oleh:
RATIH ROSDIANTI
1203204
RATIH ROSDIANTI
1203204
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
FPTK UPI
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
i
BAB V ...................................................................................................................34
A. Kesimpulan............................................................................................. 34
B. Saran ....................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................35
LAMPIRAN ...........................................................................................................36
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Personalia .......................................................................... 8
Tabel 2.2 Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja ................................................. 9
Tabel 2.3 Status Kepegawaian ....................................................................... 9
Tabel 2.4 Struktur Usia .................................................................................. 9
Tabel 2.5 Struktur Gender .............................................................................. 9
Tabel 3.1 Kandungan gizi cabai merah segar per 100 g bahan.................... 14
Tabel 3.2. Standar mutu cabai merah menurut SNI ..................................... 17
Tabel 4.1 Daftar toko PT Bimandiri Agro Sedaya ...................................... 30
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Produksi PT Bimandiri Agro Sedaya ........................... 13
Gambar 3.1 Jenis cabai dilihat dari bentuk buahnya ................................... 15
Gambar 4.1 Label komoditi PT Bimandiri Agro Sedaya ........................... 23
Gambar 4.2 Proses produksi PT Bimandiri Agro Sedaya ............................ 25
Gambar 4.3 Sistem pemasaran PT Bimandiri Agro Sedaya ........................ 27
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Denah Perusahaan .................................................................. 36
Lampiran 2. Struktur Organisasi ................................................................. 37
Lampiran 3. Lokasi Kerja dan Shift / Waktu Kerja .................................... 39
Lampiran 4. List Komoditi ......................................................................... 40
Lampiran 5. List Supplier beserta Komoditinya ......................................... 42
Lampiran 6. Alat-Alat Produksi .................................................................. 44
Lampiran 7. Purchase Order / PO .............................................................. 45
Lampiran 8. Surat Jalan .............................................................................. 46
Lampiran 9. Laporan Sevice Level ............................................................. 47
Lampiran 10. Estimasi Jalur Distribusi ....................................................... 48
Lampiran 11. Laporan Order / Kirim / Terima Barang............................... 49
Lampiran 12. Monitoring Praktik Industri .................................................. 51
Lampiran 13. Check Log Bulan Februari ................................................... 53
Lampiran 14. Surat-Surat ............................................................................ 54
Lampiran 15. Dokumentasi ......................................................................... 57
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia semakin hari semakin meningkat, dengan
demikian semakin meningkat pula kebutuhan masyarakat untuk memenuhi segala
kebutuhan dan keinginannya. Kebutuhan cabai senantiasa meningkat pula seiring
peningkatan jumlah penduduk dan berkembangnya industri makanan yang
membutuhkan bahan baku cabai. Tingkat penggunaan cabai sekarang tidak hanya
untuk skala rumah tangga saja, melainkan untuk para pedagang atau pengusaha
olahan makanan dari skala kecil hingga skala industri. Cabai juga digunakan
untuk keperluan industri seperti industri bumbu masakan, industri makanan dan
industri obat‐obatan. Banyaknya khasiat cabai membuat tanaman ini memiliki
peluang ekspor, dapat meningkatkan pendapatan petani serta membuka
kesempatan kerja.
Permintaan cabai semakin meningkat sehingga memberikan pengaruh positif
bagi peningkatan nilai ekonomi cabai, akan tetapi adanya pasar yang luas yakni
banyaknya golongan pengguna atau konsumen cabai yang dapat dikelompokan
menjadi berbagai jenis. Hal inilah yang membuat PT Bimandiri Agro Sedaya
menggolongkan jenis cabai dan mutunya sesuai dengan permintaan pasar. Data
service level PT Bimandiri Agro Sedaya yang didapat pada bulan Januari 2016,
bahwa total order cabai merah pada bulan Januari berjumlah 1.989kg dan dapat
dipenuhi sekitar 1.762kg artinya PT Bimandiri Agro Sedaya mampu memenuhi
permintaan 89% komoditi cabai merah.
Permintaan yang besar menunjukkan peluang pasar yang luas, untuk
menjangkau luasnya pasar PT Bimandiri Agro Sedaya perlu melakukan analisis
segmen, target dan posisi komoditi yang dijual. Kemudian dengan adanya analisis
tersebut, PT Bimandiri Agro Sedaya dapat mengelompokkan kualitas mutunya
yang sesuai dengan segmen, target dan posisi pasar. Hal ini akan berdampak pada
harga komoditi, sebab semakin spesifik segmen, target dan posisi yang dibidik
maka harga komoditi menjadi lebih mahal.
PT Bimandiri Agro Sedaya sebagai perusahaan pemasok sayuran dan buah
segar ke ritel-ritel, pasti memiliki pesaing dalam memenuhi permintaan
1
konsumen. Oleh karenanya strategi pemasaran sangat diperlukan agar proses
pemasaran lebih efektif. Topik mengenai strategi pemasaran di PT Bimandiri
Agro Sedaya inilah yang dimaksudkan untuk mengetahui segmentation, targeting
dan positioning yang dirancang perusahaan pemasok sayuran dan buah dengan
difokuskan pada komoditi cabai merah.
B. Tujuan
Tujuan pelaksanan Praktik Industri di PT. Bimandiri Agro Sedaya, Lembang
yaitu untuk :
1. Mempelajari segmentation, targeting dan positioning dari komoditi cabai
merah
2. Mempelajari efek bumerang dari penentuan segmentation, targeting dan
positioning pada pemasaran komoditi cabai.
2
3. Manfaat Bagi Universitas.
a. Memenuhi program kurikulum yang ditentukan.
b. Mendapatkan informasi dan mengetahui kemampuan mahasiswa dalam
pelaksanaan praktik industri.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT Bimandiri Agro Sedaya didirikan pada bulan Agustus 2003 dengan nama
CV Bimandiri. Sebelumnya, usaha pasokan sayur mayur ini dirintis sejak tahun
1994 oleh alumnus Fakultas Pertanian UNPAD yaitu Achmad Rivani dan
Trisnaran. Keinginan mempunyai usaha sendiri dan tidak tergantung kepada orang
lain menimbulkan tekad yang kuat dari mereka berdua untuk mencoba
berwiraswasta.
Tahun 1994 sampai tahun 1998, CV Bimandiri melayani PT Matahari Putra
Prima di Jabotabek dan Jawa Barat. Pada masa tersebut, Achmad Rivani beserta
beberapa rekannya masih mengerjakan segala sesuatunya sendiri mulai dari
belanja dan mencari sayuran, pengolahan, pengemasan, hingga distribusi sebagai
supir ke toko. Selain Matahari, pada tahun 1997 CV Bimandiri menjalin
hubungan mitra bisnis dengan supermarket Matahari Cirebon, Cilegon,
Tasikmalaya dan beberapa tempat di Jakarta seperti Pondok Gede, Arion Plaza,
Cipulir, King Harco, Pasar Baru, dll.
Pada tahun 1997, Bimandiri bergabung dengan Triple A selama 1 tahun dan
berhasil mendapat proyek di Walmart, sebuah perusahaan Amerika yang
memesan sayur mayur dalam kapasitas yang cukup besar. Namun, karena adanya
kerusuhan di Jakarta pada tahun 1998 yang mengakibatkan terbakarnya Walmart,
sehingga Bimandiri terkena imbas dari kebakaran tersebut. Akhirnya Bimandiri
harus kembali berjalan sendiri dan berpisah dengan Triple A.
Pada tahun 1998, Bimandiri dinyatakan resmi bekerjasama dengan PT Kula
Sentana Prima (PT KSP) dan Carrefour Hypermarket Indonesia yang merupakan
perusahaan Perancis. Berbekal pengalaman sebelumnya, maka CV Bimandiri
mulai menjadikan Carrefour sebagai tujuan pemasaran. Sampai pada tahun 2009,
pengembangan pasar mencapai 22 Carrefour di wilayah Jakarta, Bandung,
Tangerang, Bekasi dan Depok: Cempaka Putih, Duta Merlin, Mega Mall Pluit,
Cempaka Mas, Ratu Plaza, MT. Haryono, Lebak Bulus, Puri Indah, Ambasador,
Mollis Bandung, Permata Hijau, Mangga Dua, BSD, ITC Depok, Taman Palem,
Cikokol, Sukajadi, Blue Mall, Keramat Jati, Kelapa Gading, Cikarang, dan TMII.
