1.2 Manfaat bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang gambaran umum dan lingkungan perusahaan serta
dapat menjadi acuan/reverensi untuk kegiatan selanjutnya dalam
penyusunan proposal magang.
4.1.3 Manfaat bagi program studi adalah dapat membangun kerja sama
yang saling menguntungkan, dan dapat menciptakan lulusan yang baik
dan siap dalam dunia kerjanya nanti.
4.1.4 Manfaat bagi perusahaan adalah hasil tulisan dapat menjadi acuan
dalam pengambilan tindakan pengendalian kualitas proses produksi teh
hitam.

4
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Q. D., Haryono, & Aksioma, D. F. (2016). Pengendalian Kualitas Proses


Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong.
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2, 2337-3520.
Azizah, F. U., Hamidah, S., & Dewantoro, V. (2019). ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS
PRODUK TEH HITAM DI UNIT PRODUKSI PAGILARAN PT. PAGILARAN KETELENG,
BLADO, BATANG, JAWA TENGAH. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Vol.20 No.1,
65-80.
Elmas, M. S. (2017). PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE
STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC) UNTUK MEMINIMUMKAN PRODUK
GAGAL PADA TOKO ROTI BAROKAH BAKERY. J urnal Penelitian Ilmu Ekonomi
WIGA Vol. 7,, 15-22.
Evizal , D. (2014). Dasar-dasar Produksi Perkebunan. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Januar, M., Astuti, R., & Ikasari, D. M. (2014). ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA
PROSES PENGERINGAN TEH HITAM DENGAN METODE SIX SIGMA: STUDI KASUS
DI PTPN XII (PERSERO) WONOSARI, LAWANG. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 15
No. 1, 37-46.
Prasetyo, E. D. (2009). LAPORAN MAGANG DI PTPN IX (PERSERO) KEBUN SEMUGIH
MOGA PEMALANG (PROSES PRODUKSI TEH HITAM). Surakarta:
perpustakaan.uns.ac.id.
PTPN12. (2019). SEJARAH SINGKAT PTPN XII. https://ptpn12.com/2019/07/09/profil/.
Putri, D. I. (2009). ANALISIS BUDIDAYA DAN PRODUKSI KAYU SENGON SEBAGAI BAHAN
BAKU PLYWOOD UNTUK EKSPOR PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII
(PERSERO) SURABAYA. Surakarta: Perpustakaan.uns.ac.id.
Ratnadi, & Suprianto, E. (2016). PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI MENGGUNAKAN
ALAT BANTU STATISTIK (SEVEN TOOLS) DALAM UPAYA MENEKAN TINGKAT
KERUSAKAN PRODUK. INDEPT, Vol. 6, No. 2.
Wibowo, A., & Ramadian, D. (2010). MODEL SIMULASI KINERJA PRODUKSI TEH UNTUK
MINIMISASI WORK-IN-PROCESS. Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 9 No. 1, 7-
12.

Anda mungkin juga menyukai