Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAA N

“PRODUKSI DAN ANALISA USAHA JAHE MERAH”

Nama : Anggy Juki Pratama

NPM : E1J018019

Shift : Selasa 15.00-17.00 WIB

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hendri Bustaman M.S

Co-Ass : Febriyan Sianipar ( E1J016029 )

Ferdi Juanda Pratama (E1K016001 )

HANGGAR KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2 019
I. DASAR TEORI

Jahe (Zingiber officinaleRosc.) merupakan rempah-rempah Indonesia yang sangat


penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang kesehatan. Jahe merupakan
tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu dan termasuk dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae). Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai
Cina (Paimin, 2008).

Menurut Muchlas (2008) kemampuan jahe sebagai antioksidan alami tidak terlepas
dari kadar komponen fenolik total yang terkandung di dalamnya, dimana jahe memiliki
kadar fenol total yang tinggi dibandingkan kadar fenol yang terdapat dalam tomat dan
mengkudu. Gingerol dan shogaol telah diidentifikasi sebagai komponen antioksidan
fenolik jahe.

Kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada tanaman jahe terutama
golongan flavonoida, fenolik, terpenoida, dan minyak atsiri. Senyawa fenol jahe merupakan
bagian dari komponen oleoresin, yang berpengaruh dalam sifat pedas jahe, sedangkan senyawa
terpenoida adalah merupakankomponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau, dapat
diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan minyak atsiri. Monoterpenoid merupakan
biosintesa senyawa terpenoida, disebut juga senyawa “essence” dan memiliki bau spesifik
(Kesumaningati, 2009).

Keuntungan adalah ujuan setiap usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah
pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut lebih besar daripada jumlah pengeluarannya.
Bila keuntungan dari suatu usaha semakin meningkat, maka secara ekonomis usaha tersebut
layak dipertahankan atau ditingkatkan (Ahyari, 2004).

Laba merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan masukkan
untuk membuat dan menjual produk dengan apa yang diterimanya. Perhitungan laba jelas
untuk keputusan manajemen. Bila laba konsisten positif, perusahaan dapat tetap berada dalam
bisnis tersebut, tetap jika perusahaan mengalami penurunan produksi pengusaha dapat
mencari produk yang lain yangakan diolah yang dapat menguntungkan (Joesran, 2003)

Rempah atau “Spices” adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang ditambahkan
pada makanan untuk menambah atau membangkitkan selera makan.Rempah sebagian besar
tumbuh di daerah tropik dan banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan untuk
memberi rasa pada makanan.Rempah dapat juga dikatakan sebagai bumbu kering yang
diawetkan dalam bentuk bubuk (powder).Rempah adalah bahan aromatik yang digunakan
untuk memasak, berasal dari tumbuhan dan pada umumnya dalam keadaan kering.Bagian
tanaman yang digunakan dapat berasal dari batang, umbi, akar, biji, daun, bunga dan
sebagainya (Fatmawati, 2013).
Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu rempah-rempah dalam suku temu-
temuan (Zingiberaceae), sefamili dengan temu-temuan lainnya seperti temulawak (Curcuma
xanthorriza), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma demostica), kecur
(Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga), dan lain-lain yang telah digunakan secara
luas di dunia baik sebagai bumbu dapur maupun sebagai obat (Putri, 2014). Jahe (Zingiber
officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan sebagai minuman atau
campuran pada bahan pangan.Rasa jahe yang pedas bila dibuat minuman memberikan sensasi
sebagai pelega dan penyegar tenggorokan (Setyaningrum, 2013).
Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi beberapa kriteria
kelayakan usaha. Artinya, jika dilihat dari segi bisnis, suatu usaha sebelum dijalankan harus
dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya layak atau akan memberikan
keuntungan dan manfaat yang maksimal (Widiyono, 2013).
Pada praktikum ini yang digunakan adalah jahe merah. Jahe merah (Z. officinale var.
Rubrum) disebut juga jahe sunti. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma
yang sangat tajam sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan
obat-obatan (Setyaningrum, 2013).
Jahe merah ini akan di buat sebagai jahe instan atau jahe serbuk.dan akn dihitung
analisa usahanya. Analisa usaha adalah menggambarkan nilai ekonomi suatu usaha
berdasarakan penyusutan modal investasi biaya tetap, biaya tidak tetap, total biaya,
penghasilan dari penjualan produk dan keuntungan (Hendri,2019)
II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mahasiswa dapat menghitung analisa usaha setiap kegiatan produksi pada


praktikum.
2. Mahasiswa dapat menentukan kelayakan untuk setiap produksi pada
praktikum.
III. BAHAN DAN ALAT

