NPM : E1J018019
HANGGAR KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2 019
I. DASAR TEORI
Menurut Muchlas (2008) kemampuan jahe sebagai antioksidan alami tidak terlepas
dari kadar komponen fenolik total yang terkandung di dalamnya, dimana jahe memiliki
kadar fenol total yang tinggi dibandingkan kadar fenol yang terdapat dalam tomat dan
mengkudu. Gingerol dan shogaol telah diidentifikasi sebagai komponen antioksidan
fenolik jahe.
Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman jahe terutama
golongan flavonoida, fenolik, terpenoida, dan minyak atsiri. Senyawa fenol jahe merupakan
bagian dari komponen oleoresin, yang berpengaruh dalam sifat pedas jahe, sedangkan senyawa
terpenoida adalah merupakankomponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau, dapat
diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan minyak atsiri. Monoterpenoid merupakan
biosintesa senyawa terpenoida, disebut juga senyawa “essence” dan memiliki bau spesifik
(Kesumaningati, 2009).
Keuntungan adalah ujuan setiap usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah
pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut lebih besar daripada jumlah pengeluarannya.
Bila keuntungan dari suatu usaha semakin meningkat, maka secara ekonomis usaha tersebut
layak dipertahankan atau ditingkatkan (Ahyari, 2004).
Laba merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan masukkan
untuk membuat dan menjual produk dengan apa yang diterimanya. Perhitungan laba jelas
untuk keputusan manajemen. Bila laba konsisten positif, perusahaan dapat tetap berada dalam
bisnis tersebut, tetap jika perusahaan mengalami penurunan produksi pengusaha dapat
mencari produk yang lain yangakan diolah yang dapat menguntungkan (Joesran, 2003)
Rempah atau “Spices” adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan
pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera makan.Rempah sebagian besar
tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk
memberi rasa pada makanan.Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering yang
diawetkan dalam bentuk bubuk (powder).Rempah adalah bahan aromatik yang digunakan
untuk memasak, berasal dari tumbuhan dan pada umumnya dalam keadaan kering.Bagian
tanaman yang digunakan dapat berasal dari batang, umbi, akar, biji, daun, bunga dan
sebagainya (Fatmawati, 2013).
Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu rempah-rempah dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak (Curcuma
xanthorriza), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma demostica), kecur
(Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga), dan lain-lain yang telah digunakan secara
luas di dunia baik sebagai bumbu dapur maupun sebagai obat (Putri, 2014). Jahe (Zingiber
officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan sebagai minuman atau
campuran pada bahan pangan.Rasa jahe yang pedas bila dibuat minuman memberikan sensasi
sebagai pelega dan penyegar tenggorokan (Setyaningrum, 2013).
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria
kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus
dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan
keuntungan dan manfaat yang maksimal (Widiyono, 2013).
Pada praktikum ini yang digunakan adalah jahe merah. Jahe merah (Z. officinale var.
Rubrum) disebut juga jahe sunti. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma
yang sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan
obat-obatan (Setyaningrum, 2013).
Jahe merah ini akan di buat sebagai jahe instan atau jahe serbuk.dan akn dihitung
analisa usahanya. Analisa usaha adalah menggambarkan nilai ekonomi suatu usaha
berdasarakan penyusutan modal investasi biaya tetap, biaya tidak tetap, total biaya,
penghasilan dari penjualan produk dan keuntungan (Hendri,2019)
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Bahan
1. Jahe
2. Gula pasir
3. Serai
4. Kayu manis
Alat
1. Panci
2. Kompor + gas
3. Sendok kayu
4. Baskom besar
5. Pisau
6. Saringan
7. Botol kemasan
8. Plastik kemasan
9. Label
10. Kain lap
11. Talenan
12. Alat tulis
5.1 HASIL
Jumlah = Rp 142.431
Modal Per Botol
= 142.431/20 botol = 7.121, diambil menjadi 7.000
Jika ambil untung 50 %
= 50//100 x 7.000 = 3.500
Harga jual per botol
= modal perbotol + untung perbotol
= 7.000+3.500
= 11.500, dan kita ambil harga jual 15.000
Untung per unit
= 15.000-7.000 = 8.000
Break Event Point ( Balik Modal)
= Modal Investasi/Untung perunit
= 2.330.000/8.000
= 291,25 produk
Jumlah = Rp 88.164
Modal Per Botol
= 88.164/20 botol = 4408, diambil menjadi 5.000
Jika ambil untung 50 %
= 50//100 x 5.000 = 2.500
Harga jual per botol
= modal perbotol + untung perbotol
= 5.000+2.500
= 7.500, dan kita ambil harga jual 10.000
Untung per unit
= 10.000-5.000 = 5.000
Break Event Point ( Balik Modal)
= Modal Investasi/Untung perunit
= 2.170.000/5.000
= 434 produk
Tanaman jahe merah yang paling banyak digunakan adalah bagian rimpangnya. Hal ini
didukung oleh rimpang jahe merah yang banyak menyimpan kandungan senyawa alami dan yang
berpengaruh sebagai pemberi rasa pedas yang menjadi rasa khas pada jahe merah itu sendiri.
Kandungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe
merah mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga
memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen,
zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti minyak dammar, pati, asam organik,
asam malat, asam aksolat dan gingerin
Pada praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa produksi jahe merah sangat
menguntungkan terutama diolah menjadi sirup jahe dan jahe instan yang telah di lakukan,
hanya mengeluarkan modal yang tidak terlalu besar dan bisa dapat balik untung nya setelah
kurang lebih 20 hari dengan penjualan 20 per kemasan per hari dengan harga jual sirup jahe
Rp 20.000/botol dan jahe instan Rp 15.000/kemasan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Analisa usaha yang di dapatkan pada produksi sirup jahe dan jahe instan bisa
mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan dapat balik modal pada penjualan 20
per kemasan/botol setiap hari dengan jangka waktu kurang lebih 20 hari.
2. Produksi ini layak dipasarkan karena mendapatkan keuntungan yang cukup besar.
6.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung pratikan lebih serius dalam mengerjakan
tugas yang diberikan, dan juga dapat menghitung analisis usaha dengan rinci agar dapat
menjadi pengusaha muda yang berinovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Joesran dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat : Jakarta.
Jakarta
Widiyono dan Mukhaer Pakkanna. 2013. Pengantar Bisnis : Respon terhadap Dinamika
Global Mitra Wacana Media. Jakarta
LAMPIRAN