4
Selain Carrefour, CV Bimandiri juga menjadi pemasok Hypermart di Bandung,
Jakarta dan sekitarnya yaitu: Metropolis, Gajah Mada, Cibubur, Kelapa Gading,
Depok, Karawaci, Serpong, Kebun Kacang, Metro TC, dan Hypermart BIP
Bandung, serta Club Store, Sudirman.
Pertengahan tahun 2003, CV Bimandiri melepaskan diri dari manajemen PT
KSP. Hal ini dilakukan agar perusahaan benar-benar menjadi mandiri. Di dalam
akte, CV Bimandiri berdiri pada bulan Agustus 2003 dan secara resmi
dipublikasikan pada tanggal 1 Januari 2004. Setelah hampir 10 tahun, pada bulan
September 2013 CV Bimandiri berkembang dan berubah menjadi PT Bimandiri
Agro Sedaya.
5
1. Direktur
Bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perusahaan dan dinamika
perusahaan.
a. Menerapkan kebijakan dan anggaran rumah tangga perusahaan
b. Bertanggung jawab atas omset dan keuntungan yang dihasilkan
perusahaan
c. Menetapkan peraturan dan pemecahan masalah perusahaan
d. Melakukan negosiasi kerjasama maupun membangun kerjasama dengan
pihak toko maupun keputusan kontrak kerja.
2. Coorporate Secretary
a. Mengagendakan kegiatan perusahaan
b. Mengadakan rapat-rapat rutin mingguan, bulanan dan tahunan
c. Mengatur pertemuan penelitian dari luar
d. Perjanjian bisnis dan notulen rapat
e. Membuat dan mengadministrasikan keputusan-keputusan internal
perusahaan
3. General Manager Produksi
a. Memelihara pasar untuk menjaga omset penjualan
b. Mengontrol penerapan kebijakan dalam bidang operasional
c. Menampung dan mengidentifikasikan masalah yang terkait dengan nota
atau arsip pembelian, processing, distribusi dan penjualan
d. Mengelola aset-aset operasional
e. Melakukan analisa pembelian atau service level
f. Melakukan analisis harga bahan baku
g. Melakukan pengembangan di bidang purchasing
4. GM. Keuangan dan Administrasi Umum
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan keuangan, accounting, personalia
dan administrasi umum
b. Mengontrol penerapan kebijakan perusahaan dalam bidang keuangan dan
administrasi umum
c. Analisa keuangan kegiatan perusahaan meliputi analisa arus kas, analisa
biaya-biaya, dan analisa kesehatan perusahaan
6
5. GM. Marketing dan Distribusi
a. Membuat nota penagihan seluruh toko
b. Menginput nota penjualan harian toko dalam file omzet
c. Menentukan harga dengan supplier dan toko
d. Menyelesaikan faktur-faktur bermasalah seperti faktur pending, reject,
kurang bayar dan kurang input
e. Melakukan kunjungan toko untuk evaluasi kinerja pengiriman barang dan
service level.
D. Manajemen Perusahaan
1. Manajemen
Menurut George R. Terry dalam Hasibuan (2006), manajemen adalah suatu
proses yang berbeda yang terdiri dari planning, organizing, actuating, dan
controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan dengan
menggunakan manusia dan sumber daya lainnya. Kegiatan di PT. Bimandiri Agro
Sedaya tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen. Fungsi-fungsi manajemen
tersebut : proses perencanaan, pengorganisasian sumber daya, pelaksanaan
pencapaian tujuan, pengarahan serta pengawasan dan penilaian.
Kegiatan PT. Bimandiri Agro Sedaya dapat dilihat pada setiap bagian-bagian
yang ada dalam perusahaan, yaitu : purchasing, processing, marketing dan
distribusi, keuangan dan personalia dan budidaya. Tiap-tiap bagian yang ada di
PT. Bimandiri Agro Sedaya memiliki bagian tugas (job description) masing-
masing.
a. Purchasing bertugas menerima dan membagi order, transaksi harga
dengan supplier (petani), transaksi harga dengan toko, pemesanan barang
kepada supplier (petani), pembelian barang pasar, pengambilan barang,
pembinaan supplier, dan administrasi.
b. Processing bertugas menerima data order, penerimaan barang,
mendistribusikan tugas atau pekerjaan, pengolahan komoditi, pembagian
toko dan analisa komoditi yang hilang.
c. Marketing dan distribusi bertugas melakukan distribusi jalur kendaraan,
menganalis pengiriman, ekspedisi dan administrasi.
7
d. Keuangan dan personalia bertugas melakukan pembukuan, pembayaran
supplier, pembayaran transfer, alokasi dana, pembinaan pegawai, sistem
koordinasi antar bagian.
e. Budidaya bertugas untuk melakukan pola tanam, pengolahan lahan,
pembibitan, penanaman, pemupukan, perawatan, pengendalian, hama dan
penyakit, panen.
2. Ketenagakerjaan
Sumber daya manusia sebagai penggerak utama sumber daya perusahaan
lainnya harus memiliki kemampuan prima dan kerja yang professional serta
ditempatkan pada posisi yang tepat. Tenaga kerja yang ada di PT. Bimandiri Agro
Sedaya berjumlah 191 orang dengan posisi dan penempatan yang berbeda. Tenaga
kerja tersebut ditempatkan di bidang administrasi dan keuangan, umum dan
personalia, purchasing/pengadaan, kemitraan, receiving (penerimaan), processing
(pengepakan), marketing, pembagian, eskpedisi, dan sopir. Secara rinci data
ketenagakerjaan yang didapatkan dari bagian personalia PT Bimandiri Agro
Sedaya pada bulan Februari 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja di PT Bimandiri Agro Sedaya
No. Bagian Jumlah %
1 Direksi & Manajemen 6 3.14
2 Adm & Keuangan 9 4.71
3 Umum & Personalia 7 3.66
4 Purchasing/Pengadaan 6 3.1
5 Kemitraan 2 1.05
6 Receiving/Penerimaan 9 4.71
7 Sortation 26 13.6
8 Packing 25 13.1
9 Depo Garut 8 4.2
10 Marketing 14 7.33
11 TLM 7 3.66
12 Pembagian-Allocation
16 8.4
Prod.
13 Delivery 41 21.5
14 Sopir 15 7.9
Total 191 100,00
(Sumber: PT Bimandiri Agro Sedaya, 2016)
8
Tabel 2.2. Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja di PT Bimandiri Agro Sedaya
No. Pendidikan Jumlah %
1 SD 43 22.5
2 SMP 51 26.7
3 SMA 68 35.6
4 Diploma 10 5.2
5 Sarjana 19 9.9
Total 191 100,00
Indeks Pendidikan 11.9
(Sumber: PT Bimandiri Agro Sedaya, 2016)
9
Caringin dan Pasar Andir. Keempat, mengadakan kerjasama dalam bentuk
kemitraan dengan kelompok mitra (tani) seperti kelompok tani Panagris di Garut,
Al-Fatah di Cikembang, Mekar Buah di Kebumen, Palmarosa di Manoko
Lembang. Pemberian pinjaman bibit terus dilakukan terhadap para petani dan
supplier yang merupakan mitra usaha PT Bimandiri Agro Sedaya.
10
sehingga pekerja dibagian Processing harus lebih teliti. Setelah panen, barang
diangkut ke bagian Receiving untuk dicatat berapa berat barang yang diterima,
data pemasok, dan jam diterima.
Proses sortasi dan trimming dilakukan dibagian Receiving atau dibagian
Processing. Untuk sayuran tertentu seperti sawi putih dan kol mengalami proses
ini di bagian Receiving agar ruang Processing tidak terlalu penuh dan sisa
trimming dapat dibuang langsung ke tempat pembuangan limbah akhir. Pada
umumnya berat komoditi menjadi menyusut sebanyak 5% karena proses sortasi
dan trimming serta hal itu juga bergantung pada komoditasnya. Selain sortasi dan
trimming, terkadang perusahaan melakukan grading pada saat barang datang di
bagian Receiving untuk komoditi tertentu seperti tomat, brokoli, sawi dan pakcoy.
Barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan biasanya dikembalikan
lagi ke petani/supplier.
Barang yang telah diterima dan diproses dibagian Receiving selanjutnya
diproses ke bagian Processing/Pengemasan. Barang dari Receiving ditransfer
dengan menggunakan kontainer tipe 2008 yang memiliki kapasitas kurang lebih
20-30 kg tergantung komoditasnya. Bila barang yang ditransfer di atas 30 kg,
barang diangkut dengan hand pallet yang dapat memuat barang lebih banyak,
cepat, dan praktis.
Barang yang masuk ke ruang Processing dikelompokan pada tempat tertentu
menurut jenisnya, ada tempat khusus kubis, cabai, buncis, paket sayuran (sayur
lodeh, sayur asem, dan lain-lain), rempah, umbi, garnish vegetables seperti
paprika, tomat, pare, terung, dan timun. Khusus untuk rempah dan umbi setelah
dibagian Receiving masuk ke ruangan pembersihan karena kedua komoditi ini
memiliki penampakan kurang baik. Pembersihan dilakukan dengan air bertekanan
tinggi. Setelah dibersihkan, kedua komoditi ini dikeringkan di bawah sinar
matahari atau dengan bantuan blower.
Di dalam ruang processing terdapat 1-2 mandor yang membawahi para
pekerja yang bertugas untuk menyampaikan permintaan/order toko untuk
dikerjakan oleh pekerja sekaligus melakukan pengawasan mutu pada produk yang
telah dikemas. Pengemas yang digunakan dalam mengemas komoditi bermacam-
macam bentuknya, ada yang menggunakan tray,plastik, plastik wrap, kain jala,
11
dan karton. Sebelum dikemas, komoditi ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan
permintaan toko. Komoditi yang dikemas dengan tray biasanya memiliki berat
bersih 250-500 gram. Terdapat komoditi yang dikemas dengan berat 1 kg seperti
edamame. Bahan pengemas tersebut dipesan dari Jakarta sementara label dipesan
dari daerah Bandung. Pada umumnya komoditi yang dikemas plastik dan karton
diberi lubang karena sayuran segar masih melakukan respirasi, kecuali yang
dikemas dengan plastik wrap.
Proses pengemasan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan alat bantu
seperti hand wrapper untuk pengemasan yang menggunakan tray dan plastik wrap
dan tape dispenser untuk memotong selotip. Barang yang telah dikemas
dimasukkan ke dalam kontainer untuk dibawa ke bagian Transfer dan Barrang
Jadi. Di bagian ini, barang yang telah dikemas dicatat dan beratnya ditimbang
kemudian langsung dipindahkan ke bagian Pembagian untuk ditempatkan sesuai
permintaan dan tujuan toko. Di ruang Pembagian dilakukan pengawasan mutu
berupa pengecekan barang dan keadaan kemasan. Bila ada yang kurang sesuai,
maka barang dapat dikembalikan ke ruang Processing untuk diproses atau
dikemas ulang. Selain menerima produk yang siap untuk didistribusikan, bagian
Pembagian ini menerima produk tolakan dari pihak toko. Produk tolakan ini
disortasi grading, dan trimming ulang dibagian Processing. Hasil sortasi, grading,
dan trimming produk tolakan dapat dijual kembali ke toko dengan cara dikemas
ulang, dijual curah ke pasar, masuk grade salad bar yang nantinya diolah menjadi
aneka paket sayuran, atau dibuang menjadi limbah karena tidak layak untuk dijual
dan dikonsumsi.
Proses distribusi dilakukan pada malam hari untuk menjaga agar sayuran tetap
segar. Pengiriman dilakukan pada jam 02.00-03.00 yang dilakukan oleh karyawan
Ekspedisi dengan menggunakan mobil box tanpa pendingin. Di dalam mobil box
tersebut terdapat kontainer-kontainer yang berisi produk yang akan dikirim sesuai
dengan tujuan. Penempatan kontainer juga diatur sedemikian rupa sehingga
meminimalisir kerusakan fisik pada produk. Kontainer tersebut dilapisi kertas
koran untuk melindungi produk dari kerusakan mekanis seperti gesekan dan
benturan antar pengemas dan memudahkan proses bongkar muat.
12
Penilaian terhadap kegiatan mutlak diperlukan untuk adanya perbaikan dimasa
yang akan datang. PT. Bimandiri Agro Sedaya selalu mengadakan evaluasi
dengan tahapan sebagai berikut : evaluasi mingguan, evaluasi operasional
keseluruhan, evaluasi bulanan, evaluasi triwulan, evaluasi enam bulan sekali, dan
evaluasi tahunan.
Gambar 2.1. Alur proses pengadaan bahan baku hingga penjualan produk di PT.
Bimandiri Agro Sedaya.
13
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Cabai Merah
Permintaan cabai merah (Capsicum annum) terus meningkat membuat nilai
ekonomi cabai juga meningkat, dikarenakan kebiasaaan masyarakat Indonesia
dalam mengkonsumsi cabai dalam bentuk segar maupun olahan seperti saus cabai,
sambal cabai, pasta cabai, bubuk cabai, dll. Cabai merah menghasilkan sensasi
pedas yang memberikan kehangatan panas dari salah satu kandungannya, yang
bernama minyak atsiri capsaicin. Selain sensasi pedas dan pewarna yang cantik
untuk olahan makanan, cabai merah juga memiliki banyak kandungan gizi yang
bermanfaat bagi tubuh.
Tabel 3.1. Kandungan gizi cabai merah segar per 100 g bahan
Kandungan Gizi Nilai Satuan
Kadar air 90,0%
Kalori 31,0 kal
Protein 1,0 g
Lemak 0,3 g
Karbohidrat 7,3 g
Kalsium 29,0 mg
Fosfor 24,9 mg
Besi 0,5 mg
Vitamin A 470 SI
Vitamin C 180,0 mg
Vitamin B1 0,05 mg
Berat yang dapat dimakan 85%
(Sumber: DepKes RI, 1981)
Cabai memiliki banyak jenis dan beragam rasa, ada beberapa jenis varietas
yang biasa dibudidayakan di Indonesia yaitu cabai besar, cabai rawit dan cabai
hibrida. Jenis cabai besar (Capcisum Annum L) yang dibudidayakan dan populer
di pasar Indonesia yaitu cabai merah besar, cabai merah keriting (Capscum
Annum var longum) dan cabai hijau.
14
(a) (b) (c) (d)
15
b. Kelas II (masak penuh) memiliki ciri warna merah merata, bentuk dan
ukuran campuran. Kelas ini untuk dijual ke pasar lokal.
c. Kelas I (kehitaman) memiliki ciri warna merah kehitaman, bentuk lurus
sampai agak bengkok, panjang lebih dari 11cm, gemuk, bersih dan tidak
cacat. Kelas ini diperlukan untuk dijual ekspor.
d. Kelas II (kehitaman) memiliki ciri warna merah kehitaman, bentuk dan
ukuran campuran. Kelas ini untuk dijual ekspor atau pasar lokal.
3. Pengemasan
Tujuan pengemasan untuk melindungi cabai dari kerusakan selama
pengangkutan. Kemasan ekspor dapat menggunakan karton berkapasitas 10kg
yang memiliki ventilasi dikedua sisinya, cabai disusun rapih dan diluar
kemasan ditempel informasi berupa label. Kemasan untuk pasar lokal
menggunakan keranjang atau karung yang tembus udara berkapasitas 25-
50kg.
4. Penyimpanan
Agar kesegaran cabai dapat bertahan sebaiknya cabai ditempatkan pada
ruangan yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, cukup oksigen, dan tidak
lembab.
16
Tabel 3.2. Standar mutu cabai merah menurut SNI
Karakteristik Satuan Mutu I Mutu II Mutu III
Keseragaman warna % Merah >= 95 Merah >= 95 Merah >= 95
Keseragaman bentuk % 98 seragam 96 seragam 98 seragam
Keseragaman ukuran
98 normal 96 normal 95 normal
%
Panjang buah cm 12-14 9-11 <9
Garis tengah
cm 1,5-1,7 1,3-1,5 <1,3
pangkal
(Sumber: BSN, 1998)
17
1. Segmentation atau pengelompokan pasar
Tidak semua pemasar mampu memuaskan pelanggan karena setiap orang
memiliki kebutuhan yang berbeda. Karena hal tersebut dilakukanlah
pengelompokan pelanggan atau yang disebut segmentasi pasar. Tidak ada cara
tunggal dalam melakukan segmentasi pasar. Manajemen dapat
mengkombinasikan beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling
pas dalam segmentasi pasarnya. Menurut Kotler (2000), segmentasi dapat
dilakukan berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Komponen-komponen utama dari tiap variabel tersebut adalah sebagai berikut :
a. Komponen geografis membagi pasar menjadi unit geografis yang berbeda
seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan
rumah tangga.
b. Komponen demografis membagi kelompok pasar berdasarkan variabel
usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas
sosial.
c. Komponen psikografis mengelompokan pembeli berdasarkan kelas sosial,
gaya hidup dan kepribadian akan nilai.
d. Komponen perilaku mengelompokan pembeli berdasarkan pengetahuan,
sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Banyak
pemasar yakin bahwa variabel perilaku yang mencakup kejadian, manfaat,
status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan
pembeli dan sikap merupakan titik awal terbaik dalam membentuk
segmen pasar.
Ciri atau karakteristik yang harus diperhatikan agar segmentasi pasar dapat
digunakan yaitu: dapat diukur, maksudnya besarnya pasar dan daya beli dapat
diukur meskipun ada variabel yang sulit diukur; segmen yang dipilih dapat
menjangkau konsumen secara efektif; segmen yang dijangkau cukup besar agar
mendapatkan keuntungan; dan program yang dipilih dapat dilaksanakan untuk
mengelola segmen (Umar, 1999).
18
2. Targeting atau pasar sasaran
Setelah mengetahui segmen pasar yang ada, perusahaan perlu mengevaluasi
dan memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dilayani. Evaluasi dilakukan
dengan menelaah tiga faktor yaitu:
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen
Perusahaan menganalisis data penjualan terakhir, proyeksi laju
pertumbuhan penjualan, margin laba yang diharapkan untuk berbagai
segmen lalu memilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
b. Menarik atau tidaknya struktur segmen
Perusahaan mempelajari faktor-faktor struktural yang utama
mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.
c. Sasaran dan sumber daya
Perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan kemampuannya dalam
menyediakan sumber daya (Umar, 1999).
Sedangkan menurut Kotler (2000), perusahaan dapat mempertimbangkan lima
pola pemilihan pasar sasaran berikut :
a. Konsentrasi segmen tunggal.
b. Spesialisasi selektif, dengan cara memilih sejumlah segmen secara objektif
masing-masing segmen menarik dan memadai.
c. Spesialisasi produk, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan
produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen.
d. Spesialisasi pasar, perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai
kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.
e. Cakupan seluruh pasar, perusahaan melayani seluruh kelompok pelanggan
dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan.
Selain hal diatas, Kotler menyebutkan pertimbangan tambahan yang harus
diperhitungkan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu pemilihan etika
atas pasar sasaran, interrelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen-per-
segmen, dan kerja sama antar segmen.
19
3. Positioning atau posisi pasar
Istilah positioning diawali oleh dua eksekutif periklanan, Al Ries dan Jack
Trout (dalam Wahjono, 2010) yang menyatakan bahwa
…Penentuan posisi adalah apa yang anda lakukan terhadap pikiran calon
pelanggan. Jadi, anda memposisikan produk itu di dalam pikiran calon
pelanggan.
Menurut Umar (1999), ada tiga langkah untuk menentukan posisi pasar yaitu:
mengidentifikasi keunggulan kompetetif, memilih keunggulan kompetetif,
mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi
Menurut Wahjono (2010), pesaing hanya memiliki tiga pilhan strategi, yaitu
memperkuat posisinya sendiri saat ini dibenak konsumen, mencari dan merebut
posisi baru yang belum ditempati, dan strategi terakhir menggeser (deposition)
atau mengubah (repositioni) posisi persaingan.
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan kegiatan
1. Kegiatan purchase order
Kegiatan praktik industri dilakukan selama 25 hari di PT Bimandiri Agro
Sedaya, 5 hari kerja dalam seminggu yang lama jam kerja perharinya sebanyak 8
jam. Praktik industri dilakukan mulai dari tanggal 14 Januari sampai dengan 19
Februari 2016. Dua hari pertama praktik industri masih melakukan orientasi dan
membantu di bagian marketing. Bagian marketing bertugas mengelola
administrasi perusahaan mulai dari menerima, menginput, memindai dan
mengarsipkan PO (Purchase Order) yang masuk dari toko.
PO biasanya diterima oleh PT Bimandiri Agro Sedaya mulai dari pukul 10.00
pagi, melalui email atau fax. Baru-baru ini PT Bimandiri Agro Sedaya mulai
mengaplikasikan dan mengembangkan sistem data symbix, sehingga
memudahkan dalam administrasi perusahaan karena semua bagian mampu
mengakses dan memantaunya. Setelah PO selesai diinput oleh tim marketing,
kemudian PO tersebut diterima oleh pihak purchasing yang kemudian digunakan
untuk pengadaan barang dari supplier dalam memenuhi permintaan toko-toko.
Dalam pengadaan barang, pihak purchasing akan berkoordinasi dengan bagian
gudang terkait stock barang untuk tahu barang yang kurang lalu berkoordinasi
dengan supplier dalam memenuhi permintaan. PO yang sudah diinput juga
kemudian akan dibuat surat jalan distribusi, serta menghitung omset perhari.
21
aktivitas pengolahan yang lebih sibuk dibandingkan pekerja shift pagi, karena
diburu waktu dalam menyelesaikan target yang sudah ditentukan agar barang
dapat sampai di toko tepat waktu. Barang yang sudah dikemas kemudian dibagi-
bagi sesuai dengan permintaan toko di bagian pembagian yang sudah diberikan
jalur masing-masing sesuai arah dan jarak toko agar lebih mudah dimasukan
kedalam mobil. Pemasukan barang kedalam mobil dimulai dari jarak yang paling
jauh, sehingga ketika bongkar di loading dock toko lebih mudah dan mampu
mengefisiensikan waktu distribusi. Shift malam selesai bekerja sekitar pukul
00.00-02.00. Barang sisa setelah pengolahan dan pembagian kemudian disimpan
dalam container di gudang dengan dibunyikan suara pengusir hewan semacam
tikus yang biasanya merusak barang, khusus daun-daunan dan barang yang mudah
rusak sebab suhu akan simpan di chilling storage yang bersuhu sekitar 10-15
Rentang waktu antara pukul 02.00-08.00 barang dibiarkan dan simpan sebagai
barang stock yang kemudian akan diolah oleh pekerja shift pagi.
Shift pagi biasa dimulai dengan briefing setiap jam 8.00 pagi. Setelahnya
melakukan sanitasi, membersihkan meja, menyapu, kemudian menimbang semua
barang stok termasuk barang yang disimpan di ruang penyimpan dingin atau
chilling storage. Barang yang telah ditimbang kemudian dicatat, dibawa ke tempat
pengolahan dan diberikan perlakuan sesuai komoditasnya. Salah satu contohnya
sawi, kol, brokoli, lettuce, kembang kol dilakukan trimming dengan cara
membuang lapisan luarnya. Cabai, tomat, terung, kapri di sortasi. Pengemasan
ulang jeruk nipis, labu siam, okra, buncis. Proses pengemasan ulang berguna
untuk mengganti kemasan yang kemarin dengan kemasan baru sebab basah atau
rusak, prosesnya disertai dengan sortasi kembali. Berat timbangan masing-masing
barang disesuaikan dengan permintaan toko, misalnya permintaan Lotte untuk
cabai rawit hijau atau merah yang ditata dan dikemas sebanyak 100g, cabai hijau
sebanyak 250g, jeruk limau 150 gr dengan label “EVERYDAY FRESH” disertai
label tanggal. Sayuran di area basahan biasanya ditimbang per 100g-250g perikat,
kemudian diselotip berlabel “Bimandiri”. Umbi-umbian dan rempah ada yang
dikemas di plastik tray ada juga yang dikemas dalam plastik berlubang dan net.
22
(a) (b) (c) (d)
(l)
Gambar 4.1. Label komoditi PT Bimandiri Agro Sedaya. (a) Cabe keriting mix
dan cabe merah mix, (b) Aneka cabe, (c) Cabe keriting hijau, (d)
Cabe rawit hijau, (e) Cabe rawit mix, (f) Cabe rawit merah, (g)
Cabe hijau, (h) Cabe merah, (i) Pakcoy, (j) Brokoli untuk Carrefour,
(k) Brokoli untuk Hypermart, (l) Brokoli dan tomat untuk Lotte.
23
3. Proses produksi
Supplier datang mulai dari siang sampai malam hari. Barang diturunkan dari
mobil supplier, kecuali barang pasar yang diangkut sendiri oleh mobil double
milik PT Bimandiri Agro Sedaya. Barang datang ada yang disortir terlebih dahulu
sebelum ditimbang di receiving, misalnya sawi, brokoli, tomat, terong dll. Ada
juga barang yang langsung diterima misalnya cabai, pakcoy, kapri dll. Barang
setelah ditimbang di receiving, kemudian dituliskan nama supplier dan berat
barangnya lalu ditarik ke bagian pengolahan / processing. Cabai langsung
disimpan di meja untuk di sortasi, daun-daunan ditarik ke area basahan, dan umbi-
umbian serta rempah ditarik ke area umbi-umbian. Barang yang sudah melewati
tahap trimming dan sortasi, kemudian dimasukan ke bagian wrapping untuk
dikemas. Ada yang dikemas dalam dalam dus langsung, ada yang terlebih dahulu
di kemas dalam plastik tray dan diberi label sebelum dimasukan dalam dus.
Pengawasan mutu yang dilakukan selama pengolahan dilakukan saat barang
mulai diterima dari supplier. Barang yang dipasok adalah barang yang berkualitas
sesuai permintaan PT Bimandiri Agro Sedaya dalam memenuhi permintaan toko.
Tidak hanya itu, di bagian processing barang dilakukan sortasi dan di bagian
wraping saat dikemas barang juga dilakukan sortasi kembali. Setelah dikemas,
sebelum dilakukan pembagian ke toko-toko barang sekaligus kemasan di sortasi
kembali. Setelah dikatakan lolos oleh pihak QC atau Quality Control PT
Bimandiri Agro Sedaya, barang mulai dibagi-bagi sesuai toko dan didistribusikan
oleh pihak eskpedisi. Barang yang didistribusikan diterima di loading dock toko,
barang kemudian dilakukan sortasi kembali, penimbangan dan pencatatan oleh
pihak toko. Berat timbangan yang tercantumlah, yang akan dibayar oleh toko.
24
(a) (b) (c)
(d) (e)
(i) (j)
Gambar 4.2. Proses produksi PT Bimandiri Agro Sedaya. (a) Penerimaan barang
dari supplier, (b) Sortasi untuk sawi dan pakcoy, (c) Penimbangan
dan pencatatan, (d) Sortasi (pre-packing) and grading, (e) Penirisan
untuk rempah dan sayur basah, (f) Penataan dan penimbangan, (g)
Pengemasan, (h) Pembagian, (i) Pemasukan komoditi ke mobil, (j)
Pengiriman.
25
B. Hasil dan pembahasan
1. Sistem pemasaran di PT Bimandiri Agro Sedaya
PT Bimandiri Agro Sedaya memasarkan produk dari supplier ke konsumen
akhir di ritel modern Carrefour, Hypermart, Lottemart, Hero dan AEON yang
berada di kota-kota besar daerah Jawa Barat, DKI dan sekitarnya. Atas izin stake
holder (pemilik saham dan pemilik perusahaan), penjualan langsung di
perusahaan dapat dilakukan jika ada konsumen akhir (pekerja dan rekan bisnis
perusahaan PT Bimandiri Agro Sedaya) yang menginginkan. PT Bimandiri Agro
Sedaya menjual produk hortikultura berkualitas A untuk toko Carrefour,
Hypermart, Lottemart, Hero dan AEON. Namun, Salad bar (food court
Carrefour), Ready To Eat (food court Hypermart), dan Delica (food court AEON)
biasanya memesan komoditi yang berkualitas B untuk dijual dalam bentuk
makanan olahan.
Sistem penjualan PT Bimandiri Agro Sedaya kepada pelanggan yaitu sistem
penjualan lepas. Prinsip sistem ini adalah PT Bimandiri Agro Sedaya mengirim
produk ke pelanggan berdasarkan pesanan yang diminta, kemudian dari pihak
pelanggan ke bagian penerimaannya akan menyeleksi kembali produk-produk
tersebut. Bila ternyata terjadi kerusakan atau kriterianya tidak sesuai dengan
kriteria mutu mereka, maka produk sayuran tersebut akan dikembalikan dan yang
akan dibayar hanya produk yang lolos seleksi. Dengan sistem penjualan seperti
ini, PT. Bimandiri Agro Sedaya tidak bertanggung jawab atas kerusakan pada
produk-produk yang terjadi di pasar ritel modern.
Harga jual kepada setiap toko berbeda karena sudah ada MOU antara PT
Bimandiri Agro Sedaya kepada setiap ritel. Setiap ritel memiliki pangsa pasar
yang berbeda, oleh karena itu spesifikasi serta kualitas komoditi yang diminta
oleh setiap toko pun berbeda. Penetapan harga mengacu kepada harga komoditi
yang ada dipasaran dan harga jual dari supplier ke perusahaan. Hal yang juga
dipertimbangkan dalam penetapan harga adalah biaya distribusi, kemasan, label,
dan laba perusahaan. Perubahan harga di supermarket terjadi setiap satu minggu
sekali. Perubahan harga ini terjadi berdasarkan ketetapan dan kesepakatan
pelanggan (supermarket) dengan pihak PT. Bimandiri Agrosedaya. Pembayaran
atas produk yang diterima pelanggan terhadap Bimandiri dilakukan setiap dua
26
minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembayaran produk.
Waktu pembayaran diusahakan tidak terlalu lama agar dana (piutang) dapat
digunakan kembali sebagai modal usaha. Kontrak yang berlaku antara PT.
Bimandiri Agro Sedaya dengan supermarket mempunyai masa berlaku selama
satu tahun. Setiap tahun akan dilakukan evaluasi mengenai kinerja pengiriman
barang (service level).
Laba
Laba
Carrefour, Hypermart,
Lottemart, Hero, AEON
Ket: aliran produk
aliran laba
Gambar 4.3. Aliran produk dan laba penjualan produk cabai PT Bimandiri
Agro Sedaya
27
a. Analisis segmentation
i. Segmentasi geografis (geographic segmentation)
Secara geografis, pasar yang dituju oleh PT Bimandiri Agro Sedaya untuk
memasarkan komoditi cabai merah yaitu perusahaan ritel modern
kelompok hypermarket (Carrefour, Hypermart, Lottemart, Hero dan
AEON) dalam lingkup wilayah negara Republik Indonesia. Wilayah yang
dijangkau yaitu kota-kota besar yang berada di propinsi Jawa Barat, DKI
Jakarta dan sekitarnya.
ii. Segmentasi demografis (demographic segmentation)
Secara demografis, komoditi cabai merah dapat dipasarkan untuk semua
kalangan dan golongan masyarakat. Meskipun, pendidikan dan pendapatan
merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli produk cabai merah PT Bimandiri Agro Sedaya. Kemampuan
membedakan mutu dan kemampuan secara finansial untuk mendapatkan
mutu yang baik yaitu cabai merah yang berkualitas di ritel modern yang
menyentuh kelas sosial konsumen menengah atas.
iii. Segmentasi perilaku (behavioral segmentation)
Segmentasi perilaku konsumen yang dibidik dari pemasaran komoditi
cabai merah adalah masyarakat yang lebih menyukai berbelanja di pasar
ritel modern, yaitu di Carrefour, Hypermart, Hero, LOTTE dan AEON.
Masyarakat tersebut dinilai memiliki gaya hidup dan pengetahuan yang
berbeda dengan masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional.
Pengetahuannya tentang kemasan, mutu produk, proses penyimpanan dan
penanganan komoditi cabai yang baik. Pengetahuan kemudian menjadi
bagian dari konsumen dalam mendapatkan manfaat dari produk, dalam
bersikap dan menentukan tingkat penggunaannya.
iv. Segmentasi psikografis (pshycographic segmentation)
Secara psikografis, segmen yang dibidik yaitu konsumen yang cenderung
memiliki keinginan untuk cepat dalam melakukan transaksi jual beli, pola
hidup masyarakat yang menginginkan kenyamanan belanja, dan kepastian
harga. Hal tersebut merupakan beberapa alasan sehingga konsumen
memilih untuk mendapatkan komoditi cabai di tempat perbelanjaan
28
modern, karena tanpa tawar menawar harganya sudah ditetapkan,
pembayaran pun dapat dilakukan tanpa uang tunai. Kebutuhan konsumen
berhubungan pada tingkat penggunaan, kemudian berpengaruh pula pada
keputusan konsumen dalam membeli termasuk pada jumlah dan intensitas
pembelian cabai merah PT Bimandiri Agro Sedaya di pasar ritel modern.
b. Analisis Targeting
Menetapkan target yaitu memilih pasar sasaran merupakan kegiatan yang
cukup kompleks, karena berhubungan dengan bagaimana perusahaan
beroperasi dan juga produk yang akan dimodifikasi. Apabila dilihat dari
karakteristik konsumen yang ada, PT Bimandiri agro sedaya memutuskan
untuk memenuhi permintaan perusahaan ritel modern kelompok hypermarket
Carrefour, Hypermart, Lottemart, HERO dan AEON yang berada di daerah
kota-kota besar sekitar Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Alasan PT Bimandiri Agro Sedaya memilih pasar sasaran tersebut karena
Carrefour, Hypermart, Lottemart, HERO dan AEON termasuk perusahaan
ritel modern asing kelompok hypermarket yang melakukan penjualan dengan
pilihan barang yang lebih lengkap dan beragam dibandingkan dengan ritel
lokal. Menurut Foster (2008), Pelanggan lebih percaya kepada ritel
perusahaan asing berskala besar karena menurut mereka perusahaan tersebut
cenderung mampu menciptakan citra yang lebih baik dibandingkan
perusahaan lokal. Lokasi yang dipilih mempengaruhi jumlah dan jenis
konsumen yang tertarik untuk datang ke lokasi yang strategis, mudah
dijangkau oleh sarana transportasi, dan kapasitas parkir yang memadai bagi
konsumen. Menurut peraturan presiden RI no 112 tahun 2007, hypermarket
memiliki batasan luas lantai penjualan diatas 5000 meter persegi. Tidak hanya
luas tempatnya, hypermarket merupakan bentuk pasar modern yang besar
dengan banyak barang yang dijual. PT Bimandiri Agro Sedaya memiliki
beraneka jenis sayuran, dan mampu memenuhi permintaan sayuran dalam
skala hypermarket secara kuantitas dan kualitas.
Setiap retail memiliki distributor dan pangsa pasarnya masing-masing.
Hypermarket memiliki pangsa pasar kelas sosial menengah atas, yang
menjunjung nilai dan pelayanan. Sehingga harga tidak menjadi masalah dalam
29
hal ini, karena yang diutamakan adalah kualitas mutu. PT Bimandiri Agro
Sedaya termasuk distributor yang mengutamakan kualitas sayuran bermutu I.
Ritel modern termasuk hypermarket tersebar banyak diseluruh pelosok
Indonesia, hanya belum merata penyebarannya. Daerah yang menjadi pusat
penyebaran ritel modern yaitu di pulau jawa terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, Tangerang, Bekasi, dll. Hal tersebut menjadi alasan
mengapa wilayah kota-kota besar didaerah Jawa Barat dan DKI merupakan
target pemasaran atau pasar sasaran dari PT Bimandiri Agro Sedaya. Daftar
toko pada tabel 4.1 dibawah inilah yang menjadi target pemasaran cabai
merah PT Bimandiri Agro Sedaya.
Tabel 4.1. Daftar toko PT Bimandiri Agro Sedaya
No CARREFOUR HYPERMART LOTTEMART HERO AEON
Distribution
1. DC Cibitung Gandaria Bandung TSM FRESH
Center
2. Duta Merlin Karawaci Ratu Plaza Gunung Jati DELICA
3. CBD Pluit FMT Gourmet Kelapa Gading Super Store
4. Central Park FMT MaxxBox Bintaro Cikarang Festival
5. Kelapa Gading Cyber Park Fatmawati Mutiara Gading
Mangga Dua Karawang
6. Pejaten Kuningan City
Square Central
Giant Pondok
7. Megamall Pluit Kemang Village Bekasi Junction
Timur
Pendurenan
8. Season City Puri Indah Taman Surya
Bekasi
Cimone City
9. Lebak Bulus Gajah Mada DC HERO
Mall
10. MT. Haryono Daan Mogot Kemang
Festival City
11. Sukajadi FMT Karawang
Link
12. Kiara Condong Techno Karawang BEC Bandung
13. Cimahi Lippo Cikarang
14. Cipadung Cibubur
15. Sunter BIP Bandung
16. Cipto Cirebon MTC Bandung
17. Karawang
18. Kramat Jati
19. Cempaka Mas
Supermall
20.
Karawaci
21. Tangerang Center
22. Tangerang City
23. Taman Mini
(Sumber: PT Bimandiri Agro Sedaya, 2016)
30
c. Analisa positioning
Analisa posisi adalah analisa bagaimana komoditi cabai merah PT
Bimandiri Agro Sedaya dapat masuk dan menguasai benak pelanggan,
sehingga mampu bertahan dan berkembang dari pesaing. Pesaing yang berada
dibidang yang sama sangat banyak, tidak hanya dalam negeri maupun luar
negeri. Meskipun harga produk pesaing lebih murah, namun PT Bimandiri
Agro Sedaya memiliki keunggulan tersendiri. Keunggulan tersebut yaitu:
1) Kualitas komoditi yang berkualitas. Komoditi cabai merah PT
Bimandiri Agro Sedaya merupakan kategori produk bumbu masak
segar. Produk yang di supply oleh PT Bimandri Agro Sedaya adalah
produk lokal yang memiliki kualitas yang baik. Meskipun tidak
organik, tetapi dimulai dari bibit yang baik kemudian penanganan
pasca penen yang baik pula menjadi mutu yang memiliki posisi di hati
konsumen. Sesuai SNI No. 01-4480-1998 cabai merah PT Bimandiri
Agro Sedaya memiliki keseragaman warna lebih dari 95% merah,
bentuk lebih dari 98% seragam, ukuran lebih dari 98% seragam,
panjang buah lebih dari 12 cm, garis tengah pangkal lebih dari 1,5 cm.
2) Memasok beragam komoditi, termasuk melakukan stock komoditi
musiman.
3) Memiliki kemasan yang menarik bagi tiap produknya, khususnya
cabai.
4) Variasi penyajian. Meskipun permintaan berat cabai merah yang
dikemas perpack setiap tokonya sama yaitu 250gr, namun cabai merah
memiliki variasi penyajian yaitu cabai merah yang dikemas dalam tray
plastic dikombinasi dengan cabai yang lain. Produk yang berlabel
“cabe mix” adalah kombinasi cabai merah dan cabai hijau dalam satu
pack berbobot 250gr. Produk lainnya yang berlabel “aneka cabe”
adalah kombinasi cabai merah dan hijau, cabai rawit merah dan hijau
dalam satu pack berbobot 250gr. Selain dikemas dalam tray plastic per
250gr, cabai merah juga dijual secara curah dengan dikemas dalam
plastik dengan berat sesuai total permintaan toko untuk diolah di Salad
bar Carrefour, Ready to eat Hypermart, dan Delica AEON.
31
5) Kepercayaan toko terhadap perusahaan, karena PT Bimandiri Agro
Sedaya telah memiliki pengalaman yang lama dalam memasok sayuran
ke hypermarket serta komunikasi intens yang terus terjalin dengan
Carrefour, Hypermart, Lottemart, HERO dan AEON.
6) Sering mengadakan event sayuran di toko setiap akhir pekan, semacam
demo masak komoditi tertentu. Hal ini tidak dilakukan oleh pesaing
karena menghabiskan budget yang besar serta memerlukan SDM dan
sarana yang harus mendukung.
7) Mengadakan kunjungan toko dalam rangka mengevaluasi ketersediaan
barang, service level, dll.
8) Melakukan promosi di koran.
9) Sering memberikan diskon untuk pelanggan.
Keunggulan tersebut tidak hanya membuat PT Bimandiri Agro Sedaya
dapat menjaga kepuasan pelanggan untuk bertahan dari pesaing, melainkan
mampu berkembang diantara pesaing dalam mendapatkan tempat di pasar
retail modern yang lain.
32
yang ramah lingkungan misalnya bioplastik bisa menjadi alternatif solusi yang
lebih baik bagi produk dan lingkungan. Kemasan yang didesain sedemikian rupa
agar dapat digunakan kembali oleh konsumen, sehingga tidak langsung dibuang.
Kerusakan yang tidak dapat diprediksi akibat produk yang dipasarkan memiliki
sifat perishable yaitu mudah rusak, selain itu meskipun penanganan yang
dilakukan perusahaan sudah baik terkadang penanganan pihak toko yang tidak
tepat membuat kualitas komoditi berkurang ketika sampai di tangan pelanggan.
Kerusakan ini dapat ditekan dengan cara melakukan perlakuan penanganan
yang sama terhadap setiap satuan produk. Penanganan pasca panen yang prima
dari petani, perusahaan, toko, hingga ke tangan konsumen. Pelayanan maksimal
dengan mutu produk yang ditawarkan lebih baik adalah hasil dari penanganan
pasca panen yang baik, sehingga PT Bimandiri Agro Sedaya tidak perlu khawatir
konsumen beralih ke produk pesaing.
33
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Strategi segmentasi dilakukan dengan mempertimbangkan variabel
Demografis, Geografis, Perilaku dan Psikografis. Target pasar PT Bimandiri
Agro Sedaya yaitu Product Specialization, perusahaan berkonsentrasi dalam
menghasilkan produk cabai merah bermutu I yang dijualnya pada beberapa
segmen: perusahaan ritel modern kelompok hypermarket wilayah propinsi
Jawa Barat dan DKI Jakarta (Carrefour, Hypermart, Lottemart, HERO dan
AEON) yang melayani langsung konsumen akhir menengah atas. Posisi
komoditi cabai merah PT Bimandiri Agro Sedaya dalam menguasai benak
konsumen sehingga mampu bertahan dan berkembang dari pesaing yaitu:
kualitas komoditi yang berkualitas, memasok beragam komoditi, kemasan
yang menarik, variasi penyajian, kepercayaan toko, sering mengadakan event
sayuran, kunjungan toko, memberikan diskon, dan promosi.
2. Bumerang pemilihan strategi, target dan posisi produk yang dipasarkan oleh
PT Bimandiri Agro Sedaya yaitu sampah plastik dari kemasan, kerusakan
produk yang tidak bisa diprediksi dan harga.
B. Saran
1. PT Bimandiri Agro Sedaya memasok banyak jenis barang yang ditawarkan
kepada toko dengan kualitas A, namun dalam pemenuhan permintan sering
terjadi kekurangan oleh karena itu tingkat kepuasan akan berakhir pada
berkurangnya nilai SL (Service Level) dari pihak toko. Cara memaksimalkan
pemenuhan permintaan toko dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah
supplier.
2. Meningkatkan mutu produk dengan cara melakukan pengarahan kepada para
petani dan supplier.
3. Mengembangan produk organik agar lebih meningkatkan nilai ekonomi
produk dan nilai manfaat dimata konsumen.
34
DAFTAR PUSTAKA
BSN. (1998). Standar mutu SNI cabai merah segar. [Online]. Diakses dari
http://kadinss.tripod.com/mutucabai.htm.
Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta
Kotler, Philip. (2000). Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium 1. Prentice Hall,
New Jersey.
Maspary. (2014). Jenis-jenis cabai indonesia. [Online]. Diakses dari
http://www.gerbangpertanian.com/2014/04/jenis-jenis-cabai-indonesia.html.
Nawangsih dkk. (2001). Cabai Hot Beauty. Jakarta: Penebar Swadaya.
PP RI no 112. (2007). Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern.
Umar, Husein. (1999). Metodologi Penelitian Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Wahjono, Sentot Imam. (2010). Bisnis Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu.
35
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Perusahaan
36
Lampiran 2. Struktur Organisasi
37
38
Lampiran 3. Lokasi Tempat Kerja dan Shift / Waktu Kerja
Shift/Waktu Kerja
No. Shift Kerja Jumlah %
1 Pagi (I) 59 30,89
2 Siang (II) 28 14,66
3 Sore (III) 58 30,37
4 Malam (IV) 46 24,08
Total 191 100,00
39
Lampiran 4. List Komoditi
No Nama Komoditi No Nama Komoditi No Nama Komoditi
1 Akar Alang 96 Edamame Curah/Kg 191 Paprika Exotik
2 Aneka Bumbu 300 Gr 97 Endive 250 Gr 192 Paprika Hijau
3 Aneka Cabai 300 Gr 98 Endive Lettuce Pack 193 Paprika Kuning
4 Asparagus 99 Goboh Jepang 194 Paprika Merah
5 Asparagus Putih 100 Horenso Pack 195 Paprika Orange
6 Baby Zuchini 250 Gr 101 Italian Basil Pack 300 Gr 196 Pare Hijau
7 Basil 25 Gr 102 Jagung Acar 197 Pare Putih
8 Bawang Bombay 103 Jagung Manis Kulit 198 Pepaya Muda
9 Bawang Merah 104 Jagung Manis Kupas 199 Petai Kupas
10 Bawang Putih 105 Jahe 200 Petai Papan
11 Bayam Hijau 106 Jahe Merah 201 Pieman 250 Gr
12 Bayam Hijau 150 Gr 107 Jamur Baby Shimeji 202 Pucuk Labu Organik
13 Bayam Hijau Pack 108 Jamur Champignon Pack 203 Rebung Bambu
14 Bayam Merah 109 Jamur Kuping 204 Red Rapid
15 Bayam Merah Pack 110 Jamur Merang 205 Red Rubin Basil Pack
16 Beetroot 111 Jamur Portabella 200 Gr 206 Red Tomato
17 Biji Selasih 112 Jamur Shitake 207 Romaine Lettuce Pack
18 Brokoli 113 Jamur Tiram Coklat 208 Roquette Pack
19 Brokoli Fp 114 Jamur Tiram Putih 209 Rosemary 20Gr
20 Buncis 115 Jengkol Muda 210 Rosemary Pack
21 Buncis Mini 116 Jengkol Tua 211 Sambel Terasi Pack
22 Bunga Bawang 117 Jeruk Lemon Juice 212 Sawi Pahit Jabung
23 Bunga Caisim 118 Jeruk Lemon Lokal 213 Sawi Putih
24 Bunga Genjer 119 Jeruk Limo 214 Sawi Putih Fp
25 Bunga Genjer 150 Gr 120 Jeruk Nipis 215 Sawi Putih Mini
26 Bunga Pepaya 121 Kaboca Hijau 216 Sayur Asem 500 Gr
27 Bunga Pisang 122 Kaboca Merah 217 Sayur Cap Cay 500 Gr
28 Cabai Gendot 123 Kacang Bogor 218 Sayur Kimlo 500 Gr
29 Cabai Hijau 124 Kacang Merah Kupas 219 Sayur Lodeh 500 Gr
30 Cabai Hijau* 125 Kacang Nul 250 Gr 220 Sayur Makaroni 500 Gr
31 Cabai Keriting 126 Kacang Panjang 221 Sayur Sop 500 Gr
32 Cabai Keriting Fp* 127 Kacang Tanah 222 Selada Air
33 Cabai Keriting Hijau 128 Kailan Besar 223 Selada Endive
34 Cabai Merah 129 Kailan Mini 224 Selada Kepala
35 Cabai Merah Fp* 130 Kailan Pack 225 Selada Kepala*
36 Cabai Rawit Hijau 131 Kangkung 226 Selada Keriting
37 Cabai Rawit Merah 132 Kangkung 150 Gr 227 Selada Bokor
38 Caisim 133 Kangkung Darat Pack 228 Selada Keriting Pack
39 Caisim 150 Gr 134 Kapri Manis 229 Selada Lollorosa
40 Caisim Pack 135 Kapri Muda 230 Selada Romaine 250 Gr
41 Caisim Mini 136 Kecipir 231 Seledri Besar
42 Cendol Komplit 137 Kelapa Parut 232 Seledri Kecil
43 Cendol Tawar 138 Kelapa Sayur 500 Gr 233 Singkong
44 Cincau Hijau 139 Kembang Kol 234 Sisito 250 Gr
45 Cincau Hijau 140 Kembang Kol Fp 235 Sukini
46 Cincau Hitam By Pack 141 Kemiri 236 Sukun
40
47 Cincau Hitam Kg 142 Kencur 237 Tahu* 300 Gr
48 Coreander 100 G 143 Kentang Granola 238 Tahu Kuning
49 Daun Bawang Besar 144 Kentang Fp* 239 Tahu Tauhid Kuning Pack
50 Daun Bawang Besar* 145 Kentang Merah 240 Tahu Tauhid Kuning Plastik
51 Daun Bawang Chung 146 Kentang Rendang 241 Tahu Tauhid Putih Pack
52 Daun Bawang Chung* 147 Kentang Siomay 242 Tahu Tauhid Putih Plastik
53 Daun Bawang Lokio 148 Kentang Tess 243 Talas Bogor 400 Gr
54 Daun Bawang Son 149 Ketupat 244 Tauge Kedele 100 Gr
55 Daun Cuo Mio 150 Kluwek 245 Tauge Panjang
56 Daun Cuciwis 151 Kol Merah 246 Tauge Pendek
57 Daun Dill 152 Kol Merah Mini 247 Tempe* 300 Gr
58 Daun Genjer 153 Kol Putih 248 Tempe Bulat*0,5
59 Daun Genjer 150 Gr 154 Kol Putih Cf 249 Tempe Kotak
60 Daun Ginseng 155 Kol Putih Mini 250 Tempe Mendoan* 5
61 Daun Horenso 156 Kolang Kaling 251 Tempe Potong* 0,5
62 Daun Horenso 157 Kunyit 252 Tempe Segitiga* 5
63 Daun Jeruk 158 Labu Air 253 Tempe Super
64 Daun Kacang 159 Labu Parang 254 Temukunci
65 Daun Kacang 150 Gr 160 Labu Siam Acar 255 Temulawak
66 Daun Kacang Organik 161 Labu Siam Besar 256 Terung Belanda
67 Daun Katuk 162 Lengkuas 257 Terung Jepang
68 Daun Kemangi 163 Leunca 258 Terung Lalap Hijau
69 Daun Kenikir 164 Lidah Buaya 259 Terung Lalap Ungu
70 Daun Kenikir 150 Gr 165 Lobak Bulat Korea 260 Terung Telunjuk Medan
71 Daun Ketumbar 166 Lobak Hijau 261 Terung Ungu
72 Daun Kucai 167 Lobak Korea Daun 262 Thai Basil Pack
73 Daun Melinjo 168 Lobak Merah 263 Thyme 35 Gr
74 Daun Mint 169 Lobak Mini 264 Timun Acar
75 Daun Pakis 170 Lobak Putih 265 Timun Jepang
76 Daun Pakis 150 Gr 171 Lollorosa Lettuce Pack 266 Timun Lokal
77 Daun Pandan 200 Gr 172 Manjerico Pack 267 Timun Mini 500 Gr
78 Daun Pepaya 173 Marjoram 20 Gr 268 Tomat
79 Daun Pepaya 200 Gr 174 Melinjo 269 Tomat*
80 Daun Petersely 175 Mix Salad Pack 270 Tomat Cherry
81 Daun Pisang 500 Gr 176 Nanas Palembang 500 Gr 271 Tomat Chery Hijau
82 Daun Poh Pohan 177 Nanas Subang 1250 Gr 272 Tomat Komomo 250 Gr
83 Daun Poh Pohan 150 Gr 178 Nangka Muda 273 Tomat Tw Pack
84 Daun Poh Pohan Organik 179 Nata De Coco 274 Tomatilo 100 Gr
85 Daun Pucuk Labu 180 Okra 275 Ubi Cilembu
86 Daun Pucuk Labu 150 Gr 181 Oncom Bandung 300 Gr 276 Ubi Cilembu*
87 Daun Salam 182 Onjeh 277 Ubi Jalar Merah
88 Daun Sereh 183 Oregano 20 Gr 278 Ubi Jalar Putih
89 Daun Singkong 184 Oyong 279 Ubi Jepang
90 Daun Singkong 200 Gr 185 Pakchoy Hijau 280 Ubi Ungu
91 Daun Siomak 186 Pakchoy Hijau 281 Wild Rocket Pack
92 Daun Sirih 50 Gr 187 Pakchoy Mini 282 Wortel
93 Daun Tangho 188 Pakchoy Putih 200 Gr 283 Wortel*
94 Daun Tespong 189 Pakchoy Pack 284 Wortel Mini
95 Edamame 190 Papino
41
Lampiran 5. List Supplier besera Komoditinya
42
Supplier Komoditi Cabai
No. Supplier Nama Komoditi
1. Ajat Pasar Cabai Rawit Hijau
2 Yani Cabai Merah
Cabai Keriting Merah
3. M.R Cabai Rawit Merah
Cabai Hijau
4. Dedin Paprika Hijau
Paprika Kuning
Paprika Merah
5. Pasar Cabai Gendot
Cabai Merah
Cabai Cabai Keriting Hijau
Cabai Keriting Merah
Paprika Hijau
Paprika Kuning
Paprika Merah
43
Lampiran 6. Alat-Alat Produksi
Label
Washing machine
Tarikan selotip
Blower/kipas angin
Sealer
44
Lampiran 7. Purchasie Order / PO
45
Lampiran 8. Surat Jalan
46
Lampiran 9. Laporan Service Level
47
Lampiran 10. Estimasi Jalur
Distribusi
48
Lampiran 11. Laporan Order / Kirim / Terima Barang
49
50
Lampiran 12. Monitoring Praktik Industri
51
52
Lampiran 13. Check Log Bulan Februari
53
Lampiran 14. Surat-Surat
54
55
56
Lampiran 15. Dokumentasi
57
Kegiatan processing
58
Kegiatan Receiving
59