 Bahan
1. Jahe
2. Gula pasir
3. Serai
4. Kayu manis
 Alat
1. Panci
2. Kompor + gas
3. Sendok kayu
4. Baskom besar
5. Pisau
6. Saringan
7. Botol kemasan
8. Plastik kemasan
9. Label
10. Kain lap
11. Talenan
12. Alat tulis

IV. CARA KERJA

1. Mahasiswa menghitung analisis usaha setiap praktikum kegiatan produksi.


2. Membuat analisa usaha dalam satuan besar (sesuaikan dengan tugas pada masing-
masing kegiatan produksi dalam bentuk tabel).
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 HASIL

1. Syrup Jahe Merah


 Tabel 1.1 Biaya Produksi
No Nama Alat/Bahan Harga Satuan(Rp) Jumlah Harga(Rp)
1. Kompor+gas 1.000.000 1.000.000
2. Saringan 15.000 15.000
3. Sendok kayu 10.000 10.000
4. Timbangan 125.000 125.000
5. Blender 600.000 60.000
6. Baskom 2 buah 15.000 30.000
7. Panci 200.000 200.000
8. Hand saller 325.000 325.000
9. Total 2.330.000

 Tabel 1.2 Biaya Variabel


No Nama Alat/Bahan Harga Satuan(Rp) Jumlah Harga(Rp)
1. Jahe 1,8 Kg 20.000 36.000
2. Gula Pasir 1,5 Kg 12.000 18.000
3. Gula Aren 1,5 Kg 20.000 30.000
4. Serai 15 batang 1.500 1.500
5. Kayu manis 2.500 2.500
6. Gas untuk 2 jam 2.500 5.000
7. Botol kemasan 20 buah 1.000 20.000
8. Label untuk 20 botol 3.00 6.660
Total 117.160

 Biaya tenaga kerja


Untuk 2 jam : 10.000/jam x 2 jam =20.000
 Sewa tempat
1 tahun sewa/300hari=16.666/24 =694
Untuk 2 jam x 694 = 1.388
 Susut Alat
2.330.000/600 Hari = 3.883
Perhitungan :
Biaya susut alat = 3.883
Biaya variabel = 117.160
Tenaga kerja = 20.000
Sewa = 1.388

Jumlah = Rp 142.431
 Modal Per Botol
= 142.431/20 botol = 7.121, diambil menjadi 7.000
 Jika ambil untung 50 %
= 50//100 x 7.000 = 3.500
 Harga jual per botol
= modal perbotol + untung perbotol
= 7.000+3.500
= 11.500, dan kita ambil harga jual 15.000
 Untung per unit
= 15.000-7.000 = 8.000
 Break Event Point ( Balik Modal)
= Modal Investasi/Untung perunit

= 2.330.000/8.000

= 291,25 produk

 Kapan kita balik modal


Perkiraan 1 hari 15 bungkus
= 291 produk/ 15 bungkus = 19,4 menjual selama 19-20 hari
2. Jahe instan
 Tabel 1.1 Biaya Produksi
No Nama Alat/Bahan Harga Satuan(Rp) Jumlah Harga(Rp)
1. Kompor+gas 1.000.000 1.000.000
2. Saringan 15.000 15.000
3. Sendok kayu 10.000 10.000
4. Timbangan 125.000 125.000
5. Blender 600.000 60.000
6. Baskom 2 buah 15.000 30.000
7. Wajan 40.000 40.000
8. Total 2.170.000

 Tabel 1.2 Biaya Variabel


No Nama Alat/Bahan Harga Satuan(Rp) Jumlah Harga(Rp)
1. Jahe 1 kg 20.000 20.000
2. Gula pasir 2kg 12.000 24.000
3. Serai 10 batang 1.000 1.000
4. Kayu manis 2.500 2.500
5. Gas untuk 2 jam 5.000 5.000
6. Plastik kemasan 20 buah 200 4.000
7. Label untuk 20 kemasan 300 6.660
Total 63.160

 Biaya tenaga kerja


Untuk 2 jam : 10.000/jam x 2 jam =20.000
 Sewa tempat
1 tahun sewa/300hari=16.666/24 =694
Untuk 2 jam x 694 = 1.388
 Susut Alat
2.170.000/600 Hari = 3.616
Perhitungan :
Biaya susut alat = 3.616
Biaya variabel = 63.160
Tenaga kerja = 20.000
Sewa = 1.388

Jumlah = Rp 88.164
 Modal Per Botol
= 88.164/20 botol = 4408, diambil menjadi 5.000
 Jika ambil untung 50 %
= 50//100 x 5.000 = 2.500
 Harga jual per botol
= modal perbotol + untung perbotol
= 5.000+2.500
= 7.500, dan kita ambil harga jual 10.000
 Untung per unit
= 10.000-5.000 = 5.000
 Break Event Point ( Balik Modal)
= Modal Investasi/Untung perunit

= 2.170.000/5.000

= 434 produk

 Kapan kita balik modal


Perkiraan 1 hari 20 kemasan
= 434 produk/ 20 kemasan= 21,7 menjual selama 21-22 hari
5.2 PEMBAHASAN

Tanaman jahe merah yang paling banyak digunakan adalah bagian rimpangnya. Hal ini
didukung oleh rimpang jahe merah yang banyak menyimpan kandungan senyawa alami dan yang
berpengaruh sebagai pemberi rasa pedas yang menjadi rasa khas pada jahe merah itu sendiri.
Kandungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe
merah mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga
memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen,
zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti minyak dammar, pati, asam organik,
asam malat, asam aksolat dan gingerin

Pada praktikum yang telah dilakukan diketahui bahwa produksi jahe merah sangat
menguntungkan terutama diolah menjadi sirup jahe dan jahe instan yang telah di lakukan,
hanya mengeluarkan modal yang tidak terlalu besar dan bisa dapat balik untung nya setelah
kurang lebih 20 hari dengan penjualan 20 per kemasan per hari dengan harga jual sirup jahe
Rp 20.000/botol dan jahe instan Rp 15.000/kemasan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Analisa usaha yang di dapatkan pada produksi sirup jahe dan jahe instan bisa
mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan dapat balik modal pada penjualan 20
per kemasan/botol setiap hari dengan jangka waktu kurang lebih 20 hari.
2. Produksi ini layak dipasarkan karena mendapatkan keuntungan yang cukup besar.

6.2 Saran

Sebaiknya pada saat praktikum berlangsung pratikan lebih serius dalam mengerjakan
tugas yang diberikan, dan juga dapat menghitung analisis usaha dengan rinci agar dapat
menjadi pengusaha muda yang berinovatif.
DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. 2004. Manajemen Produksi. BPFE : Yogyakarta

Joesran dan Fathorrozi, 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba Empat : Jakarta.

Kesumaningati, 2009.Jahe Merah Cegah Impotensi. University Gadjah Mada : Yogyakarta.

Muchlas.2008. Teknologi Budidaya Jahe. Bahan Penelitian dan Pengembangan Pertanian :

Jakarta

Paimin. 2008. Tanaman Obat-Jahe. Agromedia Pustaka : Jakarta Selatan.

Fatmawati, Harnani, SPd. 2013.Pengetahuan Bahan Makanan 1 (Nabati).Bahan Ajar


Sekolah Menengah Kejuruan Kurikulum 2013 Program Keahlian Jasa
Boga.Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinan Sekolah
Menengah Kejuruan.Depok.

Setyaningrum, H.D dan Cahyo Saparinto.2013.Jahe. Penebar Swadaya : Jakarta

Putri, Dea Alvicha.2014.Pengaruh Metode Ekstraksi dan Konsentrasi terhadap Aktivitas


Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum) Sebagai Antibakteri Eschericia
Coli. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

Setyaningrum, H.D dan Cahyo Saparinto.2013.Jahe. Penebar Swadaya : Jakarta

Widiyono dan Mukhaer Pakkanna. 2013. Pengantar Bisnis : Respon terhadap Dinamika
Global Mitra Wacana Media. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai